- Source: 101955 Bennu
101955 Bennu (designasi sementara 1999 RQ36) adalah sebuah asteroid tipe C pada kelompok asteroid Apollo yang ditemukan oleh Proyek LINEAR pada 11 September 1999. Asteroid ini dikategorikan sebagai asteroid dengan potensi bahaya. Bennu memiliki peluang 1 banding 2,700 untuk menabrak Bumi antara tahun 2175 dan 2199. Nama objek ini berasal dari nama seekor burung dalam mitologi Mesir yang berkaitan dengan Matahari, penciptaan, dan reinkarnasi bernama Bennu.
Analisis termofisika yang dilakukan oleh Teleskop Antariksa Spitzer mendapati diameter rata-rata 101955 Bennu sebesar 484 ± 10 m.:17 Selain Spitzer, Bennu juga telah diamati secara ekstensif menggunakan radar keplanetan di Observatorium Arecibo dan antena Deep Space Network di Goldstone.
Bennu merupakan target dari misi OSIRIS-REx yang bertujuan untuk mengambil dan membawa sampelnya ke Bumi pada 2023 untuk penelitian lebih lanjut. Pada 3 Desember 2018, wahana antariksa OSIRIS-REx tiba di Bennu setelah dua tahun perjalanan. Wahana antariksa tersebut kemudian mengorbit dan memetakan permukaan Bennu untuk mencari lokasi yang dapat diambil sampelnya. Selain itu, karakteristik orbit OSIRIS-REx mengelilingi Bennu dapat dianalisis untuk mendapatkan distribusi massa Bennu. Pada Oktober 2020, OSIRIS-REx berhasil mendarat di Bennu secara singkat untuk mengambil sampelnya menggunakan sebuah lengan robotik. Sampel yang diambil oleh OSIRIS-REx kemudian disimpan ke dalam sebuah kapsul untuk dikirim ke Bumi.
Penemuan dan pengamatan
Bennu ditemukan pada 11 September 1999 ketika Lincoln Near-Earth Asteroid Research (LINEAR) melakukan pencarian objek dekat Bumi. Asteroid ini kemudian diberi designasi sementara 1999 RQ36 dan diklasifikasikan sebagai asteroid dekat Bumi. Bennu diamati secara ekstensif oleh Observatorium Arecibo dan antena Deep Space Network di Goldstone menggunakan metode pencitraan radar ketika Bennu terbang melintasi Bumi pada 23 September 1999.
= Penamaan
=Nama Bennu dipilih melalui kompetisi "Name That Asteroid!" yang diselenggarakan oleh Universitas Arizona, The Planetary Society, dan Proyek LINEAR pada tahun 2012. Kompetisi tersebut diikuti oleh lebih dari delapan ribu siswa dari beberapa negara di dunia. Siswa kelas tiga bernama Michael Puzio dari negara bagian North Carolina mengusulkan nama Bennu yang merupakan nama burung dalam mitologi Mesir. Bagi Puzio, wahana antariksa OSIRIS-REx dengan lengan TAGSAM tampak menyerupai dewa Mesir yang biasanya digambarkan sebagai burung bangau tersebut. Fitur-fitur pada asteroid juga akan dinamai berdasarkan nama makhluk burung dalam mitologi lainnya.
Pembentukan
Seperti asteroid pada umumnya, asteroid ini terbentuk dari nebula matahari primordial sebagai pecahan planetisimal, sesuatu di nebula matahari muda yang tidak cukup besar untuk berubah menjadi planet.
Karakteristik fisik
Bennu memiliki bentuk bola, menyerupai gasing. Sumbu rotasi Bennu miring terhadap arah orbitnya sebesar 178 derajat. Meskipun data dari radar di Bumi mengindikasikan bahwa Bennu memiliki permukaan yang halus dan hanya memiliki satu batu berukuran 10–20 meter di permukaannya,:836 data resolusi tinggi dari OSIRIS-REx menunjukkan bahwa permukaan Bennu lebih kasar dari yang diperkirakan. OSIRIS-REx menemukan lebih dari 200 batu berukuran lebih besar dari 10 m, dengan batu terbesar berukuran 58 m. Batuan-batuan tersebut memiliki corak-corak mineral karbonat dengan albedo tinggi yang diyakini terbentuk akibat aliran air hangat pada objek induk Bennu di masa lampau. Corak karbonat tersebut berukuran antara 3 hingga 15 sentimeter dan panjang satu meter, lebih besar daripada corak karbonat di meteorit.
