- Source: Herbert Hoover
Herbert Clark Hoover (10 Agustus 1874 – 20 Oktober 1964) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-31 (1929-1933). Masa jabatan Hoover terutama dihantui oleh krisis ekonomi yang dimulai dari tahun 1929. Oleh karena itu perkampungan-perkampungan miskin di Amerika disebut Hooverville (Kota Hoover). Hoover juga merupakan seorang insinyur tambang, humanitarian, dan administrator. Ia memberikan contoh kebijakan Gerakan Penghematan dari Era Progresif, berpendapat bahwa hal itu adalah solusi teknis untuk semua masalah sosial dan ekonomi— Depresi Besar yang bermula saat ia menjadi presiden. Sebagai seorang insinyur pertambangan kaya sebelum masa kepresidenannya, Hoover memimpin Komisi Bantuan di Belgia pada masa perang, menjabat sebagai direktur Badan Pengawasan Makanan AS, dan menjabat sebagai menteri perdagangan AS.
Lahir dari keluarga Quaker di West Branch, Iowa, Hoover dibesarkan di Oregon. Dia adalah salah satu lulusan pertama Universitas Stanford yang baru pada tahun 1895. Dia mengambil posisi di sebuah perusahaan pertambangan yang berbasis di London yang bekerja di Australia dan Cina. Dia dengan cepat menjadi insinyur pertambangan yang kaya. Pada tahun 1914, saat pecahnya Perang Dunia I, ia mengorganisir dan mengepalai Komisi Bantuan di Belgia, sebuah organisasi bantuan internasional yang menyediakan makanan untuk Belgia yang sedang diduduki. Ketika AS memasuki perang pada tahun 1917, presiden Woodrow Wilson menunjuk Hoover untuk memimpin Food Administration. Ia menjadi terkenal sebagai "food czar" atau "raja makanan" di negaranya. Setelah perang, Hoover memimpin American Relief Administration, yang menyediakan makanan bagi jutaan orang yang kelaparan di Eropa Tengah dan Timur, khususnya Rusia. Pengabdian Hoover di masa perang membuatnya menjadi favorit banyak orang progresif, namun dia gagal mencari nominasi Partai Republik pada pemilihan presiden AS tahun 1920.
Hoover menjabat sebagai menteri perdagangan di bawah presiden Warren G. Harding dan Calvin Coolidge. Hoover adalah anggota Kabinet yang luar biasa aktif dan menonjol, yang kemudian dikenal sebagai "Sekretaris Perdagangan dan Wakil Menteri di semua departemen lainnya." Ia berpengaruh dalam perkembangan dari perjalanan udara dan radio. Dia memimpin tanggapan federal terhadap Banjir Besar Mississippi tahun 1927. Hoover memenangkan nominasi Partai Republik dalam pemilihan presiden tahun 1928 dan mengalahkan kandidat Partai Demokrat Al Smith dengan telak. Pada tahun 1929, Hoover menjabat sebagai presiden selama periode stabilitas ekonomi yang meluas. Namun, pada tahun pertamanya menjabat, pasar saham ambruk, menandakan dimulainya Depresi Hebat, yang mendominasi kepresidenan Hoover. Tanggapan Hoover terhadap depresi secara luas dipandang tidak memuaskan dan dia mengkambinghitamkan warga Amerika keturunan Meksiko atas krisis ekonomi tersebut. Sekitar 1,5-2 juta orang Amerika Meksiko “dipulangkan” secara paksa ke Meksiko dalam kampanye migrasi paksa yang dikenal sebagai Repatriasi Meksiko – mayoritas dari mereka lahir di Amerika Serikat.
Di tengah Depresi Hebat, Hoover dikalahkan secara telak oleh calon dari Partai Demokrat Franklin D. Roosevelt dalam pemilihan presiden tahun 1932. Masa pensiun Hoover berlangsung selama lebih dari 31 tahun, salah satu masa pensiun presiden terlama. Dia menulis banyak karya dan menjadi semakin konservatif saat pensiun. Dia mengkritik keras kebijakan luar negeri Roosevelt dan New Deal. Pada tahun 1940-an dan 1950-an, opini publik tentang Hoover meningkat sebagian besar karena pengabdiannya dalam berbagai penugasan untuk presiden Harry S. Truman dan Dwight D. Eisenhower, termasuk memimpin Hoover Commission yang berpengaruh. Penilaian kritis terhadap kepresidenannya oleh para sejarawan dan ilmuwan politik umumnya menempatkannya sebagai presiden yang jauh di bawah rata-rata dan berada di peringkat bawah, meskipun Hoover telah menerima pujian atas tindakannya sebagai pejabat kemanusiaan dan publik.
