- Source: Friday the 13th (film 1980)
Friday the 13th adalah film slasher Amerika yang disutradarai oleh Sean S. Cunningham dan ditulis oleh Victor Miller. Film ini dibintangi oleh Betsy Palmer, Adrienne King, Harry Crosby dan Kevin Bacon sebagai film debutnya. Film ini mengetengahkan sekelompok remaja yang membuka kembali sebuah tempat kemping bertahun-tahun yang lalu setelah seorang anak kecil tenggelam di danau dekat tempat kemping itu. Satu-persatu, mereka dibunuh oleh seorang pembunuh misterius.
Friday the 13th, diinspirasikan oleh kesuksesan Halloween karya John Carpenter, yang dibuat dengan bujet sebesar $550,000. Dirilis oleh Paramount Pictures di Amerika Serikat, dan Warner Bros. secara internasional, dilm ini mendapatkan sambutan beragam dari para kritikus, tetapi film ini mendapatkan lebih dari $39.7 juta di tangga box-office di Amerika Serikat, dan menjadi salah satu film slasher paling menguntungkan dalam sejarah perfilman. Film ini merupakan film slasher pertama yang didistribusikan di Amerika oleh studio besar, Paramount Pictures. Kesuksesan film ini menghasilkan banyak sekuel, crossover dengan Freddy Krueger dan reboot yang dirilis pada 13 Februari 2009.
Plot
Film dimulai dengan dua konselot di Tempat Kamping Crystal Lake, Barry (Willie Adams) dan Claudette (Debra S. Hayes), yang pergi dari kumpulan teman-temannya yang berkumpul di api unggun dan pergi ke sebuah kabin untuk berhubungan seks. Sebelum mereka selesai, seorang pembunuh yang tidak terlihat (karena kameranya bertindak sebagai mata pembunuh) masuk dan membunuh keduanya.
Film berlanjut ke hari Jumat, 13 Juni 1979. Seorang perempuan bernama Annie (Robbi Morgan) memasuki tempat makan kecil dan menanyakan arah ke Tempat Kamping Crystal Lake, yang membuat sebuah muka horor oleh seluruh isi tempat makan tersebut. Enos (Rex Everhart), seorang sopir tempat makan itu, setuju untuk memberikannya tumpangan kesana karena kebetulan ia melewati tempat itu. Seorang pria tua aneh bernama Ralph (Walt Gorney) bereaksi dengan tingkah Annie yang berkata akan membuka kembali Tempat Kamping Crystal Lake, Ralph tidak menyetujuinya. Dalam perjalanan, Enos memperingatkan Annie tentang tempat tersebut, memberitahukan bahwa seorang anak lelaki muda tenggelam di Crystal Lake di 1957, setahun sebelum dua pembunuhan terjadi, dan diikuti dengan kejadian kebakaran dan air beracun. Setelah ia selesai menumpang dengan Enos dan menyetop sebuah Jeep. Jeep itu berisi seseorang yang tidak dilihatkan tampangnya, dan membunuh Annie dengan pisau besar setelah Annie mencoba lolos.
Saat di tempat kamping, konselor lain, Ned (Mark Nelson), Jack (Kevin Bacon), Bill (Harry Crosby), Marcie (Jeannine Taylor), Brenda (Laurie Bartram), Alice (Adrienne King) dan pemilik tempat tersebut, Steve Christy (Peter Brouwer), merenovasi dan memperbaharui sedikit semua fasilitas di tempat itu. Sebuah badai yang sangat besar mendekat, Steve meninggalkan tanah kamping untuk mencari beberapa suplai makanan. Seorak pembunuh yang tidak dapat diidentifikasi mulai mengisolasi dan membunuh para konselor. Pertama Ned, kemudian Jack, dan kemudian Marcie. Sementara itu, Alice, Brenda dan Bill memainkan monopoli di kabin utama. Brenda kemudian pergi meninggalkan Alice dan Bill untuk tidur di kabinnya. Saat ia berada dikamar, membaca buku, ia mendengar suara anak kecil yang menangis sambil berkatan 'tolong aku' beberapa kali. Brenda keluar dan dibunuh oleh panah. Alice berkata kepada Bill bahwa ia mendengar suara teriakan Brenda dan melihat bahwa lampu arena panahan menyala semua. Mereka lalu pergi ke kabin Brenda dan menemukan sebuah kapak berdarah di kasur Brenda. Mereka berdua berusaha menelepon polisi, tetapi semua teleponnya mati. Tak habis akal mereka berusaha pergi dari situ, sialnya mobil tidak bisa berjalan. Pada dini hari, Steve kembali dari kota dan dibunuh, ia kelihatannya mengenal pembunuh tersebut dari percakapan mereka. Kembali ke tempat kamping, mati lampu. Bill pergi untuk mengecek generator. Alice akhirnya ikut mencari Bill yang belum kembali juga. Kemudian ia menemukan mayat Bill yang tertusuk panah. Kini sendirian, Alice kembali ke kebin utama. Setelah rehat sedikit, seseorang melemparkan mayat Brenda ke jendela kabin.
