- Source: Glikasi
Glikasi (kadang disebut juga glikosilasi nonenzimatik) adalah ikatan kovalen antara gula dengan protein atau lemak. Jenis gula yang terlibat dalam proses glikasi adalah glukosa, fruktosa, dan derivatnya. Glikasi adalah proses yang tidak melibatkan enzim yang bertanggung jawab untuk terjadinya komplikasi mikro dan makrovaskuler pada penderita diabetes melitus dan terlibat dalam proses penuaan dan beberapa penyakit. Produk akhir proses glikasi diyakini merupakan penyebab komplikasi vaskuler pada diabetes.
Berbeda dengan glikasi, glikosilasi adalah ikatan gula dengan protein atau lemak yang diperantarai oleh enzim. Proses glikosilasi terjadi di molekul target. Proses ini adalah bentuk modifikasi posttranslasi protein yang lazim terjadi dan dibutuhkan untuk fungsi maturasi protein.
Biochemistry
Glikasi biasanya terjadi di dalam aliran darah dari proses absorbsi gula sederhana dalam jumlah kecil: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Tampaknya fruktosa memiliki aktivitas glikasi sepuluh kali lebih banyak daripada glukosa, yang merupakan bahan bakar primer bagi tubuh. Glikasi juga dapat terjadi melalui reaksi Amadori, reaksi basa Schiff, dan reaksi Maillard; yang akan menghasilkan produk akhir glikasi atau advanced glycation end products (AGEs).
Glikasi dan penuaan
Proses glikasi terjadi pada tubuh manusia, kita sedang mengalami pematangan. Lebih tepatnya, kita berangsur-angsur menjadi hangus, menggelap seperti roti di pemanggang. Dalam tubuh kita, sejak lahir, terjadilah pematangan, kendati lambat-lambat sekali. Ketika ilmuwan melihat tulang rawan iga bayi, warnanya putih. Begitu manusia mencapai usia 90 tahun, tulang rawan yang sama berwarna coklat.
Fenomena ini yang sekarang dikenal sebagai reaksi Maillard. Dia menemukan bahwa pencokelatan terjadi ketika molekul glukosa menabrak molekul senyawa lain. Benturan ini menyebabkan reaksi. Molekul kedua yang ditabrak glukosa disebut mengalami "glikasi". Ketika molekul mengalami glikasi, artinya molekul itu rusak. Proses ini normal dan niscaya dalam hidup. Karena itulah kita menua, organ-organ kita berangsur-angsur melemah, dan kita akhrnya mati. Kita tidak bisa menghentikan proses ini, tetapi bisa memperlambat atau mempercepatnya. Semakin banyak glukosa yang kita antarkan ke tubuh, semakin sering glikasi terjadi. Begitu molekul mengalami glikasi, rusaklah molekut itu selamanya, sebagaimana roti yang sudah hangus tidak bisa diputihkan kembali. Efek jangka panjang dari molekul terglikasi bermacam-macam, mulai dari keriput dan katarak hingga penyakit jantung dan alzheimer.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Glikasi
- Retinopati diabetik
- Nefropati
- Aneurisme aorta
- Strok
- Pioglitazon
- Obat diabetes
- Sulfasi
- Asam lipoat
- Makanan mentah