- Source: Gara-Gara Warisan
gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan adalah film drama komedi Indonesia tahun 2022 yang ditulis dan disutradarai oleh Muhadkly Acho. Film produksi Starvision Plus ini dibintangi oleh Oka Antara, Indah Permatasari, Ge Pamungkas, Yayu Unru, dan Ira Wibowo.
Sinopsis
Adam (Oka Antara), Laras (Indah Permatasari), dan Dicky (Ge Pamungkas) merupakan tiga bersaudara yang memperebutkan warisan berupa wisma tamu (Guest House Salma) milik ayah mereka, Dahlan (Yayu Unru). Perseteruan dan dendam di masa lalu mulai terungkap secara perlahan-lahan, sebagai akibat dari kasus perebutan warisan tersebut.
Cerita bermula dari masa kecil tiga bersaudara Adam, Laras, dan Dicky bersama dengan ibu mereka.
Adam diperlihatkan sebagai pemain sepak bola muda yang handal hingga mendapatkan kesempatan bergabung dengan PSSI. Sayangnya mimpinya sebagai pemain sepak bola ditentang keras oleh sang ayah sehingga ia harus mengubur mimpinya dalam-dalam. Hubungannya dengan sang ayah tidak begitu baik, dan sang ibu adalah satu-satunya yang selalu berusaha menghibur putra sulungnya setiap sang ayah memperlihatian biasnya kepada sang bungsu.
Laras diperlihatkan sebagai seorang gadis dengan jiwa sosial tinggi dan sangat peduli pada sesama. Ia diperlihatkan sebagai yang paling dekat dengan sang bunda, dan merawat sang bunda saat beliau sakit hingga akhir hayatnya sampai menolak berangkat kuliah.
Dicky diperhatikan sebagai anak bungsu yang sangat disayang dan diprioritaskan oleh ayahnya, bahkan sampai mengorbankan perasaan putra sulungnya.
Beberapa tahun berlalu. Setelah meninggalnya sang ibu, terlihat bahwa ketiga bersaudara mulai merenggang. Adam bekerja di kota sebagai pegawai call centre dan tinggal bersama dengan istri dan anaknya. Laras pergi dari rumah setelah sang ayah menikah lagi kemudian bekerja sebagai pengurus panti werda. Dicky kuliah di Jakarta dan terjerumus pada pergaulan bebas dan menjadi pengguna narkoba.
Suatu hari sang ayah jatuh sakit. Ia terkena kangker hati dan disarankan dokter untuk mencari pendonor dan biaya yang besar untuk berobat. Ia lalu menghubungi anak-anaknya dan menceritakan bahwa ia sakit dan meminta mereka pulang ke Lembang. Ia lalu menawarkan ketiga anaknya untuk mengurus resort. Menjanjikan 70% keuntungan sehingga ketiganya tertarik untuk bersaing karena masalah keuangannya masing-masing.
Adam memiliki program untuk meningkatkan pelayanan. Ia memberikan pelatihan untuk melayani tamu kepada pegawai. Laras mendaftarkan resort ke situs online agar bisa lebih banyak mendapatkan pengunjung. Dicky merasa tidak begitu pandai dalam hal manajemen dan lebih fokus untuk membina hubungan dengan pegawai karena penentuan pewaris akan ditentukan dari voting keempat pegawai.
Masalah mulai timbul saat Sanusi, seorang bandar narkoba berkedok pengusaha, menawarkan untuk membeli Guest House milil pak Dahlan. Ia bahkan menjebak Dicky (meminta Dicky mengirim narkoba palsu dan merekam lalu mengeroyoknya) dan menjadikannya alasan untuk memeras Dahlan, menyebabkan Dahlan untuk memutuskan menjual resort dan membuat Adam dan Laras marah besar.
Akhirnya terungkap bahwa alasan Dahlan sangat menyayangi Dicky lebih anak-anaknya yang lain ternyata adalah karena rasa bersalahnya kepada Dicky. Dicky memiliki lemah jantung saat kecil dan itu dikarenakan Dahlan merokok dan tidak menjaga diri saat Dicky masih dalam kandungan. Hal itu menyebabkannya ingin selalu menebus kesalahannya di masa lalu dengan sangat memanjakan Dicky.
Tepat ketika Dahlan hendak menandatangani surat jual beli resort, ia meninggal. Ketiga bersaudara kembali berkumpul pada hari pemakaman Dahlan.
Adam dan Laras awalnya menolak untuk menandatangani surat jual beli yang akhirnya harus ditandatangani semua ahli waris Dahlan setelah ia meninggal. Adam marah pada Dicky, memintanya untuk menyelesaikan maslahnya sendiri. Laras marah pada Astuti dan menuduhnya mengincar harta Dahlan karena ia yang paling ingin resort dijual.
