- Source: Giancarlo Fisichella
Giancarlo Fisichella (akrab disapa Fisi atau Fisico, lahir 14 Januari 1973) adalah seorang pembalap Formula 1 asal Italia. Ia saat ini membalap sebagai pembalap tes dan cadangan resmi bagi tim Scuderia Ferrari. Sebelum di Ferrari, Fisico telah kenyang membalap bersama tim Minardi, Jordan, Benetton/Renault, Sauber, dan Force India. Di luar F1, Fisico juga memiliki sebuah tim balap GP2 bernama FMS International. Ia juga sempat menjadi sponsor bagi tim Superleague Formula AS Roma.
Sampai akhir kariernya di F1, Fisichella telah memenangi balapan sebanyak tiga kali. Kemenangan perdananya (GP Brazil 2003) terbilang sangat spesial dan unik, karena ia disahkan sebagai pemenang bukan di atas trek, melainkan lewat sidang pengadilan banding FIA di Paris lima hari seusai lomba. Fisico lantas mendapatkan piala kemenangannya setelah menunggu selama dua minggu di GP San Marino.
Profil
Lahir di Roma, Italia tanggal 14 Januari 1973, Fisichella kecil sempat memimpikan bermain sebagai pemain sepak bola di klub ibu kota, AS Roma. Dikarenakan postur tubuhnya yang terlalu kecil, Fisi lantas berubah pikiran, dan ia kemudian beralih ke ajang kebut-kebutan.
Berbeda dengan pembalap-pembalap lainnya, Fisico sampai saat ini masih tinggal di negara kelahirannya Italia. Selain di Italia, Fisi juga memiliki sebuah apartemen di Monte Carlo dan London. Fisi sendiri memiliki hobi unik, di mana ia merupakan seorang koki masakan Italia handal. Ia jago memasak pizza tradisional Italia, dan juga risotto. Ia juga memiliki sebuah kebun anggur yang bertempat di daerah Milan. Saat ini Fisi dan istrinya, Luna (seorang mantan model) telah memiliki tiga anak. Satu laki-laki yang diberi nama Christopher, dan dua anak perempuan yang diberi nama Carlotta dan Carolina.
Sahabat terdekat Fisichella di luar lintasan balap adalah Francesco Totti. Dikarenakan ia dan Totti sedikit berwajah mirip, media Italia kadang-kadang selalu menukarkan posisi mereka bila salah satu diantaranya ketahuan berulah buruk. Fisi juga bersahabat dengan pembalap WSBK yang juga berasal dari Roma dan sama-sama menjadi penggemar berat klub AS Roma, Max Biaggi. Untuk sahabat dari lintasan F1, Jean Alesi dan Michael Schumacher merupakan sahabat baik dari Fisichella.
Karier awal
Seperti pembalap-pembalap modern lainnya, Fisi memulai karier balap dari go-kart tahun 1984. Ia pernah mendapat pole position pada kejuaraan dunia karting pada 1988. Setelah puas di go-kart dengan sejumlah prestasi, Fisi melompat ke ajang Formula 3 pada tahun 1992 bersama tim RC Motorsport dan merebut peringkat 8 pada tahun debutnya tersebut. Musim berikutnya ia sukses menjadi runner-up, dan di 1994 Fisi meraih gelar juara F3 dengan kemenangan di Monaco dan Macau. Tahun 1995 Fisi lantas pindah ke ajang International Touring Car Championship bersama tim Alfa Romeo.
Karier Formula 1
= 1996: Minardi
=Pembalap kelahiran Italia ini mulai masuk Formula 1 tahun 1996, bergabung dengan Minardi setelah di musim sebelumnya menjadi test driver. Namun ia tidak bisa meneruskan kariernya sampai akhir musim dikarenakan kebijakan sang pemilik tim, Gian Carlo Minardi yang lebih mementingkan pembalap berdana besar. Fisi akhirnya tersingkir oleh kehadiran Giovanni Lavaggi.
