- Source: Ed Gein
Edward Theodore Gein (; 27 Agustus 1906 – 26 Juli 1984) yang juga dikenal sebagai Penjagal dari Plainfield atau Perampok Makam Plainfield, adalah seorang pembunuh asal Amerika Serikat. Kejahatan-kejahatannya dilakukan di sekitaran tempat tinggalnya di Plainfield, Wisconsin, yang kemudian menjadi terkenal karena kejahatannya setelah pihak berwenang mengetahui Gein telah menggali mayat-mayat dari kuburan lokal dan membuat trofi serta kenang-kenangan dari tulang dan kulit mereka. Gein mengaku membunuh dua wanita; pemilik kedai Mary Hogan pada tahun 1954, dan pemilik toko perkakas Plainfield, Bernice Worden, pada tahun 1957. Gein pada awalnya dinyatakan tidak layak untuk diadili dan dikurung di fasilitas kesehatan mental. Pada tahun 1968, Gein divonis bersalah tetapi secara hukum dinyatakan gila atas pembunuhan Worden, dan dikirim ke rumah sakit jiwa. Dia meninggal di Mendota Mental Health Institute karena kanker hati dan gagal pernapasan, pada 26 Juli 1984, usia 77. Dia dimakamkan di samping keluarganya di Pemakaman Plainfield, di kuburan yang sekarang tanpa nisan.
Masa awal kehidupannya
= Masa kecil
=Ed Gein lahir di La Crosse County, Wisconsin, pada 27 Agustus 1906, anak kedua dari dua anak laki-laki pasangan George Philip Gein (1873–1940)) dan Augusta Wilhelmine (née Lehrke) Gein (1878–1945). Gein memiliki seorang kakak lelaki bernama Henry George Gein (1901–1944). Augusta membenci suaminya, seorang pecandu alkohol yang tidak mampu mempertahankan pekerjaannya; dia pernah bekerja di berbagai macam bidang, sebagai tukang kayu, penyamakan, dan sales asuransi. George memiliki sebuah toko kelontong lokal selama beberapa tahun, tetapi kemudian menjual tokonya, dan keluarga itu akhirnya pergi meninggalkan kota untuk hidup terpencil di atas lahan pertanian seluas 155 ekar (62,7 hektar) di kota Plainfield, Waushara County, Wisconsin, yang kemudian menjadi tempat tinggal permanen keluarga Gein.
Augusta memperoleh manfaat dengan tinggal di lahan pertanian terpencil tersebut karena menjauhkan putera-puteranya dari pengaruh pergaulan orang luar. Edward meninggalkan tempat itu hanya untuk bersekolah. Di luar sekolah, ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengerjakan tugas-tugas di pertanian. Augusta sangat religius, beraliran Lutheran. Dia sering berkhotbah kepada kedua puteranya tentang imoralitas duniawi, kejahatan minuman keras, dan keyakinannya bahwa semua wanita (kecuali dirinya sendiri) adalah amoral secara alamiah dan merupakan alat iblis. Dia menyediakan waktu setiap sore untuk membacakan Alkitab kepada mereka, biasanya ia memilih ayat-ayat dari Perjanjian Lama tentang kematian, pembunuhan, dan pembalasan ilahi.
Edward adalah seorang yang pemalu, teman-teman sekelasnya serta guru-guru mengingatnya memiliki perilaku yang aneh, misalnya ia bisa tiba-tiba tertawa sendiri, seolah-olah dia sedang menertawakan lelucon pribadinya. Lebih parahnya lagi, ibunya akan menghukumnya setiap kali dia mencoba untuk berteman. Meskipun perkembangan bersosialisasinya buruk, ia merupakan murid yang cukup pandai di sekolah, terutama dalam pelajaran membaca.
= Kematian keluarga dekat
=Pada 1 April 1940, George ayah Ed meninggal karena gagal jantung yang disebabkan oleh kecanduan alkohol; dia berumur 66 tahun. Henry dan Ed mulai melakukan pekerjaan sampingan di daerah sekitar kota untuk membantu menutupi biaya hidup mereka. Kedua bersaudara itu pada umumnya dianggap dapat diandalkan dan jujur oleh penduduk setempat. Meski sama-sama bekerja sebagai tukang atau pesuruh, Ed juga sering menjadi pengasuh anak. Dia menikmati pekerjaannya menjaga anak kecil, tampaknya memang lebih mudah berhubungan dengan anak kecil daripada orang dewasa. Henry mulai berpacaran dengan seorang janda cerai beranak dua dan berencana untuk pindah bersamanya; Henry khawatir tentang keterikatan adik laki-lakinya itu dengan ibu mereka dan ia sering menjelek-jelekan ibu mereka di hadapan Ed, yang menanggapinya dengan perasaan kaget dan terluka.
