- Source: Adrian Bird
Sir Adrian Peter Bird, adalah genetikawan Inggris and Profesor Buchanan Genetika di Universitas Edinburgh. Bird menghabiskan banyak karier akademiknya di Edinburgh, dari menerima gelar PhD-nya pada 1970 hingga bekerja di Unit Genom Mamalia MRC dan kemudian mengabdi sebagai direktur Pusat Biologi Sel Wellcome Trust. Penelitiannya berfokus pada pemahaman metilasi DNA dan pulau CpG, serta perannya dalam penyakit seperti sindrom Rett.
Kehidupan awal dan pendidikan
Bird lahir di Wolverhampton, Inggris, tetapi sejak usia empat tahun tinggal di kota Kidderminster, dekat Birmingham. Ia mengikuti sekolah tata bahasa di Hartlebury, memperoleh predikat CCD untuk hasil level-A-nya. Ketika sekolah, Bird bermain dan bergabung dengan tim lokal kriket dan hoki. Bird menerima gelar PhD dari Universitas Edinburgh pada 1970 atas penelitian yang dibimbing oleh Max Birnstiel, setelah pendidikan sarjana Biokimia di Universitas Sussex.
Karier
Setelah memperoleh gelar PhD, Bird pergi untuk posisi penelitian pascadoktoral, pertama di Universitas Yale dengan Joseph G. Gall, dan kemudian di Universitas Zurich sebelum kembali ke Edinburgh pada 1975 untuk bekerja di Unit Genom Mamalia MRC selama 11 tahun. Bird berada di institusi ini ketika, bersama Edwin Southern, memetakan status metilasi dinukleotida CpG sepanjang RNA ribosomal pada katak bercakar afrika. Dari 1987 hingga 1990, Bird melanjutkan penelitiannya di Institut Penelitian Patologi Molekuler di Wina.
Pada 1990, Adrian Bird menjadi Profesor Buchanan Genetika di Universitas Edinburgh. Ia membantu pendirian Pusat Biologi Sel Wellcome Trust, juga di Edinburgh, dan mengabdi sebagai direkturnya dari 1999 hingga 2011, ketika ia digantikan oleh David Tollervey. Dari tahun 2000 hingga 2010, ia juga merupakan gubernur Wellcome Trust dan mengabdi sebagai ketua deputi selama tiga tahun terakhir.
Bird merupakan bendahara organisasi amal Penelitian Kanker Britania Raya dan Lembaga Amanat Penelitian Sindrom Rett. Ia juga mengabdi sebagai Anggota Dewan Pimpinan Pusat Penelitian Kanker Edinburgh.
Penelitian
Penelitian Adrian Bird berfokus pada pulau CpG dan faktor-pengikatan MeCP2 yang berasosiasi dengannya. Ia memimpin tim yang pertama kali mengidentifikasi pulau CpG—awalnya bernama "fragmen kecil HpaII"—pada genom vertebrata. Pulau CpG merupakan wilayah genomik pendek dengan kepadatan dinukleotida CpG yang tinggi dan pada umumnya ditemukan dalam keadaan taktermetilasi di dalam atau dekat dengan promotor gen aktif.
Tim Bird menemukan bahwa protein MeCP2 berikatan secara spesifik dengan situs CpG termetilasi dan lebih lanjut bahwa gangguan interaksi ini menyebabkan gangguan spektrum autisme sindrom Rett. Laboratorium Bird juga menunjukkan keterlibatan korepresor reseptor inti 1 sebagai pasangan pengikatan penting pada interaksi MeCP2/metil-CpG.
Pada 2007, laboratorium Bird mempublikasikan artikel ilmiah pada jurnal Science yang mendeskripsikan pembuktian mendasar bahwa sindrom Rett setara tikus dapat berhasil kembali normal pada mencit laboratorium. Hal ini dicapai dengan mengenalkan kembali gen MeCP2 fungsional dan bahkan terbukti berhasil ketika kondisi sudah pada stadium lanjut, mengindikasikan kemungkinan pendekatan terapi gen untuk menyembuhkan penyakit manusia di masa mendatang.
