- Source: Boruto Uzumaki
Boruto Uzumaki (Jepang: うずまき ボルトcode: ja is deprecated , Hepburn: Uzumaki Boruto), awalnya dieja oleh Viz Media sebagai "Bolt", adalah seorang karakter fiksi yang diciptakan oleh mangaka Masashi Kishimoto, yang pertama kali muncul pada akhir cerita dari seri manga Naruto sebagai putra dari tokoh utama dan protagonis Naruto Uzumaki dan Hinata Hyuga. Ia kemudian muncul sebagai tokoh utama dalam film anime tahun 2015 bertajuk Boruto: Naruto the Movie, di mana ia berlatih sebagai seorang ninja untuk melampaui ayahnya, pemimpin desa ninja Konohagakure. Boruto juga berperan sebagai tokoh protagonis dalam seri manga dan anime Boruto: Naruto Next Generations. Di manga, kisah diawali dengan menceritakan kembali film Boruto, sedangkan anime dimulai dari masa kecilnya di akademi ninja di mana ia bertemu dengan rekan-rekannya di masa depan—Sarada Uchiha dan Mitsuki—begitu pula dengan gurunya, Konohamaru Sarutobi.
Meski penampilan dan desain fisik Boruto serupa dengan Naruto saat ia masih kecil, kepribadian mereka berkembang secara berbeda. Hubungan Boruto dengan ayahnya merefleksikan hubungan Kishimoto dengan anaknya. Dalam versi bahasa Jepang, suara Boruto diisi oleh Kokoro Kikuchi di The Last: Naruto the Movie dan oleh Yūko Sanpei pada kesempatan berikutnya. Sanpei menikmati kelakuan dan tingkah laku Boruto, dan menyebutnya menawan. Untuk versi bahasa Inggris, suaranya diisi oleh Amanda C. Miller.
Karakter Boruto telah menerima timbal balik penerimaan kritikus yang beragam. Hubungannya dengan ayahnya dikritik karena para pengulas menilai konsep seperti ini sudah digunakan terlalu sering di manga Naruto. Di Boruto: Naruto the Movie, perkembangannya dipuji karena adegan bertarungnya dan mengenai bagaimana ia memahami tindakan ayahnya.
Penciptaan dan konsepsi
Masashi Kishimoto menciptakan karakter Boruto pada 2013 saat manga Naruto sedang dalam masa klimaks. Motivasi yang mendorongnya untuk menciptakan karakter ini adalah karena ia menginginkan Naruto Uzumaki menjadi seorang ayah saat manga berakhir. Pada bagian akhir dari cerita Naruto, Boruto bertindak jahil di gunung batu Konoha dengan cara mencorat-coret patung wajah seluruh ninja yang pernah memimpin desa—para Hokage. Kishimoto menginginkan Boruto untuk bertindak seperti ayahnya, tetapi pada saat yang sama, memiliki perbedaan satu sama lain. Meskipun tidak ingin mengungkapkan lebih banyak tentang karakter Boruto karena cerita Boruto: Naruto Next Generations sedang dalam proses pengembangan, ia menambahkan bahwa Boruto bukan sosok karakter yang terang-terangan layaknya Naruto. Nama pertama Boruto merujuk kepada karakter Neji Hyuga sebagai penghormatan atas kematiannya di manga Naruto, ketika melindungi kedua orang tua Boruto. Di Boruto: Naruto the Movie, Kishimoto mengembangkan hubungan Boruto dan Naruto sesuai dengan hubungannya dengan para putranya. Ia menginginkan film tersebut untuk menggambarkan hubungan ayah dan anak antara Boruto dan Naruto. Lagu tema dari film itu, "Diver" (ダイバーcode: ja is deprecated ) yang dibawakan oleh Kana-Boon, merupakan rujukan kepada karakter Boruto. Salah satu penyanyi dari grup musik tersebut menyatakan bahwa lagu itu merefleksikan bagaimana karakternya berubah secara konstan dari awal hingga akhir cerita.
