- Source: Du Fu
Du Fu (Wade–Giles: Tu Fu; Hanzi: 杜甫; 712 – 770), merupakan seorang penyair dan politisi Tiongkok yang terkenal pada masa Dinasti Tang. Bersama dengan Li Bai (Li Po), dia sering disebut sebagai penyair Tiongkok terbesar. Ambisi terbesarnya adalah mengabdi kepada negaranya sebagai pegawai negeri yang sukses, tetapi ia tidak mampu mewujudkan ambisinya tersebut. Hidupnya, seperti juga seluruh negeri pada saat itu, hancur karena Pemberontakan An Lushan yang terjadi pada 755 dan selama 15 tahun terakhir kehidupannya, kondisi di Tiongkok penuh dengan pergolakan politik.
Walaupun pada awalnya ia tidak terlalu dikenal, tetapi karya-karyanya membawa pengaruh yang besar baik bagi budaya Tiongkok maupun Jepang. Tulisan puitisnya yang berjumlah hampir seribu lima ratus puisi telah dilestarikan selama berabad-abad. Ia disebut sebagai ""penyair sejarah" dan "penyair bijak" oleh para kritikus Tiongkok. Di dunia barat karya-karyanya disetarakan dengan Virgil, Horace, Ovid, Shakespeare, Milton, Burns, Wordsworth, Béranger, Hugo, Baudelaire dan penyair besar lainnya.
Kehidupannya
Kritikus tradisional Tiongkok menekankan kehidupan pengarangnya ketika menafsirkan sebuah karya, praktik yang oleh cendekiawan Amerika Burton Watson dikaitkan dengan "hubungan dekat pemikiran tradisional Tiongkok dalam hal menempatkan seni dan moralitas". Banyak puisi Du Fu yang menonjolkan moralitas dan sejarah, sehingga praktik ini sangat penting. Alasan lain, yang diidentifikasi oleh sejarawan Tiongkok William Hung, puisi Tiongkok biasanya ringkas dan menghilangkan konteks yang mungkin relevan, tetapi bagi seorang kontemporer yang berpengetahuan dianggap dapat memahami puisi yang demikian. Bagi pembaca Barat modern, "Semakin kurang akurat kita mengetahui waktu, tempat dan keadaan latar belakangnya, semakin besar pula kemungkinan kita keliru membayangkannya sehingga akibatnya adalah kita salah memahami puisi tersebut atau gagal memahaminya sama sekali." Stephen Owen menyarankan faktor ketiga khusus untuk Du Fu, dengan alasan bahwa variasi dari karya penyair membutuhkan pertimbangan dari seluruh kehidupannya daripada kategorisasi "reduktif" yang digunakan untuk penyair yang lebih terbatas.
= Tahun-tahun awal
=Apa yang kita ketahui dari kehidupan Du Fu didapat dari puisi-puisinya. Kakek dari pihak ayah bernama Du Shenyan, seorang politisi dan penyair terkenal pada masa pemerintahan Kaisar wanita Wu Zetian (berkuasa 690–705). Du Fu lahir pada 712, tempat kelahiran persisnya tidak diketahui, kemungkinan besar dekat Luoyang, provinsi Henan (county Gong sejauh ini menjadi kandidat favorit). Di kemudian hari, ia menganggap dirinya berasal dari ibu kota Chang'an, kampung halaman leluhur keluarga Du.
Ibu Du Fu meninggal tidak lama setelah ia lahir, sehingga dibesarkan oleh bibinya. Ia mempunyai seorang kakak lelaki yang meninggal dunia ketika masih muda. Ia juga mempunyai 3 saudara tiri laki-laki dan seorang saudara tiri perempuan yang sering disebut dalam puisi-puisi karangannya, tetapi ia tak pernah menyebut ibu tirinya.
Sebagai seorang anak ahli-pejabat kecil, masa mudanya dihabiskan dengan pendidikan standar bagi calon pejabat negara, yaitu mempelajari dan menghafalkan kitab-kitab tulisan klasik Kong Hu Cu tentang filsafat, sejarah dan puisi. Du Fu mengatakan bahwa, ia telah membuat beberapa puisi yang bagus pada masa remajanya, tetapi puisi-puisi ini sekarang sudah hilang.
