- Source: Fiksi
- Source: Fiksi.
Fiksi atau cerkan (cerita rekaan) adalah kisahan atau latar yang berasal dari imajinasi—dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi bisa diekspresikan dalam beragam format, termasuk tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video, dan permainan peran. Walaupun istilah fiksi ini awalnya lebih sering digunakan untuk bentuk sastra naratif, termasuk novel, novela, cerita pendek, dan sandiwara. Fiksi biasanya digunakan dalam arti paling sempit untuk segala "narasi sastra".
Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya meski tetap harus logis. Dengan demikian, fiksi umumnya tidak diharapkan hanya menampilkan tokoh nyata atau deskripsi yang akurat secara faktual. Konteks fiksi dipahami sebagai sesuatu yang lebih terbuka terhadap penafsiran. Tokoh dan peristiwa di dalam dunia fiksi mungkin berlatar di dalam konteks mereka sendiri yang sepenuhnya terpisah dari dunia nyata: suatu semesta fiksi yang mandiri. Fiksi merupakan lawan kata untuk nonfiksi, yang tokoh-tokohnya memegang tanggung jawab untuk menampilkan fakta sejarah dan faktual; akan tetapi, perbedaan antara fiksi dan nonfiksi bisa menjadi tidak jelas, misalnya dalam sastra pascamodern.
Format
Secara tradisional, fiksi termasuk novel, cerita pendek, fabel, legenda, mitos, dongeng, epik dan puisi naratif, sandiwara (termasuk opera, teater musikal, drama, permainan boneka, dan berbagai jenis tarian teatrikal). Namun, fiksi juga dapat mencakup buku komik, berbagai kartun animasi, stop motion, anime, manga, film, permainan video, program radio, program televisi (komedi dan drama), dan lain sebagainya.
Jenis fiksi sastra dalam prosa termasuk:
Cerita pendek: Karya dengan setidaknya 2,000 kata namun di atas 7,500 kata.
Novella: Karya dengan setidaknya 17,500 kata namun di bawah 50,000 kata. Karya Joseph Conrad bertajuk Heart of Darkness (1899) adalah contoh dari novella.
Novel: Karya dengan 50,000 kata atau lebih.
= Cerita pendek
=Cerita pendek atau cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Cerpen merupakan salah satu karya sastra fiksi non-faktual. Fiksi cerpen sangatlah mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema bahasa, dan sudut pandang secara luas dibandingkan dengan karya fiksi yang lebih panjang.
Ciri sebuah cerpen dapat dibaca sekali duduk, plot diarahkan hanya pada sebuah insiden atau peristiwa tunggal, watak tokoh tidak dikembangkan secara penuh, dimensi ruang dan waktu terbatas, cerita lebih padat, memusat, mendalam, dan mencapai keutuhan secara eksklusi (terpisah atau khusus).
= Novel
=Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang dipilih penulis dari naratif tersebut. Kata novel berasal dari Bahasa Italia, novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita” dan novel memiliki cerita yang lebih kompleks dari cerpen.
Ciri sebuah novel adalah tidak dibaca sekali duduk, plot diarahkan pada insiden atau peristiwa jamak, watak tokoh dikembangkan secara penuh, dimensi ruang dan waktu yang lebih meluas, cerita lebih luas, dan mencapai keutuhan secara inklusi.
= Internet
=Internet memberikan pengaruh besar terhadap pembuatan dan penyebaran fiksi, menyebabkan munculnya keraguan pada kemampuan hak cipta sebagai cara untuk memastikan bahwa royalti dibayarkan kepada pemegang hak cipta. Selain itu, perpustakaan digital seperti Project Gutenberg membuat naskah-naskah domain umum menjadi lebih tersedia. Gabungan dari komputer rumahan yang tidak mahal, internet, dan kreativitas para penggunanya juga menghasilkan bentuk fiksi baru, misalnya permainan komputer interaktif atau komik yang dibuat melalui komputer. Banyak sekali forum untuk fiksi penggemar yang bisa dicari secara daring, di mana para pengikut setia dunia fiksi tertentu membuat dan menyebarkan cerita turunan. Internet juga digunakan untuk mengembangkan fiksi blog, di mana cerita ditampilkan melalui blog baik sebagai fiksi kilat atau blog serial, dan fiksi kolaboratif, di mana cerita ditulis dalam banyak bagian oleh para penulis berbeda, atau seluruh teksnya bisa direvisi oleh siapapun menggunakan suatu wiki.