Dibimbingnya Boruto oleh rival sekaligus teman terbaik Naruto—Sasuke Uchiha, dipengaruhi oleh kurangnya kemunculan Sasuke di film-film Naruto. Kishimoto telah memutuskan bahwa ia menginginkan Sasuke untuk memiliki peran penting di Boruto: Naruto the Movie, yang juga ditulisnya. Di film tersebut, Sasuke menjadi guru dari Boruto, dan ini terinspirasi dari karakter Piccolo dari seri manga Dragon Ball karya Akira Toriyama. Sebagai mantan musuh dari protagonis Dragon Ball Goku, Piccolo menjadi guru dari putra pertama Goku, Gohan. Sutradara anime dan film Boruto, Hiroyuki Yamashita, mengatakan bahwa saat pertama kali ia melihatnya di seri manga sempalan yang khusus mengisahkan Sarada Uchiha, ia menyukai karakter Boruto. Dalam pembuatan film Boruto, Yamashita mengatakan beberapa adegan terkait Boruto dihapus karena keterbatasan waktu—seperti interaksi antara Boruto dengan ayahnya, begitu pula interaksi lain seperti di antara Boruto dan Sarada. Adegan yang tersulit untuk staf adalah penggunaan teknik Rasengan (螺旋丸code: ja is deprecated , terj. har. "Pusaran Chakra Spiral") yang akan menghilang segera setelah digunakan dan muncul kembali sebagai sebuah serangan. Adegan ketika Naruto menyalurkan seluruh chakranya untuk memperbesar Rasengan Boruto ditangani secara hati-hati dalam film.
= Desain
=Dalam merancang dan mendesain karakter, Kishimoto berniat agar Boruto terlihat serupa dengan ayahnya namun pada saat yang sama menghindari kemiripan fitur wajah seperti mata dan garis di pipi karena Naruto memiliki Siluman Rubah Berekor Sembilan, Kurama, yang disegel di dalam tubuhnya—tidak seperti putranya. Selain itu, Kishimoto memberikan Boruto kostum yang lebih sederhana dibandingkan dengan kostum asli Naruto, meskipun masih memiliki simbol klan Uzumaki. Kishimoto sengaja membiarkan Boruto mengenakan pakaiannya dengan santai—dengan membuatnya memakai jaketnya tanpa diritsleting, karena ia merasa bahwa hal ini cocok dengan kepribadian Boruto. Pada bagian akhir dari manga, Kishimoto awalnya berniat untuk memberikan mata Byakugan kepada Boruto, sebuah teknik mata yang seharusnya akan diwarisinya dari Hinata Hyuga—ibunya. Namun, ia lupa akan hal ini dan sebagai gantinya memberikan teknik mata tak dikenal (membuat Boruto mampu melihat aliran chakra, sumber energi yang digunakan para ninja untuk mengeluarkan jutsu) yang kadang-kadang muncul di mata kanan Boruto, Pada bulan Juli 2017, salah satu juru animasi dari seri Boruto: Naruto Next Generations mengungkapkan bahwa mata Boruto dikenal dengan nama Jōgan (浄眼code: ja is deprecated , terj. har. "Mata Murni") dan bahwa kekuatan mata tersebut berkaitan dengan Byakugan dan kemampuan Naruto untuk mendeteksi perasaan dan hawa negatif. Namun, juru animasi tersebut menahan diri untuk tidak menjelaskan lebih lanjut karena Jōgan akan dijelaskan nanti di dalam seri.
Dalam beberapa halaman awal dari bab pertama Boruto: Naruto Next Generations, pertemuan antara Boruto remaja dengan Kawaki di masa depan diperlihatkan secara singkat dalam bentuk padahan. Tujuannya adalah untuk menjaring penggemar baru sehingga mereka dapat menantikan pertarungan ini, karena peristiwa ini memiliki nuansa kekacauan. Pertempuran melawan Kawaki justru diperlihatkan pada bab pertama—bukannya pertempuran Sasuke menghadapi Kinshiki Otsutsuki dari film Boruto, dalam rangka membentuk dampak yang berbeda di antara kalangan penggemar meskipun memiliki jalan cerita yang sama. Desain Boruto saat remaja pertama kali digambar dalam waktu singkat. Sebagai hasilnya, Mikio Ikemoto menyatakan bahwa ketika cerita Boruto sudah mencapai titik ini, desain awal Boruto mungkin akan berubah.
