- Source: Ester 9
Ester 9 (disingkat Est 9) adalah bagian dari Kitab Ester dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.
Teks
Naskah sumber utama Kitab Ester: Masoretik, dan Septuaginta.
Pasal ini terdiri dari 32 ayat.
Berisi riwayat Ahasyweros, raja Kekaisaran Persia, Mordekhai, dan Ester.
Tempat
Pasal ini mencatat kejadian-kejadian yang bertempat pada kota benteng Susan atau Susa di Persia (sekarang Iran).
Waktu
Peristiwa-peristiwa yang dicatat dalam pasal ini terjadi pada bulan ke-12 tahun ke-12 pemerintahan Ahasyweros (Ester 3:7), yaitu 5 tahun setelah Ester menjadi ratu (Ester 2:16). ~ Februari/Maret 473 SM.
Struktur
Ester 9:1–19 = Tindakan orang Yahudi terhadap musuhnya
Ester 9:20–32 = Penetapan hari raya Purim
Ayat 7-9
Terjemahan Baru
7Juga:
Parsandata,
Dalfon,
Aspata,
8Porata,
Adalya,
Aridata,
9Parmasta,
Arisai,
Aridai dan
Waizata
= Penataan khusus
=Kesepuluh putra Haman didaftarkan namanya pada 3 ayat yang berurutan. Pada Alkitab Ibrani, penulisannya mengikuti penataan khusus sebagaimana pada gambar. Setiap nama diawali dengan kata sandang bahasa Ibrani ואת. Format {SONG} (yaitu format "nyanyian" dengan penataan khusus" untuk daftar ini adalah sebagai berikut:
Kata terakhir dari ayat 9:6 (איש) dengan sengaja direncanakan sebagai kata pertama pada baris baru (pada marjin kanan). Kata ini memulai baris pertama pada teks dalam format {SONG}.
Kata pertama ayat 9:7 (kata sandang bahasa Ibrani ואת, v'et; "dan si [nama]") ditulis di akhir baris pertama pada marjin kiri. Dengan demikian terbentuk rongga besar di antara kata איש dan ואת, yang membentuk pemisah parsyah tertutup {S}.
Pada sepuluh baris berikutnya, sepuluh nama putra-putra Haman muncul berurutan pada awal baris di marjin kanan, di bawah kata איש, sedangkan kata ואת ditulis pada akhir baris (yaitu pada marjin kiri) sampai baris terakhir. Baris ke-11 (terakhir) berakhir dengan kata pertama ayat 9:10 (עשרת).
Jadi ada 11 baris teks dalam format {SONG}, masing-masing dengan satu kata di awal baris, dan satu kata di akhir baris (dibaca dari kanan ke kiri). Kolom pertama (sebelah kanan) diawali dengan kata איש dan nama-nama kesepuluh putra Haman berurutan di bawahnya. Kolom kedua (sebelah kiri) memuat kata ואת sepuluh kali, dan pada baris terakhir memuat kata pertama ayat 9:10 (עשרת).
Format {SONG} yang dipaparkan di sini berdasarkan kolom-kolom sempit yang umum pada kodeks-kodeks masoret Tiberian, di mana setiap baris teks hanya memuat dua kata pada marjin-marjin berlawanan dengan suatu rongga di antaranya menyerupai pemisah parsyah tertutup yang baku. Namun, pada gulungan-gulungan kemudian, kolom-kolom ini dibuat lebih lebar, sehingga baris-baris dengan satu kata pada setiap marjin berlawanan menciptakan ruangan besar di tengah-tengah. Pada banyak gulungan, sebelas baris ini ditulis dengan huruf-huruf sangat besar sehingga membentuk satu kolom penuh teks dalam megillah (gulungan nyanyian) ini.
