- Source: Grand Prix F1 Jepang 2000
Grand Prix Jepang 2000 (secara resmi dikenal sebagai XXVI Fuji Television Japanese Grand Prix) merupakan acara perlombaan balap mobil Formula Satu (F1) yang diselenggarakan pada tanggal 8 Oktober 2000 di Sirkuit Internasional Suzuka yang terletak di Suzuka, Mie, Jepang. Lomba ini dihadiri oleh 151.000 penonton dan merupakan Grand Prix Jepang edisi ke-26, serta menjadi lomba ke-16 dari rangkaian 17 perlombaan dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2000. Pembalap tim Ferrari, Michael Schumacher, tampil sebagai pemenang setelah memulai lomba dari posisi pole. Dua pembalap tim McLaren, Mika Häkkinen dan David Coulthard, finis masing-masing di posisi kedua dan ketiga. Kemenangan Schumacher membuatnya mengamankan gelar Juara Dunia Pembalap musim 2000, karena Häkkinen tidak mampu melampaui total poin Schumacher dengan satu lomba tersisa dalam musim.
Hanya Michael Schumacher dan Häkkinen yang bersaing untuk gelar Juara Dunia Pembalap sebelum lomba dimulai, dengan Schumacher yang unggul delapan poin dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Sementara itu, Ferrari memimpin atas McLaren dalam Kejuaraan Dunia Konstruktor dengan keunggulan sepuluh poin. Häkkinen memulai lomba berdampingan dengan Michael Schumacher di barisan pertama grid. Saat balapan dimulai, Michael Schumacher berusaha mempertahankan posisi terdepan dengan bergerak ke jalur Häkkinen, tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena Häkkinen berhasil melawannya di tikungan pertama. Sementara itu, Coulthard berhasil menahan serangan pembalap tim Williams, Ralf Schumacher, untuk mendapatkan posisi ketiga. Pada putaran ke-31, Michael Schumacher mendekati Häkkinen dan berhasil mengalahkannya melalui strategi pit stop yang cepat. Ia berhasil mempertahankan posisi terdepan atas Häkkinen hingga akhir lomba dan meraih kemenangan kedelapannya dalam musim ini.
Banyak tokoh F1 yang memuji Michael Schumacher, termasuk mantan juara dunia Jody Scheckter dan presiden Ferrari, Luca Montezemolo, tetapi Schumacher juga mendapat kritik dari mantan presiden Italia, Francesco Cossiga, atas perilakunya di podium saat Lagu Kebangsaan Italia diputar. Media Eropa juga memberikan selamat kepada pembalap Ferrari ini. Dengan posisi kedua yang diraih dalam lomba tersebut, Häkkinen mengamankan posisi kedua dalam klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap, sementara Ferrari meningkatkan keunggulannya atas McLaren dalam Kejuaraan Dunia Konstruktor menjadi tiga belas poin dengan satu lomba tersisa dalam musim.
Latar belakang
Grand Prix Jepang 2000 diselenggarakan pada tanggal 6–8 Oktober 2000 di Sirkuit Internasional Suzuka yang memiliki bentuk seperti angka delapan dengan panjang 5.860 km (3.640 mi), dan berlokasi di Suzuka, Mie, Jepang. Lomba ini merupakan lomba ke-16 dan yang kedua terakhir dalam rangkaian 17 perlombaan dalam kalender Kejuaraan Dunia Formula Satu musim 2000. Acara ini melibatkan sebelas tim, masing-masing mewakili konstruktor yang berbeda, dengan setiap tim memiliki dua pembalap. Daftar tim yang turun berlomba tidak mengalami perubahan sejak awal musim. Pemasok ban tunggal ajang Formula Satu (F1), Bridgestone, menyediakan tiga jenis kompon ban yaitu ban kering medium, ban basah intermediat, dan ban basah penuh untuk digunakan dalam acara ini. Terdapat sedikit perubahan pada sirkuit sebelum perlombaan diselenggarakan, yaitu pintu masuk area pit yang dipindahkan dari ujung tikungan kiri 130R ke bagian keluar chicane Casio, sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan.
Michael Schumacher dari tim Ferrari memimpin klasemen Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 88 poin sebelum lomba ini diselenggarakan. Pembalap tim McLaren, Mika Häkkinen, menempati posisi kedua dengan 80 poin, dan rekan setimnya, yaitu David Coulthard, berada di posisi ketiga dengan 63 poin. Rubens Barrichello dari tim Ferrari berada di posisi keempat dengan 55 poin, sementara Ralf Schumacher dari tim Williams berada di posisi kelima dengan 24 poin. Dua lomba yang tersisa memiliki maksimum 20 poin yang dapat diperoleh, sehingga Häkkinen masih memiliki peluang untuk memenangkan kejuaraan. Michael Schumacher harus memenangkan lomba tanpa memandang posisi finis Häkkinen karena ia akan unggul lebih dari sepuluh poin dengan satu perlombaan tersisa. Jika tidak, Häkkinen bisa memenangkan kejuaraan dengan mengumpulkan poin yang lebih banyak daripada Schumacher pada lomba penutup musim di Malaysia. Michael Schumacher akan memenangkan kejuaraan berdasarkan jumlah kemenangan jika perolehan poinnya sama persis dengan Häkkinen. Tim Ferrari memimpin klasemen Kejuaraan Dunia Konstruktor dengan 143 poin, diikuti oleh McLaren dan Williams dengan 133 dan 34 poin. Tim Jordan berada di posisi kelima dengan 17 poin di belakang Benetton yang berada di posisi keempat dengan 20 poin.
