- Source: Banjir Tiongkok 2016
Pada pertengahan Juni 2016, curah hujan yang tinggi terjadi di Tiongkok bagian selatan dan memicu banjir yang mematikan. Bulan-bulan selanjutnya, rentetan hujan mulai berdampak langsung pada negara tersebut. Wilayah sepanjang Sungai Yangtze dan Sungai Huai merupakan daerah yang terkena dampak paling parah. Diperkirakan sebanyak 32 juta penduduk di 26 provinsi terkena dampak dan 186 penduduk tewas. Sebanyak 280.000 ladang hancur, dengan perkiraan kerugian mencapai US$5,73 miliar. Banjir terhebat seperti ini terakhir kali terjadi pada tahun 1998.
Awal mula
Pada akhir musim semi dan awal musim panas, batas frontal cuaca bernama meiyu front muncul di Tiongkok bagian timur, Taiwan, dan Jepang. Hal ini mengakibatkan perpanjangan musim penghujan dan hujan badai yang sering menyebabkan kerusakan. Curah hujan di sepanjang batas ini cenderung besar pasca musim panas El Nino, seperti pada musim panas 2016.
Reaksi
Presiden Tiongkok, Xi Jinping telah mengirimkan Tentara dan Polisi Tiongkok untuk membantu penyelamatan dan penanggulangan banjir. Pada 6 Juli, Li Keqiang berkunjung ke Anhui, Hubei, dan Hunan dan meminta polisi lokal untuk bersiap siaga menghadapi banjir lanjutan. Media melaporkan Badai Nepartak dapat membuat parah keadaan banjir tersebut ketika badai tersebut membawa tanah dari pesisir Taiwan.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Banjir Tiongkok 2016
- Banjir Tiongkok 2013
- Kereta Cepat Indonesia China
- Wuhan
- Huang (marga)
- Anies Baswedan
- Bencana alam
- Vietnam
- Joko Widodo
- Mei 2016
- Febriana Dwipuji Kusuma
- 2016 in Indonesia
- List of Transjakarta corridors
- Malang