- Source: Folklor Jepang
Folklor Jepang adalah cerita dari folklor lisan yang lahir dan beredar di kalangan rakyat Jepang. Istilah yang digunakan di Jepang dalam literatur yang diterbitkan sesudah zaman Meiji hingga awal zaman Showa adalah minwa, mindan, atau ritan (cerita rakyat), kōhi (cerita yang ditulis di batu), densetsu (legenda),dōwa (cerita anak), otoginabashi (dongeng fantasi), dan mukashibanashi (cerita zaman dulu), dan sebagainya
Jenis
Secara garis besar, cerita rakyat Jepang berdasarkan isi dan bentuk dibagi menjadi 3 kelompok: cerita rakyat dahulu (昔話code: ja is deprecated , mukashibanashi), legenda (伝説code: ja is deprecated , densetsu), dan cerita lisan ke lisan (世間話code: ja is deprecated , sekembanashi).
= Cerita rakyat dahulu
=Lokasi cerita dan tokoh-tokoh dalam cerita bersifat fiktif, sedangkan waktu kejadian adalah masa lampau yang tidak dijelaskan secara pasti. Ciri khas adalah kata "mukashi" atau "mukashi, mukashi" (zaman dulu kala) yang digunakan untuk kalimat pembuka. Kalimat dalam cerita sering menggunakan kata "attasōna" atau "atta to sa" yang berarti "konon" atau "kabarnya menurut orang zaman dulu". Cerita sering diakhiri dengan kalimat "Dotto harai" yang berarti "Tamat" atau "Mereka bahagia selamanya".
Pencerita yang tidak memandang perlu untuk meyakinkan pendengarnya bahwa cerita yang disampaikannya benar-benar terjadi. Kebenaran cerita tidak diketahui pasti, tetapi kemungkinan besar tidak pernah terjadi.
Beberapa judul cerita zaman dulu:
Momotaro
Kakek Pemekar Bunga
Kintaro
Pertarungan Monyet dan Kepiting
Gunung Kachi-kachi
Balas Budi Burung Bangau
Urashima Taro
Patung Jizo Bertopi Bambu
Periuk Bunbuku
Issun-Bōshi
Saudagar Jerami
Shita-kiri Suzume
= Legenda
=Isi cerita umumnya tentang kepercayaan, dan peristiwa tentang asal usul tempat, bangunan, kuil, desa, pohon, batu, mata air, gunung, atau bukit yang dipercaya orang sebagai pernah ada. Selain itu, isi cerita bisa berupa legenda sejarah, tokoh sejarah, asal usul adat istiadat, dan hal-hal tabu. Tokoh, waktu, dan lokasi diceritakan dengan pasti.
Tokoh utama biasanya adalah tokoh sejarah yang benar-benar ada contohnya seperti Kobo Daishi, Minamoto no Yoshitsune, tokoh yang kalah perang dan melarikan diri untuk bersembunyi dan menyelamatkan diri(ochūdo), atau golongan hantu (Yōkai) seperti oni, tengu, dan kappa.
Pencerita sedikitnya ingin pendengar percaya dengan cerita yang dituturkan, dan sebagian orang percaya bahwa cerita mengandung kebenaran. Beberapa judul legenda bisa digolongkan sebagai cerita zaman dulu:
Putri Kaguya
Tanabata
Banchō Sarayashiki
= Cerita lisan ke lisan
=Isi cerita berupa desas-desus tentang tokoh terkenal, keluarga, atau desa. Selain itu, cerita dapat berupa "kisah nyata" dari kejadian sehari-hari yang dialami sendiri oleh orang yang bercerita (misalnya pengalaman melihat hantu), cerita aneh, cerita lucu, atau cerita erotis. Cerita harus sudah dituturkan secara berulang-ulang, dan tidak termasuk gosip sewaktu mengobrol yang umumnya hanya diceritakan sekali.
Orang yang bercerita mengaku dirinya mengalami sendiri kejadian yang diceritakan, atau menuturkan kisah yang menurutnya benar-benar pernah terjadi. Selain orang yang bercerita, tokoh utama bisa berupa tetangga, sanak keluarga, atau kenalan. Legenda urban dapat disebut cerita masyakarat zaman modern. Sumber dari cerita mulut ke mulut biasanya pengelana yang bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain, atau orang desa yang bekerja di kota.
Cerita jenis ini tidak memiliki judul yang baku, dan bisa berupa apa saja, seperti pengalaman ditipu kitsune, atau cerita hantu Hanako di kamar kecil sekolah.
Referensi
Pranala luar
(Inggris) Kumpulan cerita rakyat Jepang dalam Bahasa Inggris di The Project Gutenberg Diarsipkan 2023-06-06 di Wayback Machine.
(Jepang) Kumpulan cerita rakyat Jepang Diarsipkan 2023-06-01 di Wayback Machine.
(Inggris) Cerita rakyat Prefektur Ishikawa Diarsipkan 2007-10-17 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Folklor Jepang
- Shinigami
- Orang Jepang
- Nurikabe
- Dodomeki
- James Danandjaja
- Mitologi Jepang
- Musashibō Benkei
- Kelinci bulan
- Cerita rakyat Jepang
- James Danandjaja