Häkkinen tersingkir dari lomba sebelumnya, yaitu Grand Prix Amerika Serikat, karena kegagalan katup pneumatik. Dengan dua perlombaan tersisa dalam musim dan ketertinggalan delapan poin setelah kehilangan posisi pimpinan Kejuaraan Pembalap, Häkkinen tetap optimis tentang peluang gelarnya: "Saya tahu bahwa apa yang terjadi pada saya dalam Grand Prix terakhir, ketika saya harus tersingkir dari lomba, bisa terjadi pada siapa pun. Ini bisa terjadi pada Michael. Jadi saya sangat optimis. Saya datang ke sini sudah siap dan memikirkan dua perlombaan tersisa ini secara menyeluruh." Ia menegaskan fokus pendekatannya tetap sama seperti saat menghadapi lomba-lomba lainnya. Michael Schumacher, yang telah memenangkan dua lomba sebelumnya, menekankan tekanan dari statusnya sebagai pemimpin klasemen menjelang Grand Prix Jepang: "Ini sama sekali bukan waktu untuk bersantai dan saya masih belum sepenuhnya pulih dari mabuk pascaterbang yang saya alami dari Amerika Serikat. Tetapi saya bersedia mengorbankan hal ini dan hal-hal lainnya untuk mencoba mengembalikan gelar ke Maranello. Hal yang sama juga bisa dikatakan untuk seluruh anggota tim [Ferrari]." Prinsipal tim Ferrari, Jean Todt, dan mantan Juara Dunia, Jody Scheckter, mendesak Barrichello dan Coulthard untuk berlomba dengan adil setelah tim mereka memerintahkan kedua pembalap untuk mendukung rekan setim mereka dalam pertarungan kejuaraan.
Setelah Grand Prix Amerika Serikat pada tanggal 24 September, tim-tim mengadakan pengujian di berbagai sirkuit di Eropa antara tanggal 26 dan 29 September sebagai persiapan untuk lomba ini. Pembalap penguji McLaren, Olivier Panis, melakukan pengujian di Sirkuit Magny-Cours untuk membantu timnya mempersiapkan diri untuk lomba di Suzuka dan juga menguji komponen untuk persiapan mobil musim 2001. Pembalap penguji Ferrari, Luca Badoer, menghabiskan dua hari di Sirkuit Fiorano untuk mengevaluasi komponen mekanik dan ban basah Bridgestone di lintasan basah sementara. Tim Williams menghabiskan dua hari di Circuito do Estoril untuk menguji ban basah dan pengaturan aerodinamis yang berbeda dengan pembalap pendatang baru, Jenson Button. Stéphane Sarrazin, pembalap penguji tim Prost, mengumpulkan data desain sasis untuk sasis AP04 di Magny-Cours. Meskipun Benetton tidak mengadakan uji coba, pembalap penguji Mark Webber mencoba komponen pengembangan mobil di Sirkuit Catalunya yang nantinya akan diintegrasikan untuk rancangan mobil 2001 mereka.
Pada pertemuan pembalap pada hari Jumat sore, Direktur Balap Fédération Internationale de l'Automobile (FIA), Charlie Whiting, mengumumkan bahwa apapun upaya manuver blokir yang dilakukan pembalap dengan tujuan mengganggu pertarungan Kejuaraan Dunia akan mengakibatkan pembalap tersebut diberikan kibasan bendera hitam putih yang menandakan perilaku tidak sportif. Para pembalap yang tidak sportif tersebut juga berpeluang diberikan bendera hitam tanda hukuman diskualifikasi dari perlombaan dan juga kemungkinan dilarang tampil dalam tiga lomba apabila terbukti melanggar. Ralf Schumacher setuju dengan penerapan sanksi-sanksi tersebut. Sementara itu, prinsipal tim McLaren, Ron Dennis, menunjukan ketidaksetujuannya dalam penerapan aturan tersebut. Ia percaya bahwa aturan-aturan tersebut bersifat sewenang-wenang dan bertentangan dengan taktik yang dipilih untuk timnya. Ia juga sangat tidak puas dengan penunjukan pengacara Italia, Roberto Causo, sebagai pengawas perlombaan. Causo sebelumnya pernah menjadi penasihat hukum Ferrari dalam upaya banding terkait hukuman diskualifikasi yang diterima oleh tim Italia tersebut pada Grand Prix Malaysia 1999. Atas dasar tersebut, Dennis memiliki anggapan bahwa putusan apapun yang dibuat oleh Causo kemungkinan akan memberikan keuntungan sepihak untuk tim Ferrari.