Alice mendengar suara mobil di luar dan berpikir bahwa itu Steve, ia segera pergi keluar untuk memperingatkannya. Namun, ia menemukan seorang wanita setengah baya yang memperkenalkan diri sebagai Mrs. Voorhees (Betsy Palmer), menyatakan bahwa ia adalah "teman lama keluarga Christy". Alice berusaha menjelaskan terjadi pembunuhan besar-besaran ditempat itu. Mrs. Voorhees tampak ngeri saat melihat mayat Brenda, tetapi kemudian ia memberitahu Alice bahwa dia adalah ibu dari anak lelaki kecil yang tenggelam didanau pada tahun 1957, dan saat itu bertepatan dengan ulang tahun anakk itu. Kemudian ia mulai berbicara dan berargumen sendiri, bahwa kedua konselor dulu berhubungan seks dan tidak mengetahui bahwa Jason tenggelam di danau. Terungkaplah dari situ bahwa Mrs. Voorhees dendam kepada seluruh konselor yang dianggapnya "satu kesatuan yang membunuh anaknya". Maka Mrs. Voorhees berusaha membunuh mereka semua. Mrs. Voorhees menjadi mulai kasar dan mengejar Alice dengan pisau. Saat dikejar, ia menemukan mayat Annie dan Stece. Alice dan Mrs. Voorhees berkali-kali berkelahi dan akhirnya Alice berhasil mengalahkan Mrs. Voorhees dengan memenggal kepala ibu gila itu dengan golok.
Setelah itu, Alice menggunakan kano dan mendayung hingga ke tengah danau. Saat matahari terbit, mayat anak Mrs. Voorhees, Jason (Ari Lehman) menyerang Alice, saat polisi datang. Kemudian saat Alice ditarik ke dalam air, Alice terbangun dari mimpi buruknya, ia sudah selamat di rumah sakit di mana Sersan Tierney (Ron Carroll) mengatakan bahwa ia ditarik dari dalam danau karena tertidur lalu tenggelam. Alice diinformasikan bahwa semua orang telah mati;saat ia bertanya tentang Jason, Tierney berkata bahwa mereka tidak pernah menemukan seorang anakpun, mengimplikasikan pada Alice yang takut bahwa...Jason masih hidup.
Produksi
= Pengembangan
=Friday the 13th diproduksi dan disutradarai oleh Sean S. Cunningham, yang sebelumnya bekerja bersama dengan Wes Craven di film The Last House on the Left. Cunningham, diinspirasikan oleh Halloween dan film karya Mario Bava, Cunningham menginginkan Friday the 13th menjadi sebuah karya yang bisa diingat karena sangat menyeramkan dan menegangkan.
Film ini dimaksudkan untuk menjadi "film horor yang natural" dan dalam waktu yang sama membuat penonton tertawa. Friday the 13th memulai kehidupannya dengan tiada apapun kecuali sebuah judul. Pertama kali di skenario dan proses pra-produksi, film ini berjudul "Long Night at Camp Blood", tetapi Cunningham percaya julukan "Friday the 13th" yang ia buat dan memasukan sebuah iklan di majalah Variety. Khawatir bahwa mungkin orang lain akan memiliki judul tersebut, Cunningham segera banyak mempromosikan filmnya lewat judul tersebut. Akhirnya, Cunningham percaya bahwa "tak ada masalah" dengan judulnya, tetapi distributor George Mansour menyatakan, "Ada sebuah film sebelum film kita yang disebut Friday the 13th: The Oprphan. Cukup sukses. Dan hal itu membuat takut pihak distributor yang mungkin akan dituntut. Tapi kemudian hal tersebut berhasil diselesaikan. Film ini disyut di Blairstown dan Hope, New Jersey saat Musim Gugur September 1979.