Pada 16 Mei 1944, Henry dan Ed membakar habis rawa-rawa yang ada di lahan pertanian mereka; api berkobar di luar kendali, menarik perhatian petugas pemadam kebakaran setempat. Menjelang malam - api berhasil dipadamkan dan para petugas pemadam kebakaran telah pergi - Ed melaporkan bahwa saudaranya telah hilang. Dengan membawa lentera dan lampu senter, mereka semua mencari Henry, yang mayatnya kemudian ditemukan dalam keadaan telungkup. Rupanya, dia sudah mati beberapa saat yang lalu, dan tampaknya penyebab kematiannya adalah karena gagal jantung sebab kondisi fisiknya tidak terbakar ataupun terluka. Hal ini kemudian ditulis dalam biografi Gein karya Harold Schechter, berjudul Deviant, bahwa Henry sebenarnya mengalami luka memar di kepalanya. Polisi menampik dikatakan keliru dalam menangani kasus ini, petugas koroner daerah kemudian secara resmi menyatakan bahwa asfiksia sebagai penyebab kematiannya. Pihak berwajib bisa menerima teori bahwa kematian tersebut karena disebabkan oleh kecelakaan, tetapi tidak ada investigasi resmi yang dijalankan dan otopsi juga tidak dilakukan. Beberapa orang curiga bahwa Ed Gein membunuh saudaranya. Sewaktu bertanya kepada Gein soal kematian Bernice Worden pada tahun 1957, penyelidik negara bagian Joe Wilimovsky sempat mengajukan pertanyaan soal kematian Henry ini. George W. Arndt, yang mempelajari kasus ini, menulis bahwa, sambil mengingat kembali, hal ini adalah "mungkin dan sangat mungkin sekali" bahwa kematian Henry adalah "aspek Kain dan Habel dari kasus ini".
Gein dan ibunya sekarang mereka tinggal berdua saja. Augusta terkena stroke yang membuatnya mengalami kelumpuhan tak lama setelah kematian Henry, dan Gein mengabdikan dirinya untuk merawat ibunya. Suatu ketika pada tahun 1945, Gein kemudian menceritakan, dia dan ibunya mengunjungi seorang pria bernama Smith, yang tinggal di dekat mereka, untuk membeli jerami. Menurut Gein, Augusta menyaksikan Smith memukuli seekor anjing. Seorang wanita ke luar dari dalam rumah Smith dan berteriak agar dia berhenti tetapi Smith tetap memukuli anjing itu sampai mati. Augusta sangat marah melihat kejadian ini; Namun, yang membuatnya marah bukanlah kebrutalan Smith terhadap anjing itu, melainkan kehadiran wanita itu. Augusta memberi tahu Ed bahwa wanita itu tidak menikah dengan Smith sehingga tidak ada urusannya dia di sana. "Pelacur Smith", demikian Augusta menyebutnya dengan penuh emosi. Dia mengalami stroke kedua segera setelah itu, dan kesehatannya memburuk dengan sangat cepat. Dia meninggal pada tanggal 29 Desember 1945, pada usia 67. Ed hancur karena kematian ibunya; mengutip kata-kata dari penulis Harold Schechter, dia telah "kehilangan teman satu-satunya dan satu cinta sejati. Dan dia sekarang benar-benar sendirian di dunia.'
Kerja
Gein mengelola pertanian dan mendapatkan uang dari pekerjaan sampingan. Dia memperbaiki dan membereskan kamar yang dulu digunakan ibunya, termasuk lantai atas, bawah dan ruang tamu, kemudian membiarkan kamar dan ruangan-ruangan tersebut tidak tersentuh agar tetap rapih setelah dibereskan; sementara bagian rumah lainnya menjadi semakin jorok. Setelah itu Gein tinggal di sebuah ruangan kecil di sebelah dapur. Di saat seperti itu ia menjadi tertarik membaca majalah-majalah fiksi dan kisah-kisah petualangan, terutama yang menyangkut soal kanibalisme atau kekejaman Nazi.
