- Source: Crystal Bayat
Crystal Bayat adalah seorang aktivis sosial yang berasal dari negara Afghanistan. Dia juga seorang pembela hak asasi manusia yang dikenal karena aksi protesnya terhadap pengambilalihan Taliban. Sebagai penduduk asli minoritas etnis Ghazni, Syiah dan Bayat, Bayat tumbuh dengan demokrasi dan perubahan sosial yang positif hampir dalam sepanjang hidupnya. Dia saat ini melanjutkan perjuangan untuk keadilan hak asasi manusia Afghanistan sebagai agen perubahan.
Kehidupan dan Pendidikan
Bayat lahir di Kabul dan merupakan anggota etnis minoritas Turki, yakni suku Bayat. Ibunya adalah seorang ginekolog dan ayahnya bekerja untuk Kementerian Dalam Negeri. Bayat telah belajar ilmu politik di Daulat Ram College (DRC) yang berafiliasi dengan Universitas Delhi atara tahun 2016 hingga 2019, di mana pada saat itu ia telah mengambil bagian dalam berbagai gerakan meskipun hal tersebut tidak memiliki pengaruh langsung pada dirinya.
Bayat lulus dari Daulat Ram College dengan gelar sarjana ilmu politik pada tahun 2019. Dia memegang gelar master dari Institut Perserikatan Bangsa-Bangsa di Delhi. Pada tahun 2021, Bayat memulai PhD-nya di Universitas Delhi dalam Manajemen Politik tetapi programnya terhenti karena pengambilalihan Taliban. Ia berharap dapat melanjutkan program PhD-nya dalam waktu dekat. Bayat dianugerahi beasiswa dari Dewan Hubungan Budaya India.
Dia menulis untuk surat kabar nasional dan internasional; dia mengedit kolom berita dan urusan terkini di majalah telematika Aleph & Other Tales berjudul "The girl with the Afghan flag".
Kontribusi Aktivis
Setelah kembali dari sekolah di India ke Afghanistan pada tahun 2020, Bayat memulai memikirkan hak-hak sipil, tren keadilan dan persamaan, dan Crystal Charity Foundation, sebuah badan amal logistik hak asasi manusia. Dia aktif dalam protes terhadap Taliban dan memperingatkan bahwa mereka "belum berubah." Bayat membantu memimpin protes Hari Kemerdekaan Kabul hanya beberapa hari setelah Taliban merebut kota itu. Salah satu dari tujuh wanita di protes sekitar 200 orang, dia memimpin gerombolan, berteriak, "Bendera kami adalah identitas kami!". Bayat tetap teguh dalam pendapatnya bahwa Taliban masih tidak percaya pada kebebasan dan tuntutan warga negara Afghanistan, terutama para perempuan, dan tidak ada yang melakukan upaya jujur untuk meminta pertanggungjawaban mereka.
Pada tanggal 7 Desember 2021, Crystal Bayat masuk dalam daftar BBC 100 Women 2021 untuk aktivis sosial dan advokasi hak asasi manusianya, yang menonjol dalam protes terhadap pengambilalihan Taliban pada tahun 2021,
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Crystal Bayat
- Nazanin Bayati
- Crystal Bayat
- Babak Bayat
- 100 Women (BBC)
- A Separation
- Ali Mosaffa
- A New World (The Flash)
- Family Law (Canadian TV series)
- Cinema of Iran
- Leila Hatami
- Hossein Alizadeh