Beberapa tim telah memodifikasi mobil mereka untuk lomba ini, tetapi dengan hanya dua perlombaan tersisa dalam musim, beberapa tim memilih lebih fokus untuk pengembangan mobil yang akan mereka gunakan untuk musim 2001. Ferrari memperkenalkan sayap depan berbentuk persegi, menggantikan sayap depan berbentuk panah. Honda memperkenalkan versi mesin V10 yang lebih kuat untuk dipakai dalam sesi kualifikasi hari Sabtu dan lomba hari Minggu. Tim Sauber membawa komponen yang lebih ringan untuk mengurangi bobot mobil mereka, sementara Williams menyediakan sayap belakang yang direvisi. Pemasok mesin Williams, BMW, menggunakan spesifikasi mesin yang sama dengan yang diperkenalkan dalam lomba Grand Prix Belgia.
Sesi latihan bebas
Ada dua sesi berdurasi satu jam pada hari Jumat dan dua sesi berdurasi 45 menit pada hari Sabtu. Sesi latihan pagi dan sore pada hari Jumat dilakukan dalam cuaca kering dan hangat. Karena tim tidak diizinkan untuk melakukan pengujian di Suzuka, beberapa pembalap masuk ke lintasan untuk memeriksa mobil mereka. Michael Schumacher menjadi yang tercepat dalam sesi latihan pertama, mencatat waktu 1 menit dan 38,474 detik dengan dua menit tersisa, di depan Häkkinen dan Coulthard yang berada posisi kedua dan ketiga. Saat Barrichello yang berada di posisi keempat melintir di belokan jepit rambut yang terletak di antara Tikungan 10 dan Tikungan 11 sebelum kemudian menabrak pagar pembatas, bendera kuning tanda berhati-hati dikibaskan. Ralf Schumacher meraih posisi kelima tercepat, dengan Giancarlo Fisichella dari Benetton di posisi keenam. Duet tim Jordan, yaitu Heinz-Harald Frentzen dan Jarno Trulli, masing-masing berada di posisi ketujuh dan kesembilan, dipisahkan oleh Eddie Irvine dari tim Jaguar. Jacques Villeneuve dari tim BAR berada di posisi kesepuluh meskipun sempat melintir juga dengan kecepatan 130 mph (210 km/h) di luar lintasan di Tikungan Degner, yang menyebabkan rumput masuk ke radiator mobilnya.
Dalam sesi latihan kedua, Michael Schumacher mencatatkan waktu tercepat hari itu, yaitu 1 menit dan 37,728 detik, enam persepuluh detik lebih cepat dari Häkkinen. Pada putaran terakhirnya, Barrichello mengalami kesulitan memilih gigi pertama, tetapi ia berhasil memperbaiki waktunya dan menjadi yang ketiga tercepat. Coulthard, Button, Frentzen, Trulli, Pedro de la Rosa dari tim Arrows, Villeneuve, dan Ricardo Zonta dari tim BAR berada di posisi empat hingga sepuluh. Villeneuve kembali melintir untuk kedua kalinya di hari itu, saat ia kehilangan kendali atas mobilnya di Spoon Curve pada putaran terakhirnya. Ia menabrak pagar dengan roda depan kanan mobilnya. Ketika mobil-mobil sedang berada di lintasan, gempa bumi dengan magnitudo 7,1 pada skala Richter dengan pusat gempa di kota Okayama terasa di Suzuka, meskipun tidak ada kerusakan struktural pada lintasan yang dilaporkan dan tidak ada yang terluka meskipun ada kekhawatiran ringan.
Sesi latihan pagi Sabtu dilakukan dalam cuaca kering dan hangat. Michael Schumacher mencatat waktu tercepat dalam sesi latihan ketiga, yaitu 1 menit dan 37,176 detik, yang lebih cepat dari waktu terbaiknya pada hari Jumat. Ralf Schumacher berada di posisi kedua dan Button berada di posisi keempat. Coulthard, yang berada di posisi ketiga, melebar saat keluar dari Spoon Curve dan kembali ke lintasan setelah sempat melebar ke area kerikil. Fisichella mencetak waktu tercepat kelima, diikuti oleh Villeneuve yang melintir dan masuk ke area kerikil di belokan jepit rambut menjelang akhir sesi dan harus berjalan ke area pit. Barrichello, Irvine, Johnny Herbert dari tim Jaguar, dan De La Rosa melengkapi sepuluh besar. Sepuluh menit setelah sesi dimulai, mesin mobil Sauber milik Pedro Diniz mengalami kerusakan. Asap dan api keluar dari bagian belakang mobilnya, dan banyak minyak yang tertumpah di lintasan. Ia memaksakan mobilnya untuk kembali ke area pit daripada berhenti di sisi lintasan. Beberapa pembalap tergelincir saat melindas ceceran minyak tersebut.
