- Source: Bodong (pelawak)
H. Bodong (15 September 1917 – 6 Mei 2012) adalah tokoh seniman dan budayawan Betawi Indonesia. Ia juga bermain di serial Si Doel Anak Sekolahan.
Biografi
H. Bodong lahir dan besar di Batavia (sekarang Jakarta), 15 September 1917. Nama Bodong berasal dari orang tuanya dan kemudian menjadi panggilannya sehari-hari, yang menurutnya membawa hoki. Baru setelah menunaikan ibadah Haji, ia kerap di panggil Haji Bodong. Pria yang dikenal dengan ciri khas rambut putih tersebut, merupakan tipe seorang yang tak banyak bicara dan disiplin bekerja.
Perjalanan karier Haji Bodong berawal sejak ia masih berusia remaja. Desakan ekonomi keluarga mendorongnya untuk bekerja membantu orang tua. Ia pun kemudian bergabung dengan grup lenong, Topeng Bokir, dimana ia kala itu berkeliling dan mementaskan lenong dari kampung ke kampung. Karirnya di dunia lenong terus menanjak. Namanya mulai bersinar di era tahun ’70-an hingga awal ’80-an. Saat itu lenong memasuki masa keemasan sebagai acara primadona televisi. Bersama Bokir, Nasir dan Mpok Nori, ia kerap menampilkan humor khas Betawi. Pernah membintangi sinetron Pepesan Kosong, bersama Malih, Bolot, dan Mpok Nori, berperan sebagai Hansip, yang melambungkan namanya. ia juga membintangi sinetron Si Doel Anak Sekolahan bersama Rano Karno, Suti Karno, Aminah Cendrakasih dan Mandra berperan sebagai Engkong, pemain Tanjidor.
Atas pengabdian dan totalitasnya dalam berkesenian, penggemar buah nanas dan belut goreng ini mendapat penghargaan Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik pada tahun 2010, karena berjasa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. Ia juga mendapat penghargaan Kombet Award 2010 dari Yayasan Kombet karena berjasa melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Betawi.
Kematian
= Sebelum Meninggal
=H. Bodong dapat bantuan dari Pemprov DKI, Pemprov DKI Jakarta akan menanggung seluruh biaya pengobatan H. Bodong yang terbaring sakit di rumahnya, Kampung Dukuh RT 007/01 No 38. Kramat Jati, Jakarta Timur. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, H Bodong layak mendapatkan pengobatan gratis karena tokoh Betawi terkategori sebagai keluarga tidak mampu.
"Kami akan koordinasi dengan pihak keluarganya. Hari ini kami akan membawa H. Bodong untuk dirawat di RS Polri Kramatjati. Keluarga tidak usah resah dengan biayanya karena semua ditanggung Pemprov DKI. Dengan dirawat di rumah sakit, tentunya penyakitnya akan mudah terdiagnosa dan diharapkan segera sembuh," kata Dien dalam keterangan persnya. Dia menjelaskan, selama ini Pemprov DKI telah menyediakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) Keluarga Miskin (Gakin) sehingga biaya pengobatan menjadi tanggungan Pemprov DKI dengan syarat memiliki kartu Gakin atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari RT/RW dan kelurahan setempat.
= Meninggal Dunia
=H. Bodong wafat di usia 79 tahun, akibat sakit diabetes, sesak nafas akut dan komplikasi paru-paru yang dideritanya sejak empat tahun terakhir, di kediamannya pada hari Minggu, 6 Mei 2012. Haji Bodong diketahui bolak-balik rumah sakit untuk menjalani pengobatan.
Beliau masih membicarakan soal lenong. "Saya nggak nyangka, meski sakit masih memikirkan soal seni," tambahnya.
Menurut anaknya Udin, Haji Bodong meninggal sekitar pukul 07.30 WIB pagi. Ia mengaku keluarga tak punya firasat apa-apa. “Nggak ada firasat apa-apa. Pas pagi mau dimandikan dan dikasih makan, pas dibalikkan badan bapak sudah dingin dan nggak jawab. Ternyata bapak sudah meninggal,” ujarnya saat dihubungi melalui telepon.
Menurut Udin, ayahnya itu meninggal lantaran komplikasi penyakit yang dideritanya. Ia pun mengaku pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian sang ayah. “Kata dokter sih beliau memang sudah banyak penyakitnya. sakit paru, gula, sama sesak nafasnya parah. Sudah komplikasi lah istilahnya,” katanya. “Kita keluarga semua sudah mengikhlaskan lah,” sambungnya.
Haji Bodong memang dirawat di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur sejak Jumat, 13 April 2012 lalu, lantaran kondisi kesehatannya menurun drastis. Kondisinya kemudian membaik dan dibawa pulang ke rumah. Lina mengatakan, sakit tersebut sudah tiga tahun diderita oleh beliau. "Sudah sering bolak balik rumah sakit untuk pengobatan, terakhir sebelum meninggal ia sempat dirawat di rumah sakit polri selama 12 hari," ujar Lina.
Lina tidak merasakan firasat apapun, beliau juga tidak meninggalkan pesan apapun sebelum menghembuskan nafas terakhirnya. "Kenangan terkahir, dia manggil saya dua kali, begitu saya samperin dia ga ngomong apa-apa," ujar Lina.