Gein adalah seorang tukang dan menerima bantuan subsidi pertanian dari pemerintah federal mulai tahun 1951. Dia terkadang bekerja sebagai tukang pasang-bongkar panggung dan tukang pangkas tanaman atau pohon di daerah tersebut. Sekitar tahun 1946 dan 1956, ia juga menjual sebidang tanah seluas 80 ekar (32,3 hektar) milik Henry, saudaranya yang sudah almarhum.
Kejahatan
Pada pagi hari tanggal 16 November 1957, pemilik toko perkakas Plainfield, Bernice Worden menghilang. Seorang warga Plainfield melaporkan bahwa truk toko perkakas itu telah diusir dari belakang gedung sekitar jam 9:30 pagi. Toko perkakas itu ditutup sepanjang hari; beberapa warga setempat maklum karena saat itu sedang musim berburu rusa. Putra Bernice Worden, Deputi Sheriff Frank Worden, masuk ke toko sekitar jam 5:00 sore, dia menemukan mesin kasir toko dalam keadaan terbuka dan ada noda darah di lantai. Frank Worden mengatakan kepada penyelidik bahwa Ed Gein telah berada di toko malam sebelum ibunya menghilang, dan bahwa Gein akan kembali keesokan paginya untuk membeli satu galon antibeku. Slip penjualan untuk satu galon antibeku adalah slip penjualan terakhir yang ditulis oleh Worden pada pagi hari dia menghilang. Pada malam hari yang sama, Gein ditangkap di sebuah toko kelontong West Plainfield, dan Sheriff Waushara County menggeledah pertanian Gein. Seorang Deputi Sheriff Waushara County menemukan potongan tubuh Worden yang telah dipenggal di sebuah gudang di lahan pertanian milik Gein, digantung dengan posisi terbalik, kakinya di atas palang dan pergelangan tangannya diikat tali. Batang tubuhnya "berpakaian seperti rusa". Dia telah ditembak dengan senapan kaliber .22, dan dimutilasi setelah meninggal.
Sewaktu rumahnya digeledah, pihak berwajib menemukan:
• Potongan tulang dan bagian tubuh manusia yang masih utuh
• Keranjang sampah yang terbuat dari kulit manusia
• Kulit manusia yang dipakai menutupi beberapa kursi
• Tengkorak manusia di tiang-tiang ranjang
• Tengkorak perempuan, beberapa ada bekas digergaji
• Mangkuk yang terbuat dari tengkorak manusia
• Korset yang terbuat dari batang tubuh wanita yang sudah dikuliti dari bahu hingga pinggang
• Legging terbuat dari kulit kaki manusia
• Masker yang terbuat dari kulit kepala wanita
• Legging terbuat dari kulit kaki manusia
• Masker wajah Mary Hogan di dalam kantong kertas
• Tengkorak Mary Hogan di dalam sebuah kotak
• Seluruh kepala Bernice Worden dalam karung goni
• Jantung Bernice Worden "di dalam kantong plastik di depan kompor yang berbentuk seperti perut buncit
• Sembilan vulva dalam kotak sepatu
• Pakaian seorang gadis muda dan "vulva dua orang wanita yang diperkirakan berusia sekitar lima belas tahun
• Ikat pinggang yang terbuat dari puting payudara perempuan
• Empat hidung
• Sepasang bibir pada tali penarik gorden jendela
• Penutup lampu terbuat dari kulit wajah manusia
• Kuku-kuku jari tangan wanita
Artefak-aftefak ini difoto di laboratorium kejahatan negara dan kemudian dihancurkan.
Ketika diintrogasi, Gein mengatakan kepada penyidik bahwa antara tahun 1947 sampai 1952, ia telah 40 kali mengunjungi 3 kuburan lokal pada malam hari untuk menggali kembali mayat-mayat yang baru dikuburkan, pada saat melakukan itu ia merasa dalam keadaan "seperti orang linglung". Sekitar 30 kali dari kunjungan itu, dia mengatakan dalam keadaan seperti orang linglung ketika berada dalam kuburan, kemudian keluar dari kuburan dalam keadaan baik-baik saja, dan kembali ke rumah dengan tangan kosong. Di lain waktu, ia menggali kuburan wanita paruh baya yang baru dikubur yang ia pikir mirip dengan ibunya dan membawa pulang mayat itu, di mana ia akan menyamak kulitnya untuk dibuat sebagai pernak pernik barang-barang perlengkapannya.