= Penulisan
=Skrip ditulis oleh Victor Miller yang menjadi banyak penulis oper sabun di beberapa stasiun televisi. Miller bahagia dalam menemukan sebuah tokoh pembunuh serial yang ternyata adalah ibu seseorang, seorang pembunuh yang dalam membunuh hanya mempunyai motivasi yakni mendamaikan anaknya."I took motherhood and turned it on its head and I think that was great fun. Mrs. Voorhees was the mother I'd always wanted - a mother who would have killed for her kids." komentarnya mengenai Mrs. Voorhees. Ia tidak snenag kala para distributor dan produser yang membuat Jason Voorhees sebagai pembunuh dalam sekuelnya."Jason sudah mati dawi awal. Ia adalah korban, buka penjahat." Adegan terakhir di mana ada Jason, pertamanya tidak ada dalam skrip dan akhirnya dimunculkan agar akhir film menjadi terbuka bagi sekuelnya.
= Musik
=Ketika Harry Manfredini mulai bekerja di industri scoring musik, keputusan yang ia buat bersama Cunningham saat menentukan musik adalah "tidak memanipulasi penonton" seperti saat musik "intens" digunakan saat berpikir bahwa pembunuhnya telah disana, tetapi ternyata tidak. Manfredini menyimpulkan sedikitnya musik yang digunakan di beberapa adegan: "Ada sebuah adegan saat salah satu perempuan […] berada di area panahan. Salah satu pria nyaris menembaknya. Itu sangat mengerikan, tetapi tidak ada musik. Itu merupakan sebuah pilihan." Manfredini juga memberikan catatan saat sesuatu akan terjadi dalam film ini, musik akan berhenti dan membuat penonton relaks sejenak, dan kengerian yang dirasakan lebih efektif. Ide seperti ini nantinya banyak digunakan dalam film horor dikemudian hari.
Sejak Mrs. Voorhees, pembunuh di Friday the 13th, tidak muncul hingga saat terakhir dalam film, Manfredini mempunyai tanggung jawab membuat sebuah musik score yang mengembalikan kengerian pembunuh dan diakumulasikan. Manfredini diinspirasikan oleh film Jaws, di mana hiunya tidak sering muncul pada saat yang terduga dan malah muncul disaat yang tidak terduga penonton.
Perilisan
= Box Office
=Paramount membeli hak distribusi untuk Friday the 13th dengan $1.5 juta, setelah melihat film tersebut. Mereka menghabiskan biaya sebesar $500,000 untuk promosi film, dan kemudian tambahan $500,000 saat film ini menunjukan hasil di box office. Friday the 13th dirilis pada 9 Mei 1980 diseluruh Amerika dengan jumlah 1,100 layar. Dari sana, didapatkan hasil $5,816,321 di minggu pembukanya, dan hasil akhirnya $39,754,601. Hasil itu membuat film ini menjadi film berpenghasilan terbesar pada tahun 1980. Friday the 13th dirilis secara internasional dan cukup sukses tanpa satupun bintang terkenal didalamnya. Film ini mendapatkan pendapatan sebesar $20 juta dari box-office secara internasional.
= Sambutan
=Saat perilisannya, Friday the 13th mendapatkan kritik beragam dari para kritikus. Namun, film ini dinyatakan sebagai film terbaik dalam serialnya kendati tidak menampilkan Jason Voorhees sebagai pembunuhnya. Film ini mendapatkan rating 61% di Rotten Tomatoes (tertinggi dalam serial ini. Kritikus Gene Siskel berkata bahwa Cunningham adalah "one of the most despicable creatures ever to infest the movie business". Siskel dan Roger Ebert menghabiskan banyak waktu dalam mengukur film ini dan sekuelnya, mereka merasa hal-hal dalam film ini malah membuat Jason menjadi jagoan mereka. Majalah Variety mengatakan bahwa film ini sangat buruk dengan tidak ada satupun kelebihan yang bisa diekspos kecuali judulnya.