Karena para staf dari anime Naruto menggambarkan sosok Naruto dan Sasuke sebagai "karakter legendaris", para pengembang anime dari studio Pierrot mencoba untuk berhati-hati dalam menggambarkan sosok Boruto dan kawan-kawannya, atau lebih dikenal dengan "generasi baru", sebagai para tokoh protagonis yang baru. Mereka juga berniat untuk membiarkan generasi baru berkembang dengan cara yang sama seperti generasi sebelumnya. Namun, Kishimoto khawatir perihal bagaimana Boruto dan teman-temannya bisa menyamai tingkat kekuatan Naruto dan Sasuke karena menurutnya hal ini repetitif.
= Pengisi suara
=Dalam versi bahasa Jepang, suara Boruto diisi oleh Kokoro Kikuchi dalam film The Last sebagai balita; untuk film dan anime Boruto, suaranya diisi oleh Yūko Sanpei. Sanpei telah menjadi penggemar seri manga Naruto sejak masih muda. Ketika merefleksikan dirinya dengan karakter Naruto Uzumaki, ia menyebut bahwa ikatan antara dirinya dan Naruto semakin kuat ketika mengetahui bahwa ia akan mengisi suara putranya. Sebagai hasilnya, saat tahu bahwa ia mendapatkan peran untuk karakter Boruto, Sanpei membeli seluruh edisi manga Naruto untuk bersiap demi film Boruto, meskipun ia sebenarnya sudah memilikinya. Sanpei berterima kasih atas tawaran untuk posisi ini dan bercanda, menyebut Junko Takeuchi menjadi seorang "ayah" karena ia yang mengisi suara Naruto. Pada awalnya, Sanpei mengakui mengalami kesulitan saat mengisi suara Boruto; saat ia menerima naskah untuk film, ia mulai memahami konsep Boruto sebagai anak laki-laki yang sebenarnya sangat menyayangi ayahnya, dan ini kemudian membantunya untuk mengisi suara Boruto dengan lebih baik. Puas dengan film Boruto, Sanpei meminta Kishimoto untuk membuat satu film baru lagi, tetapi Kishimoto meminta waktu untuk beristirahat sebelum membuat film baru.
Dalam versi bahasa Inggris, ia disuarakan oleh Maile Flanagan di film The Last: Naruto the Movie sebagai balita dan oleh Amanda C. Miller di film Boruto sebagai anak remaja. Boruto adalah karakter utama perdana yang suaranya pernah diisi oleh Miller. Meskipun ia menikmati pekerjaannya sebagai pengisi suara Boruto untuk bahasa Inggris, ia mengakui mengalami sedikit stres menilik seberapa penting karakter yang diperankannya karena perannya sangat berpengaruh dalam cerita. Miller dan para pemeran pengisi suara Boruto merasa terhormat untuk memerankan para karakter dalam cerita—mengingat besarnya waralaba Naruto.
Penampilan
Boruto adalah seorang anak yang bersekolah di akademi ninja Konoha, mewarisi rambut pendek berwarna pirang dan mata biru dari keluarga ayahnya, dan frasa "Percayalah!" (だってばさ, dattebasa). Ia juga mewarisi teknik Jūken (bahasa Indonesia: Tinju Lembut) dari keluarga ibunya meskipun tidak mewarisi Byakugan seperti saudaranya, Himawari Uzumaki. Sama seperti Naruto, Boruto bertingkah jahil untuk mendapatkan perhatian, tetapi untuk alasan yang berbeda. Karena Naruto telah menjadi Hokage (pemimpin Konoha), ia tidak pernah lagi menghabiskan waktu dengan Boruto seperti dulu. Saat Boruto mengotori Monumen Hokage pada bagian epilog dari seri Naruto, ayahnya menghentikannya dan menjelaskan bahwa sebagai Hokage, ia perlu menjaga ketentraman penduduk desa mereka. Boruto muncul untuk durasi singkat dalam seri Naruto: The Seventh Hokage and the Scarlet Spring, ketika ia menitipkan bekal makanan kepada rekannya Sarada Uchiha untuk diberikan ke ayahnya; Sarada sendiri menjadi termotivasi untuk menjadi Hokage setelah hari itu.