Penghargaan dan penghormatan
Bird terpilih menjadi Anggota Royal Society (FRS) pada 1989, nominasinya tertulis: Adrian Bird merupakan otoritas terkemuka pada metilasi DNA dalam sel hewan. Ia mendemonstrasikan mekanisme lingkaran bergulir untuk amplifikasi gen ribosom. Ia menunjukkan bahwa situs metilasi DNA dapat dipetakan menggunakan enzim restriksi dan dengan demikian menunjukkan penyalinan semikonservatif pola metilasi. Ia menunjukkan dengan meyakinkan bahwa CpG doblet merupakan sumber mutasi pada vertebrata yang membawa pada penggunaan enzim restriksi 'GpG' untuk mendeteksi polimorfisme yang terpaut pada penyakit genetik. Ia mememukan pulau 'HTF' taktermetilasi pada ujung 5i dari gen pemeliharaan. Penemuan ini memungkinkan strategi baru untuk memetakan dan mengenali gen serta memungkinkan Bird untuk mengusulkan bahwa pulau HTF taktermetilasi mengenali sekuens DNA agar tetap berada di dalam nukleus.
Bird dianugerahi Medali Gabor pada 1999 "dalam menghargai karya pionirnya dalam meneliti mekanisme global yang meregulasi transkripsi genom mamalia dan eksplorasinya pada basis molekuler dari mekanisme biologis dasar, terutama pengembangan cara menganalisis pola metilasi DNA eukariot menggunakan endonuklease serta penemuan dan penelitian lanjutan pada kelas sekuens DNA baru yang ditemukan pada semua vertebrata". Ia menerima Penghargaan Louis-Jeantet untuk Kedokteran pada tahun yang sama, dan menerima Komandan Bintang Kekaisaran Britania Raya dalam Penghormatan Ulang Tahun Ratu pada 2005.
Pada 2011, ia merupakan penerima Penghargaan Internasional Yayasan Gairdner, "atas penemuan pionirnya pada metilasi DNA dan perannya dalam ekspresi gen." Tahun berikutnya, Bird memenangkan Penghargaan GlaxoSmithKline 2012. Pada 2013, ia disebutkan pada Peraih Kutipan Thomson Reuters dan menerima Penghargaan Batas Pengetahuan Yayasan BBVA 2013 dalam Biomedis "atas penemuannya dalam bidang epigenetika".
Pada 2013, Bird disinggung sebagai pemenang Penghargaan Nobel Fisiologi dan Kedokteran potensial atas "penemuan mendasar mengenai metilasi DNA dan ekspresi gen" walaupun penghargaan kemudian diberikan kepada James Rothman, Randy W. Schekman, dan Thomas C. Südhof.
Ia diberi gelar knight pada Penghormatan Tahun Baru 2014 atas jasanya kepada sains.
Pada 2016, ia terpilih sebagai rekan asing Akademi Sains Nasional dan menerima Penghargaan Shaw bersama dengan Huda Y. Zoghbi. Pada 2017, ia menerima Penghargaan Charles Rudolphe Brupbacher.
Ia dianugerahi Medali Buchanan dari Royal Society pada 2018 atas penemuannya dalam kedokteran.
Kehidupan pribadi
Adrian Bird menikah dengan rekan genetikawannya, Cathy Abbott, dan memiliki empat orang anak. Pada usia 66, Bird disebut-sebut tidak memiliki rencana untuk pensiun dan ia mengatakan "kami [tim peneliti] tetap didanai dengan baik dan karya kami tetap dipublikasikan dalam jurnal serta sepanjang hal itu terus berlanjut, saya juga akan lanjut."
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Adrian Bird
- X (media sosial)
- Indonesia
- Oppenheimer (film)
- Daftar pemain sepak bola keturunan Indonesia
- Sean-Nós Nua
- Transkripsi (genetik)
- Dennis Rodman
- Seychelles
- Survivors (film)
- Adrian Bird
- Adrian
- Adrian Bird (footballer)
- Defence Intelligence
- Bird migration
- Rett syndrome
- Adrian Zmed
- Bird Box Barcelona
- Nikki Amuka-Bird
- University of Edinburgh