Awal Kehidupan dan Pendidikan
Herbert Clark Hoover lahir pada tanggal 10 Agustus 1874, di West Branch, Iowa. Ayahnya, Jesse Hoover, adalah seorang pandai besi dan pemilik toko peralatan pertanian keturunan Jerman, Swiss, dan Inggris. Ibu Hoover, Hulda Randall Minthorn, dibesarkan di Norwich, Ontario, Kanada, sebelum pindah ke Iowa pada tahun 1859. Seperti kebanyakan warga West Branch lainnya, Jesse dan Hulda adalah kaum Quaker. Sekitar usia dua tahun "Bertie", begitu dia dipanggil pada waktu itu, menderita serangan krup yang serius, dan untuk sesaat dianggap telah meninggal sampai disadarkan oleh pamannya, John Minthorn. Saat masih kecil ia sering disebut oleh ayahnya sebagai "tongkat kecilku di lumpur" ketika ia berulang kali terjebak dalam lumpur saat melintasi jalan tak beraspal. Keluarga Herbert berperan penting dalam kehidupan doa umum di kota itu, hampir seluruhnya disebabkan oleh peran ibu Hulda di gereja. Sebagai seorang anak, Hoover selalu bersekolah, namun dia tidak banyak membaca selain Alkitab. Ayah Hoover, yang terkenal di surat kabar lokal karena "wataknya yang menyenangkan dan cerah", meninggal pada tahun 1880 pada usia 34 tahun karena serangan jantung mendadak. Ibu Hoover meninggal pada tahun 1884 karena tipus, meninggalkan Hoover, kakak laki-lakinya, Theodore, dan adik perempuannya, May, sebagai yatim piatu. Hoover tinggal selama 18 bulan berikutnya bersama pamannya Allen Hoover di pertanian terdekat.
Pada bulan November 1885, Hoover dikirim ke Newberg, Oregon, untuk tinggal bersama pamannya John Minthorn, seorang dokter dan pengusaha Quaker yang putranya meninggal tahun sebelumnya. Rumah tangga Minthorn dianggap berbudaya dan mendidik, serta memiliki etos kerja yang kuat. Sama seperti West Branch, Newberg adalah kota perbatasan yang sebagian besar dihuni oleh kaum Quaker Midwestern. Minthorn memastikan bahwa Hoover menerima pendidikan, tetapi Hoover tidak menyukai banyaknya tugas yang diberikan kepadanya dan sering kali membenci Minthorn. Seorang pengamat menggambarkan Hoover sebagai "seorang yatim piatu [yang] tampaknya terabaikan dalam banyak hal". Hoover kuliah di Friends Pacific Academy (sekarang Universitas George Fox), tetapi keluar pada usia tiga belas tahun untuk menjadi asisten kantor di kantor real estate pamannya (Oregon Land Company) di Salem, Oregon. Meskipun dia tidak bersekolah di SMA, Hoover belajar pembukuan, mengetik, dan matematika di sekolah malam.
Hoover adalah anggota "Kelas Pionir" perdana Universitas Stanford, masuk pada tahun 1891 meskipun gagal dalam semua ujian masuk kecuali matematika. Selama tahun pertamanya, ia beralih jurusan dari teknik mesin ke geologi setelah bekerja untuk John Casper Branner, ketua departemen geologi Stanford. Selama tahun keduanya, untuk mengurangi biaya, Hoover mendirikan koperasi perumahan mahasiswa pertama di Stanford, "Romero Hall". Hoover adalah seorang mahasiswa biasa-biasa saja, dan dia menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja di berbagai pekerjaan paruh waktu atau berpartisipasi dalam kegiatan kampus. Meskipun awalnya dia pemalu di antara sesama mahasiswa, Hoover memenangkan pemilihan sebagai bendahara mahasiswa dan menjadi terkenal karena ketidaksukaannya terhadap persaudaraan dan perkumpulan mahasiswa. Dia menjabat sebagai manajer mahasiswa tim bisbol dan football, dan membantu mengatur Big Game perdana melawan Universitas California. Selama musim panas sebelum dan sesudah tahun terakhirnya, Hoover magang di bawah bimbingan ahli geologi ekonomi Waldemar Lindgren dari United States Geological Survey; pengalaman ini meyakinkan Hoover untuk mengejar karier sebagai ahli geologi pertambangan.
Perang Dunia I dan setelahnya
= Bantuan di Eropa
=Perang Dunia I pecah pada bulan Agustus 1914, mengadu Jerman dan sekutunya melawan Perancis dan sekutunya. Rencana Schlieffen Jerman adalah meraih kemenangan cepat dengan bergerak melalui Belgia yang netral untuk mengepung Tentara Prancis di timur Paris. Manuver tersebut gagal mencapai Paris tetapi Jerman menguasai hampir seluruh Belgia selama perang berlangsung. Hoover dan pengusaha Amerika lainnya yang berbasis di London membentuk sebuah komite untuk mengatur pemulangan sekitar 100.000 orang Amerika yang terdampar di Eropa. Hoover ditunjuk sebagai ketua komite dan dengan persetujuan Kongres dan pemerintahan Wilson, ia mengambil alih distribusi bantuan kepada orang Amerika di Eropa. Hoover kemudian menyatakan, "Saya tidak menyadarinya saat ini, namun pada tanggal 3 Agustus 1914, karier saya berakhir selamanya. Saya berada di jalan licin dalam kehidupan publik." Pada awal Oktober 1914, organisasi Hoover telah menyebar bantuan kepada setidaknya 40.000 orang Amerika.
Invasi Jerman ke Belgia pada bulan Agustus 1914 memicu krisis pangan di Belgia, yang sangat bergantung pada impor pangan. Jerman menolak bertanggung jawab memberi makan warga Belgia di wilayah yang direbut, dan Inggris menolak mencabut blokade mereka terhadap Belgia yang diduduki Jerman kecuali pemerintah AS mengawasi impor makanan Belgia sebagai pihak netral dalam perang tersebut. Dengan kerja sama pemerintahan Wilson dan CNSA, sebuah organisasi bantuan Belgia, Hoover membentuk Komisi Bantuan Belgia (CRB). CRB memperoleh dan mengimpor jutaan ton bahan makanan untuk didistribusikan oleh CNSA, dan membantu memastikan bahwa tentara Jerman tidak mengambil alih makanan tersebut. Sumbangan swasta dan hibah pemerintah menyuplai sebagian besar anggaran sebesar $11 juta per bulan, dan CRB menjadi republik pemberi bantuan yang benar-benar independen, dengan bendera, angkatan laut, pabrik, penggilingan, dan jalur kereta api sendiri.
Hoover bekerja 14 jam sehari dari London, mengatur distribusi lebih dari dua juta ton makanan kepada sembilan juta korban perang. Dalam bentuk awal diplomasi ulang-alik, ia menyeberangi Laut Utara sebanyak empat puluh kali untuk bertemu dengan pihak berwenang Jerman dan membujuk mereka agar mengizinkan pengiriman makanan. Dia juga meyakinkan Menteri Keuangan Inggris David Lloyd George untuk mengizinkan individu mengirim uang kepada rakyat Belgia, sehingga mengurangi beban kerja CRB. Atas permintaan pemerintah Prancis, CRB mulai mengirimkan pasokan kepada masyarakat Prancis Utara yang diduduki Jerman pada tahun 1915. Diplomat Amerika Walter Page menggambarkan Hoover sebagai "mungkin satu-satunya orang yang hidup yang secara pribadi (yaitu, tanpa memegang jabatan) menegosiasikan pemahaman dengan pemerintah Inggris, Prancis, Jerman, Belanda dan Belgia".
= Administrasi Pangan AS
=Perang terhadap Jerman dideklarasikan pada bulan April 1917, dan makanan Amerika sangat penting bagi kemenangan Sekutu. Ketika AS melakukan mobilisasi untuk berperang, Presiden Wilson menunjuk Hoover untuk mengepalai Administrasi Makanan AS, yang bertugas memastikan kebutuhan pangan negara selama perang. Hoover berharap untuk bergabung dengan pemerintahan dalam kapasitas tertentu setidaknya sejak tahun 1916, dan dia memperoleh posisi tersebut setelah melobi beberapa anggota Kongres dan orang kepercayaan Wilson, Edward M. House. Mendapatkan julukan "raja pangan", Hoover merekrut pasukan sukarelawan yang terdiri dari ratusan ribu wanita dan menyebarkan propaganda di bioskop, sekolah, dan gereja. Dia dengan hati-hati memilih orang-orang untuk membantu kepemimpinan lembaga tersebut—Alonzo E. Taylor (kemampuan teknis), Robert Taft (asosiasi politik), Gifford Pinchot (pengaruh pertanian) dan Julius Barnes (ketajaman bisnis).