Rekan-rekan beliau yang datang melayat antara lain Bolot, Malih, Mandra, dan calon gubernur Jakarta, Nachrowi. Haji Bodong dimakamkan di TPU Pekayon Gandaria, Pasar Rebo pada pukul 16.00 WIB. Ia meninggalkan seorang istri, Lina, dan dua orang anak, Ishak dan Nahyudin serta empat orang cucu.
= Dimata Keluarga dan Sahabat
=Menurut pelawak senior, Mandra, mendiang yang pernah membintangi sitkom (komedi situasi) Si Doel Anak Sekolahan dan Pepesan Kosong, adalah sosok seniman yang begitu menghargai kebudayaan Betawi. "Secara pribadi saya sangat kehilangan. Karena beliau sangat mengapresiasi kebudayaan seni tradisional, khususnya Betawi," ujar komedian Mandra di Halo Selebriti.
Menurut Omas Monica, di antara komedian lain, dia lah yang paling dituakan. Sejatinya, perkumpulan seniman Betawi bakal menggalang dana untuk almarhum. Namun sayangnya, maut lebih dulu menjemput H. Bodong.
Bagi komedian Omas yang juga seniman Betawi, sosok mendiang H. Bodong merupakan tipe seseorang yang tak banyak bicara dan sangat disiplin jika bekerja. "Dia (H. Bodong) itu tìpikal pendiam, senangnya diam, selalu bercanda kalau sudah selesai akting. Dia displin sekali, dia enggak pernah bercanda kalau lagi nunggu akting," kenang Omas saat ditemui di kediaman mendiang di Jalan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tak hanya itu, Omas sendiri tidak mengetahui nama asli dari mendiang. Dirinya hanya mengetahui mengapa mendiang bisa disapa Haji Bodong. "Lahirnya hari Rabu. Yang namain Bodong orangtuanya. Dia senang dipanggil Bodong, katanya bawa hoki. Sampai sekarang kita teman-teman di sanggar dan di panggung, enggak tahu nama Bodong sebenarnya maksudnya apa," urai adik kandung Mandra itu.
Dengan kepergian H. Bodong, Omas mengaku sangat kehilangan, karena menurutnya sampai saat ini belum ada seniman yang mampu menggantikannya. "Saya kehilangan banget, pengganti dia belum ada. Dia buat ketawa orang sampai keluar air mata. Dia agak kuno ngomongnya, dia bikin ketawa, semua ngerti bahasa dia," tutup Omas.
Bagi Malih yang merupakan pelawak lenong, dirinya memang memiliki kenangan manis dengan Almarhum. Menurut Malih, Haji Bodong selain seniman lenong, almarhum juga seorang guru. "Saya kenal baik dengan Mendiang, beliau itu bagi kita para seniman Betawi, adalah guru yang selalu kasih nasehat dan mengingatkan kami sholat dan terus jaga kesenian Betawi," ujar Malih kepada wartawan. Kepedulian Haji Bodong terhadap kesenian lenong Betawi memang tidak diragukan lagi. Meski dalam kondisi sakit dan terbaring di Rumah Sakit Polri, dirinya berbicara soal lenong Betawi. Hal itu yang mengejutkan Malih. "Ketika sakit, pak Haji Bodong selalu berbicara tentang lenong, itu yang saya nggak nyangka," pungkasnya.
Semasa hidupnya Haji Bodong dikenal sebagai orang yang tegas dan pendiam. Salah satu kerabat mendiang, Eva, mengatakan Haji Bodong adalah sosok yang baik dan memang lucu. "Kenangan yang berkesan, saya pernah diajakin beliau untuk ikut grup lenongnya," ujarnya. Eva menambahkan, beliau juga menjalin hubungan baik dengan tetangga.
Menurut Lina, selama sakit beliau tidak pernah mengeluh sama sekali. "Dia lebih banyak diam," ujarnya. Di keluarga beliau memang dikenal sebagai orang yang pendiam. Lina mengatakan, apabila pulang dari syuting atau main lenong, ia lebih memilih untuk istirahat. "Jarang ngajak cucu jalan-jalan, paling kalau ada duit selalu ngasih buat cucu, anak dan buat kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Sebagai istri Lina tampak tegar dengan kehilangan mendiang suaminya H.Bodong. Menurut Lina, selama kurang lebih 30 tahun menjalani pernikahan, beliau tidak pernah marah dan terkenal tidak neko-neko. "Paling kalau lagi kesel, saya cuekin, tapi ntar juga beliau baik lagi, dan udah biasa lagi", ujarnya.
Keluarga mendiang Haji Bodong mengaku ekonomi beliau merosot setelah keluar masuk rumah sakit. "Seniman Betawi yang hidupnya kurang beruntung dari kita kan masih banyak. Makanya, kita tetap akan menggalang dana untuk almarhum," jelas Jarwo Kwat.
Filmografi
= Serial televisi
=Penghargaan dan nominasi
= Penghargaan lainnya
=Penghargaan Kebudayaan dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (2010)
Penghargaan Kombet Award dari Yayasan Kombet (2010)
Life Achievement Award dari Betawi Center Foundation (2012)
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Bodong (pelawak)
- Daftar pelawak Indonesia
- Daftar tokoh Betawi
- Bokir
- Indonesia dalam tahun 2024
- Daftar kata serapan dari bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia