- Source: Aliansi nista (geopolitik)
Aliansi nista mengacu pada aliansi yang dianggap tidak alami, tidak biasa, atau tidak diinginkan, dan biasanya terbentuk antara negara-negara yang saling bermusuhan.
Penggunaan awal
Pada tahun 1855, istilah aliansi nista dipakai untuk menyebut persekutuan Eropa Barat dengan Kesultanan Utsmaniyah melawan kepentingan Rusia, Yunani, dan sebagian besar kawasan Balkan.
Penggunaan kini
Pada tahun 1912, politikus Amerika Serikat Theodore Roosevelt meluncurkan kampanye melawan "pemerintahan tak terlihat", "aliansi nista antara bisnis korup dan politik korup".
Dalam konteks Perang Dunia II, istilah ini digunakan untuk menyebut Pakta Molotov-Ribbentrop antara Jerman Nazi dan Uni Soviet yang membagi-bagi Polandia.
Istilah ini juga dipakai oleh Republik Biafra untuk mencap Nigeria dan persekutuannya dengan Britania Raya dan Uni Soviet.
Istilah ini dipakai oleh kaum nasionalis Afrika untuk menyebut pemerintahan kulit putih di Afrika bagian selatan sejak 1961 sampai 1980: Afrika Selatan, Rhodesia, dan Kekaisaran Portugal. Contohnya, dalam pertemuan Dewan Menteri Organisasi Kesatuan Afrika di Addis Ababa, Ethiopia, pada tanggal 27 Februari sampai 6 Maret 1970, Dewan menyatakan bahwa mereka "sangat khawatir dengan menguatnya aliansi nista antara pemerintahan-pemerintahan rasis di Pretoria, Salisbury, Lisbon, dan persekongkolan mereka dengan negara-negara imperialis..." Dalam resolusi 3151 G (XXVIII) tanggal 14 Desember 1973, Majelis Umum PBB mengutuk aliansi nista antara apartheid Afrika Selatan dan zionisme.
Lihat pula
Resolusi 3379 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
Referensi
Pranala luar
– African Union documents Diarsipkan 2012-02-22 di Wayback Machine.