- Source: Comac C919
Comac C919 adalah pesawat terbang berbadan sempit yang dikembangkan oleh produsen pesawat terbang asal Tiongkok, Comac.
C919 merupakan bagian dari tujuan jangka panjang Tiongkok untuk memecah duopoli Airbus dan Boeing, dan dimaksudkan untuk menyaingi Airbus A320, Boeing 737, dan Irkut MS-21. Pengembangan dimulai pada tahun 2008. Prototipenya mulai diproduksi pada Desember 2011, dengan prototipe pertamanya siap pada 2 November 2015 dan melakukan penerbangan perdananya pada 5 Mei 2017. Pesawat ini telah mendapat sertifikasi kelaikan udara dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok pada 29 September 2022 dan pesawat pertama untuk layanan komersial akan dikirim ke pelanggan pertamanya, China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022 di Shanghai.
Pesawat ini terbuat dari aluminium paduan, ditenagai oleh mesin turbofan CFM International LEAP atau ACAE CJ-1000A, dan mampu membawa 156 hingga 168 penumpang dalam konfigurasi operasi normal hingga 5.555 km (3000 nmi).
Pengembangan
Program ini diluncrukan pada tahun 2008 dan awalnya menargetkan akan melakukan penerbangan perdana pada tahun 2014. Comac mengajukan sertifikat tipe pesawat dari Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok pada 28 Oktober 2010. Pada tahun 2012, kepala strategi Airbus, Marwan Lahoud berasumsi bahwa pesawat tersebut akan bersaing dengan Airbus pada tahun 2020.
Produksi prototipe C919 pertama dimulai pada 9 Desember 2011. Aerodinamika C919 dirancang dengan bantuan superkomputer Tianhe-2. Produksi tahunan ditargetkan mencapai 150 pesawat pada tahun 2020. Bombardier Aerospace asal Kanada mulai berkolaborasi pada Maret 2012 untuk layanan rantai pasokan, sistem kelistrikan, antarmuka pengguna, kokpit, pelatihan penerbangan, dukungan uji terbang, penjualan, dan pemasaran.
Anggaran pembangunannya yang diumumkan adalah 58 miliar yuan ($9,5 miliar) tetapi biaya aslinya diperkirakan lebih dari $20 miliar. Pada November 2014 dalam Zhuhai Airshow, diumumkan bahwa penerbangan pertama akan ditunda hingga 2017. Pada 2 November 2015, Comac meluncurkan pesawat C919 pertamanya.
Pada tanggal 12 Juli, uji statis pesawat mensimulasikan manuver 2,5g dengan beban akhir 150%, hingga menekuk bagian ujung sayap hampir tiga meter selama tiga detik.
= Uji penerbangan
=Tes taxi dalam kecepatan tinggi selesai pada April 2017 dan penerbangan pertama berlangsung pada 5 Mei 2017. Badan Keselamatan Penerbangan Eropa dimaksudkan untuk memvalidasi sertifikat tipe Tiongkok. C919 direncanakan akan melalui uji terbang sebesar 4.200 jam, lebih tinggi dari 3.000 jam dari yang biasanya diperlukan untuk pesawat badan sempit Airbus atau Boeing.
Pada 28 September, penerbangan keduanya dilakukan pada ketinggian 10.000 kaki (3.000 m), yang berlangsung selama 2 jam 46 menit, meskipun seharusnya berlangsung satu jam lagi.
Penerbangan ketiga dilakukan pada tanggal 3 November dalam waktu 3 jam 45 menit, mencapai ketinggian 3.000 m (9.800 kaki). Uji cpba dipindahkan pada 10 November dari Shanghai ke Xi'an untuk melanjutkan program uji terbangnya, penerbangan 2 jam 24 menit, 1.300 km (700 nmi) mencapai 7.800 m (25.600 kaki) dan Mach 0,74 (825 km/jam; 445 kn).
Prototipe keduanya melakukan penerbangan pertama pada 17 Desember 2017. Program uji terbang mengalokasikan tiga prototipe pertama untuk kinerja pesawat dan pengujian mesin dan sistem tenaga, prototipe keempat untuk avionik dan sistem kelistrikan, dan prototipe kelima dan keenam untuk fasilitas penumpang. termasuk kabin dan sistem informasi.