Akibat dari cepatnya rotasi dan lemahnya kekuatan gravitasi di Bennu, partikel regolit di permukaannya terakumulasi di daerah ekuator hingga membentuk fitur perbukitan.:841 Observasi yang dilakukan oleh OSIRIS-REx mengindikasikan bahwa kecepatan rotasi Bennu akan terus mengalami percepatan akibat efek Yarkovsky–O'Keefe–Radzievskii–Paddack. Efek ini terjadi akibat tidak ratanya emisi radiasi termal di permukaan Bennu yang berotasi dan disinari Matahari. Akibatnya, Bennu berotasi lebih cepat satu detik tiap 100 tahun.
Data dari pengamatan yang dilakukan oleh Teleskop Antariksa Spitzer pada 2007 mengindikasikan bahwa asteroid ini memiliki diameter efektif sebesar 484±10 m, sejalan dengan pengamatan-pengamatan lainnya. Bennu tercatat memiliki albedo geometrik redup sebesar 0,046±0,005. Tidak terdeteksi adanya emisi dari debu koma di Bennu.:148
Observasi astrometri yang dilakukan pada tahun 1999 hingga 2013 telah mendemonstrasikan pengaruh efek Yarkovsky kepada 101955 Bennu, menyebabkan sumbu semimayor Bennu menyimpang sebesar 284±1,5 meter per tahun. Analisis terhadap efek gravitasi dan panas mengindikasikan bahwa Bennu memiliki massa jenis sebesar ρ = 1190±13 kg/m3, tidak jauh berbeda dengan massa jenis air. Melalui data tersebut, didapatkan makroporositas sekitar 40±10%, menandakan struktur tumpukan puing pada interior Bennu. Bennu diperkirakan memiliki massa sebesar (7,329±0,009)×1010 kg.
= Fotometri dan spektroskopi
=Pengamatan fotometrik yang dilakukan pada tahun 2005 menemukan bahwa Bennu memiliki periode rotasi sinodis 4,2905±0,0065 j. Asteroid ini diklasifikasikan sebagai asteroid tipe B yang merupakan subkategori dari asteroid berkarbon. Sementara itu, pengamatan polametrik mengklasifikasikan Bennu sebagai asteroid tipe F yang langka dan terkadang dihubungkan dengan ciri-ciri komet.
Orbit
Bennu saat ini mengorbit Matahari dengan periode orbit 1,1955 tahun. Pada 22 September 1999, Bennu melintas dekat Bumi dengan jarak 0,0147 sa dari Bumi. Enam tahun kemudian, pada 30 September 2005, Bennu kembali melintasi Bumi dengan jarak 0,033 sa. Peristiwa serupa akan terjadi lagi pada 30 September 2054 dan 23 September 2060. Bennu akan melintasi Bumi lebih dekat lagi pada 23 September 2135 dengan jarak terdekat dari Bumi antara 0,0008 dan 0,0036 sa. Terbang lintas Bennu antara tahun 2060 dan 2135 akan mengubah periode orbit Bennu menjadi hanya 1,17 tahun.
= Kemungkinan tabrakan dengan Bumi
=Asteroid dengan diameter 500 meter rata-rata menabrak Bumi tiap sekitar 130.000 tahun sekali. Sebuah penelitian dinamik pada tahun 2010 yang dilakukan oleh Andrea Milani dan beberapa orang lainnya memprediksi delapan kemungkinan tabrakan antara Bennu dengan Bumi antara tahun 2169 dan 2199. Peluang kumulatif tabrakan masih bergantung pada sifat-sifat fisik Bennu yang belum diketahui saat itu. Meskipun demikian, sifat-sifat fisik tersebut hanya mempengaruhi tidak lebih dari 0,071% peluang pada prediksi tabrakan tersebut. Pembuat prediksi tersebut juga menyadari bahwa untuk mendapatkan prediksi yang akurat, perlu adanya permodelan bentuk asteroid secara detail dan pengamatan-pengamatan tambahan dari Bumi maupun dari wahana antariksa untuk menentukan pengaruh efek Yarkovsky pada asteroid.
Referensi
Pranala luar
Daftar asteroid Apollo - The International Astronomical Union Minor Planet Center.
Kata Kunci Pencarian:
- 101955 Bennu
- TAGSAM
- Tumpukan puing
- (199801) 2007 AE12
- 1997 GD32
- (399308) 1993 GD
- (399325) 1999 GY5
- (162695) 2000 UL11
- 1997 QK1
- (154278) 2002 TB9
- 101955 Bennu
- OSIRIS-REx
- Bennu (disambiguation)
- Asteroidal water
- Planetary surface
- Daniella Mendoza DellaGiustina
- 99942 Apophis
- Clay mineral
- Carl W. Hergenrother
- Palermo Technical Impact Hazard Scale