- Source: Dewasa muda
Dewasa Muda yang juga dikenal sebagai dewasa awal, merujuk pada periode transisi dari remaja menuju usia dewasa (emerging adulthood) yang berlangsung antara usia 20 hingga 40 tahun. Dalam rentang usia ini, individu mengalami perubahan dalam berbagai aspek,baik secara fisik (physically trantition), intelektual(cognitive trantition), dan peran sosial (social role trantition) (Santrock, 1999).
Aspek-aspek dewasa muda
Menurut Dariyo (2004), terdapat beberapa aspek penting dalam perkembangan dewasa awal. Pertama, kekuatan dan energi. Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, individu dewasa muda berusaha maksimal untuk mengembangkan diri dan memulai karier. Kehidupan karier mereka sering kali memerlukan perhatian dan energi yang besar, karena mereka sedang membangun kemandirian ekonomi jauh dari orang tua. Bagi mereka yang sudah menikah, pemikiran tentang kesejahteraan ekonomi keluarga juga menjadi prioritas. Energi yang mereka miliki terbilang luar biasa, seolah-olah mereka memiliki kekuatan ekstra saat menjalani pekerjaan yang mereka cintai.
Kedua, ketekunan adalah kunci utama menuju kesuksesan dalam karier. Kesuksesan di bidang karier akan berdampak positif pada kondisi ekonomi, sedangkan kegagalan dalam karier akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan ekonomi seseorang.
Terakhir, motivasi merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri individu untuk mencapai keberhasilan dalam pekerjaan, yang sering disebut sebagai motivasi internal. Individu yang memiliki motivasi internal biasanya ditandai dengan kerja keras dan dedikasi tanpa terlalu terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal.
Karakteristik dewasa muda
Masa dewasa awal adalah fase yang mengikuti masa remaja, sehingga karakteristiknya sangat mirip. Pada periode ini, individu beradaptasi dengan cara hidup dan harapan sosial yang baru. Hurlock (2012) menyebutkan beberapa ciri dari dewasa awal sebagai berikut:
Pertama, Masa pengaturan Generasi sebelumnya percaya bahwa ketika seorang anak laki-laki atau perempuan mencapai usia dewasa, kebebasan mereka berakhir dan tanggung jawab baru dimulai. Pria muda mulai merintis karier, sementara wanita muda berperan sebagai ibu dan pengelola rumah tangga.
Kedua,Usia reproduktif Dewasa awal adalah periode di mana individu mulai membangun rumah tangga. Bagi wanita, sebelum usia 30 tahun adalah saat di mana mereka siap menjadi ibu, karena sistem reproduksi mereka sudah matang.
Ketigga, Masa bermasalah Di fase ini individu sering menghadapi tantangan terkait penyesuaian dalam berbagai aspek kehidupan dewasa. Antara usia legal dan sekitar 30 tahun, banyak pria dan wanita berusaha beradaptasi dengan kehidupan pernikahan, peran sebagai orang tua, dan karier mereka. Ketika memasuki usia 30 hingga 40 tahun, fokus penyesuaian cenderung lebih kepada hubungan keluarga, karena pada usia ini banyak orang merasa kesulitan untuk berganti pekerjaan atau mengembangkan keterampilan baru.
keempat, Masa ketegangan emosi ketegangan emosional sering muncul sebagai rasa takut atau khawatir yang berkaitan dengan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan tantangan yang dihadapi dan sejauh mana mereka berhasil mengatasi masalah tersebut.
Kelima, Masa komitmen pada tahap ini, individu muda beralih dari ketergantungan pada orang tua menjadi kemandirian, menetapkan pola hidup baru, serta mengambil tanggung jawab dan komitmen baru. Meskipun pola hidup dan tanggung jawab ini dapat berubah, mereka akan menjadi dasar bagi pola hidup dan komitmen di masa depan.
Ke enam Masa keterasingan sosial setelah menyelesaikan pendidikan formal dan memasuki kehidupan dewasa melalui karier dan keluarga, hubungan dengan teman sebaya cenderung melemah, dan keterlibatan dalam kelompok di luar rumah juga berkurang.
Terakhir, Masa perubahan nilai banyak nilai yang dianut selama masa kanak-kanak dan remaja akan berubah seiring dengan pengalaman dan interaksi sosial yang lebih luas. Nilai-nilai ini kini dipahami dari sudut pandang orang dewasa, di mana individu yang dulunya melihat pendidikan sebagai kewajiban yang tidak berarti kini mulai menyadari pentingnya pendidikan sebagai kunci untuk mencapai kesuksesan sosial, karier, dan kepuasan pribadi.