Perang Dunia I telah menciptakan krisis pangan global yang secara dramatis meningkatkan harga pangan dan menyebabkan kerusuhan pangan dan kelaparan di negara-negara yang berperang. Tujuan utama Hoover sebagai "raja pangan" adalah menyediakan pasokan bagi Sekutu, namun ia juga berusaha menstabilkan harga dalam negeri dan mencegah kelangkaan dalam negeri. Berdasarkan kewenangan luas yang diberikan oleh Undang-Undang Pengendalian Makanan dan Bahan Bakar, Badan Pengawasan Makanan mengawasi produksi pangan di seluruh Amerika Serikat, dan badan tersebut dapat menggunakan wewenangnya untuk membeli, mengimpor, menyimpan dan menjual makanan. Hoover bertekad untuk menghindari penjatahan sehingga ia menetapkan hari-hari tertentu bagi masyarakat untuk menghindari makan makanan tertentu dan menyimpannya untuk jatah tentara: hari Senin tanpa daging, hari Rabu tanpa gandum, dan "jika ragu, makanlah kentang". Kebijakan ini dijuluki "Hooverizing" oleh wartawan pemerintah, meskipun Hoover terus-menerus memerintahkan agar publisitas tidak menyebut namanya. Badan Administrasi Pangan mengirimkan 23 juta metrik ton makanan ke Sekutu, mencegah kejatuhan mereka dan membuat Hoover mendapat pujian besar. Sebagai kepala Administrasi Pangan, Hoover memperoleh banyak pengikut di Amerika Serikat, terutama di kalangan progresif yang melihat Hoover sebagai administrator handal dan simbol efisiensi. Dia terpilih menjadi anggota American Philosophical Society selama masa jabatannya.
= Pemilu 1920
=Hoover kurang dikenal di kalangan masyarakat Amerika sebelum tahun 1914, tetapi pengabdiannya di pemerintahan Wilson menjadikannya sebagai pesaing dalam pemilihan presiden tahun 1920. Dorongan Hoover pada masa perang yang mendukung kenaikan pajak, kritik terhadap tindakan Jaksa Agung A. Mitchell Palmer selama masa Ketakutan Merah Pertama, dan dukungannya terhadap langkah-langkah seperti upah minimum, empat puluh delapan jam kerja dalam seminggu, dan penghapusan pekerja anak membuatnya menarik bagi kaum progresif dari kedua belah pihak. Meskipun ia pernah bertugas di pemerintahan Demokrat di bawah Woodrow Wilson, Hoover tidak pernah berafiliasi erat dengan Partai Demokrat atau Partai Republik. Dia awalnya berusaha untuk tidak berkomitmen pada partai mana pun pada pemilu 1920, dengan harapan salah satu dari dua partai besar tersebut akan memilihnya sebagai presiden pada konvensi nasional mereka. Pada bulan Maret 1920, dia mengubah strategi dan mendeklarasikan dirinya sebagai seorang Republikan; dia sebagian besar termotivasi oleh keyakinan bahwa Partai Demokrat memiliki peluang kecil untuk menang. Terlepas dari ketenaran nasionalnya, pengabdian Hoover di pemerintahan Wilson telah mengasingkan para petani dan Partai Republik yang konservatif, dan pencalonannya sebagai presiden gagal setelah kekalahannya di pemilihan pendahuluan California oleh favorite son, Hiram Johnson. Pada Konvensi Nasional Partai Republik tahun 1920, Warren G. Harding muncul sebagai kandidat kompromi setelah konvensi tersebut menemui jalan buntu antara pendukung Johnson, Leonard Wood dan Frank Orren Lowden. Hoover mendukung Harding selama kampanye sebelum pemilihan umum, dan dia mulai meletakkan dasar bagi pencalonan presiden di masa depan untuk dirinya dengan membangun basis pendukung yang kuat di Partai Republik.
