- Source: Heinkel He 111
Heinkel He 111 adalah pesawat pengebom yang diproduksi pada tahun 1935 oleh pabrik Heinkel Flugzeugwerke, Jerman Nazi. Pesawat ini adalah pesawat pengebom utama yang digunakan Jerman selama the Blitz, yakni peristiwa pengeboman terhadap kota London, yakni Perang Inggris (the Battle of Britain) antara Angkatan Udara Jerman (Luftwaffe) dengan Angkatan Udara Inggris (Royal Air Force/RAF) pada 7 September 1940- Mei 1941.
Meski digunakan dalam Perang Inggris, Heinkel He 111 sebenarnya tidak diproduksi untuk digunakan dalam Perang Dunia Kedua. Apalagi Jerman terikat perjanjian Versailles, yang tidak mengizinkan Angkatan Udaranya memiliki pesawat militer, sehingga pesawat ini diproduksi dengan diam-diam sebagai pesawat komersial untuk Lufthansa Airlines. Pada tahun 1934, Angkatan Udara Jerman, Luftwaffe, meminta untuk memproduksi pesawat komersial besar, namun desainnya dirancang sedemikian rupa agar dengan mudah diubah menjadi pesawat bomber.
Heinkel He 111 kemudian dirancang oleh dua orang bernama Walter Gunter dan Siegfried Gunter berdasarkan model He 70 'blitz' pada saat itu. Ukuran badan dan tenaga mesin pesawat kemudian dilebarkan agar dapat membawa lebih banyak bom untuk dijadikan pesawat militer. Heinkel He 111 terbang pertama kalinya pada Februari 1935 dan dengan beberapa modifikasi yang pada saat itu dinilai sebagai pesawat berkinerja terbaik.
Pesawat Heinkel 111 pertama kali terbang pada tahun 1936 untuk maskapai Lufthansa dan dapat mengangkut 10 penumpang melintasi Eropa Barat. Selanjutnya versi militer dikembangkan pada tahun 1937 yang mampu mengangkut 1.700 kilogram bom dan versi terakhir beban yang dapat diangkut adalah seberat 2.000 kilogram bom. Heinkel 111 kemudian diujicoba saat perang saudara Spanyol.
Namun, pada tahun 1936, daya tenaga pesawat Heinkel He 111 dinilai kurang kuat sehingga seluruh pesawat yang telah diproduksi dijual kepada China. Mesin Heinkel yang semula menggunakan mesin kembar BMW 600 horse power diganti dengan mesin yang lebih kuat, yakni Daimler-Benz DB600A dengan tenaga 1.000 horse power yang digunakan untuk tipe Heinkel 111B. Tambahan tenaga ini cocok untuk model pesawat pengebom sekaligus menambah daya pacu kecepatannya menjadi 225 Mph. Upaya menambah daya mesin pesawat juga terus dilakukan sepanjang tahun 1937, bahkan beberapa varian dari Heinkel He 111 sudah seperti deretan indeks buku.
Pesawat ini diproduksi hingga mencapai 7.300 unit dengan berbagai variannya dan versi terakhirnya adalah CASA 2.111 yang dipergunakan oleh Spanyol hingga tahun 1975. Sebanyak 200 pesawat CASA versi 2.111B diproduksi di bawah lisensi hingga tahun 1956 oleh perusahaan Spanyol Construccionnes Aeronauticas S.A (CASA), dengan menggunakan dua mesin Rolls Royce. Setelah tidak digunakan oleh Angkatan Udara Spanyol pada tahun 1967, pesawat ini dijual ke Jerman dan terbang untuk terakhir kalinya pada September 1970.
Gunter Bersaudara
Walter dan Siegfried Gunter adalah saudara kembar. Pada tahun 1931, Gunter bersaudara direkrut oleh Ernst Heinkel untuk bekerja di perusahaannya di Rostock, di mana mereka merancang beberapa rancangan pesawat yang terkenal dan penting, antara lain Heinkel He 51, He 70 dan He 111. Setelah Perang Dunia Kedua usai, Siegfried Gunter bekerja di bengkel mobil milik mertuanya. Dia diculik oleh Soviet dan dideportasi ke Uni Soviet, di mana dia dipaksa bekerja untuk merancang pesawat Rusia. Hal ini menimbulkan mitos Perang Dingin bahwa Siegfried Gunter terlibat dalam merancang pesawat tempur Soviet yang terkenal, yakni MiG-15, meskipun Siegfried sendiri membantahnya.
Pada tahun 1952, dia kembali ke German Democratic Republic (Jerman Timur) dan kembali bekerja di Heinkel, setelah pindah ke Jerman Barat setahun kemudian. Siegfried terlibat dalam konstruksi pesawat EWR VJ 101, pesawat supersonik dunia pertama V/STOL dan pesawat transportasi V/STOL, VC 400. Kedua pesawat ini berupa prototipe dan tidak pernah diproduksi.
Spesifikasi
Varian dan Model
Keterangan: huruf "V" berarti model pesawat percobaan
Misi Operasi
Heinkel He 111 melakukan debut pertamanya dalam Perang Saudara Spanyol (1936-1939). Kemudian digunakan dalam invasi Jerman ke Polandia dan Phoney War (Oktober 1939-April 1940), penaklukan Denmark, Norwegia dan Perancis pada bulan Mei 1940. Pesawat ini juga terlibat dalam Perang Inggris dan invasi Jerman ke Uni Soviet pada tahun 1941 (Operasi Barbarossa).
Salah satu keberhasilan misi Heinkel He 111 adalah ketika menyerbu bandara Potavia, milik Uni Soviet, pada 21-22 Juni 1944. Setelah melakukan pengeboman terhadap Berlin, dengan pesawat B17 dan P-51, Angkatan Udara Jerman Luftwaffe melakukan serangan dadakan terhadap Potavia. Sebanyak 45 pesawat B17 dan 15-20 pesawat P-51 hancur dibom oleh Heinkel He 111.
Daftar Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Heinkel He 111
- Heinkel He 177
- Heinkel He 178
- Ernst Heinkel
- Pesawat pengebom sedang
- Fliegerführer Irak
- Pengeboman Warsawa dalam Perang Dunia II
- Luftwaffe
- Pertempuran Britania Raya
- Kapal perusak Jerman Z1 Leberecht Maass
- Heinkel He 111
- Heinkel He 111 operational history
- Heinkel
- Heinkel He 116
- Heinkel He 70 Blitz
- Heinkel He 177 Greif
- CASA 2.111
- Heinkel He 112
- Heinkel He 176
- Heinkel He 162 Volksjäger