Awal 730-an, Du Fu mengunjungi daerah Jiangsu dan Zhejiang. Puisi-puisi awalnya yang masih ada hingga saat ini menceritakan tentang suatu pertandingan puisi, diperkirakan sekitar tahun 735. Pada tahun itu juga ia pergi ke Chang'an untuk mengikuti ujian kenegaraan, tetapi ia gagal. Hung menyimpulkan bahwa kegagalan Du Fu adalah karena gaya prosanya pada masa itu dianggap terlalu berat dan tidak jelas, sedangkan Chou beranggapan bahwa kegagalan Du Fu dalam memelihara hubungan dan jaringan di ibu kota yang menjadi alasan utama kegagalannya dalam ujian negara. Setelah kegagalan ini, Du Fu kembali melanjutkan perjalanannya ke Shandong dan Hebei.
Ayah Du Fu meninggal sekitar 740. Sepeninggal ayahnya, ia seharusnya bisa mendapatkan kedudukan di pemerintahan karena pangkat ayahnya, tetapi ia memberikan jabatan tersebut kepada salah satu saudara tirinya. Ia menghabiskan 4 tahun tinggal di daerah Luoyang dan melakukan kewajibannya dalam urusan keluarga.
Pada musim semi 744, Du Fu bertemu dengan Li Bai (Li Po) untuk pertama kalinya, kedua penyair ini menjalin hubungan pertemanan. David Young menggambarkan hubungan ini sebagai "elemen formatif paling signifikan dalam perkembangan artistik Du Fu" karena memberinya contoh hidup dari kehidupan seorang penyair-sarjana penyendiri yang membuatnya tertarik setelah kegagalannya dalam ujian negara. Namun, hubungan itu agaknya hanya sepihak saja. Du Fu lebih muda beberapa tahun dari Li Bai, yang pada saat itu sudah menjadi seorang penyair yang terkenal. Ada sekitar 12 puisi Du Fu mengenai dan ditujukan kepada Li Bai, tetapi hanya dari pihak Du Fu saja. Mereka bertemu sekali lagi pada 745.
Pada 746, Du Fu pindah ke ibu kota guna membangun kembali kariernya. Pada tahun berikutnya, ia mengikuti ujian negaranya yang kedua, tetapi semua kandidat tidak diluluskan oleh perdana menteri (sebagai aksi pencegahan adanya persaingan dari kadidat yang lulus). Setelah itu ia tidak pernah lagi mencoba mengikuti ujian negara, ia malah mengajukan petisi langsung kepada kaisar pada 751, 754 dan kemungkinan sekali lagi pada 755.
Du Fu menikah sekitar tahun 752 dan lima tahun kemudian ia mempunyai lima orang anak, tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan, tetapi salah satu anak laki-lakinya meninggal saat masih balita pada 755. Sejak 754, ia mulai mengalami masalah dengan pernapasannya (kemungkinan besar penyakit asma), penyakit pertama dari sekian banyak penyakit yang mengikutinya sepanjang sisa hidupnya. Pada tahun itu pula Du Fu terpaksa memindahkan keluarganya karena ancaman kelaparan yang diakibatkan oleh banjir besar di wilayah tersebut.
Pada 755, ia mendapatkan posisi minor di kantor komandan istana putra mahkota Meskipun hanya jabatan kecil, setidaknya ini akan menjadi awal karier resmi. Namun, belum juga ia mulai bekerja, pergolakan politik pun terjadi.
= Masa perang
=Pemberontakan An Lu shan yang terjadi pada Desember 755 dan belum bisa dipadamkan sepenuhnya walaupun sudah berlangsung selama 8 tahun, mengakibatkan perubahan yang drastis pada masyarakat Tiongkok. Sensus 754 menunjukan jumlah populasi sebanyak 52,9 juta jiwa, tetapi pada 764 berkurang menjadi 16,9 juta jiwa, sisanya mengungsi atau terbunuh. Pada periode ini, Du Fu menjalani hidup yang tidak pasti karena adanya perang yang mengakibatkan kelaparan dan guncangan politik. Namun, pada periode yang tidak menyenangkan ini pula lah Du Fu mengembangkan dirinya sebagai penyair, banyak puisi-puisinya yang terkenal ditulisnya pada periode ini: Eva Shan Chou menulis, "Apa yang dia lihat di sekitarnya—kehidupan keluarganya, tetangga, dan orang asing– apa yang dia dengar dan apa yang dia harapkan atau takuti dari kemajuan berbagai kampanye—menjadi tema abadi karya puisinya". Bahkan ketika dia mengetahui tentang kematian anak bungsunya, dia berpaling pada penderitaan orang lain dalam puisinya alih-alih memikirkan kemalangannya sendiri. Du Fu menulis:
Merenungi tentang apa yang telah saya alami, jika saya tahu penderitaan seperti itu, orang biasa pasti akan seperti diguncang oleh angin.