Menteri Perdagangan (1921–1928)
Setelah terpilih sebagai presiden pada tahun 1920, Harding memberi jabatan kepada Hoover atas dukungannya, menawarkan untuk menunjuknya sebagai Menteri Dalam Negeri atau Menteri Perdagangan. Menteri Perdagangan dianggap sebagai jabatan kecil di Kabinet, dengan tanggung jawab yang terbatas dan tidak jelas, namun Hoover memutuskan untuk menerima posisi tersebut. Sikap Hoover yang progresif, dukungan yang berkelanjutan terhadap Liga Bangsa-Bangsa dan perpindahannya ke Partai Republik baru-baru ini menimbulkan penentangan terhadap pengangkatannya dari banyak anggota Senat dari Partai Republik. Untuk mengatasi pertentangan ini, Harding memasangkan pencalonan Hoover dengan pencalonan Andrew Mellon yang didukung konservatif sebagai Menteri Keuangan sehingga pencalonan Hoover dan Mellon dapat disetujui oleh Senat. Hoover menjabat sebagai Menteri Perdagangan dari tahun 1921 hingga 1929, bertugas di bawah kepemimpinan Harding hingga kematian Harding pada tahun 1923, ia lantas bertugas di bawah Presiden Calvin Coolidge. Di saat beberapa anggota paling terkemuka dari pemerintahan Harding, termasuk Jaksa Agung Harry M. Daugherty dan Menteri Dalam Negeri Albert B. Fall terlibat dalam skandal besar, Hoover muncul tanpa cela dari penyelidikan terhadap pemerintahan Harding.
Hoover membayangkan bahwa Departemen Perdagangan sebagai pusat pertumbuhan dan stabilitas negara. Pengalamannya memobilisasi perekonomian masa perang meyakinkannya bahwa pemerintah federal dapat meningkatkan efisiensi dengan menghilangkan limbah, meningkatkan produksi, mendorong penerapan praktik berbasis data, berinvestasi pada infrastruktur serta melestarikan sumber daya alam. Orang-orang sezamannya menggambarkan pendekatan Hoover sebagai "alternatif ketiga" antara "kapitalisme yang tidak terkendali" dan sosialisme, yang semakin populer di Eropa. Hoover berusaha untuk memupuk keseimbangan antara tenaga kerja, modal dan pemerintah. Oleh sebab itu, ia dicap sebagai korporat atau asosiasionalis. Prioritas utama dirinya adalah diplomasi ekonomi, termasuk mendorong pertumbuhan ekspor, serta perlindungan terhadap praktik monopoli pemerintah asing, khususnya di bidang karet dan kopi.
= Regulasi Radio dan Perjalanan Udara
=Antara tahun 1923 dan 1929, jumlah keluarga yang memiliki radio meningkat dari 300.000 menjadi 10 juta dan masa jabatan Hoover sebagai Menteri Perdagangan sangat memengaruhi penggunaan radio di Amerika Serikat. Pada awal dan pertengahan tahun 1920-an, konferensi radio Hoover memainkan peran penting dalam organisasi, pengembangan, dan regulasi penyiaran radio. Hoover juga membantu mengesahkan Undang-Undang Radio tahun 1927, yang mengizinkan pemerintah untuk campur tangan dan menghapuskan stasiun radio yang dianggap "tidak berguna" bagi publik. Upaya Hoover dalam mengatur radio tidak didukung oleh semua anggota kongres, dan dia mendapat banyak tentangan dari Senat dan pemilik stasiun radio.
Hoover juga berpengaruh dalam perkembangan awal perjalanan udara, dan dia berupaya menciptakan industri swasta yang berkembang pesat yang didorong oleh subsidi tidak langsung dari pemerintah. Ia mendorong pengembangan lahan pendaratan darurat, mewajibkan semua landasan pacu dilengkapi dengan lampu dan pancaran radio, dan mendorong para petani untuk menggunakan pesawat terbang untuk membersihkan debu tanaman. Dia juga menetapkan kekuasaan pemerintah federal untuk memeriksa pesawat dan memberi lisensi kepada pilot, yang kemudian menjadi preseden bagi Federal Aviation Administration atau Administrasi Penerbangan Federal.