Jika versi film dan manga dimulai dengan kisah Boruto setelah kelulusannya dari Akademi Ninja, versi adaptasi anime menunjukkan masa-masanya ketika bersekolah di sana. Sebagai salah satu keturunan Hyuga, memungkinkan Boruto untuk memiliki "Teknik Mata" yang membuatnya dapat menggunakan gaya bertarung Jūken—dan pada saat yang sama juga dapat melihat chakra dari orang-orang yang telah terkontaminasi. Kemampuan ini memungkinkan Boruto untuk memecahkan misteri "Hantu" yang merasuki beberapa penduduk desa bersama teman-temannya dan para ninja dewasa untuk menemukan pelakunya. Boruto dan temannya melakukan perjalanan ke desa Kirigakure, berteman dengan seorang ninja muda bernama Kagura Karatachi sambil menghentikan kudeta oleh mereka yang ingin menghidupkan kembali tradisi Kabut Berdarah mengerikan di desa mereka. Boruto kemudian lulus dan membentuk "Tim 7" yang baru bersama Sarada dan Mitsuki di bawah kepemimpinan Konohamaru Sarutobi. Bersama-sama, mereka mulai melakukan beberapa misi ninja. Boruto juga tampil dalam dua animasi video asli, menceritakan saat ia secara tidak langsung membuat ayahnya pingsan setelah ia tidak sengaja merobek boneka Himawari, dan satu lagi di mana Tim Konohamaru dikirim untuk menghentikan pencuri yang tidak terlihat.
Dalam Boruto: Naruto the Movie, dan cerita setelahnya, Boruto mengikuti Ujian Chunin dan secara bertahap menjadi frustrasi terhadap Naruto yang lebih mementingkan desa daripada keluarganya. Boruto akhirnya bertemu sahabat terbaik sekaligus saingan ayahnya, Sasuke Uchiha—yang juga merupakan ayah Sarada, dan diangkat menjadi muridnya setelah belajar menggunakan Rasengan dan secara tidak sengaja menciptakan variasi baru dari jurus tersebut. Namun ketika ujian dimulai, Boruto berbuat curang pada tahap kedua dengan menggunakan alat ninja karena kurangnya pelatihan dan kecakapan dalam kemampuan tradisional. Setelah didiskualifikasi oleh ayahnya, Boruto berteriak marah kepada ayahnya sebelum Naruto sendiri ditangkap oleh Momoshiki Otsutsuki sambil melindungi desa mereka dari serangannya. Boruto menyadari kesalahan dari cara-caranya untuk kemudian bergabung dengan Sasuke dan para Kage untuk menyelamatkan Naruto. Dengan bantuan Naruto dan Sasuke, Boruto mengalahkan Momoshiki dengan Rasengan miliknya. Meskipun ia membenci jabatan Hokage, Boruto menegaskan untuk menjadi lebih kuat demi melindungi pemimpin desanya dengan cara yang sama seperti Sasuke, dan memercayakan Sarada untuk menjadi Hokage di masa depan—bukan dirinya sendiri. Boruto juga tampil dalam adaptasi novel dari film, serta bagian omake dari manga Sasuke Uchiha's Sharingan Legend yang menceritakan pelatihannya dengan Sasuke. Tapi seperti yang terungkap dalam manga Boruto: Naruto Next Generations, tangan kanan Boruto dicap oleh Momoshiki yang sedang sekarat dengan "segel" yang dikenal sebagai "Karma" (楔, Kāma).
Setelah memulihkan diri dari peristiwa melawan Momoshiki, Boruto menjadi pengawal dari putra Penguasa Negara Api, Tentō Madoka, kemudian berteman dengan anak tersebut sembari mengajarkannya ninjutsu. Boruto kemudian mengetahui keberadaan sekelompok ninja yang dikenal sebagai Kara sementara ia dan timnya bertemu mantan anggota Kara bernama Kawaki, yang menjadi musuhnya sebagaimana terungkap dalam adegan pembuka seri ketika keduanya sudah dewasa dan Boruto secara sadar dapat mengendalikan "Teknik Mata" yang dimilikinya. Anime Boruto: Naruto Next Generation menjadi seru untuk ditonton karena adanya seorang Villain atau musuh utama yang sangat tangguh dan juga memberikan konflik yang menarik untuk disimak. Desa Shinobi yang bernama Konoha tampak mendapatkan ancaman baru dari seseorang bernama Jigen yang sangat kuat, bahkan Naruto dan Sasuke yang bertarung bersama saja tak mampu mengalahkan Jigen yang hanya seorang diri.