Gein mengaku telah membongkar dan merampok sembilan kuburan di berbagai tempat pemakaman lokal dan ia menunjukkan lokasi-lokasinya kepada para penyidik. Allan Wilimovsky dari laboratorium kejahatan negara ikut serta ketika membongkar 3 makam yang telah diidentifikasikan sendiri oleh Gein, guna menguji kebenarannya. Peti mati itu ada di dalam kotak kayu; papan-papan atas posisinya melintang (tidak memanjang). Bagian atas kotak berada di kedalaman sekitar 2 kaki (60 cm) di bawah permukaan tanah yang berpasir. Rupanya Gein telah merampok makam tersebut, sementara proses penguburannya sendiri belum sepenuhnya selesai. Selain itu, pengujian membongkar 3 makam ini dilakukan karena pihak berwajib meragukan Ed sanggup menggali makam seorang diri hanya dalam waktu semalaman. Di sana ternyata ditemukan sesuai seperti apa yang digambarkan Ed: dua makam yang digali ditemukan dalam keadaan sudah kosong (satu makam ada linggis yang tertinggal di posisi mayit biasanya diletakkan), satu makam lagi sebagian tubuh mayit sudah hilang, tetapi Gein telah mengembalikan beberapa bagian tubuh yang hilang itu termasuk cincinnya Dengan demikian fakta-fakta ini menguatkan pengakuan Gein.
Setelah kematian ibunya, Gein segera mulai membuat "baju wanita" sehingga "... dia seakan-akan menjadi ibunya — supaya benar-benar bisa merayap di dalam kulit ibunya". Gein membantah berhubungan seks dengan tubuh mayit yang ia gali, ia menjelaskan: "Mereka baunya terlalu busuk." Selama diinterogasi oleh laboratorium kejahatan negara, Gein juga mengakui telah menembak mati Mary Hogan, seorang pemilik kedai minuman yang hilang sejak 1954 yang kepalanya ditemukan di rumahnya, tetapi ia kemudian menolak ketika diminta untuk mengingat kembali kematiannya secara detail.
Seorang pemuda berusia 16 tahun, yang orang tuanya adalah teman Gein dan yang pernah nonton pertandingan bola serta film bersamanya, melaporkan bahwa Gein menyimpan kepala yang diciutkan di rumahnya, yang oleh Gein dijelaskan sebagai relikui dari Filipina yang dikirim oleh sepupunya ketika sedang berdinas di sana selama Perang Dunia II. Setelah diselidiki oleh polisi, ternyata itu adalah kulit wajah manusia, yang dengan hati-hati dikupas dari mayit dan digunakan oleh Gein sebagai topeng.
Gein juga dianggap sebagai tersangka dalam beberapa kasus lain yang tidak terpecahkan di Wisconsin, termasuk hilangnya Evelyn Hartley pada tahun 1953, seorang baby-sitter di La Crosse.
Saat ditanyai oleh Sherif Waushara County, Art Schley, dilaporkan menyerang Gein dengan membenturkan kepala dan wajahnya ke tembok. Akibatnya, pengakuan awal Gein tidak dapat diterima. Schley meninggal karena gagal jantung pada usia 43 tahun 1968 sebelum persidangan Gein. Orang-orang yang kenal dengan Schley banyak yang mengatakan dia trauma dengan kengerian kejahatan yang telah dilakukan oleh Gein, dan ini, bersama dengan ketakutan harus bersaksi (terutama tentang penyerangannya terhadap Gein), yang menjadi penyebab kematiannya. Salah satu temannya berkata: "Dia adalah korban Ed Gein seperti dia telah membantainya."
Persidangan
Pada tanggal 21 November 1957, Gein didakwa atas pembunuhan tingkat pertama di Pengadilan Waushara County, di mana ia mengaku tidak bersalah dengan alasan tidak waras. Gein didiagnosis menderita skizofrenia dan secara mental tidak kompeten, sehingga tidak layak untuk diadili. Dia dikirim ke rumah sakit jiwa bagi para kriminal Central State Hospital for the Criminally Insane (sekarang bernama Dodge Correctional Institution) dengan fasilitas keamanan maksimum di Waupun, Wisconsin, setelah itu dipindahkan ke Mendota State Hospital di Madison, Wisconsin.
