- Source: Atlas Copco
Atlas Copco (Copco merupakan singkatan dari Compagnie Pneumatique Commerciale) adalah sebuah perusahaan industrial asal Swedia yang didirikan pada tahun 1873. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam peralatan dan perlengkapan industrial.
Atlas Copco berkantor pusat di Nacka, Swedia. Pada tahun 2017, pendapatan perusahaan ini mencapai SEK 86 milyar dan mempekerjakan sekitar 34.012 orang. Atlas Copco melakukan aktivitas produksi di sekitar 100 pabrik yang tersebar di lebih dari 20 negara. Hingga tahun 2016, Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar perusahaan ini. Saham Atlas Copco diperdagangkan di OMX Stockholm, dan merupakan salah satu komponen indeks OMXS30.
Atlas Copco mengembangkan, memperbaiki, dan menyewakan peralatan industrial, kompresor udara (yang mana perusahaan ini merupakan produsen terbesarnya), serta sistem konstruksi dan perakitan. Atlas Copco beroperasi di empat bidang, yakni Teknik Kompresor, Teknik Vakum, Teknik Konstruksi, dan Teknik Industri.
Sejarah
= Awal mula
=Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai AB Atlas, yang didirikan oleh industrialis, politisi, dan pejabat Swedish State Railways, Edvard Fränckel bersama Andre O. Wallenberg, Johan W. Arnberg, Carl G. Cervin, dan Fredrik Didro. Pada mulanya, Atlas memproduksi, membeli, dan menjual berbagai jenis bahan untuk konstruksi dan operasional perkeretaapian. Pasca resesi pada dekade 1880-an dan menurunnya konstruksi perkeretaapian, Atlas mengembangkan bisnisnya ke lokomotif, pemanasan terpusat, dan permesinan. Pada tahun 1899, Atlas mulai mengembangkan kompresor udara pertamanya. Setelah bisnis lamanya dihentikan, Atlas bergabung dengan Diesel Motors pada tahun 1917 untuk membentuk Atlas Diesel, dan memiliki dua divisi utama, yakni untuk memproduksi mesin diesel dan kompresor udara.
= Pengembangan pada saat perang
=Atlas Diesel tumbuh signifikan selama Perang Dunia I hingga perang berakhir, berkisar 40–50% produk perusahaan ini pun diekspor ke luar negeri. Namun depresi menyebabkan perusahaan ini kembali merugi, sehingga harus menjalani rekonstruksi keuangan pada dekade 1920-an dan 1930-an. Pasca ekonomi mulai membaik pada pertengahan dekade 1930-an, Atlas Diesel menerima pesanan kompresor udara yang sangat banyak. Pecahnya Perang Dunia II membuat produk perusahaan ini makin diminati. Sebagai bagian dari strategi, kapasitas produksi pun terus ditingkatkan, sembari mengakuisisi perusahaan lain untuk memperkuat bisnis yang sudah ada. Pada tahun 1948, perusahaan ini menutup bisnis dieselnya, sehingga pada tahun 1955 resmi mengganti namanya menjadi Atlas Copco, yang terinspirasi dari nama anak usahanya di Belgia, yakni Compagnie Pneumatique Commerciale (Copco).
= Ekspansi internasional pasca perang
=Akuisisi terhadap produsen kompresor asal Belgia, Arpic Engineering pada tahun 1956 merupakan akusisi internasional besar pertama bagi perusahaan ini. Hingga saat ini, bekas pabrik milik Arpic memproduksi mayoritas kompresor Atlas Copco. Pada tahun 1960, Atlas Copco juga mengakuisisi Craelius. Pada dekade 1970-an, ekspansi internasional melesat signifikan, berkat berbagai macam reformasi struktural dan efisiensi yang disebabkan oleh pelemahan ekonomi dan naiknya biaya produksi. Sejumlah akuisisi pun dilakukan, salah satunya terhadap produsen kompresor asal Prancis, Mauguière. Untuk memperkuat posisinya di Amerika Amerika Serikat, Atlas Copco pun mengakuisisi Airpower dan Worthington Compressors.
Pada awal dekade 1980-an, Atlas Copco merupakan pemimpin pasar pada bidang pengeboran batu dan pneumatik. Setelah melihat potensi pada peralatan industrial, Atlas Copco pun membeli Chicago Pneumatic Tools pada tahun 1987. Atlas Copco kemudian menjadi salah satu produsen peralatan pneumatik dan sistem pemantauan terbesar di dunia. Pada akhir dekade 1980-an, perusahaan ini kembali melakukan akuisisi terhadap Ets. Georges Renault dan Desoutter Brothers Plc. Pada tahun 1992, AEG Elektrowerkzeuge berhasil diakuisisi dan pada tahun 1995 Milwaukee Electric Tool juga resmi diakuisisi. Pada tahun 1997, Atlas Copco membeli Prime Service Corporation, yang merupakan perusahaan penyewaan mesin terbesar di Amerika Serikat. North American Rental Service Corporation juga dibeli pada tahun 1999.