Genre
Fiksi pada umumnya terbagi dalam sejumlah genre: bagian-bagian dari fiksi, masing-masingnya dibedakan oleh gaya, teknik naratif, isi media, atau kriteria yang didefinisikan secara populer. Meskipun sebuah karya tergolong imajiner tetapi ia memiliki golongan yang disebut Fiksi Non-fiksi (Nonfiction Fiction), yakni sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta. Yang termasuk kedalam Fiksi Non-fiksi adalah:
Fiksi sejarah (Historical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan sejarah. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan. Sebagai contoh adalah Bendera Hitam dari Kurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia karya Darji Zaidan.
Fiksi ilmiah (Science fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fakta ilmu pengetahuan. Sebagai contoh novel ini adalah 1984, karya George Orwell. Genre ini misalnya, memprediksi atau mengandaikan teknologi yang bukan realita pada saat penciptaan karya tersebut: novel Jules Verne From the Earth to the Moon diterbitkan pada tahun 1865 dan pada tahun 1969, astronaut Neil Armstrong pertama kali mendarat di bulan.
Fiksi biografis (Biographical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fiksi biografis. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog. Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, Kuantar Kau ke Gerbang dan Tahta untuk Rakyat.
Beberapa karya fiksi sedikit atau sangat digambarkan ulang berdasarkan pada beberapa kisah asli yang sebenarnya, atau sebuah biografi yang direkonstruksi. Seringkali, bahkan ketika cerita fiksi didasarkan pada fakta, mungkin terdapat penambahan dan pengurangan dari kisah nyata untuk membuatnya lebih menarik. Contohnya adalah The Things They Carried karya Tim O'Brien, serial cerita pendek mengenai Perang Vietnam.
Karya fiksi yang secara eksplisit melibatkan unsur-unsur supernatural, magis, atau secara ilmiah tidak mungkin sering diklasifikasikan dalam genre fantasi, termasuk novel karya Lewis Carroll Alice In Wonderland, seri Harry Potter karya J. K. Rowling, dan The Lord of the Rings karya J. R. R. Tolkien. Pencipta fantasi terkadang memperkenalkan makhluk imajiner dan tokoh-tokoh seperti naga dan peri.
Realisme
Fiksi realistis biasanya melibatkan cerita yang latar dasarnya (waktu dan lokasi di dunia) adalah nyata dan kejadian-kejadiannya dapat terjadi secara layak dalam pengaturan dunia nyata; fiksi non-realistik melibatkan cerita yangterjadi pada latar sebaliknya, sering kali berlatar pada alam semesta yang sepenuhnya imajiner, sejarah alternatif dunia selain yang saat ini dipahami sebagai benar, atau lokasi atau waktu lain yang tidak nyata. Terkadang bahkan menghadirkan teknologi yang tidak mungkin atau pembangkangan terhadap hukum alam yang dipahami saat ini. Namun, semua jenis fiksi boleh jadi mengundang audiens mereka untuk mengeksplorasi ide-ide, masalah, atau kemungkinan yang nyata dalam latar imajiner.