Perkembangan fisik,kognotif dan sosial dewasa muda
Menurut Santrock (2012), selama masa dewasa muda, individu mengalami berbagai perkembangan, yaitu:
Pertama, Perkembangan fisik Masa dewasa muda sering dianggap sebagai puncak kesehatan, kekuatan, energi, dan daya tahan, serta fungsi sensorik dan motorik. Kekuatan fisik biasanya meningkat dari akhir 20-an hingga awal 30-an. Pada periode ini, gerakan, koordinasi tubuh, serta kemampuan sensorik seperti penglihatan dan pendengaran juga mencapai tingkat optimal.
Kedua, Perkembangan kognitif Pada tahap ini, kemampuan fisik telah sepenuhnya berkembang dan kemampuan kognitif menjadi lebih kompleks. Pertumbuhan otak masih berlangsung, dan individu mulai menerapkan pengetahuan serta kemampuan analisis mereka. Menurut teori Piaget, ada perbedaan signifikan antara pola pikir orang dewasa dan remaja. Orang dewasa cenderung berpikir dengan lebih fleksibel dan mampu memahami bahwa terdapat beragam pendapat serta pendekatan dalam menyelesaikan masalah.
Ketiga, Perkembangan sosial dan emosional Banyak individu di fase ini yang fokus pada pengembangan karier. Mereka berusaha memperoleh keterampilan yang diperlukan atau mengikuti organisasi untuk melatih diri. Teori Erikson menyatakan bahwa individu pada masa ini mengalami perkembangan psikososial yang ditandai dengan perbandingan antara kedekatan dan keterasingan, yang tercermin dalam perasaan dan pikiran untuk membuat komitmen serta membina hubungan.
Tugas-tugas perkembangan dewasa muda
Menurut Monks, Knoers, dan Haditono (2001), ada beberapa tugas perkembangan yang akan dihadapi individu selama masa dewasa muda, yaitu:
Pertama,Memilih teman bergaul (calon suami/istri) Setelah masa remaja, individu dewasa muda mengalami kematangan fisiologis yang lebih tinggi, sehingga mereka siap menjalani tugas reproduksi, termasuk melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis.
Kedua,Belajar hidup bersama pasangan Melalui pernikahan, pasangan diharapkan saling menerima dan memahami satu sama lain, menghargai kekurangan masing-masing, serta bekerja sama dalam membangun rumah tangga.
Ketiga,Memulai kehidupan berkeluarga Masa dewasa yang berlangsung sekitar 20 tahun (20-40 tahun), dianggap sebagai periode yang signifikan. Umumnya, individu dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun telah menyelesaikan pendidikan minimal di tingkat SLTA/SMU atau universitas dan mulai memasuki dunia kerja untuk mengejar karier. Mereka berusaha menjadi mandiri secara ekonomi, tidak lagi bergantung pada orang tua, yang merupakan langkah positif untuk mempersiapkan kehidupan rumah tangga dan belajar mengasuh anak.
Ke empat Mengelola rumah tangga Setelah menikah individu akan berusaha untuk mengelola rumah tangganya, menciptakan, membina, dan mencapai kebahagiaan dalam hidup. Mereka harus bisa beradaptasi dan bekerja sama dengan pasangan.
Kelima,Memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan pendidikan formal, biasanya individu dewasa muda mulai bekerja untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh.
Ke enam Bertanggung jawab sebagai warga negara menjadi warga negara yang baik adalah harapan setiap individu untuk hidup dengan tenang dan bahagia dalam masyarakat. Ini mencakup ketaatan pada peraturan dan hukum yang berlaku.
Ke tujuh,Membentuk kelompok sosial Masa dewasa awal juga ditandai dengan pembentukan kelompok-kelompok sosial sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini, menciptakan hubungan dengan orang-orang yang sejalan dengan pandangan mereka.
Pranala luar
Early adulthood
Erik Erikson's 8 Stages of Psychosocial Development
Publications on Young Adults at the Berman Jewish Policy Archive @ NYU Wagner
Sommers, Christina Hoff. 2000. The War against Boys: How Misguided Feminism Is Harming Our Young Men. New York: Simon & Schuster. 251 p. ISBN 0-684-84956-9
Kata Kunci Pencarian:
- Dewasa muda
- Sekolah Taman Siswa
- Generasi Z
- Mimpi basah
- Jak FM
- Manga seinen
- Kepenggemaran My Little Pony: Friendship Is Magic
- Baby boomers
- Ruth White
- Klub 27
- Lukan Uking
- 3rd Congress of the Indonesian Democratic Party
- Ki Sarmidi Mangunsarkoro