Dengan 15 menit tersisa dalam sesi latihan terakhir, Häkkinen mencatat waktu tercepat 1 menit dan 37,037 detik, sepersepuluh detik lebih cepat dari Michael Schumacher. Button, yang berada di posisi ketiga, puas dengan performa mobilnya. Meskipun melintir dan melebar ke area kerikil, Barrichello tetap konsisten dalam performanya dan berada di posisi keempat tercepat. Ia berada di depan Ralf Schumacher, yang waktu tercepatnya dibatalkan karena melanggar batas lintasan di chicane ketika ia mengerem terlalu akhir dengan sepuluh menit tersisa. Coulthard berada di posisi keenam, dua persepuluh detik lebih cepat dari Fisichella, yang berada di posisi ketujuh. Irvine, Alexander Wurz dari tim Benetton, dan Villeneuve melengkapi sepuluh besar. Irvine mengalami kerusakan pada sistem gas di mobilnya dan melebar ke area kerikil di Spoon Curve. Ia kembali ke lintasan dengan mengikuti batas kerikil. Villeneuve melintir dan masuk ke area perangkap kerikil untuk kali keempat, tetapi masih bisa kembali ke lintasan.
Sesi kualifikasi
Sesi kualifikasi diselenggarakan pada hari Sabtu dengan durasi satu jam. Setiap pembalap memiliki kesempatan sebanyak dua belas putaran untuk mencoba mencatatkan waktu dalam sesi ini, dengan urutan start yang nantinya ditentukan berdasarkan waktu tercepat mereka. Aturan 107% diberlakukan selama sesi berlangsung, yang mengharuskan setiap pembalap mencatatkan waktu yang tidak lebih lambat 107% dari waktu paling cepat untuk bisa lolos mengikuti perlombaan di hari Minggu. Kualifikasi dilakukan dalam cuaca kering. Michael Schumacher memastikan posisi pole kedelapannya dalam musim ini, yang merupakan posisi pole ke-31 dalam karier Formula Satu-nya. Ia mencatatkan waktu putaran 1 menit dan 35,825 detik yang dicatatkan saat sesi tersisa tiga menit setelah direktur teknis Ferrari, Ross Brawn, mengirimnya ke lintasan untuk menyiasati kemungkinan lintasan yang penuh karena banyaknya mobil disana. Häkkinen, yang lebih lambat 0,009 detik dari Schumacher dan bersaing untuk perebutan pole sepanjang sesi kualifikasi, meraih posisi kedua dan akan mendampingi Schumacher di barisan depan. Rekan setim Häkkinen, Coulthard, berhasil meraih posisi ketiga, mendekati dua pembalap tercepat dalam sesi ini. Ia mengakui bahwa meskipun melakukan beberapa penyesuaian pada mobil, ia tidak cukup cepat untuk bersaing merebut posisi pole. Kedua pembalap Williams berhasil meraih posisi di baris ketiga dari grid, dengan Button di posisi kelima dan Ralf Schumacher di posisi keenam. Kedua pembalap memiliki perasaan campur aduk terhadap performa mereka. Ralf Schumacher tidak dapat mengatasi perubahan pengaturan mobilnya. Dua putaran waktu pertama milik Button terganggu oleh Häkkinen dan Trulli, dan ia mencetak waktu tercepat pada percobaan ketiganya. Irvine, yang berada di posisi ketujuh, masuk ke beberapa tikungan dengan kecepatan rendah dan mengalami masalah pengereman. Frentzen, yang berada di posisi kedelapan, melaporkan bahwa mobilnya sulit dikendalikan.