Kritikus sastra James Wood, berpendapat bahwa "fiksi adalah baik kecerdasan dan hal yang terlihat seakan-akan benar", yang berarti bahwa fiksi membutuhkan baik penemuan kreatif maupun tingkat kepercayaan yang dapat dipercaya, sebuah gagasan yang sering dikemas dalam istilah penyair Samuel Taylor Coleridge: penangguhan ketidakpercayaan. Juga, kemungkinan-kemungkinan fiktif yang tak terbatas itu sendiri menandakan ketidakmungkinan mengetahui realitas secara penuh, secara provokatif menunjukkan bahwa tidak ada kriteria untuk mengukur konstruksi realitas.
Fiksi sastra
Fiksi sastra diartikan sebagai karya fiksi yang dianggap memiliki nilai sastra, berbeda dari fiksi "genre" yang lebih komersial. Perbedaan ini bisa menjadi kontroversial di antara para kritikus dan cendekiawan.
Neal Stephenson berpendapat bahwa walaupun definisi apapun adalah sederhana, tapi pada masa kini ada perbedaan budaya umum antara fiksi sastra dan genre. Di satu pihak, para penulis sastra saat ini sering disokong oleh pola, dengan dipekerjakan di universitas atau lembaga serupa, dan dengan keberlanjutan posisinya ditentukan tidak hanya oleh penjualan buku tetapi juga oleh kritik dari penulis sastra ternama lain serta kritikus. Di pihak lain, menurutnya, penulis fiksi genre cenderung menyokong diri mereka sendiri melalui penjualan buku. Akan tetapi, dalam suatu wawancara, John Updike mengeluhkan bahwa "kategori 'fiksi sastra' baru-baru ini muncul untuk menyiksa orang sepertiku yang hanya ingin menulis buku, dan jika ada yang mau membacanya, itu bagus, semakin banyak semakin meriah. ... Aku semacam penulis genre. Aku menulis fiksi sastra, yang mana seperti fiksi mata-mata atau chick lit".
Perkembangan karya fiksi di Indonesia
Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke Indonesia adalah karya novel terjemahan,masa ini dinamakan Sastra Melayu Lama sekitar tahun 1870-an. Pada tahun 1920 terbitlah karya sastra berupa prosa seperti novel, cerpen, drama dan lain sebagainya. Angkatan ini dikenal dengan Angkatan Balai Pustaka, karya karya novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dan Si Cebol Merindukan Bulan.
Pada masa berikutnya muncullah angkatan Pujangga Baru sebagai reaksi keras atas banyak sensor oleh Penerbit Balai Pustaka. Karya-karya yang terkenal pada masa ini adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Belenggu dan Di Bawah Lindungan Ka'bah.
Lalu muncullah Angkatan '45, angkatan ini lebih realistik dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal pada masa ini adalah: Chairil Anwar, Idrus, dan Trisno Sumardjo. Angkatan berikutnya adalah Angkatan 1950-1960. Ciri karya sastra dari angkatan ini di dominasi oleh cerpen dan puisi. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Karya yang terkenal pada masa ini adalah Mochtar Loebis, Ramadhan K.H, dan W.S. Rendra.
Dan berikutnya datanglah Angkatan 1966-1970 yang karya sastranya menganut aliran surealis, arketipe dan absurd. Sastrawan terkenal pada masa ini adalah: Taufik Ismail, Umar Kayam, dan Titis Basino. Kemudian pada dekade berikutnya karya sastra lebih di dominasi oleh roman, angkatan ini dinamakan angkatan 1980-1990. Sastrawan terkenal pada zaman ini adalah Nh. Dini. dan berikutnya adalah Angkatan Reformasi. Pada masa ini banyaknya karya sastra berupa novel, cerpen dan puisi yang bertemakan sosial dan politik.
Dan terakhir adalah Angkatan 2000-an. Novelis terkenal pada masa ini adalah Andrea Hirata
Lihat pula
Kartunis
Karakter
Sandiwara
Catatan
Referensi
Bibliografi
Eco, Umberto 2009. On the ontology of fictional characters: A semiotic approach Diarsipkan 2019-11-23 di Wayback Machine.. Sign Systems Studies 37(1/2): 82–98.