Pada bulan Oktober 2018, desain dek penerbangan dievaluasi ulang untuk mematuhi FAR Part 25.1302 Amerika Serikat, ini bukan ]untuk CAAC tetapi diperlukan untuk sertifikasi FAA agar bisa menjualnya di luar Tiongkok, akibat kurangnya pengalaman dalam proses desain pesawat. Mengembangkan mesin asli Tiongkok untuk menggantikan CFM Leap-1C akan memakan waktu setidaknya 15 tahun lagi.
Pada akhir 2018, prototipe pertama memasuki uji terbang flutter setelah menyelesaikan uji darat. Prototipe ketiga melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 28 Desember selama 1 jam 38 menit.
Prototipe keempat melakukan penerbangan perdananya pada 1 Agustus 2019 dari Bandara Internasional Pudong Shanghai. Prototipe kelima melakukan penerbangan pertamanya pada 24 Oktober 2019, juga dari bandara Shanghai; prototipe kelima melakukan uji coba kondisi cuaca ekstrem, sistem kontrol lingkungan, sistem drainase, dan pasokan listrik.
Pada 27 November 2020, C919 menerima otorisasi inspeksi jenisnya dari CAAC, yang berarti bahwa "rancangan pesawat telah terselesaikan dan terverifikasi, dan tidak ada perubahan besar yang dapat dilakukan pada strukturnya."
Setelah menyelesaikan pengujian cuaca dingin di Mongolia Dalam Tiongkok, C919 dijadwalkan untuk melakukan uji terbang dalam kondisi beku dari Bandara Internasional London di Ontario, Kanada selama Maret 2021. Namun, pengujian ini mungkin tertunda tergantung perkembangan pandemi COVID-19.
C919 menyelesaikan uji terbang pra-pengiriman pertamanya di Bandara Internasional Pudong Shanghai. Comac melaporkan bahwa pesawat (B-001J, MSN107) berhasil menyelesaikan sesi uji coba selama 3 jam pada 14 Mei 2022. Pesawat dengan livery China Eastern Airlines itu direncanakan akan dikirim tahun ini. Pada Mei 2022, jet tersebut dibanderol dengan harga 653 juta yuan (US$101 juta), hampir menyamai Airbus A320neo dan Boeing 737 MAX, dan dua kali lipat dari harga awal yang diantisipasi sebesar US$50 juta.
Pada 29 September 2022, CAAC mengeluarkan sertifikat kelaikudaraan C919 kepada COMAC. Sepuluh minggu kemudian, pesawat C919 pertama dikirim ke pelanggan peluncuran China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022 di Shanghai.
Desain
= Konfigurasi dan kinerja
=Dimensi pesawat C919 mirip dengan Airbus A320; badan pesawatnya memiliki lebar 3,96 meter dan tinggi 4,166 meter dengan penampang melintang 12,915 meter persegi. Ini memungkinkan perangkat ULD dapat digunakan untuk kedua pesawat. Lebar sayapnya adalah 33,6 meter (35,4 meter dengan winglet). Kapasitas daya angkut pesawat ini didesain mencapai 20,4 ton. Desainnya memungkinkan pesawat dapat terbang dalam kecepatan jelajah Mach 0,785 (450 kn; 834 km/jam) dengan ketinggian operasional 12.200 meter (39.800 kaki). Akan ada dua varian: versi standar dengan jangkauan 4.075 km (2.200 nm), dan versi jarak jauh 5.555 km (2.999 nm). C919 memiliki desain yang konservatif, karena mirip dengan A320 yang berusia 30 tahun lebih tua.
= Konstruksi
=Kotak sayap tengah, kotak sayap luar, panel sayap, flap, dan aileron akan dibuat di Xi'an, sementara bagian tengah badan pesawat akan dibangun di Hongdu. Paduan aluminium-lithium menyumbang 8,8% dari struktur pesawat dan bahan komposit sebesar 12%. Rangka pesawat sebagian besar akan dibuat dari aluminium paduan. Desain dan perakitan pesawat dilakukan di Shanghai.
= Sayap
=Sayapnya memiliki desain superkritis untuk meningkatkan efisiensi aerodinamis sebesar 20% dan mengurangi hambatan sebesar 8% dibandingkan dengan sayap non-superkritis. Kotak sayap tengah awalnya dimaksudkan untuk menggunakan komposit serat karbon. Kemudian diubah menjadi desain aluminium untuk mengurangi kerumitan desain.