Pada 756, Kaisar Xuanzong terpaksa melarikan diri dari ibu kota dan turun takhta. Du Fu yang berada jauh dari kota, membawa keluarganya ke tempat yang aman dan berusaha untuk bergabung dengan istana kaisar baru (Kaisar Suzong), tetapi dia ditangkap oleh para pemberontak dan dibawa ke Chang'an. Ketika musim gugur, putra bungsunya lahir dan diberi nama Du Zongwu (Bayi Beruang). Sekitar waktu ini, Du Fu diperkirakan terjangkit penyakit malaria.
Dia melarikan diri dari Chang'an pada tahun berikutnya dan diangkat sebagai Penasihat kekaisaran ketika dia bergabung kembali dengan kekaisaran pada Mei 757. Jabatan tersebut memberinya akses kepada kaisar tetapi sebagian besar bersifat seremonial. Kesadaran Du Fu memaksanya untuk mencoba memanfaatkannya: dia menyebabkan masalah bagi dirinya sendiri dengan memprotes pemecatan teman dan pelindungnya, Fang Guan karena tuduhan kecil. Dia ditangkap tetapi kemudian diberi pengampunan pada bulan Juni. Dia diizinkan mengunjungi keluarganya pada bulan September, tetapi dia segera bergabung kembali dengan istana dan pada 8 Desember 757, dia kembali ke Chang'an bersama kaisar setelah kota itu berhasil kembali oleh pasukan pemerintah. Namun, nasihatnya masih terus tidak dihargai dan pada musim panas 758, jabatannya diturunkan menjadi Komisaris Pendidikan di Huazhou. Jabatan ini tidak sesuai dengan seleranya: dalam satu puisi, Du Fu menulis:
Aku akan berteriak histeris di kantor / Apalagi saat mereka membawa lebih banyak kertas yang ditumpuk semakin tinggi di atas mejaku.
Dia pindah pada musim panas 759, yang secara tradisional dianggap karena adanya ancaman kelaparan, tetapi Hung percaya bahwa frustrasi adalah penyebab yang lebih mungkin. Dia selanjutnya menghabiskan sekitar enam minggu di Qinzhou (sekarang bernama Tianshui, di provinsi Gansu), tempat Du Fu menulis lebih dari enam puluh puisi.
= Chengdu
=Pada Desember 759, dia tinggal sebentar di Tonggu (sekarang Gansu). Dia berangkat pada 24 Desember ke Chengdu (provinsi Sichuan), dan dijamu oleh pejabat setempat yang juga sesama penyair bernama Pei Di. Du kemudian menetap di Sichuan selama hampir lima tahun. Pada musim gugur tahun itu, dia mengalami kesulitan keuangan dan mengirim puisi memohon bantuan ke berbagai kenalan. Dia merasa lega setelah dibantu oleh Yan Wu, seorang teman dan mantan kolega yang menjabat sebagai gubernur jenderal di Chengdu. Terlepas dari masalah keuangannya, saat itu adalah salah satu periode paling bahagia dan paling damai dalam hidupnya. Banyak puisi Du Fu pada periode ini menggambarkan kedamaian dalam hidupnya selama di Pondok Jerami Du Fu.
Pada 762, dia meninggalkan kota untuk menghindari pemberontakan, tetapi kembali pada musim panas 764 ketika dia ditunjuk menjadi Penasihat Yan, yang terlibat dalam kampanye melawan Kekaisaran Tibet.