Di luar manga dan anime, Boruto juga muncul dalam permainan pertarungan Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4, untuk pertama kalinya—hanya pada bagian akhir—dan dapat dimainkan dalam paket ekspansi Road to Boruto. Setelah kekalahan Momoshiki, Boruto dapat bertarung melawan Naruto. Meskipun Boruto kalah, ayahnya menyatakan bahwa ia bangga dengan seberapa keras upaya Boruto dalam mengembangkan keterampilannya, dan pujian ini menyenangkan hati Boruto. Boruto direncanakan untuk muncul dalam permainan video Naruto to Boruto: Shinobi Striker sebagai karakter yang dapat dimainkan, serta Naruto x Boruto: Ninja Voltage. Ia juga tampil dalam novel ringan bertajuk Boruto.
Tanggapan kritikus
Tanggapan kritikus terhadap karakter Boruto pada umumnya beragam. Saat pertama kali melihatnya, Ramsey Isler dari IGN menyebut bahwa ia terlalu mirip dengan ayahnya. Di sisi lain, Andy Hanley dari UK Anime Network mengatakan bahwa meskipun desain dan tindakannya mirip dengan Naruto, Boruto tidak seperti ayahnya dan memiliki kepribadian berbeda. Amy McNulty dari Anime News Network dan Hanley menikmati hubungan Boruto dengan Naruto karena perbedaan pada masa kecil mereka dan mengenai bagaimana aspek ini menjadi fokus dalam film Boruto: Naruto the Movie. McNulty juga menyukai perkembangan Boruto ketika ia khawatir terhadap nasib ayahnya setelah diserang oleh Momoshiki. Ia memuji peran Amanda C. Miller sebagai pengisi suara Boruto versi bahasa Inggris, tetapi merasa suaranya kadang-kadang terdengar lebih feminim daripada pengisi suara Boruto versi bahasa Jepang. Christian Chiok dari Japanator menikmati perkembangan karakter Boruto, hubungannya dengan ayahnya, dan seberapa menyentuh aspek tersebut saat muncul dalam film. Alexandria Hill dari Otaku USA menikmati pertarungan Boruto dengan penjahat dalam film tersebut serta kombinasinya dengan Naruto dan Sasuke. Chris Zimmerman dari DVD Talk menyebut para penulis naskah cukup memahami hubungan Boruto yang buruk dengan ayahnya dan bagaimana hal tersebut membaik selama bagian klimaks dari film. Rebecca Silverman dari Anime News Network memuji para penulis naskah yang berhasil mengembangkan kegelisahan Boruto tanpa memunculkannya sebagai "rengekan remaja" dan bagaimana Sasuke Uchiha memutuskan untuk melatihnya ketika melihat kemiripannya dengan Naruto. Leroy Douresseaux menyukai fakta bahwa karakter Boruto telah mulai berkembang sejak volume kedua dari seri.
McNulty mengekspresikan kesenangannya tentang bagaimana para penonton anime Boruto bisa melihat keseharian Boruto di akademi ninja yang hanya ditampilkan secara singkat di seri Naruto dan mengenai bagaimana Boruto tidak memiliki kelakuan yang sama dengan ayahnya saat masih kecil. Selain menilai bahwa Boruto masih harus bertarung dengan musuh yang dikuasai oleh "bayangan" di anime, penulis dari Anime Now—Sarah Nelkin, menilai bahwa aspek ini lebih ringan daripada aksi yang dilakukan Naruto di seri pertama, seperti pertarungannya melawan Sasuke Uchiha di mana keduanya menjadi teman setelah hampir membunuh satu sama lain. Setelah meningkatnya tensi dari plot cerita pertama dari anime, McNulty memuji pertarungan antara Boruto, Mitsuki, dan Sumire atas kualitas animasinya. Para pengulas juga melihat bagaimana Boruto mewarisi cara ayahnya dalam melihat sisi baik dari musuhnya demi menghindari kekerasan. Sutradara senior dari Viz Media, Kevin Hamric, menyebut Boruto memiliki perbedaan dengan ayahnya seperti tidak adanya niat untuk menjadi pemimpin desa dan justru melakukan kegiatan lain seperti bermain permainan video. Namun, Hamric mengatakan bahwa Boruto pada awalnya memiliki keinginan untuk melampaui ayahnya. Pengisi suara Denki Kaminarimon, Chihiro Ikki, mengatakan bahwa ia menyukai cara Boruto melindungi Denki dari para penindas pada awal dimulainya seri karena ia sendiri pernah ditindas saat masih kecil. Terkait adegan masa depan yang menampilkan desa yang telah hancur, Ikki mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang akan terjadi namun berharap Denki akan ada pada masa depan tersebut untuk membantu Boruto yang sudah dewasa demi melindungi dunia ninja dari para tokoh antagonis yang mengancamnya.
