- Source: Bahasa Okinawa Kuno
Bahasa Okinawa Kuno adalah tahap terawal bahasa Okinawa yang memiliki bukti tertulis pada abad ke-15 hingga ke-17.
Penggolongan
Bahasa Okinawa Kuno merupakan suatu bahasa Ryukyu, merupakan bentuk awal dari bahasa Okinawa sebelum tahap pertengahan.
Sejarah
Bahasa Proto-Ryukyu Utara merupakan leluhur dari bahasa Okinawa, Kunigami, Yoron dan bahasa-bahasa Ryukyu Utara lainnya dituturkan pada abad ke-12 hingga ke-13.
Bahasa Okinawa Kuno menjadi bahasa resmi dan kesusastraan Kerajaan Ryukyu pada abad ke-15. Ryukyu kemudian menjadi bawahan Domain Satsuma pada abad ke-17 sehingga membuat bahasa ini berkembang menjadi bahasa Okinawa Pertengahan.
Istilah "Okinawa Kuno" juga sesuai dengan tahap pertama Okinawa pramodern, sistem tahap tersebut digunakan oleh Hokama (1977, 1981). Namun, sistem pembagian Okinawa menjadi tiga tahapan sejarah (kuno, pertengahan, dan modern) yang diperkenalkan oleh Okinawa Kogo Daijiten dan Tawata (2010) lebih sering digunakan kemudian.
Thomas Dougherty (2014) menggunakan sistem tahap yang berbeda. Dia menamai bahasa Okinawa sebelum tahun 1492 sebagai "Bahasa Okinawa Kuno Pra-Penyatuan" dan setelah 1492 sebagai "Bahasa Okinawa Kuno Pasca-Penyatuan". Tahun tersebut mengacu pada penyatuan politik Okinawa di bawah Kerajaan Chuzan yang kemudian menjadi Kerajaan Ryukyu. Dia menghindari istilah "awal" atau "akhir" karena akan lebih sesuai untuk batas berdasarkan kriteria linguistik daripada ekstra-linguistik seperti di artikel ini..
Bukti
Okinawa merupakan satu-satunya bahasa Ryukyu yang memiliki sangat banyak bukti sumber-sumber pra-modern. Bukti tertulis pertama bahasa Okinawa Kuno dibuat pada tahun 1494, yaitu Prasasti Oroku yang ditulis dalam aksara Tionghoa yang berisi penanggalan dan toponimi. Beberapa terjemahan dalam bahasa Tionghoa dan Korea seperti Haedong Jegukgi dalam aksara Hangul (1471) dan Liúqiú kuăn yìyŭ dalam aksara Tionghoa (1469) menjelaskan bahasa ini. Omoro sōshi berisi 1144 puisi yang ditulis dalam bahasa Okinawa Kuno. Ada beberapa sumber saat itu, seperti Prasasti Tamaudun (ditulis pada bulan Oktober atau November tahun 1501), tetapi kemudian ditulis dalam bahasa Jepang Klasik yang berisi banyak serapan dari Okinawa Kuno, sehingga sumber ini tidak dicantumkan oleh ahli bahasa karena dianggap tidak sesuai. Chihkai Lin memisahkan sumber menjadi dua kelompok:
Sumber setempat.
Sumber Tiongkok dan Korea
Keragaman sumber ini mengarah pada pendekatan, kemudian penafsiran yang berbeda tentang rekonstruksi bahasa Okinawa Kuno. Sedangkan Ding (1995, 2008) Tawata (2010) dan Lin (2015) lebih banyak mengandalkan sumber setempat, sedangkan Serafim (1977), Takahashi (1991, 1996), Tawata (2008, 2010) banyak memakai sumber Tiongkok dan Korea.
Pendekatan ketiga mengandalkan bahasa modern, tetapi tidak hanya bahasa Okinawa Kuno saja, tetapi juga bahasa yang digunakan di luar Kepulauan Okinawa tetapi masih dalam Kepulauan Ryukyu. Pendekatan ini digunakan oleh Bentley (2008), Nakamoto (1976), Thorpe (1983), Lawrence (2006, 2008), Shimabukoro (2002, 2007), dan Pellard (2009).
Urutan kata
Uruta kata dalam kalimat bahasa Okinawa Kuno adalah subjek–objek–predikat (SOP). Tipologi ini juga dimiliki bahasa Okinawa Modern dan bahasa Jepang Modern. Kasus tata bahasa itandai dengan menggunakan pascaposisi enklitik. Okinawa merupakan bahasa aglutinatif, dan meskipun kata bantu sering ditempelkan pada kata kerja, kata bantu tersebut lebih sering ditempelkan pada akhir kalimat.
Fonologi
Serafim (2021) merekonstruksi vokal dan konsonan bahasa Okinawa Kuno:
= Vokal
=Sistem lima vokal bahasa Proto-Ryukyu Utara (direkonstruksi oleh Thorpe (1983) berkembang menjadi sistem delapan vokal pada bahasa Okinawa Kuno, mirip dengan bahasa-bahasa Amami dan bahasa Jepang Kuno (meskipun hanya kebetulan saja).
Serafim memberikan beberapa ulasan tentang sistem ini:
Vokal depan tinggi yi(i) memiliki palatalisasi, sedangkan vokal depan i(i) dan e(e) dan vokal belakang o(o) memiliki relaksasi artikulasi dan sedikit ke depan. Vokal yi(i), u(u), dan ɨ(ɨ) memiliki tegangan. Vokal ɑ(ɑ) tidak ada relaksasi atau tegangan.
Vokal u memiliki dua bentuk yang berbeda: dalam banyak kasus merupakan *u tegang, dan dalam kasus yang lebih jarang merupakan *ʊ relaksasi. Hal ini dapat dijelaskan dengan evolusi dari du *[ɔ] menjadi *[ʊ] kemudian menjadi [u].
Diftong *au berkembang menjadi *oo panjang dan kemudian menjadi o(o). Untuk bagiannya, *ɑ'yi berkembang menjadi *ee panjang dan kemudian menjadi e(e).
Kasus-kasus berikut ini berlaku dalam lingkungan puitis yang membutuhkan satu mora, bukan dua:
o pendek merupakan pengurangan dari oo panjang.
e/ye adalah pengurangan dari ee/yee panjang.
= Konsonan
=Sistem konsonan Okinawa Kuno membedakan dengan jelas antara konsonan nirsuara dan konsonan bersuara.
Alih aksara bahasa Okinawa kuno dalam artikel ini dalam beberapa hal mirip dengan alih aksara Hepburn dalam bahasa Jepang modern baku.
Aksara
Aksara Tionghoa dan Kana diperkenalkan bersama dengan Buddhisme ke Kerajaan Ryukyu pada tahun 1265 oleh seorang rahib dari Jepang. Kana kini lebih banyak digunakan daripada aksara Tionghoa, jadi kebanyakan puisi modern ditulis dengan hiragana, dengan sedikit aksara Tionghoa. · · · .
Partikel
= Partikel utama
=Partikel bertujuan untuk menandai fungsi suatu kata dalam sebuah kalimat. Dalam hal ini mirip dengan deklinasi bahasa Latin.
= Partikel -ga dan -no
=Partikel -ga dan -no merupakan kasus khusus karena menantang aturan kata ganti, Memang, naskah-naskah bahasa Okinawa Kuno yang diketahui tidak memungkinkan untuk dikaitkan dengan istilah yang diusulkan oleh Déchaine dan Wiltschko (2002), yang menyatakan bahwa kata ganti bukanlah suatu primitif morfosintaksis, melainkan suatu dasar yang dapat menjadi penentu, kata benda, atau sesuatu di antaranya, terkait dengan proyeksi sintaksis yang berbeda. ·
Selain itu, 'Omoro Sauchi dan Haytwong Ceykwukki menunjukkan penggunaan yang kontradiktif, dengan penggunaan yang lebih konservatif, yaitu kata ganti kepemilikan dapat diselingi antara akar kata dan partikel, sedangkan yang kedua menunjukkan penggunaan yang lebih inovatif, di mana situasi ini tidak dapat ditemukan (selain itu, partikel -ga tidak ada di mana pun)
Pada bahasa Okinawa Modern, -ga dan -nu mempunyai kegunaan yang sangat terbatas.
Partikel -ga
Partikel -ga (が) fungsi utamanya menandai genitivus, menandai kepemilikan (baik hubungan pemilik dengan pelaku, maupun hubungan pelaku dengan objek). Fungsi keduanya adalah untuk menandai nominativus, yaitu subjek dari kata kerja transitif dan intransitif.
Partikel ini dipalatalisasi menjadi -giya (ぎや) jika vokal akhir dari kata yang dilampirkannya adalah -i, namun tidak selalu, menurut Dougherty (2013) hal ini bukan merupakan aturan, melainkan "keanehan".