Pranala luar
Kate Colquhoun pada batas-batas kabur antara fiksi dan non-fiksi Diarsipkan 2016-04-13 di Wayback Machine.
Contoh Majalah Serial Blog/Cerita Pendek Diarsipkan 2015-01-20 di Wayback Machine.
Subhasis Chattopadhyay, 'Claiming the Domain of the Literary: Mourning the Death of Reading Fiction, Prabuddha Bharata or Awakened India 121 (6) (Juni 2016): 505-11 Diarsipkan 2022-08-18 di Wayback Machine.
Fiksi (ditulis sebagai fiksi.) adalah sebuah film drama cerita seru Indonesia yang dirilis pada tanggal 19 Juni 2008 yang disutradarai Mouly Surya. Film ini dibintangi oleh antara lain Ladya Cheryl, Donny Alamsyah, dan Kinaryosih. Film ini mengisahkan kehidupan di rumah susun di Jakarta yang diwarnai karakter-karakter unik, dilihat dari mata seorang perempuan penuh fantasi berkecenderungan psikopat yang sedang terobsesi oleh cinta dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkan cintanya tersebut, bahkan dengan menyakiti dan membunuh.
Menurut wawancara dengan sutradara Mouly Surya di "fitur spesial" rilis DVD film fiksi., Mouly mengambil ide cerita dari inversi (pembalikan) kisah "Alice in Wonderland" karya penulis Lewis Carroll asal Britania Raya. Film ini sebagian besar diambil gambarnya di Rumah Susun Bendungan Hilir 2 di Jakarta.
Saat dirilis, film fiksi. mendapatkan sambutan meriah dari para kritikus film baik lokal maupun internasional. Film ini dinominasikan untuk 10 (sepuluh) penghargaan dalam Festival Film Indonesia 2008, dan memenangkan 4 (empat) penghargaan di antaranya, yaitu untuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Mouly Surya), Skenario Asli Terbaik (Mouly Surya bersama Joko Anwar), dan Tata Musik Terbaik (Zeke Khaseli). Film ini kemudian dirilis dalam format DVD pada tanggal 2 Desember 2008. Film ini juga mendapatkan penghargaan film terbaik dalam JiFFest 2008 untuk Sutradara Terbaik (Mouly Surya).
Sinopsis
Alisha (Ladya Cheryl) adalah seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai dunianya sendiri dibalik rumah mewah milik ayahnya (Soultan Saladin) yang sepi. Alisha hanya berinteraksi secara formal dengan pengurus rumah Bu Tuti (Rina Hassim), dan sopir sekaligus penjaga pribadi Alisha, Pak Bambang (Egi Fedly). Alisha adalah seorang wanita muda yang menderita tekanan mental akibat masa kecilnya yang terguncang, yaitu saat Alisha menyaksikan Ibu kandungnya (Inong) bunuh diri dengan pistol milik ayahnya yang sebenarnya mau digunakan untuk membunuh istrinya tersebut demi wanita lain. Keahlian Alisha dalam bermain cello menjadi pengusir sepi dan hiburan. Pada suatu hari, seorang pria bernama Bari (Donny Alamsyah) menggantikan seorang pekerja untuk membersihkan kolam renang rumah Alisha. Alisha lambat laun menjadi terobsesi dengan Bari yang dikiranya menyukai patung kelinci kecil seperti dirinya. Saat Bari tidak bekerja, Alisha pergi ke Blok S dan melihat Bari disana. Alisha mengikuti Bari sampai ke sebuah rumah susun. Diketahuilah Bari tinggal di rumah susun, bersama pacarnya Renta (Kinaryosih), mereka tinggal disebelah kamar yang kosong. Selama semalam, Alisha merenungkan, dan memutuskan untuk pindah diam-diam ke kamar yang kosong itu. Esoknya rencana Alisha dengan menipu Pak Bambang berhasil dan Alisha membawa koper dan cellonya pergi.