Karya Terkait
= Sekuel
=Pada tahun 2009, Friday the 13th menghasilkan sepuluh sekuel termasuk sebuah crossover dengan penjahat dari A Nightmare on Elm Street, Freddy Krueger. Friday the 13th Part 2 (1981) memperkenalkan Jason Voorhees, anak dari Mrs. Voorhees sebagai penjahat utama dan menjadi penjahat diseluruh sekuelnya kecuali film kelima di mana Jason sudah 'mati'. Kebanyakan sekuelnya difilmkan dengan bujet yang lebih tinggi dari aslinya. Sebagai pembanding, Friday the 13th mempunyai bujet $550,000, sementara sekuelnya mencapai angka $1.25 juta. Di saat perilisannya, Freddy vs. Jason adalah yang mempunyai bujet terbesar dengan bujet $25 juta. Semua sekuelnya mengulang premis plot asilnya, sehingga para pembuatnya mencoba menawarkan sesuatu yang baru. Perubahannya termasuk tambahan judul dan mengganti angka sekuelnya. Seperti "The Final Chapter" dan "Jason Takes Manhattan" atau memfilmkan sekuel menjadi film 3-D seperti Friday the 13th Part III (1982). Satu hal yang turut menjadi perhatian adalah topeng Jason yang mengenakan sebuah topeng permainan hoki. Cunningham tidak menyutradarai sekuel-sekuelnya. Ia secara pribadi tidak ingin Jason kembali menjadi penjahat karena berprinsip hampir sama dengan Miller.
Sebuah reboot telah dibuat pada tahun 2009. Film itu mendapatkan kritik negatif yang banyak. Michael Bay, produser remake The Texas Chainsaw Massacre bersama sang sutradara Marcus Nispel membuat karya itu dengan bintang Jared Padalecki.
= Adaptasi
=Pada tahun 1987, tujuh tahun setelah film ini rilis, Simon Hawke membuat sebuah novel dari Friday the 13th. Beberapa tambahan yang dibuat adalah Mrs. Voorhees memohon kepada keluarga Christy untuk membawanya kembali setelah anaknya meninggal; mereka setuju. Tambahan lain di novel adalah Mrs. Voorhes yang aksinya bisa lebih dipahami. Hawke merasa bahwa karakter tersebut bisa tetap tegar saat Jason meninggal, namun kegilaannya masih tetap. Saat Steve Christy membuka tempat kemping, Mrs. Voorhees melihatnya dan merasakan sebuah kesempatan bahwa mungkin kejadian yang menimpa anaknya akan terjadi kembali pada orang lain. Dan tindakan pencegahannya adalah membunuh orang-orang yang bertanggung jawab atas kematian Jason.
Perilisan DVD dan Blu-ray
Pada tanggal 3 Februari 2009, Friday the 13th dirilis dalam kemasan video untuk rumah dalam edisi yang tidak dipotong di Amerika Serikat. DVD dan Blu-ra ini memuat 10 detik adegan yang dipotong.
Referensi
Pranala luar
Friday the 13th di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Friday the 13th di Allmovie (dalam bahasa Inggris)
(Inggris) Friday the 13th di Box Office Mojo
Friday the 13th di Rotten Tomatoes (dalam bahasa Inggris)
Wawancara dengan Betsy Palmer Diarsipkan 2011-07-13 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Friday the 13th (film 1980)
- Friday the 13th Part 2
- Friday the 13th (film 2009)
- Jumat-13
- Kevin Bacon
- Film jagal
- Paramount Pictures
- Setanisme
- Leonardo DiCaprio
- Shah Rukh Khan
- Friday the 13th (1980 film)
- Friday the 13th (2009 film)
- Friday the 13th (franchise)
- Alice (Friday the 13th)
- Friday the 13th
- Friday the 13th Part 2
- Jason Voorhees
- List of Friday the 13th characters
- Friday the 13th Part III
- Betsy Palmer