Pada tahun 1968, dokter menyatakan Gein "mampu secara mental berunding dengan pengacara dan berpartisipasi dalam pembelaannya". Persidangan dimulai pada 7 November 1968, dan berlangsung selama seminggu. Seorang psikiater bersaksi bahwa Gein mengatakan kepadanya bahwa dia tidak tahu apakah pembunuhan Bernice Worden disengaja atau tidak. Gein mengatakan kepadanya bahwa ketika dia sedang memeriksa senapan di toko Worden, senapan itu meletus, menewaskan Worden. Gein bersaksi bahwa ketika sedang mencoba untuk mengisi sebutir peluru ke dalam senapan, tiba-tiba saja senapan itu meletus dengan sendirinya. Dia mengatakan dia tidak mengarahkan senapan itu ke Worden, dan tidak ingat apa pun yang terjadi pagi itu.
Atas permintaan tim pembela, persidangan Gein diadakan tanpa menghadirkan juri, persidangan dipimpin oleh Hakim Robert H. Gollmar. Gein dinyatakan bersalah oleh Gollmar pada 14 November. Persidangan kedua berhubungan dengan soal kewarasan Gein; setelah kesaksian oleh dokter untuk tim jaksa penuntut dan tim pembela, Gollmar memutuskan bahwa Gein "tidak bersalah karena tidak waras" dan memerintahkannya menjalani perawatan di rumah sakit jiwa bagi para kriminal Central State Hospital for the Criminally Insane. Gein menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa. Hakim Gollmar menulis, "Karena biaya persidangan yang mahal, Gein hanya diadili untuk satu kasus pembunuhan - yaitu pembunuhan Mrs. Worden. Dia juga mengaku membunuh Mary Hogan."
= Nasib harta peninggalan Ed Gein
=Rumah Ed Gein dan tanah seluas 195 ekar (78,9 hektar) dinilai appraisal seharga $ 4,700 (setara dengan $ 41.000 pada tahun 2018). Harta miliknya dijadwalkan akan dilelang pada tanggal 30 Maret 1958, di tengah desas-desus bahwa tanah di mana rumah itu berdiri mungkin akan menjadi objek wisata. Menjelang pagi tanggal 20 Maret, rumah itu hancur terbakar. Seorang wakil petugas pemadam kebakaran melaporkan bahwa ada pembakaran sampah yang berjarak 75 kaki (22,8 meter) dari rumah tersebut yang dilakukan oleh petugas kebersihan yang memang ditugaskan untuk membuang sampah; selanjutnya dikatakan bahwa ada batubara panas ditemukan dari tempat bekas api unggun, dan bara api dari lokasi api unggun tersebut tidak menjalar menyusuri tanah untuk mencapai rumah itu. Dicurigai rumah itu sengaja dibakar, tetapi penyebab kebakaran tidak pernah diumumkan secara resmi. Ketika Gein yang saat itu berada di dalam penjara mengetahui kejadian tersebut, ia mengangkat bahu dan berkata, "Sama saja, tidak ada pengaruhnya".
Sedan Ford keluaran tahun 1949 milik Gein, yang ia gunakan untuk mengangkut mayit-mayit korbannya, dijual di acara pelelangan untuk umum dengan harga $ 760 (setara dengan $ 6.600 pada tahun 2018) pemenangnya adalah seorang operator pertunjukan karnaval bernama Bunny Gibbons. Gibbons kemudian menjual karcis masuk karnaval seharga 25 sen untuk melihat mobil Ford itu.
Kematian
Gein meninggal di Mendota State Hospital,Madison, Wisconsin, karena gangguan sistem pernapasan akibat kanker paru-paru pada tanggal 26 Juli 1984, pada usia 77 tahun. Selama bertahun-tahun, para pencari suvenir berusaha mengumpulkan potongan-potongan dari batu nisannya di Plainfield Cemetery, sampai-sampai batu nisan itu sendiri dicuri pada tahun 2000. Batu nisan itu akhirnya ditemukan pada Juni 2001, dekat Seattle, dan kemudian disimpan di Departemen Sheriff Waushara County. Makam itu sendiri sekarang tidak ditandai, tetapi bukannya tidak diketahui; Gein dimakamkan di antara kedua orang tuanya dan kakak lelakinya di kuburan tersebut.