Kehidupan Alisha di rumah susun dimulai dengan menggunakan nama samarannya, Mia. Perkenalannya dengan Bari dan Renta membuat bibit persahabatan muncul, setiap malam Alisha mendengar suara lenguhan, cinta, marah, dan senang dari kamar Bari dan Renta. Di sebuah kesempatan, Alisha berbicara kepada Bari mengenai tulisan-tulisan Bari. Bari mengatakan sumber inspirasi tulisan-tulisannya berasal dari rumah susun yang karakter penghuninya macam-macam. Namun, tulisannya belum sempat selesai karena bingung akan akhir ceritanya. Disitulah Alisha mulai mengaburkan batas antara realita dan fiksi. Alisha berniat mengakhiri ketiga kisah, dimulai dari kisah pasangan gay sekaligus ayah-anak, Rudi dan Dani. Setelah Alisha masuk ke kamar Dani untuk membantu tugas kuliah, Alisha melihat nomor telepon ibu Dani, mencatatnya, dan menelepon sang ibu untuk memberitahu keberadaan Rudi dan Dani. Lalu, saat jumat malam ada pesta, Alisha datang kesana dan melihat sendiri akhir kisahnya, sang ibu menembak mati Rudi, membenarkan anggapan Bari.
Alisha yang masih shock, ditenangkan oleh Bari dan mereka berhubungan seks. Setelah beberapa malam mereka melakukannya, Alisha kini bernait mengakhiri cerita kedua, cerita Bu Dirah. Lubang tempat sampah di lantai Bu Dirah Alisha kunci, membuat Bu Dirah harus kebawah, kemudian Alisha membuka pintu kamar Bu Dirah, mengambil kucing-kucing yang dimasukkan ke dalam kotak kardus, membuka kunci lubang tempat sampah dan membuang mereka semua. Lalu saat Alisha berbelanja sebentar dan kembali, Bari mengatakan bahwa Bu Dirah meloncat dari lantainya.
Kali ini, Bari mulai mencurigai Alishalah yang harus bertanggung jawab. Namun, pembicaraannya dengan Renta mengenai hal itu didasari tanpa bukti. Pada suatu hari, ketika Bari tengah bertengkar dengan Renta akibat Alisha dan keluar, sekmbalinya ia ke unitnya, menemukan Renta telah pergi dan komputernya berisi sebuah pesan kepadanya untuk menyelesaikan cerita-ceritanya. Saat Bari pergi sementara, Alisha membawa kunci unit milik Renta dan memasuki kamar Bari, lalu melihat tulisan Bari mengenai si lansia yang beberapa waktu lalu Alisha dorong jatuh dari beranda lantai tujuh. Dari ingatan Alisha, Alishalah yang memukul Renta di lantai sembilan dengan alasan ada yang perlu dibicarakan. Alisha mengikat Renta di lantai sembilan setelah menyekapnya. Alisha juga telah menuliskan pesan di komputer. Lalu, Alisha menyelinap lagi ke kamar Bari untuk membaca tulisan Bari, mengenai diri Alisha sendiri. Tiba-tiba Bari datang dan melihat kunci Mia, Bari mencarinya hingga sampai ke lantai sembilan, dan menemukan Renta tersekap.
Renta ditemukan dan Bari segera menolongnya dengan bantuan beberapa orang. Di lantai paling atas itu, Alisha sudah berada di sana dan berjalan menuju balkon, dan melompat dari sana. Alishapun mengakhiri hidupnya bersamaan dengan mengakhiri kisah Alisha, Bari, dan Renta. Film diakhiri dengan Bari dan Renta yang melewati sebuah etalase toko buku di mana disitu ada sebuah buku berjudul "Fiksi", kumpulan cerita karya Bari yang kini sudah terselesaikan.
Detail rumah susun
Lantai Satu merupakan pusat bisnis dan kebutuhan sehari-hari bagi penghuni rumah susun.
Lantai Dua dihuni oleh keluarga-keluarga biasa.