Meskipun perkembangan karakter Boruto dipuji, para kritikus lain sepertinya merasakan hal yang berbeda. Richard Eisenbeis dari Kotaku sangat kritis terhadap perkembangan Boruto, karena ia merasa ikatannya dengan ayahnya pada bagian akhir film Boruto tidak dapat dibayangkan dan terasa lemah. Thais Valdivia dari Hobby Consolas menyatakan bahwa jika para penonton film pada awalnya mungkin tidak menyukai kepribadian Boruto, alur cerita karakternya membantunya menjadi lebih menarik jika ditilik dari pertarungannya bersama Naruto dan Sasuke sebagai salah satu sorotan. Chris Beveridge dari Fandom Post tidak menyukai fokus yang berlebihan antara hubungan Naruto dan Boruto pada bab pertama dari manga Boruto. Meski demikian, ia menikmati adegan yang menampilkan Boruto dewasa melawan karakter yang tidak dikenal. Untuk anime, Beveridge menilai karakterisasi Boruto yang menurutnya lebih unggul daripada versi manganya. Sam Stewart dari IGN merasa kepribadian Boruto "sangat kurang antusias" dan ia menilai ketidaksukaannya kepada ayahnya adalah hal yang salah, serta jalan cerita seperti itu sudah terlalu umum dalam fiksi. Dalam sebuah ulasannya tentang manga, Nick Smith dari ICv2 menilai karakter Boruto sebagai titik terlemah dari seri tersebut karena kepribadiannya yang kontras dengan Naruto di seri Naruto yang asli. Ia juga mengatakan bahwa "intrik-intrik politik dalam struktur kekuasaan di sekitar Naruto dan Boruto justru jadi menarik daripada karakter Boruto itu sendiri" dan sebagai hasilnya, Boruto diharapkan untuk berubah dalam bab-bab mendatang untuk membuat seri tersebut menjadi lebih menarik. Namun, Melina Dargis menyukai momen saat Boruto menyadari tujuan ayahnya dan bergabung dengan Sasuke dan para Kage untuk menyelamatkan Naruto. Selain itu, Dargis menyebut bahwa hubungan Boruto yang kurang bagus dengan ayahnya pada awal cerita—begitu pula saat ia menggunakan teknologi dalam pertarungan, merefleksikan para penonton masa modern yang mungkin bisa lebih mengerti karakternya. Selama karakternya berkembang, Stewart menikmati sifat Boruto karena kepribadiannya yang kekanak-kanakan ketika ia mulai bertindak sebagai pahlawan dari sebuah film laga yang baru saja ditontonnya, dan justru membuat keluarganya khawatir. Selain itu, Stewart juga menyukai "Teknik Mata" misterius Boruto yang mulai mengambil referensi dari film Naruto sebelumnya. Ketika membandingkan ciri-ciri Boruto dengan para karakter utama dari seri manga lainnya, McNulty merasa bahwa perkembangan Boruto sepanjang seri anime membantu karakternya untuk lebih mudah disukai. Para penonton film bioskop Boruto diberikan dua jenis kipas yang salah satu di antaranya menggunakan gambar Boruto dan Naruto. Seluruh pakaian Boruto juga dijual sebagai pernak-pernik.
Referensi
Pranala luar
Boruto Uzumaki di IMDb
Kata Kunci Pencarian:
- Boruto Uzumaki
- Boruto: Naruto Next Generations
- Naruto Uzumaki
- Boruto
- Daftar karakter Naruto
- Sarada Uchiha
- Boruto: Naruto the Movie
- Kawaki
- Yūko Sanpei
- Amanda C. Miller
- Boruto Uzumaki
- Boruto
- Boruto: Naruto the Movie
- List of Naruto characters
- Kawaki
- Naruto Uzumaki
- Sarada Uchiha
- Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4
- Sasuke Uchiha
- Bennett Abara