= Tahun-tahun terakhir
=Luoyang, wilayah tempat kelahirannya, dipulihkan oleh pasukan pemerintah pada musim dingin 762 dan pada musim semi tahun 765 Du Fu dan keluarganya berlayar menyusuri Sungai Yangtze, tampaknya dengan maksud untuk melanjutkan perjalanan melalui sungai. Perjalanan ditempuh dengan perlahan karena terganggu oleh kesehatannya yang semakin memburuk (pada masa ini dia menderita masalah penglihatan, tuli dan usia lanjut sebagai tambahan dari penyakit sebelumnya). Mereka tinggal di Kuizhou (saat ini bernama Baidicheng, Chongqing) di depan pintu masuk ke Tiga Ngarai selama hampir dua tahun sejak akhir musim semi 766. Periode ini merupakan pembungaan puisi besar terakhir Du Fu, di tempat ini dia menulis 400 puisi dengan gaya yang padat dan lambat.
Pada musim gugur 766, Bo Maolin menjadi gubernur wilayah tersebut: dia mendukung Du Fu secara finansial dan mempekerjakannya sebagai sekretaris tidak resmi.
Pada Maret 768, dia melanjutkan perjalanannya dan hingga tiba di provinsi Hunan dan Du Fu meninggal di Tanzhou (sekarang Changsha) pada November atau Desember 770 dalam usia 58 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan dua putra, yang tinggal di daerah itu setidaknya hingga beberapa tahun kemudian. Keturunan terakhirnya yang diketahui adalah seorang cucu lelakinya yang meminta Yuan Zhen untuk menulis di prasasti kuburan Du Fu pada 813.
Hung merangkum hidupnya dengan menyimpulkan bahwa, "Dia tampak seperti anak berbakti, ayah yang penyayang, saudara yang murah hati, suami yang setia, teman yang baik, pejabat yang berbakti dan seorang patriotik."
Berikut ini adalah salah satu karya Du Fu pada periode terakhirnya berjudul "贈衛八處士" (harfiah "Teruntuk Wei Ba di Masa Pensiun") yang dalam bahasa Inggris diberi judul To My Retired Friend Wei. Seperti banyak puisi lainnya pada masa Dinasti Tang, puisi ini mengangkat tema perpisahan antara teman dalam waktu lama yang umumnya disebabkan oleh mutasi pejabat ke provinsi lain:
= Kesehatan
=Du Fu merupakan orang pertama dalam catatan sejarah yang diidentifikasi sebagai pasien diabetes. Pada tahun-tahun terakhirnya, ia menderita diabetes dan tuberkulosis, akhirnya meninggal di atas kapal di Sungai Yangtze pada usia 58 tahun.
Karya
Karya-karya Du Fu terpusat pada alur sejarah, pengaruh moral dan keahliannya dalam menulis.
= Sejarah
=Sejak zaman Dinasti Song, Du Fu sering disebut sebagai “Penyair Sejarah” (诗史shī shǐ). Puisi-puisinya mengomentari taktik militer, kesuksesan atau kegaggalan dari pemerintah, juga puisi nasihat yang ditulisnya untuk kaisar. Secara tidak langsung, ia menulis mengenai pengaruh ketidakstabilan politik yang terjadi pada saat itu terhadap dirinya dan juga rakyat Tiongkok lainya. Komentar politik Du Fu lebih berdasarkan emosi, bukan kalkulasi: anjuran-anjurannya telah diparafrasekan demikian, "Marilah kita mengurangi sikap mementingkan diri sendiri, marilah kita melakukan apa yang seharusnya kita lakukan". Namun, karena pandangan-pandangannya sulit dibantah, pemahamannya tentang apa yang baik yang dinyatakannya dengan kuat, memungkinkan ia dianggap sebagai tokoh utama dalam sejarah puisi Tiongkok.
Meskipun dia menulis dalam semua jenis puisi, Du Fu terkenal karena karyanya yang bergaya lǜshi, sejenis puisi dengan batasan bentuk dan isi yang ketat. Sekitar dua pertiga dari 1.500 karya Du Fu yang masih ada hingga saat ini bergaya lǜshi, misalnya:
Lǜshi terbaiknya menggunakan paralelisme yang diperlukan oleh jenis puisi ini untuk menambahkan konten ekspresif daripada sebagai batasan teknis belaka. Hawkes berkomentar, "sungguh menakjubkan bahwa Tu Fu dapat menggunakan bentuk yang sangat bergaya dengan cara yang begitu alami".
