- Source: Hak kuasa keempat
Hak kuasa keempat mengacu pada pers dan media berita baik yang memiliki kapasitas eksplisit dalam melakukan advokasi maupun kemampuan implisit untuk membingkai isu-isu politik. Derivasi istilah ini muncul dari konsep tradisional Eropa tentang tiga kelompok kerajaan : pendeta, bangsawan, dan rakyat jelata. Istilah yang setara dengan "kekuatan keempat" agak jarang digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi digunakan dalam banyak bahasa Eropa, termasuk Jerman ( Vierte Gewalt ), Italia ( quarto potere ), Spanyol ( Cuarto poder ), Prancis ( Quatrième pouvoir ), Swedia ( tredje statsmakten [Estate Ketiga] ), Polandia ( Czwarta Władza ), dan Rusia ( четвёртая власть ) mengacu pada pemisahan kekuasaan pemerintah menjadi legislatif, eksekutif, dan yudikatif .
Pers
Dalam penggunaan modern, istilah ini diterapkan pada pers, dengan penggunaan paling awal dalam pengertian ini dijelaskan oleh Thomas Carlyle dalam bukunya On Heroes and Hero Worship (1840): "Burke mengatakan ada Tiga hak kuasa di Parlemen; tapi, di Galeri Naralapor di sana, terdapat Kelompok Keempat yang jauh lebih penting daripada mereka semua." (Tiga wilayah parlemen Inggris adalah: Lords Spiritual, Lords Temporal, dan Commons.) Jika Burke membuat pernyataan yang diasosiasikan Carlyle dengannya, Carlyle mungkin sudah memikirkan pernyataan itu. ketika dia menulis dalam bukunya Revolusi Perancis (1837) bahwa "Hak kuasa keempat, dari penyunting yang Mampu, bermunculan; bertambah dan berlipat ganda, tak tertahankan, tak terhitung." Di Prancis, tiga wilayah Jenderal Negara Prancis adalah: gereja, kaum bangsawan, dan warga kota yang memiliki hak pilih.
Carlyle, bagaimanapun, mungkin salah dalam atribusinya: Thomas Macknight, yang menulis pada tahun 1858, mengamati bahwa Burke hanyalah seorang panitia penghitung suara pada "kelahiran termasyhur dari Hak kuasa Keempat". Jika Burke dikecualikan, kandidat lain yang menciptakan istilah tersebut adalah Henry Brougham yang berbicara di Parlemen pada tahun 1823 atau 1824 dan Thomas Macaulay dalam esai tahun 1828 yang mengulas Sejarah Konstitusional Hallam : "Galeri tempat para naralapor duduk telah menjadi kawasan keempat dari alam." Pada tahun 1821, William Hazlitt menerapkan istilah tersebut pada seorang wartawan, William Cobbett, dan frasa tersebut segera menjadi mapan.
Dalam bahasa Inggris Amerika Serikat, frasa "hak kuasa keempat" dikontraskan dengan " cabang pemerintahan keempat ", sebuah istilah yang muncul karena tidak ada persamaan langsung dengan wilayah yang ada di Amerika Serikat. Kata “keempat” digunakan untuk menekankan independensi pers, sedangkan “cabang keempat” menunjukkan bahwa pers tidak independen terhadap pemerintah.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Hak kuasa keempat
- Hak asasi manusia
- Demokrasi
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
- Patriarki
- Deklarasi Hak-Hak
- Abdurrahman Wahid
- Pancasila
- Gerakan Hak-Hak Sipil Afrika-Amerika (1955-1968)
- Hak asasi manusia di Indonesia
- Kuching Declaration
- List of awards and nominations received by Siti Nurhaliza