= 1997: Jordan
=Tahun berikutnya ia pindah ke tim Jordan, berpasangan dengan adik Michael Schumacher, Ralf, yang juga merupakan mantan juara Formula Nippon. Dan pada musim pertamanya dengan tim berpulas kuning itu, Giancarlo mencatatkan 20 poin dan berada di posisi tujuh klasemen pembalap. Podium pertama Fisi diraih di GP Kanada, dan ia juga sempat memimpin balapan di Jerman sebelum kegagalan mekanis memupus harapannya menjadi juara. Ia kemudian kembali beraksi dengan mengantungi P2 di Belgia yang basah, di belakang sang master hujan, Michael Schumacher. Berbekal penampilan menawan tersebut, seusai lomba Flavio Briatore langsung mengontrak Fisico untuk membalap bersama tim Benetton Formula di musim 1998.
= 1998–2001: Benetton
=Musim 1998 Fisi pindah ke tim Benetton. Semenjak pengunduran diri pabrikan Renault, Benetton hanya bisa memperkuat barisan mesinnya dengan spek terakhir mesin Renault yang dipakai oleh Williams pada 1997 dengan nama Playlife (Williams sendiri tahun tersebut menggunakan nama Supertec). Walaupun tanpa diperkuat mesin handal, Fisi mampu meraih P2 di Monaco dan Montreal, dan ia nyaris saja menjadi juara balapan di Kanada sampai kemudian lagi-lagi masalah girboks memupus harapannya. Di Austria, Fisi lantas meraih pole position, tetapi sayang ia gagal menerjemahkannya menjadi kemenangan setelah bertabrakan dengan Jean Alesi.
Tahun 1999 Fisi kembali lagi mencetak podium di Kanada, dan menjadikannya sebagai pembalap jagoan Montreal. Penyesalan terbesarnya adalah di GP Eropa, di mana semua lawan beratnya dari Ferrari, McLaren, dan Jordan tersingkir. Fisi lantas memimpin sampai akhirnya tiba di 14 lap terakhir ketika ia terperosok keluar trek akibat licinnya sirkuit. Johnny Herbert dari tim Stewart GP memenangi balapan dramatis tersebut.
Musim 2000 Fisi kembali tampil di atas podium, tepatnya di Monaco dan Kanada. Ia juga bisa dengan mudah mengalahkan rekan setimnya, Alexander Wurz dalam setiap balapan. Namun Fisi juga sempat terlibat kecelakaan beberapa kali, seperti saat di Austria dan Jerman saat ia menyeruduk Michael Schumacher. Akhir 2000, masuklah tiga wajah baru ke Benetton: Jenson Button, Mike Gascoyne, dan mesin Renault. Flavio Briatore kemudian mengumumkan bahwa nama Benetton akan berganti menjadi Renault di 2002. Namun penampilan Benetton di 2001 terbilang biasa saja, Fisi beruntung masih bisa mencatat podium di GP Belgia. Meskipun akhirnya di akhir musim, Fisi harus rela tersingkir oleh Italiano lainnya, Jarno Trulli. Fisi akhirnya pulang ke tim lamanya, Jordan, untuk musim 2002
= 2002–2003: Jordan
=Pada awal 2002 Fisi beserta tim manajemennya akhirnya memilih menerima tawaran Jordan, dengan alasan perpanjangan kontrak dengan Renault hanya setahun, sedangkan Jordan mengikat kontrak lebih panjang dan memiliki hubungan dengan Honda. Di tim Jordan kali ini ia berpasangan dengan pembalap Jepang Takuma Sato. Sepanjang musim, Fisi tampil biasa saja, dan ia hanya mampu berada di P11 klasemen dengan raihan 7 poin. Di akhir musim, Honda memutuskan tidak akan lagi memasok mesin kepada tim Jordan, dan Eddie Jordan kemudian berhasil mendapatkan kontrak dengan Cosworth untuk pasokan mesin Ford di musim 2003.