Pengaruh
Pada masa hidupnya karya-karya Du Fu tidak banyak dikenal dan lebih banyak tidak dihiraukan. Namun karya-karya mulai dinikmati pada abad ke 9, setelah memasuki abad ke 11, pada masa Dinasti Song selatan, puisi dan tulisan karya Du Fu mencapai puncaknya. Perkembangan neo-konfusianisme pada masa itu juga memengaruhi kepopuleran karya-karya Du Fu. Ia dianggap sebagai contoh puitis dari neo-konfusianisme.
Kemampuannya untuk merangkul dua oposisi, kaum konservatif yang tertarik dengan kesetiaannya terhadap negara dan kaum radikal yang tertarik dengan perhatiannya pada kaum miskin, juga membantu menyebarkan pengaruhnya di masyarakat Tiongkok pada masa itu.
Pada masa Republik Rakyat Tiongkok, karya Du Fu yang lebih banyak menceritakan tentang penderitaan rakyat dan tentang kesetiaan pada negara, juga dalam menggunakan bahasa rakyat menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok.
Lihat pula
Seni Dinasti Tang
Referensi
Ch'en Wen-hua. T'ang Sung tzu-liao k'ao.
Chou, Eva Shan; (1995). Reconsidering Tu Fu: Literary Greatness and Cultural Context. Cambridge University Press. ISBN 0-521-44039-4.
Cooper, Arthur (translator); (1986). Li Po and Tu Fu: Poems. Viking Press. ISBN 0-14-044272-3.
Hawkes, David; (1967). A Little Primer of Tu Fu. Oxford University Press. ISBN 962-7255-02-5.
Hung, William; (1952). Tu Fu: China's Greatest Poet. Harvard University Press. ISBN 0-7581-4322-2.
McCraw, David; (1992). Du Fu's Laments from the South. University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-1422-3.
Owen, Stephen (editor); (1997). An Anthology of Chinese Literature: Beginnings to 1911. W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-97106-6.
Rexroth, Kenneth (translator); (1971). One Hundred Poems From the Chinese. New Directions Press. ISBN 0-8112-0180-5{
Watson, Burton (editor); (1984). The Columbia Book of Chinese Poetry. Columbia University Press. ISBN 0-231-05683-4.
Watson, Burton (translator); (2002). The Selected Poems of Du Fu. Columbia University Press. ISBN 0-231-12829-0.
Daftar Pustaka
Cai, Guoying; (1975). Chinese Poems with English Translation. 正中書局.
Chang, H. C. (1977). Chinese Literature 2: Nature Poetry. New York: Columbia University Press. ISBN 0-231-04288-4
Ch'en Wen-hua. T'ang Sung tzu-liao k'ao.
Chou, Eva Shan; (1995). Reconsidering Tu Fu: Literary Greatness and Cultural Context. Cambridge University Press. ISBN 0-521-44039-4.
Cooper, Arthur (translator); (1986). Li Po and Tu Fu: Poems. Viking Press. ISBN 0-14-044272-3.
Davis, Albert Richard; (1971). Tu Fu. Twayne Publishers.
Ebrey, Walthall, Palais, (2006). East Asia: A Cultural, Social, and Political History. Boston: Houghton Mifflin Company.
Ebrey, Patricia Buckley (1999). The Cambridge Illustrated History of China. Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 0-521-66991-X (paperback).
Hawkes, David; (2016). A Little Primer of Tu Fu. New York Review Books, revised ed., ISBN 978-9629966591.
Holyoak, Keith (translator); (2007). Facing the Moon: Poems of Li Bai and Du Fu. Durham, NH: Oyster River Press. ISBN 978-1-882291-04-5
Hsieh, Daniel; (1994). "Du Fu's 'Gazing at the Mountain'". Chinese Literature: Essays, Articles, Reviews (CLEAR). 1–18.
Hung, William; (1952). Tu Fu: China's Greatest Poet. Harvard University Press.
Kizer, Carolyn; (1964). "Versions from Tu Fu". The Hudson Review. Vol. 17, No. 2. 226–230.
Lee, Joseph J; (1970). "Tu Fu's Art Criticism and Han Kan's Horse Painting". Journal of the American Oriental Society. Vol. 90, No. 3. 449–461.
McCraw, David; (1992). Du Fu's Laments from the South. University of Hawaii Press ISBN 0-8248-1422-3
Owen, Stephen; (1981). The Great Age of Chinese Poetry: The High T'ang. Yale University Press. ISBN 0-300-02367-7.
Owen, Stephen (editor); (1997). An Anthology of Chinese Literature: Beginnings to 1911. W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-97106-6.