Dalam budaya populer
Kisah Ed Gein memiliki efek yang abadi pada budaya populer Amerika sebagaimana dibuktikan dengan sering ditampilkannya dalam film, musik, dan sastra. Kisah ini pertama kali menjadi perhatian publik secara luas dalam versi fiksi yang disajikan oleh Robert Bloch dalam novel suspense 1959-nya, Psycho. Ditambah lagi dengan film karya Alfred Hitchcock tahun 1960 yang diadaptasi dari novel karya Bloch, yang berjudul Psycho tersebut, cerita tentang Gein diadaptasi menjadi beberapa film-film lainnya dengan alur cerita yang longgar, termasuk Deranged (1974), In the Light of the Moon (2000) (dirilis di Amerika Serikat dan Australia dengan judul Ed Gein (2001)), Ed Gein: The Butcher of Plainfield (2007), dan Rob Zombie House of 1000 Corpses dan sekuelnya: The Devil's Rejects. Gein menjadi inspirasi bagi banyak pembunuh berantai fiksi di berbagai tokoh, terutama yang seperti Norman Bates (Psycho), Leatherface (The Texas Chain Saw Massacre), Buffalo Bill ( The Silence of the Lambs) dan karakter Dr. Oliver Thredson dari serial TV American Horror Story: Asylum.
Pembuat film Amerika Errol Morris dan pembuat film Jerman Werner Herzog tidak berhasil berkolaborasi dalam membuat proyek film tentang Gein dari 1975 hingga 1976. Morris mewawancarai Gein beberapa kali dan menghabiskan waktu hampir setahun di Plainfield untuk mewawancarai puluhan warga setempat. Pasangan sutradara itu berencana untuk menggali kuburan Ibu Gein secara diam-diam guna membuktikan suatu teori tetapi tidak pernah menindaklanjuti rencana tersebut dan akhirnya mengakhiri kolaborasi mereka. Proyek yang dibatalkan tersebut digambarkan dalam profil Morris di majalah The New Yorker tahun 1989.
Pada tahun 2012 sutradara Jerman Jörg Buttgereit menulis dan mengarahkan aksi panggung tentang kasus Ed Gein yang disebut "Kannibale und Liebe" di Teater Dortmund di Jerman. Peran sebagai Gein dimainkan oleh aktor Uwe Rohbeck.
Pada saat itu, berita tentang kejahatan Gein melahirkan subgenre dengan istilah "komedi gelap". Sejak tahun 1950-an, Gein sering dieksploitasi oleh seni transgresif atau shock rock, bahkan acapkali tidak ada hubungannya dengan kisah hidupnya atau kejahatannya yang jauh berbeda dari aslinya. Contohnya seperti lagu berjudul, "Dead Skin Mask" (1990) dari album Slayer, Seasons in the Abyss, "Nothing to Gein" (2001) dari album Mudvayne, L.D. 50, dan, "Ed Gein" (1992), dari album The Ziggens, Rusty Never Sleeps. Ada juga sebuah grup band bernama Ed Gein.
Catatan
Referensi
Daftar pustaka
Pranala luar
Ed Gein di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Obsessive Love for His Mother Drove Gein to Slay, Rob Graves – Milwaukee Journal; November 21, 1957
Obituary of Judge Robert H. Gollmar, New York Times, October 22, 1987
LIFE Magazine Dec. 2, 1957
Kata Kunci Pencarian:
- Ed Gein
- Penutup lampu yang terbuat dari kulit manusia
- Pembunuh berantai
- Psycho (film 1960)
- Norman Bates
- Kanibalisme
- The Texas Chain Saw Massacre
- Jihad (lagu)
- Edward
- Michael Wincott
- Ed Gein
- Ed Gein, the Musical
- Ed Gein: The Butcher of Plainfield
- Ed Gein (band)
- Monster (American TV series)
- In the Light of the Moon
- Bunny Gibbons
- Lampshades made from human skin
- Errol Morris
- Monsters: The Lyle and Erik Menendez Story