- Source: Blunder merek
Blunder merek adalah sebuah kesalahan yang dikaitkan dengan penamaan merek dari sebuah produk, khususnya sebuah produk di sebuah pasar baru. Alasannya karena kurangnya pemahaman bahasa, budaya dan sikap pelanggan di pasar baru tersebut.
Terdapat sejumlah contoh blunder merek dalam riwayat pemasaran. Terdapat juga sejumlah legenda urban terkait blunder merek, dimana hanya sedikit bukti dari blunder yang sebenarnya.
Masalah merek internasional
Masalah dengan branding produk internasional sering dikaitkan dengan proses lokalisasi bahasa, di mana nama merek produk atau slogan iklan membawa arti yang berbeda dalam bahasa target pasar. Selain aspek kebahasaan, masalah kepekaan budaya dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah merek.
Ini adalah risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang memasuki pasar baru. Dalam pemasaran internasional, nama merek harus khas dan mudah diucapkan di berbagai pasar, tetapi tidak boleh memiliki konotasi negatif atau cabul yang tidak diinginkan. Risiko ini biasanya dikurangi dengan memasukkan penelitian budaya ke dalam strategi branding.
Kasus nyata
= Bahasa Inggris
=Contoh nama merek yang terbukti tidak cocok untuk digunakan di negara-negara berbahasa Inggris termasuk:
Alu-Fanny, aluminium foil Prancis
Barfy, merek hamburger beku di Argentina
Bimbo, merek roti di Spanyol dan Amerika
Crapsy Fruit, sereal sarapan Prancis
Atum Bom, merek tuna kalengan Portugis
Kack, kembang gula Denmark
Kräpp, tisu toilet Swedia (pengucapan crepe dalam bahasa Swedia)
Kum Onit, merek rautan pensil dari Jerman
Mukk, yogurt Italia
Plopp, cokelat batangan Swedia
Pocari Sweat, minuman olahraga Jepang
Poo, sejenis produk bubuk kari di Argentina
Pschitt, minuman ringan bersoda Prancis
Sejumlah merek bir dari Belgia, seperti Silly, Prik, Slag, La Plope, Pee Klak dan Witte Dikke
= Bahasa Indonesia
=Pada 2011, Dell Lattitude ST (bernama kode Peju) bocor di Internet dan menimbulkan berbagai reaksi dari para warganet Indonesia, karena "Peju" memiliki arti air mani dalam slang Indonesia.
Pada 2019, aplikasi kecerdasan bisnis Kontool memutuskan untuk memberikan nama baru kepada mereknya karena kata "Kontool" memiliki kesamaan dengan kata "kontol" yang artinya "penis" dalam slang Indonesia.
Memex, memiliki kemiripan pengucapan dalam bahasa Indonesia dengan kata "memek".
Sangean, perusahaan elektronik Taiwan yang memiliki arti "manusia yang mudah berahi" dalam bahasa prokem Indonesia.
Kasian, perusahaan arsitektur dan desain interior.
BEGO, perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan gigi, GoBlog, sistem manajemen konten yang ditulis dalam bahasa pemrograman Go, dan Daihatsu Be-go yang artinya "bodoh" dalam bahasa kasar Indonesia.
Silit, produsen alat masak dari Jerman yang artinya "anus" dalam bahasa Jawa.
teTeX, perangkat lunak distribusi TeX untuk sistem mirip Unix, dimana pengucapannya seperti kata "tetek".
ITIL, standar manajemen teknologi informasi dan Itel Mobile, perusahaan ponsel, yang mana artinya adalah "vulva" dalam bahasa kasar Indonesia.
Entod, perusahaan farmasi dari India yang artinya "berhubungan badan", "jahannam", "bedebah", "keparat".
Phanteks, merek sasis komputer dari Belanda yang pengucapannya seperti kata "Pantek" jika diucapkan dalam bahasa Indonesia, dimana pantek merupakan makian dalam bahasa Melayu Sumatra dan bahasa Madura yang artinya "jahannam", "bedebah" atau "keparat".
Siri, asisten suara milik Apple.
Pada 2020, Bank Artos mengubah namanya menjadi Bank Jago, akan tetapi, hal ini menjadi viral dikarenakan pengucapan "Bank Jago" sangat mirip dengan bang jago (teknik retorika ad hominem untuk mengakhiri argumen secara pasif-agresif).
Telaso, merek dari berbagai macam produk yang terdengar seperti sebuah makian di kawasan Sulawesi Selatan dan Barat.
TAEK, badan energi atom turki (Türkiye Atom Enerjisi Kurumu)
Nissan, salah satu merek mobil yang namanya terdengar seperti nisan.
Hyundai Kona, SUV kompak dari Hyundai yang mempunyai arti "Hyundai sedang sekarat" dalam bahasa Polandia, dan "Kona" sendiri terdengar seperti "konak" ("ereksi") dalam bahasa slang Indonesia atau "cona" ("daerah kewanitaan") dalam bahasa Portugis.
Esia sempat merilis layanan bernama "Esia Bispak" dimana pengguna Esia bisa mencoba tarif operator GSM sehingga pengguna dapat mendapatkan perbandingan dengan tarif Esia, namun nama layanan ini menuai kecaman karena selain memperburuk perang tarif antar operator seluler (dikarenakan kesimpulan akhir dari layanan tersebut adalah tarif GSM lebih mahal dari Esia), penamaan Esia Bispak memiliki konotasi misoginis pada nama layanan tersebut, dimana 'bispak' artinya pekerja seks komersial wanita
Referensi
Pranala luar
Marketing 101 and Mistranslations - urban legends about marketing blunders (real and false) from Snopes
Kata Kunci Pencarian:
- Blunder merek
- Merek
- Titiek Soeharto
- Gal Gadot
- Disinformasi
- Max Verstappen
- Lorong Waktu (seri televisi 1999)
- Stephen Hawking
- Coke II
- Hergé