Gladiator (bahasa Latin:
Gladiator, "ahli pedang", dari kata gladius, "pedang") adalah petarung bersenjata yang melakukan pertarungan untuk menghibur para penonton di Republik Romawi dan Kekaisaran Romawi. Mereka bertarung melawan sesama
Gladiator, binatang buas dan narapidana. Beberapa
Gladiator merupakan sukarelawan yang mempertaruhkan kehidupan sosial dan nyawa mereka di arena. Sementara sebagian besar
Gladiator direndahkan sebagai budak, dididik secara keras, terpinggirkan secara sosial, dan dipisahkan bahkan setelah mati.
Terlepas dari asal usul mereka,
Gladiator memberikan contoh etika pertarungan Romawi kepada para penonon, dan, ketika bertarung ataupun ketika mati, mereka dapat menimbulkan kekaguman dan pujian. Mereka digambarkan dalam seni kelas atas maupun kelas bawah, dan nilai mereka sebagai penghibur dikenang dalam objek-objek berharga dan biasa di penjuru dunia Romawi.
Asal mula pertarungan
Gladiator tidak diketahui secara pasti. Ada bukti mengenai pertarungan ini dalam ritus pemakaman selama Perang Punisia pada abad ke-3 SM, dan setelah itu dengan cepat menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan politik di dunia Romawi. Ketenarannya membuatnya berkembang menjadi tontonan yang jauh lebih mahal dan mewah yang disebut "pertandingan
Gladiator."
Pertandingan ini mencapai puncaknya antara abad ke-1 SM dan ke-2 SM, dan mulai menurun pada awal abad ke-5 M setelah diterimanya Kristen sebagai agama negara pada tahun 390-an, meskipun "perburuan hewan buas" (venationes) terus dilakukan hingga abad ke-6 M.