Grand Prix Brazil tanggal 4 April 2003 tidak akan pernah Fisi lupakan. Ia secara meyakinkan mampu membawa mobil Jordan EJ13-nya bertarung melawan Kimi Räikkönen di atas McLaren dalam kondisi hujan deras. Ketika Kimi mengalami masalah di pertengahan lap 53, Fisi secara sigap menyalipnya, dan memimpin lomba. Fisi kemudian mempertahankan posisinya sampai balapan dihentikan akibat insiden antara Mark Webber dengan Fernando Alonso. Tim Jordan dan Fisi yakin dan senang bahwa mereka benar-benar memenangi lomba. Sayangnya steward berkata lain karena hasil balapan dihitung dua lap sebelum dihentikan, dan itu artinya Kimi Raikkonen-lah yang memenangi GP Brazil. Eddie Jordan lantas tidak puas atas hal tersebut dan mengajukan banding ke FIA di Paris. Seminggu setelah lomba, tepatnya pada hari Jumat, FIA akhirnya mengeluarkan keputusan bahwa steward GP Brazil salah menghitung jumlah lap, karena sebenarnya Fisichella sudah melintas masuk ke lap 56, dan Kimi sebenarnya tidak bisa menjadi juara karena ia masuk pit, dengan demikian Fisichella berhak atas gelar juara GP Brazil 2003. Dan sampai saat ini Fisi tercatat sebagai satu-satunya pembalap yang mampu memenangi lomba lewat pengadilan dan tanpa seremonial podium. Serah terima tropi kemenangan ia lakukan bersama Kimi di balapan berikutnya di Imola. Poin Fisi lainnya dicetak di GP AS 2003 saat ia finish di urutan 7.
= 2004: Sauber
=Setelah penampilan memukaunya di 2003 bersama Jordan, Peter Sauber kemudian merekrut Fisi untuk satu musim pada 2004. Paling tidak selama 2004 Fisichella bisa merasakan mesin yang sangat diidamkan oleh dirinya untuk dijajal, Ferrari. Penampilan luar biasa ia perlihatkan saat start dari P20 di GP Inggris dan terbang sampai ke P6 di akhir lomba. Memasuki akhir 2004, Fisi kembali lagi pindah tim, dan kali ini ia kembali lagi tim lamanya, Renault F1 yang dulu ia pernah perkuat saat masih bernama Benetton Formula.
= 2005–2007: Renault
=Awal yang baik Fisi perlihatkan di GP Australia 2005 saat ia memenangi lomba. Ia kemudian yakin bahwa di musim 2005 inilah ia bisa meraih impiannya yaitu menjadi juara dunia. Ironisnya selama musim 2005 berjalan ia seperti kesulitan beradaptasi dengan mobil Renault. Dan ia malah harus mengakui kehebatan Fernando Alonso (dengan mobil yang sama) menjadi juara dunia. Mental buruk Fisi perlihatkan saat ia tidak mampu menahan gempuran Kimi Räikkönen di lap terakhir GP Jepang, ketika saat itu Fisi memimpin lomba, dan akhirnya ia harus puas finish sebagai runner-up.
Pada 2006 Fisi hanya menang sekali di GP Malaysia, di mana ia mendominasi sejak sesi kualifikasi. Namun ia juga harus terkena penalti turun grid di GP Monaco, dan kesulitan dalam pengendalian mobil saat berada di cuaca basah GP China. Fisi pada tahun tersebut kemudian berhasil berada di P4 klasemen pembalap dengan raihan 72pts, hasil dari satu kali menang dan lima podium.
Pada musim 2007, Fisichella naik sebagai pembalap utama tim Renault menemani debutan Heikki Kovalainen. Optimisme membayangi Fisi dan Renault bahwa ia masih bisa melanjutkan apa yang telah Alonso raih di 2005 dan 2006. Namun ternyata penampilan di trek jauh dari harapan. Renault malah tampil terseok-seok, terlebih mereka masih beradaptasi dengan pemasok ban baru, Bridgestone. Di Kanada Fisi secara ceroboh menerobos keluar pitlane ketika lampu merah masih menyala. Sebagai ganjarannya, ia (bersama Felipe Massa) dari Ferrari harus terkena hukuman diskualifikasi. Fisi akhirnya hanya berhasil finish di P8 klasemen akhir dengan raihan 21 poin.
= 2008–2009: Force India
=Pada Januari 2008, DR. Vijay Mallya dari Force India mengumumkan bahwa Giancarlo Fisichella akan memperkuat tim baru miliknya tersebut (yang merupakan reinkarnasi dari Spyker F1), bersama Adrian Sutil. Sepanjang musim berjalan, Fisi gagal menampilkan performa terbaiknya, dan untuk kali pertama dalam kariernya, ia gagal meraih satu poin pun sepanjang musim. Beruntung kariernya masih panjang setelah Mallya mengumumkan bahwa Fisi bersama Sutil tetap akan berada di Force India untuk musim 2009, dengan tambahan kekuatan baru dari Mercedes-Benz.