Astuti akhirnya menunjukkan pesan video terakhir Dahlan. Astuti ternyata ingin menjual resort untuk biaya pengobatan Dahlan karena ia tidak ingin kehilangan suaminya, tapi Dahlan menolak karena ia merasa bahwa resort itu adalah satu-satunya hal yang dapat ia wariskan pada anak-anaknya setelah ia meninggal. Laras akhirnya menerima Astuti setelah melihat perasaannya yang tulus untuk sang ayah. Adam juga akhirnya memaafkan dan memeluk Dicky setelah mengetahui alasan ayahnya sangat memanjakan adiknya.
Pada saat Astuti, Adam, dan Laras sudah menandatangani surat jual beli resort, Dicky berubah pikiran. Ia menyerahkan diri pada polisi, yang berdampak penangkapan Sanusi beserta komplotannya. Adam dan Keluarga lalu menyewa pengacara untuk meringankan hukuman Dicky, dan karena Dicky tidak terbukti memiliki narkoba (karena barang yang seharusnya ia antar ternyata hanyalah tepung) akhirnya ia hanya perlu direhabilitasi dan tidak dipenjara.
Kisah berakhir dengan bahagia. Para pegawai resort memilih Laras sebagai penerus yang baru, tapi ia menolak dan menyerahkan resort kepada Adam karena ia lebih memilih untuk mengurus panti. Adam menerima dengan syarat ia boleh menjadikan resort sebagai donatur panti dan menyelesaikan masalah keuangan Laras. Dicky sukses menjalani rehabilitasinya dan pulang ke rumah disambut Keluarga yang hangat.
Tamat.
Pemeran
Oka Antara sebagai Adam Putra Lesmana
Bima Azriel sebagai Adam remaja
Indah Permatasari sebagai Larasati Dwi Lesmana
Keira Vanaya sebagai Laras kecil
Ge Pamungkas sebagai Dicky Cahaya Lesmana
Jordan Omar sebagai Dicky kecil
Yayu Unru sebagai Dahlan Lesmana/Eyang
Ira Wibowo sebagai Sri Astuti
Sheila Dara sebagai Vega
Ernest Prakasa sebagai Benny
Hesti Purwadinata sebagai Rini
Lukman Sardi sebagai Sanusi Gumelar
Marini Soerjosoemarno sebagai Oma Surti
Lydia Kandou sebagai Salma
Aci Resti sebagai Wiwin
Lolox sebagai Ijul
Ence Bagus sebagai Aceng
Dicky Difie sebagai Umar
Ganesha Pratama sebagai Kevin
Muhadkly Acho sebagai Sony
Arie Kriting sebagai Tamu wisma tamu dari Maluku
Ardit Erwandha sebagai Tamu wisma tamu pemberi tip
McDanny sebagai Tamu wisma tamu yang komplain tentang air panas
Budi Dalton sebagai Tamu wisma tamu yang menitipkan anak
Tanta Ginting sebagai Alex
Sinyorita sebagai Bu Sisil
Iyang Darmawan sebagai Pak Lurah
Asep Suaji sebagai Tamu wisma tamu yang mengembara
Billy Boedjanger sebagai Dokter Rio Dirgantara
Joshua Pandelaki sebagai Pak Anton
Marshall Sastra sebagai Ruben
Krisna M. Wibowo sebagai Pengacara
Novita “Inong” sebagai Ibu Yuyun
Yusuf Ozkan sebagai Anak tamu wisma tamu yang dititipkan
Muhammad Rizal sebagai Tamu wisma tamu pencuri
= Penampilan khusus
=Ridwan Kamil sebagai Ayah anak kecil yang mengambek
Produksi
Ide cerita untuk film ini digagas oleh Ernest Prakasa dan rencananya ia sendiri yang akan menyutradarai film gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan di tahun 2020 silam. Seiring berjalannya waktu, dikarenakan pandemi yang tak kunjung usai, akhirnya proyek film gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan dipindahtangankan oleh Ernest kepada Muhadkly Acho. Muhadkly juga sempat menyutradarai film Ghost Writer 2, tetapi belum dirilis, sehingga film gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan menjadi film pertamanya yang ditayangkan di bioskop pada 30 April 2022. Ernest sendiri berperan sebagai produser dan pemain dalam film ini.
Proses syuting dilakukan di kawasan Lembang, Jawa Barat pada bulan Maret 2021 selama satu bulan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Penghargaan dan Nominasi
Penayangan
Film ini dirilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 30 April 2022, bersamaan dengan film Kuntilanak 3 dan KKN di Desa Penari.
Referensi
Pranala luar
gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan di IMDb (dalam bahasa Inggris)
gara" target="_blank">Gara-gara" target="_blank">Gara Warisan di Instagram
Kata Kunci Pencarian:
- Gara-Gara Warisan
- Ge Pamungkas
- Hesti Purwadinata
- Kuntilanak 3 (film 2022)
- Lydia Kandou
- Oka Antara
- Ridho Illahi
- KKN di Desa Penari (film)
- Daftar acara VTV
- Joshua Pandelaki
- Ridwan Kamil
- Yayu Unru
- Olga Syahputra
- Tengkolok
- Baju Kurung
- Papua (province)
- Ikat
- Songket
- Kebaya