Lantai Tiga dihuni oleh banci (waria) dan transeksual.
Lantai Empat dihuni oleh para pelacur kelas atas dengan klien pejabat dan eksekutif.
Lantai Lima dihuni oleh pengedar narkotika yang terkenal di rumah susun dan sekitarnya.
Lantai Enam dihuni oleh mahasiswa dan pekerja kantoran.
Lantai Tujuh dihuni oleh kaum gay yang setiap Jumat malam mengadakan pesta.
Lantai Delapan dihuni oleh para istri simpanan.
Lantai Sembilan dibiarkan kosong karena banyak kisah-kisah mistis yang beredar dan dipercaya penghuni rumah susun.
Karakter di rumah susun
Seorang lansia (Jose Rizal Manua) yang tidak pernah masuk ke unit miliknya sejak rumah susun ini dbangun. Dalam cerita Bari, lansia ini tidak pernah masuk unitnya karena ia merasa apabila ia masuk, maka ia kalah dari pembuat rumah susun. Ia diceritakan mempunyai rumah yang kini tanahnya digunakan untuk membangun rumah susun, saat rumahnya dibakarr, ia tidak rela masuk kendati keluarganya diberi satu unit gratis.
Bu Dirah (Aty Cancer Zein) yang tidak pernah keluar rumah susun kecuali untuk membuang sampah. Dalam cerita Bari, ibu berusia 65 tahun ini dulu mempunyai tunangan yang sangat disayanginya. Pada hari pernikahan, tunangannya mati dibunuh. Bu Dirah beranggapan tunangannya bereinkarnasi dalam wujud kucing yang kala itu berada di samping tubuh tunangannya. Maka, Bu Dirah merawat kucing-kucing itu hingga beranak pinak., beranggapan anak-anak kucing itu adalah anaknya dan tunangannya.
Rudi dan Dani adalah pasangan gay. Menurut anggapan Bari, Rudi dan Dani itu sebenarnya adalah ayah dan anak. Dan Rudi kabur beserta Dani dari istri/ibu mereka untuk menjalin hubungan. Bari berkawan dengan Dani yang masih mahasiswa.
Pemeran
Ladya Cheryl sebagai Alisha
Shania Junianatha sebagai Alisha kecil
Donny Alamsyah sebagai Bari
Kinaryosih sebagai Renta
Rina Hasyim sebagai Tuti
Egi Fedly sebagai Bambang
Inong Ayu sebagai ibu Alisha
Soultan Saladin sebagai ayah Alisha
Jose Rizal Manua sebagai Kardi
Aty Cancer Zein sebagai Dirah
Sapto Soetarjo sebagai Dirga
Dhany Indra sebagai Dani
M. Franky Sanipar sebagai Rudi
Penghargaan
fiksi. menerima sepuluh nominasi pada ajang Festival Film Indonesia 2008, memenangkan empat di antaranya, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik untuk Mouly Surya.
Penghargaan lain:
JiFFest 2008: Sutradara Terbaik (Mouly Surya)
Seleksi resmi Pusan International Film Festival2008
Seleksi resmi World Film Festival of Bangkok 2008
Sambutan khusus dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival / JAFF 2008
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi
(Indonesia) Ruang Film Diarsipkan 2023-04-22 di Wayback Machine.
(Indonesia) Wawancara dengan sutradara Mouly Surya Diarsipkan 2010-11-05 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Fiksi
- Fiksi.
- Fiksi ilmiah
- Tokoh fiksi
- Bumblebee (karakter fiksi)
- Cerita pendek
- Fiksi penggemar
- Lupus (tokoh fiksi)
- Fantasi
- Laga (genre)
- Fiksi.
- Mouly Surya
- Joko Anwar
- Ladya Cheryl
- Donny Alamsyah
- Fiksimini
- Verses of Love
- List of awards and nominations received by Mouly Surya
- Fiction (disambiguation)
- 1884 in literature
No More Posts Available.
No more pages to load.