Owen, Stephen (2015). The Poetry of Du Fu. Warsaw; Boston: De Gruyter. ISBN 9781614517122. Complete English translation. Open Access
Rexroth, Kenneth (translator); (1971). One Hundred Poems From the Chinese. New Directions Press. ISBN 0-8112-0180-5.
Seth, Vikram (translator); (1992). Three Chinese Poets: Translations of Poems by Wang Wei, Li Bai, and Du Fu. Faber & Faber. ISBN 0-571-16653-9
Schmidt, Jerry Dean; (2003). Harmony Garden. Routledge. ISBN 978-0-7007-1525-1
Suzuki, Torao and Yoichi Kurokawa; (1966) (in Japanese) Poetry of Du Fu, Vol. 8 (杜詩 第八冊code: ja is deprecated , Toshi Dai-hassatsu). Iwanami Shoten. ISBN 978-4-00-200305-4.
Watson, Burton (editor); (1984). The Columbia Book of Chinese Poetry. Columbia University Press. ISBN 0-231-05683-4.
Watson, Burton (translator); (2002). The Selected Poems of Du Fu. Columbia University Press. ISBN 0-231-12829-0
Yao, Dan and Li, Ziliang (2006). Chinese Literature. 五洲传播出版社. ISBN 978-7-5085-0979-2.
Young, David (translator); (2008). Du Fu: A Life in Poetry. Random House. ISBN 0-375-71160-0
Bacaan lebih lanjut
Motsch, Monika. "Slow Poison or Magic Carpet: The Du Fu Translations by Erwin Ritter von Zach." (Archive) In: Alleton, Vivianne and Michael Lackner (editors). De l'un au multiple: traductions du chinois vers les langues européennes Translations from Chinese into European Languages. Éditions de la maison des sciences de l'homme (Les Editions de la MSH, FR), 1999, Paris. p. 100–111. ISBN 2-7351-0768-X, 9782735107681.
McMullen, David L. "Recollection without Tranquility: Du Fu, the Imperial Gardens, and the State." (Archive) Asia Major (FR), vol. 14-2, 2001. p. 189–252.
Owen, Stephen [translator & editor], Warner, Ding Xiang [editor], Kroll, Paul [editor] (2016). The Poetry of Du Fu Diarsipkan 2019-05-20 di Wayback Machine. Templat:Openaccess. De Gruyter Mouton. ISBN 978-1-5015-0189-0
Pranala luar
Tu Fu's poems included in 300 Selected Tang poems, translated by Witter Bynner
Du Fu: Poems A collection of Du Fu's poetry by multiple translators.
Du Fu in English at Poems Found in Translation
Du Fu di Curlie (dari DMOZ)
Du Fu's poems organized roughly by date written; shows both simplified and traditional characters
Karya oleh/tentang Du Fu di Internet Archive (pencarian dioptimalkan untuk situs non-Beta)
Karya Du Fu di LibriVox (buku suara domain umum)
Karya oleh Du Fu di Open Library
Du Fu (Chinese poet) di Encyclopædia Britannica
Books of the Quan Tangshi that include collected poems of Du Fu at the Chinese Text Project:
Book 216, Book 217, Book 218, Book 219, Book 220,
Book 221, Book 222, Book 223, Book 224, Book 225,
Book 226, Book 227, Book 228, Book 229, Book 230,
Book 231, Book 232, Book 233, Book 234
Kata Kunci Pencarian:
- Du Fu
- Pondok Jerami Du Fu
- Du Shenyan
- Kungfu
- (462959) 2011 DU
- Bahasa Kanton
- William Hung (ahli sinologi)
- Pei Di
- Baidicheng
- Puisi Tang
- Du Fu
- Du Fu Thatched Cottage
- Du Fu (crater)
- Li Bai
- Chengdu
- Du Mu
- The Selected Poems of Du Fu
- Autumn Day in Kui Prefecture
- Du Fu River Pavilion
- Li Jin (Tang dynasty)
Beyond the Boundary: I’ll Be Here – Future (2015)
Back to the Future Part III (1990)
Back to the Future Part II (1989)
Back to the Future (1985)
The Fast and the Furious: Tokyo Drift (2006)
Fast & Furious (2009)
Full Love (2010)
No More Posts Available.
No more pages to load.