- Source: Doketisme
Doketisme merupakan sebuah istilah yang menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak sungguh-sungguh manusia, melainkan hanya tampak sebagai manusia. Kata ini berasal dari bahasa Yunani dokein yang berarti tampak atau kelihatannya. Doktrin ini mempertahankan bahwa Yesus Kristus hanya tampaknya saja mempunyai tubuh. Maka dengan kata lain dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus hanya memiliki tubuh surgawi dan hanya berpura-pura saja menderita dan mati. Doketisme bukanlah sebuah mazhab atau sekte, tetapi suatu cara berpikir tentang Yesus Kristus yang sejak zaman para rasul muncul dalam bentuk yang beraneka ragam.
Makna
Istilah ini pertama kali muncul dalam buku Sejarah Gereja oleh Eusebius. Doketisme digunakan pada kekristenan perdana untuk menyangkal realitas inkarnasi Yesus secara fisik. Titik tolak pemahaman ini adalah pandangan bahwa materi itu jahat, penyebab dosa dan tidak dapat dipersatukan dengan Putra Allah menjadi satu pribadi. Segala sesuatu yang bersifat daging adalah jahat dan dapat mati sedangkan segala sesuatu yang bersifat ilahi adalah baik dan tidak dapat mati. Bagi kaum Doketis, Yesus Kristus yang merupakan Juruselamat berasal dari keberadaan ilahi sehingga tidak mungkin benar-benar manusia. Bersama ajaran Gnostik, Doketisme bermaksud untuk menjauhkan realitas penderitaan itu dari Sang Kristus. Keilahian Kristus sangat ditekankan sehingga setiap aspek kehidupan-Nya di bumi hanya dianggap semu mulai dari kelahiran-Nya sampai kematian-Nya. Pada awal abad kedua pandangan ini secara eksplisit ditentang oleh Ignatius dari Antiokhia. Ia menganggap bahwa pemahaman ini adalah bidat.
Asal mula
Pada dasarnya pandangan Doketis ini dipengaruhi oleh ajaran filsafat Yunani yang mempertentangkan unsur materi dan rohani.
= Plato
=Salah satu pemikiran filsafat Plato adalah mengenai dunia ide. Menurut ajaran Plato mengenai ide ini sesuatu yang konkret atau bersifat kebendaan merupakan gambaran yang tidak sempurna. Sedangkan yang sempurna itu adalah ide itu sendiri dan ide adalah ukuran untuk segalanya.
= Aristoteles
=Ajaran Aristoteles mengenai metafisika adalah ajaran mengenai Allah. Menurut Aritoteles sesuatu yang bergerak pasti digerakkan oleh penggerak yang lain dan untuk itu dibutuhkan penggerak pertama dari segala sesuatu yang tidak digerakkan oleh penggerak lain. Penggerak dari segala sesuatu yang bergerak itu adalah Allah.
Kedua pandangan filsafat ini dikombinasikan dengan ajaran Kristen tentang Kristus sehingga muncullah ajaran Doketis.
Kelompok pendukung
= Basilides
=Ia berpendapat bahwa Yesus memang telah dilahirkan dan hidup sama seperti manusia tetapi Ia didiami oleh Kristus hanya untuk sementara. Basilides menolak penyaliban Yesus dengan berpendapat bahwa yang sebenarnya disalibkan adalah bukan Yesus tetapi Simon orang Kirene. Menurutnya Yesus secara ajaib menyerupai diri seorang Simon orang Kirene dan tempatnya di kayu salib digantikan oleh Simon orang Kirene.
= Valentinus
=Ia berpendapat bahwa Yesus yang diceritakan di dalam Injil-Injil hanyalah bersifat roh. Yesus kelihatan memiliki tubuh tetapi sebenarnya hanya tubuh bayangan. Bagi Valentinus tubuh Yesus berbeda dari tubuh manusia. Yesus datang ke dalam dunia melalui Maria seperti air yang mengalir melalui satu saluran pipa dan tubuhnya tidak bersifat fisik.
= Cerdon
=Ia adalah seorang doketis yang berpendapat bahwa Yesus tidaklah lahir dari anak dara Maria bahkan Ia tidak lahir sama sekali. Yesus memang datang ke dalam dunia sebagai anak Allah tetapi tidak di dalam daging.
= Marcion
=Sama halnya seperti Cerdon, Marcion berpendapat bahwa Yesus tidak pernah lahir namun secara tiba-tiba muncul dari surga pada tahun ke lima belas pemerintahan Tiberius. Menurut Marcion Yesus bukanlah manusia dan tidak memiliki tubuh sama sekali sehingga ia juga menolak penderitaan dan kematian Yesus.
Kelompok penentang
= Ignatius dari Antiokhia
=Menurut Ignatius, Yesus Kristus sungguh-sungguh hadir dari anak dara Maria, dibaptis oleh Yohanes dan menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Ia menegaskan bahwa Kristus adalah sekaligus Ilahi dan manusia.
= Ireneus
=Ireneus menentang Doketisme dan hal tersebut tampak dalam karyanya yakni Melawan Bidaah. Menurut Ireneus sebelum akhir abad kedua terdapat empat bentuk ajaran sesat yakni:
Manusia Yesus hanya untuk sementara waktu saja didiami oleh Sang Kristus yaitu sejak pembaptisan sampai penyaliban.
Kristus hanya memiliki tubuh semu saja.
Kristus mempunyai tubuh yang kelihatan tetapi bukan dari perawan (ex virgine), melainkan berasal dari surga melalui perawan (per virginem.
Oknum yang disalibkan saat peristiwa penyaliban bukanlah Kristus melainkan Simon orang Kirene.
Ireneus bersama dengan Tertulianus bersama-sama menolak dan menyerang Doketisme ini. Mereka sama-sama mempertahankan bahwa Yesus Kristus adalah benar-benar dan sungguh-sungguh manusia yang lahir, menderita dan mati di kayu salib.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Doketisme
- Surat Ignatius kepada Jemaat di Smirna
- Tubuh kemuliaan Yesus
- Surat Jemaat di Korintus kepada Paulus
- Apokalipsis Petrus Gnostik
- Surat Barnabas
- Apollinaris dari Laodikia
- Epistula Apostolorum
- Surat Yohanes yang Pertama
- Persatuan hipostatik