- Source: Arado Ar 234
Arado Ar 234 Blitz (Indonesia: kilat ) adalah pembom bertenaga jet operasional pertama di dunia, yang dibangun oleh perusahaan Arado Jerman pada akhir Perang Dunia II .
Diproduksi dalam jumlah yang sangat terbatas, dan seluruhnya digunakan dalam peran pengintaian, tetapi dalam penggunaannya sebagai pembom Arado Ar 234 terbukti hampir mustahil untuk dicegat. Arado Ar 234 adalah pesawat Luftwaffe terakhir yang terbang di atas Inggris selama perang, pada bulan April 1945.
Perancangan dan pengembangan
= Latar Belakang
=Pada akhir tahun 1940, Kementerian Udara Reich (bahasa Jerman: Reichsluftfahrtministerium, disingkat RLM) menawarkan tender untuk pesawat pengintaian berkecepatan tinggi bertenaga jet dengan kisaran 2.156 km (1.340 mi). Arado adalah satu-satunya perusahaan yang menyanggupi, dan menawarkan proyek E.370 mereka, yang dipimpin oleh Profesor Walter Blume . E.370 adalah proyek pesawat dengan desain konvensional dan konfigurasi sayap tinggi serta menggunakan mesin Junkers Jumo 004 di bawah dua sayap utama.
Pengguna
Prancis
Angkatan Udara Prancis - Dua pesawat Luftwaffe yang tertangkap.
Jerman Nazi
Luftwaffe
1. /Versuchsverband OKL, unit markas
Sonderkommando Götz (dinamai dari pilot Horst Götz), Dua pesawat purwarupa, kemudian ditingkatkan ukurannya;
Sonderkommando Sperling, melakukan pengintaian di front barat dan Inggris dan membantu melatih awak kapal;
1. /Fernaufklärungsgruppe (FAGr) 123 (unit Pengintai Jarak Jauh)
Sonderkommando Hecht, melakukan pengintaian bagian selatan Front Barat dan juga dimaksudkan untuk melatih para kru;
1. /FAGr 100 (Unit pengintai)
Sonderkommando Sommer (dinamai dari Erich Sommer), melakukan pengintaian di Italia dan juga dimaksudkan untuk melatih para kru;
1. / FAGr 33 (Unit Pengintaian)
Sonderkommando Bonow, (unit tempur malam)
Kampfgeschwader 76 (unit pembom)
Spesifikasi (Ar 234B-2)
Kru: 1
Panjang: 12.64 meter (41 kaki, 6 inchi)
Rentang sayap: 14.41 meter (47 kaki 3 inchi)
Tinggi: 4.29 meter (14 ft 1 in)
Lebar sayap: 26.4 m2 (284 kaki persegi)
Berat kosong: 5,200 kg (11,464 pon)
Berat maksimal saat lepas landas (takeoff): 9,800 kg (21,605 pon)
Mesin: 2 × Junkers Jumo 004B-1 axial flow turbojet engines, masing-masing 8.83 kN (1,990 lbf)
Mesin: 2 × Walter HWK 109-500A-1 Starthilfe liquid fuelled jettisonable JATO rocket pods, masing-masing 4.905 kN (1,103 lbf) (opsional)
Performa
Laju maksimum: 742 km/jam (461 mil/jam; 401 knot) pada ketinggian 6,000 meter (20,000 kaki)
Laju jelajah: 700 km/jam (435 mph; 378 kn) pada ketinggian 6,000 meter (20,000 kaki)
Jangkauan: 1,556 km (967 mi; 840 nmi) dengan bom terpasang 500 kg (1,100 pon)
Langit-langit batas: 10,000 meter (33,000 kaki)
Laju tanjak: 13 meter/detik (2,600 kaki/menit)
Persenjataan
Senapan: 2 × 20 mm MG 151 cannon yang berada di ekor dan bisa menembak ke samping (hanya dipasang di versi purwarupa; tidak pernah digunakan saat dinas militer)
Bom: diatas 1,500 kg (3,309 pon) yang dapat dipasang di rak eksternal
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Arado Ar 234
- SdKfz 2
- Wunderwaffe
- Gloster Meteor
- Rem udara (aeronautika)
- Henschel Hs 293
- Daftar pesawat militer Jerman dalam Perang Dunia II
- Daftar pesawat jet pada Perang Dunia II
- Mistel
- Kerja sama industri Jerman–Jepang sebelum Perang Dunia II
- Arado Ar 234 Blitz
- Arado E.381
- Junkers Jumo 004
- Arado Flugzeugwerke
- Arado Ar 80
- Arado Ar 196
- Arado Ar 64
- Arado Ar 240
- V-1 flying bomb
- North American B-45 Tornado