Villeneuve, yang berada di posisi kesembilan, mengalami kemudi berlebih dan gagal mencatatkan waktu lebih cepat akibat perubahan pengaturan pada mobilnya. Herbert, yang berada di posisi kesepuluh, merasa bahwa ia bisa lolos ke baris keempat dengan penyesuaian pengaturan mobil. Wurz, yang berada di posisi kesebelas, tidak mampu masuk ke posisi sepuluh besar karena mobilnya tidak memiliki kecepatan yang cukup. Rekan setimnya, Fisichella, memulai balapan dari posisi ke-12 setelah performa mobilnya menurun setelah sesi latihan pagi. Kedua pembalap Arrows berada di baris ketujuh dengan De La Rosa yang lebih cepat dari Verstappen. Tim Arrows sendiri sempat terganggu oleh masalah kebocoran air radiator, kelistrikan, dan hidrolik. Trulli, yang berada di posisi ke-15, kesulitan dengan permasalahan kemudi daya pada mobilnya saat berada di tikungan berkecepatan tinggi dan keseimbangan mobil yang buruk. Heidfeld berhasil meraih posisi ke-16, di depan rekan setimnya di tim Prost, Jean Alesi. Zonta, yang berada di posisi ke-18, mengalami penurunan waktu kualifikasi karena perubahan mesin. Sauber mendapatkan baris kesepuluh, dengan Mika Salo yang berada di depan Diniz, yang mengalami kesulitan dengan traksi dan kurang belok. Salo menggunakan pengaturan mobil Sauber cadangan milik Diniz karena mobil balapnya mengalami masalah koneksi listrik yang rusak. Dua dari waktu kualifikasi tercepat Diniz dibatalkan karena ia mengotori lintasan dengan minyak dan tidak berhenti pada sesi latihan pagi. Duet tim Minardi yaitu Marc Gené berada di posisi ke-21, di depan Gastón Mazzacane yang berada di posisi ke-22. Karena kenaikan suhu minyak oli pada gigi yang tiba-tiba, Gené beralih menggunakan mobil cadangannya, dan Mazzacane melakukan kesalahan pada awal-awal putarannya.
Sesi pemanasan
Sesi pemanasan diselenggarakan pada hari Minggu pagi pukul 10:00 Waktu Standar Jepang (UTC +9). Para pembalap diberikan waktu selama 30 menit untuk menjalani sesi ini. Sesi dijalankan dalam cuaca mendung, dengan rintikan air hujan yang turun sebelum sesi dimulai. Hal ini membuat lintasan menjadi basah, tetapi cepat mengering yang membuat tim beralih dari ban basah ke ban kering. Sambil melakukan latihan start, tim melakukan penyesuaian terakhir pada mobil sambil membawa muatan bahan bakar yang disesuaikan dengan strategi lomba mereka masing-masing. Michael Schumacher mencatatkan waktu lap tercepat secara keseluruhan, yaitu 1 menit dan 38,005 detik pada putaran terakhirnya. Rekan setimnya, Barrichello, finis di posisi ketiga dengan mobil Ferrari lainnya. Pembalap McLaren berada dalam dua posisi terpisah, dengan Häkkinen yang berada di posisi kedua dan Coulthard di posisi keempat. Button mencetak waktu putaran tercepat kelima. Mazzacane kehilangan kendali atas mobilnya di tikungan terakhir dekat pintu masuk area pit dengan sepuluh menit tersisa dalam sesi pemanasan, mengakibatkan kerusakan berat pada mobilnya setelah menabrak pagar pembatas.
Sesi perlombaan
= Putaran 1 sampai 25
=Perlombaan sebanyak 53 putaran ini meliputi jarak sekitar 310.596 km (192.995 mi) yang dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat. Lomba ini disaksikan oleh sekitar 151.000 penonton. Cuaca pada hari perlombaan adalah kering dan mendung. Ramalan cuaca memprediksikan hujan akan turun selama acara berlangsung. Suhu udara saat itu adalah 22 °C (72 °F) dan suhu lintasan 23 °C (73 °F). Saat menjalani putaran pemanasan sebelum start, mobil milik Häkkinen mengalami kebocoran pada sistem hidroliknya sehingga mengeluarkan asap, tetapi ia masih bisa memulai lomba. Frentzen memulai lomba dengan menggunakan monokok cadangan. Ketika lampu padam yang menandai lomba dimulai, Häkkinen mampu mengakselerasi lebih cepat daripada Michael Schumacher dari garis start dengan cengkeraman lintasan yang lebih baik. Saat memasuki tikungan pertama, ia memimpin dan berhasil menahan laju Schumacher yang mencoba mengambil kembali posisinya. Direktur balap FIA Charlie Whiting tidak mengibarkan bendera hitam-putih diagonal untuk menandai standar mengemudi yang buruk. Manuver Michael Schumacher menciptakan beberapa aksi di belakang kedua pembalap terdepan saat memasuki tikungan pertama. Ralf Schumacher berhasil melewati Barrichello dan Coulthard berhasil menahan upaya Ralf untuk meraih posisi ketiga. Verstappen naik dari posisi 14 menjadi posisi kesembilan pada akhir putaran pertama. Sementara sistem anti-stall di mobil Fisichella tiba-tiba aktif dan membuatnya memulai lomba dengan lambat dengan turun delapan posisi.