= Sistem
=Nasel mesin, pembalik daya dorong, dan sistem pembuangan akan disediakan oleh Nexcelle, dengan fitur seperti konfigurasi saluran masuk lanjutan, penggunaan ekstensif komposit dan perawatan akustik, serta pembalik daya dorong yang dioperasikan secara elektrik. Michelin akan memasok ban radial Air X. Arsitektur avionik modular terintegrasinya didasarkan pada Eternet. Roda pendarat dibuat oleh perusahaan patungan antara Liebherr dari Jerman dan Landing Gear Advanced Manufacturing Corp milik Avic: Liebherr LAMC Aviation.
Sementara seluruh badan pesawat dibuat oleh Avic asal Tiongkok, sebagian besar sistem dibuat oleh perusahaan patungan Barat-Tiongkok: UTAS untuk tenaga listrik, proteksi kebakaran dan penerangan; Rockwell Collins untuk sistem kabin dan avionik, Thales untuk IFE, Honeywell untuk kontrol penerbangan, APU, roda dan rem; Moog untuk perangkat pengangkat tinggi; Parker untuk sistem hidrolika, aktuator, dan sistem bahan bakar, Liebherr untuk roda pendaratan dan sistem ECS; dan mesin CFM dan Nexcelle nacelle yang seluruhnya buatan asing.
= Mesin
=Pratt & Whitney dan CFM International menawarkan diri untuk menyuplai mesin pesawat C919, masing-masing PW1000G dan LEAP-1C; akhirnya dipilihlah LEAP-1C.
AVIC Commercial Aircraft Engine Co juga ditugaskan untuk mengembangkan mesin buatan sendiri untuk pesawat tersebut. ACAE CJ-1000A diresmikan pada Zhuhai Airshow 2012.
Perakitan mesin CJ-1000AX pertama selesai dalam 18 bulan pada bulan Desember 2017. Rencana akan mulai beroperasi pada tahun 2021. Mesin itu pertama kali bekerja pada Mei 2018 dengan kecepatan inti 6.600 rpm.
Pada bulan Februari 2020, Reuters melaporkan bahwa pemerintah AS mempertimbangkan untuk memblokir GE untuk menjual mesin LEAP-1C ke Comac karena kekhawatiran akan adanya rekayasa balik, persaingan dengan Boeing, dan penggunaan teknologi oleh militer. Presiden Donald Trump mengatakan bahwa keamanan nasional seharusnya tidak menjadi alasan untuk melakukan pembatasan perdagangan. AS akhirnya memberi GE lisensi untuk menjual mesin tersebut.
Pengiriman dan pesanan
= Pengiriman
=Pesawat C919 operasional pertama yang ditujukan untuk layanan komersial dikirim ke China Eastern Airlines pada 9 Desember 2022. Pesawat kedua, ketiga, keempat, dan kelima dikirimk ke China Eastern masing-masing pada tanggal 14 Juli 2023, 9 Desember 2023, 2 Januari 2024, dan 2 Maret 2024, sehingga menyelesaikan pesanan awal China Eastern.
= Pesanan
=Pada bulan September 2023, dilaporkan pesanan C919 telah mencapai 1.061 buah pesawat.
Spesifikasi
Lihat pula
Pengembangan terkait
Comac ARJ21
CRAIC CR929
Pesawat dengan peran, konfigurasi, dan era yang sebanding
Airbus A220
Airbus A320neo
Boeing 737 MAX
Yakovlev MS-21
Referensi
C919 Program official page Diarsipkan 2015-02-10 di Wayback Machine. at Commercial Aircraft Corporation of China
Analysis: COMAC attempts to break the Airbus-Boeing duopoly Fuentes, 2011
Kata Kunci Pencarian:
- Comac C919
- Comac ARJ21
- COMAC
- China Eastern Airlines
- Shanghai Aircraft Manufacturing Factory
- GallopAir
- CFM International LEAP
- Pesawat terbang berbadan sempit
- Boeing 737
- Air China
- Comac C919
- Comac
- Comac C929
- Comac C939
- Comac C909
- ACAE CJ-1000A
- CFM International LEAP
- List of Comac ARJ21 operators
- Honeywell auxiliary power unit
- Hainan Airlines