- Source: Bahasa Melayu Baku
Bahasa Melayu Baku, juga dikenal sebagai bahasa Melayu Standar atau bahasa Melayu Piawai adalah ragam baku bahasa Melayu yang digunakan di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ragam ini berdasarkan bahasa Melayu dialek Johor-Kep. Riau dan digunakan dalam situasi formal. Ini dituturkan oleh sebagian besar penduduk Malaysia meskipun sebagian besarnya mempelajari bahasa Melayu setempat atau bahasa daerah lain terlebih dahulu. Bahasa Melayu merupakan mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah.
Sebagai bahasa kebangsaan di tiga negara, bahasa Melayu baku mempunyai berbagai nama resmi. Di Malaysia, ragam ini ditetapkan sebagai bahasa Melayu Malaysia, bahasa Melayu piawai, bahasa Melayu standard, atau bahasa Melayu. Di Singapura dan Brunei, ragam ini disebut bahasa Melayu. Bahasa Melayu baku Malaysia mengikuti pelafalan Johor-Kep. Riau, sedangkan bahasa Melayu baku Brunei dan Singapura mengikuti pelafalan baku.
Status
= Di Malaysia
=Bahasa kebangsaan ialah bahasa Melayu dan hendaklah dalam tulisan yang diperuntukkan melalui undang-undang oleh Parlimen
[Terjemahan: "Bahasa nasional adalah bahasa Melayu dan hendaklah ditulis dalam aksara yang ditentukan melalui hukum oleh parlemen" (?)]
Di Malaysia, bentuk baku bahasa Melayu diatur oleh Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP). Meskipun "bahasa Melayu" ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam Pasal 152 Undang-Undang Dasar Federasi Malaysia, istilah bahasa Malaysia digunakan dalam konteks resmi dari waktu ke waktu. Pemilihan nama itu dapat menjadi perdebatan politik. Pada tahun 1999, Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia menolak penerbitan beberapa cerpen karena kata pengantar terbitan itu menggunakan istilah bahasa Malaysia, bukan istilah bahasa Melayu yang diutamakan pada saat itu. Antara tahun 1986 dan 2007, istilah bahasa Malaysia digantikan dengan "bahasa Melayu". Sejak itu, istilah bahasa Malaysia sekali lagi menjadi sebutan pilihan pemerintah untuk bahasa kebangsaan dan bahasa perpaduan/penyatu (bahasa persatuan) untuk mengakui bahwa Malaysia terdiri atas banyak suku atau ras (dan bukan hanya Suku Melayu). Namun, kedua istilah tersebut masih digunakan walaupun istilah bahasa Melayu masih sangat populer. Bahasa ini juga dirujuk sebagai BM.
= Di Brunei
=Bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa kebangsaan Brunei dalam undang-undang dasar Brunei tahun 1959 dan peran utamanya diperkukuh dalam falsafah kebangsaan MIB (Melayu Islam Beraja). Walaupun ragam bahasa Melayu yang berfungsi sebagai bahasa kebangsaan tidak ditentukan, ragam bahasa Melayu baku yang serupa dengan ragam baku yang digunakan di Malaysia secara umum dianggap sebagai ragam bahasa Melayu yang berfungsi sebagai bahasa kebangsaan. Ragam bahasa Melayu baku nasional yang digunakan di Brunei sebagian besar mengikuti baku Malaysia dengan perbedaan kecil dalam pelafalan dan beberapa pengaruh leksikal dari bahasa Melayu Brunei, ragam bahasa Melayu setempat yang tidak baku.:72 Walaupun bahasa Melayu baku didukung sebagai bahasa kebangsaan resmi Brunei, bahasa Melayu Brunei dominan dari segi sosial dan kini menggantikan bahasa minoritas Brunei, termasuk bahasa Dusun dan Tutong. Bahasa Melayu baku berbeda dari bahasa Melayu Brunei sampai-sampai hampir tidak dapat dipahami satu sama lain. Bahasa Melayu baku sebenarnya berhubungan diglosia dengan bahasa Melayu Brunei karena bahasa Melayu baku berfungsi sebagai bahasa tinggi yang digunakan dalam ranah formal seperti pengajaran dan pidato resmi, sedangkan bahasa Melayu Brunei berfungsi sebagai bahasa rendah yang digunakan dalam ranah tak formal seperti berbicara dengan antarteman dan toko setempat. Dari segi pelafalan, bahasa Melayu baku digunakan di Brunei adalah rotik sehingga [r] dan [a] (bukan [ə]) tetap dilafalkan di akhir kata seperti besar, saya, dan utara. Pelafalannya mungkin berbeda sedikit dari Semenanjung Malaysia, yang dipengaruhi dialek setempat. Bentuk baku bahasa Melayu di Brunei diatur oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.