Setelah satu putaran berlalu, Häkkinen memimpin atas Michael Schumacher dengan selisih delapan persepuluh detik, diikuti oleh Coulthard, Ralf Schumacher, Irvine, Barrichello, dan Button (yang mengalami masalah panas pada koplingnya). Häkkinen mencatatkan waktu putaran tercepat pada putaran kedua dan mulai mempertahankan jarak di depan Michael Schumacher saat kedua pembalap menjauh dari peserta lainnya. Gerimis ringan turun ke lintasan pada putaran keempat, tetapi tidak cukup deras untuk mempengaruhi jalannya lomba. Pada putaran ketujuh, Villeneuve berhasil melewati Herbert untuk meraih posisi kedelapan, sementara Trulli melewati rekannya, Frentzen, dari posisi ke-11. Verstappen mengalami masalah pada sistem elektronik di girboksnya dan terpaksa keluar dari lintasan. Ia didorong ke dalam garasi dan menjadi pembalap pertama yang tersingkir dari lomba pada putaran. Diniz melakukan pit stop pertamanya pada putaran ke-13, dan menjadi pembalap pertama dalam lomba ini yang melakukannya. Di posisi terdepan, Häkkinen memperlebar jaraknya dari Michael Schumacher menjadi dua detik, sementara Schumacher unggul sepuluh detik dari Coulthard yang berada di posisi ketiga. Ralf Schumacher tertinggal 8,8 detik dari Coulthard, tetapi menjauh dari Irvine yang berada di posisi kelima.
Lebih lanjut, Trulli melakukan pit stop dari posisi kesepuluh pada putaran ke-17 karena sebelumnya ia memilih memulai lomba dengan bahan bakar ringan untuk mendapatkan posisi di lintasan. Ia turun ke posisi ke-18 saat kembali ke lintasan. Irvine adalah pembalap pertama dari para pembalap yang berada zona poin (posisi 1–6) yang melakukan pit stop pada putaran berikutnya. Setelah pit stop, ia keluar di belakang Frentzen. Wurz, Herbert, Salo, dan Heidfeld melakukan pit stop pada putaran ke-19, sementara Trulli kehilangan waktu setelah sempat melebar keluar dari lintasan. Ralf Schumacher, Villeneuve, Frentzen, De La Rosa, dan Fisichella melakukan pit stop pertama pada putaran ke-20. Barrichello dan Button melakukan pit stop pada putaran berikutnya dan kembali bergabung di depan Irvine. Alesi tersingkir dari balapan pada putaran ke-21 karena kegagalan mesin yang menyebabkan oli tumpah di lintasan, dan ia melintir di area Tikungan Empat dan Tikungan Lima. Tim Häkkinen meminta agar ia melakukan pit stop lebih awal dari rencana pada putaran ke-22. Michael Schumacher memimpin satu putaran sebelum Brawn memanggilnya masuk ke pit untuk mengisi bahan bakar tambahan pada putaran ke-23. Ia turun ke belakang Häkkinen karena pit stop-nya sedikit lebih lama. Coulthard memimpin selama satu putaran sebelum melakukan pit stop pertamanya pada putaran ke-24, menyerahkan posisi pimpinan kepada rekan satu timnya, Häkkinen. Pada putaran yang sama, Villeneuve melewati Irvine di Tikungan 16 untuk mendapatkan posisi kedelapan. Setiap pembalap telah melakukan pit stop pada akhir putaran ke-25. Häkkinen berada di posisi pertama, diikuti oleh Michael Schumacher, Coulthard, Barrichello, Ralf Schumacher, dan Button.
= Putaran 26 sampai 53
=Häkkinen mencatatkan putaran tercepat baru saat lomba memasuki putaran lap ke-26, dengan waktu 1 menit dan 39,189 detik. Ia memperlebar keunggulannya atas Michael Schumacher menjadi 2,9 detik. Trulli menjadi pembalap pertama yang melakukan pit stop kedua pada putaran ke-28. Hujan ringan mulai turun pada putaran ke-30 dan lintasan mulai menjadi licin. Setelah Häkkinen melambat akibat rombongan mobil yang berjarak berdekatan pada lap yang sama, jarak antara ia dan Michael Schumacher berkurang satu detik. Waktu putaran melambat setelah itu karena lintasan menjadi licin. Ralf Schumacher kehilangan posisi keenam kepada rekan setimnya, Button, setelah melakukan kesalahan pada putaran yang sama, sementara Frentzen tersingkir di pintu masuk First Curve karena kegagalan pompa hidrolik yang menyebabkan girboksnya rusak. Michael Schumacher mendekat dengan selisih hanya 0,7 detik di belakang Häkkinen pada putaran ke-31, meskipun ia dengan jarak sempit berhasil menghindari tabrakan dengan Zonta yang keluar dari jalur balap di chicane saat bermaksud membiarkannya lewat dua putaran kemudian. Lebih jauh di belakang, Heidfeld mengalahkan Trulli untuk posisi ke-13 pada putaran ke-34.