Pada GP Monaco 2008, Fisi kemudian bergabung sebagai pembalap ke-9 yang masuk dalam Klub 200, yang ditujukan untuk para pembalap F1 yang telah mengarungi lebih dari 200 balapan. Pembalap lain yang masih aktif dan telah masuk dalam daftar ini adalah Rubens Barrichello yang sejak GP Turki 2008 telah mengantungi jumlah start 257 kali, dan Jarno Trulli di GP Australia 2009 yang masuk lomba ke-200.
Penampilan Fisi di musim 2009 masih terbilang sama seperti musim sebelumnya. Perbaikkan yang terus dilakukan oleh kru Force India mulai membawa hasil di GP Belgia di mana Fisi kemudian meraih pole position, dan berpeluang untuk menang kalau saja tim Force India sudah menggunakan KERS seperti yang dilakukan oleh Ferrari Kimi Raikkonen yang dengan mudahnya menyalip Fisi di lap kedua. Meskipun begitu, Fisi sukses menyumbangkan podium pertama bagi tim India tersebut. Setelah balapan usai, namanya kemudian masuk kandidat daftar pengganti sementara Felipe Massa di tim Ferrari, bersama Nico Hulkenberg, Fernando Alonso, dan Sebastien Bourdais, menyusul kegagalan dari Luca Badoer.
= 2009: Ferrari
=Giancarlo Fisichella akhirnya resmi ditarik masuk oleh tim Ferrari, terhitung mulai tanggal 3 September. Ia membalap untuk tim Ferrari, menemani Kimi Räikkönen mulai GP Italia sampai musim 2009 berakhir.
Penampilan Fisi di lima balapan sisa musim 2009 bersama Ferrari terbilang biasa saja. Ia lebih banyak terjebak di posisi 15 kebawah saat sesi kualifikasi, dan hanya mampu finish rata-rata diurutan 12. Hasil paling baik dari Fisico selama di Ferrari adalah saat ia berhasil finish di P9 di kandangnya sendiri di Italia. Usai menjalani akhir musim bersama Ferrari, Fisi dipastikan tetap bergabung di tim itu sebagai pembalap tes dan cadangan resmi Ferrari untuk musim 2010.
Karier Sports Cars
Fisi memulai karier barunya di ajang Sports Car pada tahun 2010 bersama Ferrari di ajang American Le Mans Series. Ia juga turun untuk pertama kalinya dalam 24 Hours of Le Mans bersama Jean Alesi dan Toni Vilander untuk tim AF Corse dalam kategori LMGT2. Trio pembalap ini finis di urutan keempat dalam perlombaan tersebut.
Musim 2011 Fisi kembali membalap di ajang Le Mans 24 Jam, kali ini bersama Gianmaria Bruni dan berhasil finis kedua dalam kategori LMGTE-Pro.
Statistik
= Musim ke musim
== Prestasi lain
=1996 - Juara tropi Formula One Indoor
1998 - Peraih tropi Lorenzo Bandini
Catatan kaki
Pranala luar
(Inggris) (Italia) Situs resmi (dalam bahasa Italia) Diarsipkan 2006-05-06 di Wayback Machine.
(Inggris) Giancarlo Fisichella Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine. dalam F1 database
(Inggris) Statistik karier Fisico Diarsipkan 2007-09-30 di Wayback Machine.
(Inggris) Profil Giancarlo Fisichella Diarsipkan 2023-06-27 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Giancarlo Fisichella
- Jordan EJ13
- Benetton B201
- Benetton B198
- Jordan 197
- Benetton B200
- Grand Prix F1 Jepang 2005
- Benetton B199
- Jordan EJ12
- Grand Prix F1 Monako 2008
- Giancarlo Fisichella
- Fisichella family
- Benetton Formula
- Force India
- Jordan Grand Prix
- 2005 Japanese Grand Prix
- 2005 Formula One World Championship
- 1998 Canadian Grand Prix
- 2009 Formula One World Championship
- Renault in Formula One