- Source: Bianca Maria Sforza
Bianca Maria Sforza (5 April 1472 – 31 Desember 1510) merupakan Maharani Romawi Suci sebagai istri kedua Maximilian I, Kaisar Romawi Suci. Ia merupakan putri sulung yang sah Galeazzo Maria Sforza, Adipati Milan, dengan istri keduanya, Bona dari Savoy.
Keluarga dan silsilah
Bianca dilahirkan di Pavia pada tanggal 5 April 1472, putri sulung Galeazzo Maria Sforza, Adipati Milan (24 Januari 1444 – 26 Desember 1476), dengan istri keduanya, Bona dari Savoy (10 Agustus 1449–1503), yang ia nikahi pada tahun 1468, setahun setelah kematian istri pertamanya, Dorotea Gonzaga, yang tidak memberinya keturunan. Eyang paternal Bianca adalah Francesco I Sforza dan Bianca Maria Visconti, dari siapa ia dinamakan. Eyang maternalnya adalah Louis, Adipati Savoy dan Anne de Lusignan dari Siprus. Ia memiliki seorang abang Gian Galeazzo Sforza, yang menikahi sepupu pertama mereka, Isabella dari Napoli, dengan siapa ia memiliki keturunan, dan seorang saudari Anna Sforza, istri pertama Alfonso I d'Este, Adipati Ferrara, yang setelah kematian Anna ketika melahirkan, akan menikah untuk yang kedua kalinya, Lucrezia Borgia. Saudari tiri Bianca yang tidak sah Caterina Sforza dari hubungan ayahnya dengan Lucrezia Landriani. Pamannya Ludovico Sforza Il Moro, Adipati Milan, yang menikahi Beatrice d'Este, dan bibinya Ippolita Maria Sforza, istri pertama Raja Alfonso II dari Napoli.
Ketika Bianca belum berusia 5 tahun, ayahnya dibunuh di dalam Gereja Santo Stefano di Milan pada tanggal 26 Desember 1476, bertepatan dengan Hari Peringatan Santo Stephen. Ia ditikam sampai mati oleh pejabat ranking tiga istana Milan.
Pernikahan
Di bulan Januari 1474, ketika Bianca masih belum berusia 2 tahun, ia dinikahkan dengan sepupu pertamanya Philibert I, Adipati Savoy (7 Agustus 1465 – 22 April 1482), putra pamannya Amadeus IX dari Savoy, dan Yolande dari Prancis. Adipati Philibert wafat di musim semi tahun 1482, meninggalkan Bianca menjadi seorang janda pada usia 10 tahun. Ia kembali ke Milan. Ia tidak diberikan cukup pendidikan, tetapi diijinkan untuk mengerjakan suatu hobi yang ia sukai, yaitu pekerjaan menenun.
Pada tanggal 16 Maret 1494, di Balai, Tirol, ia menikah kedua kalinya dengan, Raja Romawi, Maximilian I, yang telah menjadi janda sejak kematian tragis istri pertamanya Mary dari Burgundia pada tanggal 27 Maret 1482, ketika ia terluka parah setelah jatuh dari kudanya. Pernikahan keduanya diatur oleh pamannya, yang ingin pengakuan dan gelar Adipati yang dikonfirmasikan oleh Kaisar; sebagai gantinya, Kaisar menerima suatu maskawin yang besar bersama dengan Bianca. Pengiring pengantinnya yang megah di dalam perjalanan mengundang perhatian banyak mata.
Di pernikahannya, Bianca mengenakan sebuah korset dengan delapan puluh potongan dari seni perhiasan yang disematkan padanya, dengan masing-masing bagian terdiri dari satu mirah delima dan empat mutiara, Ia juga membawakan suaminya maskawin yang mewah sebanyak 400,000 ducats, dan melalui pernikahannya, Maximilian mendapatkan haknya atas kedudukan kerajaan Milan. Hal ini membuat murka Anne dari Prancis, bupati Prancis untuk saudaranya Raja Charles VIII, dan membawa intervensi Prancis di Italia, dengan demikian meresmikan Perang Italia yang panjang.
Hubungan antara Maximilian dan Bianca tidak bahagia: Maximilian mengatakan bahwa ia mungkin sama cantiknya seperti istri pertamanya namun tidak sama bijaknya. Ia menganggap Bianca tidak berpendidikan, bicara berlebihan, polos, boros dengan uang, dan ceroboh. Beberapa kali terjadi ia menggadaikan istrinya sebagai jaminan ketika ia tidak dapat membayar kamarnya di dalam perjalanannya. Ia berharap memiliki keturunan dengannya namun tidak berhasil. Ia sangat menyukai anak-anaknya, tetapi dikritik karena melupakan martabatnya ketika ia duduk di lantai dengan mereka untuk bermain. Setelah tahun 1500, Maximilian kehilangan minat dengannya. Ia tinggal di istananya sendiri di Milan di dalam berbagai kastil di Tirol.
Maximilian mengambil gelar Kaisar Romawi Suci yang terpilig pada tahun 1508. Bianca merupakan, oleh pernikahan, Maharani Kekaisaran Romawi Suci.
Bianca tidak memiliki keturunan. Ia memiliki 2 anak tiri dari pernikahan Maximilian dengan Mary dari Burgundia, Philip yang Tampan (22 Juni 1478 – 25 September 1506), yang menikahi Joanna dari Kastilia, dan istri Adipati Margaret dari Austria (10 Januari 1480- 1 Desember 1530), yang semula menikah dengan, John, Pangeran Asturias dan kedua dengan Philibert II, Adipati Savoy.
Bianca Maria Sforza meninggal di Innsbruck pada tanggal 31 Desember 1510. Ia dimakamkan di Stams.
Sebuah potret penting Bianca Maria Sforza oleh Ambrogio de Predis digantung di National Gallery of Art Amerika Serikat di Washington, D.C.
Catatan
Referensi dan kesusastraan
Hellmut Andics: Die Frauen der Habsburger.. J&V, Wien, 1985
Hermann Wiesflecker: Maximilian I., Wien/München 1991, ISBN 3-7028-0308-4 and ISBN 3-486-55875-7
Thea Leitner: Habsburgs Goldene Bräute. Piper, 2005
Sigrid-Maria Größing: Maximilian I. – Kaiser–Künstler–Kämpfer. Amalthea, Wien 2002 ISBN 3-85002-485-7
Pranala luar
Bianca Maria Sforza at the aeiou Encyclopedia
Portrait of Bianca Maria Sforza at the National Gallery Diarsipkan 2004-11-18 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Bianca Maria Sforza
- Anna Maria Sforza
- Bianca Maria Visconti
- Goldenes Dachl
- 5 April
- Maria Beatrice
- Luisa Maria Amalia
- Maria Anna (1551-1608)
- Maria Anna (1799–1832)
- Maximilian I, Kaisar Romawi Suci
- Bianca Maria Sforza
- Galeazzo Maria Sforza
- House of Sforza
- Bianca Maria Visconti
- Gian Galeazzo Sforza
- Francesco I Sforza
- Bianca Giovanna Sforza
- Empress Elisabeth of Austria
- Sforza Maria Sforza
- Caterina Sforza