Putaran kedua pit stop dimulai pada putaran yang sama ketika Irvine melakukan pit stop. Häkkinen melakukan pit stop keduanya pada putaran ke-37, dan keluar dari pit dengan selisih waktu 25,8 detik di belakang Michael Schumacher tetapi ia masih berada di depan Coulthard. Michael Schumacher segera melebarkan jaraknya dari Häkkinen. Ia berkomunikasi melalui radio dengan Brawn bahwa ia mendekati mobil-mobil yang lebih lambat dan bertanya apakah ia sebaiknya melakukan pit stop terakhir lebih awal dari rencana. Brawn mengatakan kepada Michael Schumacher untuk tetap berada di lintasan untuk saat ini. Coulthard, Barrichello, dan Button tetap berada masing-masing di posisi ketiga, keempat, dan kelima, selama pit stop kedua mereka pada putaran ke-38 dan 39. Wurz tersingkir setelah melintir saat keluar dari chicane pada putaran ke-40. Michael Schumacher melewati mobil Wurz yang berhenti, dan kehilangan waktu untuk melewati mobil tersebut. Kemudian, Wurz mundur kembali saat Häkkinen akan melewatinya. Schumacher melakukan pit stop terakhirnya pada putaran yang sama, dan keluar dengan jarak 4,1 detik di depan Häkkinen, dengan pit stop-nya yang 1,2 detik lebih cepat dari Häkkinen. Ia berhasil mendapatkan lima detik di atas Häkkinen meskipun bertemu dengan dua mobil Jaguar dan Wurz. Ralf Schumacher menjadi pembalap keenam yang tersingkir dari lomba ketika ia kehilangan kendali atas mobilnya dan melintir saat terperosok ke perangkap kerikil setelah berusaha mendahului Gené di Tikungan Dua pada putaran ke-42. Kejadian ini mempromosikan Villeneuve ke posisi keenam yang memberikan poin. Heidfeld menjadi pembalap terakhir yang melakukan pit stop terjadwal pada putaran yang sama.
Pada akhir putaran ke-42, setelah pit stop terjadwal selesai, enam pembalap teratas adalah Michael Schumacher, Häkkinen, Coulthard, Barrichello, Button, dan Villeneuve. Pada putaran ke-43, Heidfeld tersingkir akibat kegagalan komponen suspensi depan kiri, sementara De La Rosa melewati Fisichella untuk posisi ke-13. Fisichella terpaksa melewati kerikil untuk menghindari kontak. Tiga putaran kemudian, hujan sedikit intensif, dan baik Michael Schumacher maupun Häkkinen menjadi lebih berhati-hati. De La Rosa melewati Trulli pada lap ke-48. Gené tersingkir akibat kegagalan mesin di belokan jepit rambut pada putaran yang sama. Meskipun Häkkinen mencoba mendekat selama 14 putaran terakhir, Michael Schumacher tetap memimpin dan finis pertama setelah 53 putaran untuk memenangkan lomba kedelapannya dalam musim 2000 berjalan dan yang ke-43 dalam kariernya, dengan waktu 1 jam 29 menit dan 53,435 detik, dengan kecepatan rata-rata 207.316 km/h (128.820 mph). Michael Schumacher memenangkan Kejuaraan Pembalap musim 2000 karena Häkkinen tidak dapat mengejar total poinnya dengan satu lomba yang tersisa. Ia juga menjadi Juara Dunia Pembalap pertama Ferrari sejak Jody Scheckter pada musim 1979. Häkkinen finis kedua, 1,8 detik di belakang Schumacher dan di depan rekan setimnya, Coulthard, yang finis ketiga dengan Barrichello di urutan keempat. Button finis kelima dan mendekati Barrichello di garis finis. Villeneuve finis keenam. Herbert, Irvine, Zonta, Salo, Diniz, De La Rosa, Trulli, Fisichella, dan Mazzacane adalah pembalap terakhir yang berhasil menyelesaikan lomba.
Setelah perlombaan
Tiga pembalap teratas muncul di podium untuk mengambil trofi mereka dan dalam konferensi pers selanjutnya. Michael Schumacher mengungkapkan bahwa ia berhati-hati ketika lintasan menjadi licin karena hujan di paruh kedua lomba. Ia juga menambahkan bahwa timnya melakukan penyesuaian selama pit stop pertama, yang berkontribusi pada penampilan cepatnya. Häkkinen mengucapkan selamat kepada Michael Schumacher atas kemenangan Kejuaraan Pembalap, meskipun ia merasa kecewa secara alami, "untuk menjadi pemenang yang baik, terkadang Anda harus menjadi pecundang yang baik juga." Ia juga mengakui bahwa taktik Ferrari yang bagus dalam lomba ini membuatnya kalah dan mengakui juga bahwa Schumacher memiliki keuntungan setelah pit stop keduanya. Coulthard menggambarkan perlombaan itu sebagai "tenang" karena kurangnya aksi yang dihadapinya. Ia juga mengakui bahwa ia kesulitan mengendalikan mobilnya di lintasan basah.