Lini bisnis
Sejak tahun 2017, Atlas Copco memiliki empat bisnis utama, yakni Teknik Kompresor, Teknik Vakum, Teknik Industri, dan Teknik Konstruksi. Semua bisnis tersebut fokus merancang, memproduksi, dan memasarkan berbagai macam produk untuk beberapa segmen industri.
= Teknik Kompresor
=Bisnis ini memproduksi kompresor dan vakum industrial, peralatan penanganan minyak dan gas, sistem manajemen udara, serta kompresor/pengembang gas dan proses. Produknya biasanya digunakan oleh industri manufaktur, industri minyak dan gas, serta industri proses. Kompresornya juga digunakan di kapal, kereta api, dan rumah sakit. Kompetitor utama bisnis ini adalah Ingersoll-Rand, Kaeser, Hitachi, Gardner Denver, Cameron, Sullair, dan Parker Hannifin.
= Teknik Vakum
=Bisnis ini memasok produk vakum, sistem manajemen pembuangan, katup, serta produk terkait dengan merek Edwards, Leybold, dan Atlas Copco. Klien utamanya adalah industri semikonduktor dan ilmu pengetahuan, serta industri proses kimia, pengemasan makanan, dan penanganan kertas. Proses pengembangan dan produksi utamanya dilakukan di Britania Raya, Republik Ceko, Jerman, Korea Selatan, Tiongkok, dan Jepang.
= Teknik Industri
=Bisnis ini memproduksi sistem perakitan, peralatan daya industrial, produk pemastian kualitas, dan berbagai macam perangkat lunak. Klien utamanya adalah industri otomotif dan dirgantara. Kompetitor utama bisnis ini adalah Apex Tool Group, Ingersoll-Rand, Stanley Black & Decker, Uryu, dan Bosch.
= Teknik Konstruksi
=Bisnis ini memproduksi kompresor portabel, menara lampu, pompa dan generator, peralatan pengaspal, peralatan pemadat, peralatan penghancuran, dan peralatan konstruksi untuk berbagai macam proyek infrastruktur. Kompetitor utama bisnis ini antara lain Doosan Infracore, Kaeser, Sullair, Volvo, Caterpillar, dan Wirtgen.
Operasi
= Manufaktur
=Atlas Copco memproduksi sendiri komponen peralatan penting, dan bekerja sama dengan mitra untuk memproduksi komponen yang tidak terlalu penting. Sekitar 75% dari biaya produksi adalah biaya produksi komponen yang dilakukan oleh pihak lain, sementara sisanya merupakan biaya produksi komponen sendiri, biaya perakitan, dan biaya lain-lain. Produksi peralatan menyumbang kurang dari 60% pendapatan perusahaan, karena produksi peralatan secara umum hanya dilakukan jika ada pesanan.
= Distribusi
=Atlas Copco memiliki pusat layanan pelanggan di sekitar 90 negara dan menjual produknya ke sekitar 180 negara. Selain secara langsung, penjualan dan perawatan juga dilakukan melalui mitra. Penjualan peralatan dilakukan oleh insinyur, sementara perawatan dilakukan oleh teknisi. Sekitar 40% dari total pendapatan Atlas Copco berasal dari layanan jasa (suku cadang, perawatan, perbaikan, aksesoris, dan penyewaan).
= Merek
=Atlas Copco Group memiliki cukup banyak merek, antara lain Chicago Pneumatic untuk kompresor dan peralatan, Edwards untuk vakum, BeaconMedeas untuk solusi gas medis, dan SCA & Henrob untuk solusi perakitan otomotif.
= Epiroc
=Pada tahun 2018, Atlas Copco membentuk Epiroc AB untuk fokus pada klien di segmen pertambangan, infrastruktur, dan sumber daya alam. Epiroc kini merupakan sebuah perusahaan yang berdiri sendiri, terpisah dari Atlas Copco.
= Inovasi
=Atlas Copco mengadakan riset dan pengembangan pada berbagai bidang teknologi di pusat risetnya, di mana tiap divisi memiliki fokus risetnya masing-masing. Pelatihan dan lokakarya pun dilakukan di pusat layanan pelanggan di Eropa dan Tiongkok. Tiap divisi melakukan riset berdasarkan acuan desain ramah lingkungan yang diintegrasikan ke bahan pemasaran untuk klien.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Atlas Copco
- Leybold GmbH
- Swedia
- Metso
- Lokomotif diesel
- Atlas Copco
- List of tool manufacturers
- Edwards Vacuum
- Epiroc
- Atlas (disambiguation)
- Investor AB
- Leybold GmbH
- Wallenberg family
- Peter Wallenberg Sr.
- Chicago Pneumatic