- Source: Bivalvia
Bivalvia (pelafalan Inggris: ) adalah kelas dalam moluska yang mencakup semua kerang-kerangan: memiliki sepasang cangkang (nama "bivalvia" berarti dua cangkang). Nama lainnya adalah Lamellibranchia, Pelecypoda, atau bivalva. Ke dalam kelompok ini termasuk berbagai kupang, remis, kijing, lokan, simping, tiram, serta kima; meskipun variasi di dalam bivalvia sebenarnya sangat luas.
Kerang-kerangan banyak bermanfaat dalam kehidupan manusia sejak masa purba. Dagingnya dimakan sebagai sumber protein. Cangkangnya dimanfaatkan sebagai perhiasan, bahan kerajinan tangan, bekal kubur, serta alat pembayaran pada masa lampau. Mutiara dihasilkan oleh beberapa jenis tiram. Pemanfaatan modern juga menjadikan kerang-kerangan sebagai biofilter terhadap polutan.
Sistematika
Klasifikasi berikut adalah berdasarkan klasifikasi Newel (1965) yang didasarkan pada morfologi. Hingga sekarang belum tersedia filogeni yang dapat sepenuhnya dipercaya. Beberapa kelompok diketahui parafiletik, terutama Anomalodesmata. Terdapat pula sistematika alternatif berdasarkan morfologi insang dari Franc (1960) dan disebutkan bila perlu pada daftar di bawah. Franc memisahkan Septibranchia dalam kelompok tersendiri, meskipun secara molekular malah membuat Eulamellibranchia menjadi parafiletik.
Subkelas Palaeotaxodonta (Protobranchia menurut Franc)
Ordo Nuculida
Subkelas Cryptodonta (Protobranchia menurut Franc)
†Praecardiida
Solemyida
Subkelas Pteriomorphia (tiram, kupang, dll., Filibranchia menurut Franc)
Arcida
†Cyrtodontoida
Mytilida
Ostreoida–semula termasuk Pterioida
†Praecardiida
Pteriida
Subkelas Paleoheterodonta (Eulamellibranchia menurut Franc)
†Trigoniida
Unionida (jenis-jenis kupang air tawar)
†Modiomorpha
Subkelas Heterodonta (mencakup remis, lokan, dan kerang-kerang yang biasa dikenal, Eulamellibranchia menurut Franc)
†Cycloconchidae
†Hippuritoida
†Lyrodesmatidae
Myida
†Redoniidae
Venerida
Subkelas Anomalodesmata (Eulamellibranchia menurut Franc)
Pholadomyoida
Struktur Tubuh
Jika diamati, cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan elastis. Ligamen ini biasanya selalu terbuka, apabila diganggu, maka akan menutup. Jadi, membuka dan menutupnya cangkang diatur oleh ligamen
yang dibantu oleh dua macam otot, yaitu pada bagian anterior dan posterior. Tampak garis konsentris yang sejajar, garis ini disebut sebagai garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa pertumbuhan lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini berselang-seling dengan pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan cepat.
Semakin banyak garis dan pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan
tersebut. Bagian cangkang yang paling tua biasanya paling tebal, menonjol, letaknya pada bagian persendiaan yang disebut umbo. Pada bagian posterior cangkang ada dua
macam celah yang disebut sifon. Celah yang berada di dekat anus dinamakan sifon, berfungsi untuk keluar masuknya air dan zatzat sisa. Sebaliknya sifon masuk terletak di
bagian sebelah bawah sifon keluar yang berfungsi untuk masuknya oksigen, air, dan makanan.
= Cangkang Pelecypoda
=Cangkang/rumah Pelecypoda terdiri atas bagian-bagian berikut.
Periostrakum, Periostrakum merupakan lapisan terluar, dibentuk dari zat kitin yang disebut konkiolin berfungsi sebagai pelindung. Jika basah berwarna biru tua, jika kering berwarna coklat.
Prisma, Prisma adalah lapisan tengah yang tersusun dari kristal kalsit.
Nakre, Nakre disebut sebagai lapisan induk mutiara yang tersusun dari lapisanlapisan tipis paralel dan kalsit (karbonat) yang tampak mengkilat.
Mantel, Mantel terletak di bawah nakreas yang terdiri atas sel-sel nakreas (yang
sekretnya membentuk lapisan nakreas dan membentuk mutiara) jaringan ikat, dan sel-sel epitelium yang bersilia.
Sistem Organ
Sistem pencernaannya dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut dan anusnya terletak dalam rongga mantel. Sistem ekskresinya menggunakan sepasang nefridium yang berfungsi seperti ginjal. Adapun sistem sarafnya terdiri atas otak, simpul saraf kaki, dan simpul saraf otot. Sistem peredaran darahnya terbuka, jantungnya terdiri atas sebuah bilik dan dua serambi. Respirasinya dengan menggunakan insang.
Daur Hidup
Hewan ini ada yang bersifat hermaprodit dan kebanyakan hewan ini mempunyai alat kelamin yang terpisah. Pada saat terjadi perkawinan, alat kelamin jantan akan mengeluarkan sperma ke air dan akan masuk dalam tubuh hewan betina. Melalui sifon air masuk, sehingga terjadilah pembuahan. Ovum akan tumbuh dan berkembang yang melekat pada insang dalam ruang mantel, kemudian akan menetas dan keluarlah larva yang disebut glokidium. Larva ini akan keluar dari dalam tubuh hewan betina melalui sifon air keluar, kemudian larva tersebut menempel pada insang atau sirip ikan dan larva tersebut akan dibungkus oleh lendir dari kulit ikan. Larva ini bersifat sebagai parasit kurang lebih selama 3 minggu. Setelah tumbuh dewasa, larva akan melepaskan diri dari insang atau sirip ikan dan akan hidup bebas.
Referensi
Franc, A. (1960): Classe de Bivalves. In: Grassé, Pierre-Paul: Traite de Zoologie 5/II.
Newell, N.D. (1969): [Bivalvia systematics]. In: Moore, R.C.: Treatise on Invertebrate Paleontology Part N.
Jay A. Schneider (2001). "Bivalve Systematics During the 20th Century". Journal of Paleontology. 75 (6): 1119–1127. doi:10.1666/0022-3360(2001)075<1119:BSDTC>2.0.CO;2.
Pranala luar
Museum of Paleontology - Palaeontology from the University of California, Berkeley
Bioerosion website at The College of Wooster Diarsipkan 2008-12-02 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Bivalvia
- Tiram
- Myxilla (Myxilla) bivalvia
- Simping
- Kerang dara
- Kerang hijau
- Cardiida
- Tegillarca
- Kepah
- Cacing kapal
- Bivalvia
- Scallop
- Adductor muscles (bivalve)
- 2010 Bivalvia taxonomy
- Mollusca
- Conchifera
- Ostreida
- Nuculana sufficientia
- List of troglobites
- Pteriomorphia