Ada kemungkinan kata ganti kepemilikan ditempatkan di antara akar kata benda dan partikel itu, seperti pada contoh ini, di mana a (あ) adalah kata ganti orang pertama:
kikowe a-ga nasai kiyo-ni ("untuk bapak kami")
Partikel ini juga digunakan dalam bahasa-bahasa Japonik lainnya:
Dalam bahasa Jepang Kuno Barat, dalam bentuk -Nka, yang memiliki fungsi posesif dan nominatif dalam klausa dependen, sebagian besar untuk kata benda "hidup", seperti dalam wa-Nka kökörö ("hatiku"), awo-yama-ni pî-Nka kakur-aNpa ("saat matahari bersembunyi [di balik] pegunungan hijau"), atau ipê-ni yuk-î-te ika n-i ka a-Nka se-m-u ("apa yang harus kuperbuat ketika [aku] akan kunjung pulang?").
dalam bahasa Jepang Baku Modern, nominativus -ga biasanya menandai subjek dalam sebuah kalimat, seperti dalam Tarō-ga hasit-ta ("Tarō berlari").
dalam bahasa Okinawa Modern, -ga menandai subjek kalimat, namun penggunaannya dibatasi setelah kata ganti, marga, atau nama tertentu, seperti dalam Taruu-ga nachun ("Tarō menangis"), tetapi sering dihilangkan setelah vokal panjang. Namun, -ga juga dapat menandai genitivus, seperti dalam ari-ga sumutsi ("bukunya" (laki-laki)). Di sisi lain, -ga tidak digunakan setelah kata ganti orang dalam dialek Shuri, seperti dalam kure-e wan uttu ya-sa ("ini adikku").
Menurut Vovin (2005) dan Dougherty (2013), -Nka dalam bahasa Proto-Japonik memiliki fungsi yang sama dengan bahasa Jepang Kuno Barat.
Partikel -no
Partikel -no (の) adalah penanda kepemilikan, terutama digunakan dalam kasus hubungan pelaku-objek. Penanda tersebut juga digunakan untuk menandai nominativus, yaitu subjek kata sifat dan kata kerja transitif dan intransitif.
-no igunakan untuk menandai subjek klausa nominal, sedangkan -ga tidak menjalankan fungsi ini, seperti dalam contoh ini:
se ikusa simi ut-i-no toyom-i ("Kekuatan semangat juang pulau[nya (laki-laki)] yang hilang bergema")
Demikian dengan -ga, kata ganti posesif dapat ditemukan di antara akar kata dan partikel -no, dalam bentuk an-no. Namun hal ini hanya dibuktikan dengan kata tunoketati dan oyaketati, dua kata yang tidak jelas maknanya.
Seperti -ga, partikel -no dapat ditemukan dalam bahasa-bahasa Japonik lainnya:
dalam bahasa Jepang Barat Kuno, dalam bentuk -nö, yang fungsinya sama dengan -ga, hanya saja kata ini digunakan terutama untuk kata benda "tak bernyawa", seperti dalam kamï-nö mî-te ("tangan dewa"), wotömê-nö n-as-u ya ita tô (“naik ke atas jendela, tempat gadis kecil itu tidur”), tarasi-pîmê kamï-nö mî-kötö-nö na tur-as-u tö (“dewi Tarasi-pime berpikir untuk memancing [secara langsung]”).
dalam bahasa Jepang Modern, -no menandai genitivus, dalam hubungan pelaku-objek. Misalnya: Tōkyō-no chizu ("sebuah peta Tokyo").
dalam bahasa Okinawa Modern, dalam bentuk -nu, partikel ini menandai nominativus (seperti -ga), tetapi dalam kasus di mana -ga tidak digunakan (lihat di atas). Misalnya: Tui-nu nachun ("burung menangis"), Anuhushi-nu naa-ya ninuhwabushi ya-sa ("nama bintang itu adalah Polaris").
= Partikel kakari
=Yang disebut partikel "kakari" adalah bagian dari separuh konstruksi "kakari musubi", sebuah fenomena tata bahasa yang terjadi antara partikel dan bentuk konjugasi tertentu..
Catatan penjelas
Referensi
= Catatan kaki
== Daftar pustaka
=Sumber primer
Sumber sekunder
= Kamus =
Pranala luar
"Recent papers on Old Okinawan". academia.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Februari 2023.
"Recent papers on Old Ryukyuan". academia.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 7 Februari 2023.
Kata Kunci Pencarian:
- Bahasa Okinawa Kuno
- Bahasa Okinawa Pertengahan
- Prefektur Okinawa
- Bahasa Okinawa
- Iha Fuyu
- Rumpun bahasa Ryukyu Utara
- Orang Ryukyu
- Bahasa Proto-Ryukyu
- Istana Katsuren
- Jepang
- Kris