= Di Singapura
=Di Singapura, bahasa Melayu berstatus sebagai bahasa kebangsaan sekaligus bahasa resmi seperti yang tercantum dalam Constitution of the Republic of Singapore Article 153A (terj. 'Undang-Undang Dasar Republik Singapura Pasal 153A') tentang bahasa-bahasa resmi dan bahasa kebangsaan;
(1) Malay, Mandarin, Tamil and English shall be the 4 official languages in Singapore.(2) The national language shall be the Malay language and shall be in the Roman script ...
[Terjemahan: "(1) Bahasa Melayu, Mandarin, Tamil, dan Inggris hendaklah menjadi 4 bahasa resmi di Singapura"."(2) Bahasa kebangsaan hendaklah bahasa Melayu dan hendaklah ditulis dalam aksara Romawi...]
Di Singapura, bentuk bahasa Melayu baku Malaysia digunakan dengan beberapa perbedaan.:85 Bentuk baku bahasa Melayu di Singapura diatur oleh Majlis Bahasa Melayu Singapura (terj. 'Dewan Bahasa Melayu Singapura').
Kata serapan
Sebagian besar kata bahasa Melayu baku diserap dari bahasa Sanskerta, Tamil, Hindustan, Persia, Portugis, Belanda, rumpun bahasa Sinitik, Arab, dan belakangan ini, bahasa Inggris (khususnya banyak istilah ilmiah dan teknologi). Bahasa Melayu Baku Modern juga telah dipengaruhi secara leksikal oleh bahasa Indonesia, sebagian besar melalui kepopuleran drama, sinetron, dan musik Indonesia.
Tata bahasa
Penggunaan
Istilah-istilah bahasa Arab yang semula digunakan dalam bahasa Melayu baku saat ini, yang telah diubah dengan ejaan dan pelafalan yang disarankan oleh Dewan Bahasa dan Pustaka (DBP) telah dibantah oleh orang Islam konservatif setempat yang menyatakan bahwa istilah dan pelafalan yang benar seharusnya seperti yang dinyatakan dalam Al-Quran, yang banyak digunakan oleh warganet muslim setempat di media sosial saat ini. Jika dibandingkan dengan bahasa Melayu baku, istilah yang populer digunakan sebagai berikut:
Ramadhan (alih-alih "Ramadan").
Aamiin (alih-alih "amin").
Fardhu (alih-alih "fardu").
Redha (alih-alih reda (Indonesia: rida)).
Mudharat (alih-alih "mudarat").
Dhaif (alih-alih "daif").
Zohor (alih-alih "Zuhur").
Hadith (alih-alih "hadis").
Alih kode antara bahasa Inggris dan bahasa Melayu Malaysia dan penggunaan kata serapan baru yang berleluasa telah membentuk bahasa rujak (bahasa gado-gado). Akibatnya, fenomena ini membuat para penganut pemurnian bahasa di Malaysia merasa tidak senang karena mereka berusaha menegakkan penggunaan bahasa baku yang ditetapkan.
Lihat pula
Perbedaan antara bahasa Melayu Baku dan bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia
Abjad Jawi
Politik bahasa
Bahasa Inggris Malaysia
Rujukan
= Bacaan lanjut
=Pranala luar
Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia
Aplikasi Web Daring Bahasa Melayu dengan 40 Pelajaran Gratis Interaktif
Kamus Daring Bahasa Melayu–Bahasa Inggris dari Kamus Webster
Kamus Daring Bahasa Melayu-Bahasa Inggris
Pembaruan Ejaan Bahasa Melayu, Asmah Haji Omar, (Jurnal Masyarakat Ejaan Yang Disederhanakan, 1989-2 pp. 9–13 kemudian disebut J11)
Pogadaev, V.A., Rott, N. V. Kamus Bahasa Rusia–Bahasa Malaysia. Lebih kurang 30.000 perkataan. Moskwa: Russky Yazik, 1986
Kata Kunci Pencarian:
- Bahasa Melayu
- Perbedaan bahasa Melayu Baku dengan bahasa Indonesia
- Bahasa Melayu Malaysia
- Bahasa Melayu Riau
- Bahasa Melayu Baku
- Perbedaan pelafalan bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia
- Bahasa Melayu Kelantan-Pattani
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Melayu Pontianak
- Suku Melayu
- Malaysian Malay
- Malay language
- Sarawak Malay
- Indonesian language
- Bahasa Rojak
- Languages of Singapore
- Comparison of Indonesian and Standard Malay
- Silat Melayu
- Malay phonology
- Belitung Malay