= Kode Alkitab
=Bagian ini diyakini memuat ramalan tersembunyi (termasuk Kode Alkitab), yang dikatakan berasal dari Rabbi Chaim Michael Dov Weissmandl, berkaitan dengan hukuman gantung atas 10 pemimpin Nazi pada tanggal 16 Oktober 1946 sebagai keputusan Persidangan Nuremberg. Rabbi Weissmandl menyatakan bahwa peristiwa ini sudah diramalkan dalam kisah Alkitab mengenai hukuman gantung atas 10 putra Haman, yang juga merupakan konsekuensi akhir dari suatu rencana pembasmian terhadap bangsa Yahudi yang gagal. Aspek pengkodean dari spekulasinya ini adalah dari Teks Masoret Alkitab Ibrani, di mana tiga huruf di dalam daftar nama putra-putra Haman ditandai dengan penulisan huruf-huruf berukuran lebih kecil: huruf taw ת pada Parshandatha (Parsandata), huruf shin ש pada Parmashtha (Parmasta) dan huruf zayin ז pada Vajezatha (Waizata). Rabbi Weissmandl menunjukkan bahwa penggabungan tiga huruf ini membentuk kata תשז, yang dalam pembacaan sebagai bilangan tahun dalam Kalender Ibrani (menggunakan Gematria) bertepatan dengan tahun Yahudi [5]707 Anno Mundi, yaitu tahun Yahudi di mana 10 pemimpin Nazi itu dihukum gantung (16 Oktober 1946 bertepatan dengan 21 Tishrei 5707, hari yang dikenal sebagai Hoshanna Rabba, hari penghukuman berat untuk bangsa-bangsa di dunia, menurut Kalender Yahudi). Banyak orang mengkritik berbagai aspek spekulasi ini. Para pengkritik menunjukkan bahwa ada beberapa tradisi berbeda mengenai apa huruf-huruf berukuran lebih kecil dalam nama putra-putra Haman. Juga dituduhkan bahwa para pendukung hanya menyebut kemiripan di antara kasus-kasus itu, tetapi mengabaikan banyak perbedaannya. Lebih umum, mereka berpendapat bahwa hal ini bukanlah benar-benar suatu ramalan a priori ("sebelumnya"), melainkian suatu postdiction ("penyebutan setelahnya"), dan karenanya signifikansi statistik kejadian ini, jika ada pun, tidak dapat dihitung dengan pasti. Namun, salah seorang dari 10 yang terhukum gantung itu, Julius Streicher, pada tiang gantungan sesaat sebelum menjalani hukuman berteriak: "Purimfest 1946" ("Pesta Purim 1946"; Purim adalah peringatan peristiwa kegagalan rencana Haman untuk membinasakan bangsa Israel) yang mengindikasikan bahwa ia memahami benar hubungan antara hukuman atas 10 orang ini dengan penghukuman putra-putra Haman.
Ayat 10
kesepuluh anak laki-laki Haman bin Hamedata, seteru orang Yahudi, dibunuh oleh mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
Ayat 15-16
Jadi berkumpullah orang Yahudi yang di Susan pada hari yang keempat belas bulan Adar juga dan dibunuhnyalah di Susan tiga ratus (300) orang, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan. Orang Yahudi yang lain, yang ada di dalam daerah kerajaan, berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta mendapat keamanan terhadap musuhnya; mereka membunuh tujuh puluh lima ribu (75.000) orang di antara pembenci-pembenci mereka, tetapi kepada barang rampasan tidaklah mereka mengulurkan tangan.
Binasanya musuh orang Yahudi pada tanggal 13 bulan Adar adalah tindakan bela diri; orang Yahudi telah dijebak dalam situasi sehingga mereka harus bertempur demi menyelamatkan nyawa mereka. Mereka menentang semua pihak yang ingin memusnahkan mereka, namun mereka menahan diri dengan tidak menjarah musuh-musuh mereka itu (Ester 9:10, 15-16).
Ayat 31
Supaya hari-hari Purim itu dirayakan pada waktu yang ditentukan, seperti yang diwajibkan kepada mereka oleh Mordekhai, orang Yahudi itu, dan oleh Ester, sang ratu, dan seperti yang diwajibkan mereka kepada dirinya sendiri serta keturunan mereka, mengenai hal berpuasa dan meratap-ratap.
Mordekhai menetapkan Hari Raya Purim (ayat Ester 9:20-23), perayaan selama dua hari yang merayakan perbuatan Allah membebaskan umat-Nya dari komplotan jahat Haman.
Pesta itu disebut "Purim" untuk mengingat bahwa Haman memakai "pur" atau undi untuk menentukan hari pembantaian orang Yahudi (lihat Ester 3:7).
Purim mengingatkan kita bahwa Allah dapat mengesampingkan hukum peruntungan. Umat Allah tidak boleh memandang diri sebagai korban nasib atau peruntungan. Allah memiliki rencana indah bagi kehidupan kita, suatu rencana yang cocok dengan rencana penebusan-Nya yang besar. Tetapi kita harus mempunyai pendirian yang tetap, seperti Mordekhai dan Ester.
Lihat pula
Kode Alkitab yang berkaitan dengan hukuman gantung hasil Proses Nürnberg.
Purim
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Teks Ester 9 dari Alkitab SABDA
(Indonesia) Audio Ester 9
(Indonesia) Referensi silang Ester 9
(Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Ester 9
(Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Ester 9
Kata Kunci Pencarian:
- Ester (tokoh Alkitab)
- Ester 9
- Kitab Ester
- Mordekhai
- Ester 8
- Ester 6
- Puasa Ester
- Ester 1
- Ester 5
- Borat
- Ester
- Ester Expósito
- Ester Sokler
- Ester, Alaska
- Ester Fuchs
- Ester Boserup
- Stanol ester
- List of esters
- Ester Dean discography
- Martin Ester
Once Upon a Time… in Hollywood (2019)
Resident Evil: Welcome to Raccoon City (2021)
No More Posts Available.
No more pages to load.