Kemenangan kejuaraan Michael Schumacher diterima baik oleh kalangan paddock Formula Satu dan media. Surat kabar nasional Jerman Die Welt mengatakan: "Sebuah impian telah terwujud dan itu akan memiliki konsekuensi yang luas. Ferrari dan F1 hidup kembali dalam musim ini dan sebuah monumen baru telah diciptakan... Kerja keras dan pengorbanannya telah dihargai." Di seluruh Italia, beragam acara diadakan untuk merayakan kemenangan Michael Schumacher. Candido Cannavò, direktur surat kabar olahraga Italia La Gazzetta dello Sport menggambarkan momen tersebut sebagai: "Pada fajar hari Minggu musim gugur yang cerah, Ferrari [akhirnya] berdamai dengan sejarahnya."
Presiden Ferrari, Luca Montezemolo, menggambarkan kemenangan gelar Michael Schumacher sebagai "hari paling indah dalam hidupku". Ia juga berterima kasih kepada tim Ferrari, basis penggemar mereka di seluruh dunia, pemilik mayoritas Ferrari yaitu FIAT, dan sponsor serta pemasok tim atas dukungan mereka yang berkelanjutan. Mantan juara dunia Jody Scheckter memuji baik Ferrari maupun Michael Schumacher, tetapi dengan candaan ia mengungkapkan rasa kecewa karena kehilangan statusnya sebagai Juara Dunia Pembalap terakhir Ferrari. Todt mengatakan bahwa Ferrari tidak akan sepenuhnya puas sampai mereka memenangkan Kejuaraan Konstruktor: "Kami membutuhkan tiga poin untuk gelar konstruktor dan kami tidak akan melepaskannya. Tetapi mari jangan khawatir tentang masa depan saat ini. Mari nikmati saat ini setidaknya selama lima menit." Namun, mantan Presiden Italia, Francesco Cossiga, mengkritik perilaku Michael Schumacher selama upacara podium, dengan Schumacher yang bertindak seolah-olah menjadi seorang konduktor ketika Lagu Kebangsaan Italia diputar. Michael Schumacher meminta maaf jika perilakunya dianggap tidak sopan dan mengatakan bahwa ia menghormati lagu kebangsaan tersebut.
Di luar lintasan, perdebatan tentang peraturan baru dalam lomba dan keterlibatan pengacara Roberto Causo sebagai pengawas lomba kembali berlanjut. Presiden FIA Max Mosley menerbitkan surat kepada Ron Dennis tertanggal 19 Oktober yang menuduhnya merusak citra F1 dengan pernyataan-pernyataan terbarunya mengenai masalah tersebut. Mosley juga mendukung proposal Whiting untuk menggunakan bendera-bendera untuk menindak perilaku saat lomba yang tidak sportif. Dennis meminta maaf atas pernyataannya, mengatakan bahwa ia tidak bermaksud merusak citra F1 atau tidak menghormati Causo. "Bukan niat saya untuk merusak olahraga yang telah saya abadikan sebagian besar hidup kerja saya di dalamnya," katanya. Direktur teknis tim Williams, Patrick Head, memuji performa Button dalam kondisi yang berubah-ubah sehingga membuatnya finis kelima, mengatakan: "Ia menjalani balapan yang luar biasa, sangat matang, dan sepenuhnya pantas mendapatkan posisi kelima."
Sebagai hasil dari perlombaan ini, Michael Schumacher memenangkan Kejuaraan Dunia Pembalap dengan keunggulan dua belas poin atas Häkkinen, yang dikonfirmasi sebagai peringkat kedua dalam kejuaraan. Coulthard tetap di posisi ketiga dengan 67 poin, sembilan poin di depan Barrichello dan 43 poin di depan Ralf Schumacher. Ferrari meningkatkan keunggulannya atas McLaren dalam Kejuaraan Dunia Konstruktor menjadi 13 poin. Williams meningkatkan selisihnya atas Benetton di posisi keempat sebanyak 16 poin, sementara BAR melampaui Jordan untuk posisi kelima dengan selisih 18 poin dengan satu perlombaan dalam musim yang tersisa.
Hasil
= Kualifikasi
== Lomba
=Pembalap yang mencatat poin kejuaraan dituliskan dalam teks tebal.
Klasemen setelah perlombaan
Teks tebal menunjukkan siapa yang masih memiliki kesempatan teoritis untuk menjadi Juara Dunia.
Catatan: Hanya lima posisi teratas yang disertakan untuk kedua tabel klasemen.
Catatan kaki
Referensi
Pranala luar
Kilas balik Grand Prix Jepang 2000 di YouTube
Kata Kunci Pencarian:
- Grand Prix Jepang
- Grand Prix F1 Jepang 2000
- Grand Prix F1 Malaysia 2000
- Grand Prix F1 Jepang 2001
- Grand Prix F1 Amerika Serikat 2000
- Grand Prix F1 Pasifik 1995
- Grand Prix Sepeda Motor
- Max Verstappen
- Williams Grand Prix Engineering
- Grand Prix F1 Jepang 2004
- Valentino Rossi