= Kebijakan Lain
=Dengan tujuan mendorong investasi bisnis yang bijaksana, Hoover menjadikan Departemen Perdagangan sebagai pusat informasi. Dia merekrut banyak akademisi dari berbagai bidang dan menugaskan mereka untuk menerbitkan laporan tentang berbagai aspek perekonomian, termasuk produksi baja dan film. Untuk menghilangkan limbah, ia mendorong standarisasi produk seperti ban mobil dan dot botol bayi. Upaya lain untuk menghilangkan limbah termasuk mengurangi kerugian tenaga kerja akibat perselisihan perdagangan dan fluktuasi musiman, mengurangi kerugian industri akibat kecelakaan dan cedera, dan mengurangi jumlah minyak mentah yang tumpah selama ekstraksi dan pengiriman. Dia mempromosikan perdagangan internasional dengan membuka kantor di luar negeri untuk memberi nasihat kepada para pengusaha. Hoover juga sangat bersemangat untuk mempromosikan film-film Hollywood di luar negeri. Kampanye "Own Your Own Home" merupakan kolaborasi untuk mempromosikan kepemilikan tempat tinggal keluarga tunggal. Kampanye ini bekerja sama dengan kelompok-kelompok seperti gerakan Better Houses in America, Biro Arstiek Layanan Rumah Kecil dan Biro Modernisasi Rumah.
= Pemilihan Presiden 1928
=Hoover diam-diam mengumpulkan dukungan untuk pencalonan presiden di masa depan sepanjang tahun 1920-an, namun ia dengan hati-hati menghindari mengasingkan Coolidge, yang mungkin bisa mencalonkan diri untuk masa jabatan berikutnya dalam pemilihan presiden tahun 1928. Namun, Hoover serta seluruh masyarakat Amerika Serikat terkejut ketika Coolidge mengumumkan pada bulan Agustus 1927 bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi. Karena Coolidge akan pensiun, Hoover segera muncul sebagai calon terdepan untuk nominasi Partai Republik tahun 1928 dan dia dengan cepat membentuk tim kampanye yang kuat yang dipimpin oleh Hubert Work, Will H. Hays dan Reed Smoot. Coolidge enggan mempromosikan Hoover sebagai penggantinya; pada suatu kesempatan dia berkomentar bahwa, "selama enam tahun pria itu telah memberi saya nasihat yang tidak diminta—semuanya berakhir buruk". Meskipun pendapatnya terhadap Hoover tidak baik, Coolidge tidak memiliki keinginan untuk memecah belah partai dengan secara terbuka menentang pencalonan Menteri Perdagangan yang populer itu.
Banyak pemimpin Partai Republik yang waspada mencari kandidat alternatif, seperti Menteri Keuangan Andrew Mellon atau mantan Menteri Luar Negeri Charles Evans Hughes. Namun, Hughes dan Mellon menolak untuk mencalonkan diri dan calon pesaing lainnya seperti Frank Orren Lowden dan Wakil Presiden Charles G. Dawes gagal mendapatkan dukungan luas. Hoover memenangkan nominasi presiden pada pemungutan suara pertama Konvensi Nasional Partai Republik tahun 1928. Delegasi konvensi mempertimbangkan untuk mencalonkan kembali Wakil Presiden Charles Dawes sebagai pasangan Hoover, tetapi Coolidge, yang membenci Dawes, mengatakan bahwa ini akan menjadi "penghinaan pribadi" baginya. Konvensi tersebut malah memilih Senator Charles Curtis dari Kansas. Hoover menerima nominasi di Stadion Stanford, mengatakan kepada banyak orang bahwa ia akan melanjutkan kebijakan pemerintahan Harding dan Coolidge. Partai Demokrat mencalonkan gubernur New York Al Smith, yang menjadi calon presiden dari partai besar Katolik pertama.
Hoover memusatkan kampanyenya pada rekam jejak perdamaian dan kemakmuran Partai Republik, serta reputasinya sendiri sebagai insinyur dan pejabat publik yang sukses. Karena enggan memberikan pidato politik, Hoover sebagian besar tidak ikut campur dan menyerahkan kampanye kepada Curtis dan anggota Partai Republik lainnya. Smith lebih karismatik dan supel dibandingkan Hoover, namun kampanyenya dirusak oleh anti-Katolik dan penolakannya yang terang-terangan terhadap kebijakan Prohibition (Larangan). Hoover tidak pernah menjadi pendukung garis keras Larangan, tetapi dia menerima rencana Partai Republik dan mengeluarkan pernyataan ambivalen yang menyebut Larangan sebagai "eksperimen sosial dan ekonomi yang hebat, motif yang mulia dan tujuan yang luas". Di Selatan, Hoover dan partai nasional menerapkan strategi "lily-white", menyingkirkan anggota Partai Republik kulit hitam dari posisi kepemimpinan dalam upaya untuk menjilat orang kulit putih Selatan.
Hoover mempertahankan keunggulan dalam jajak pendapat sepanjang kampanye tahun 1928, dan dia dengan telak mengalahkan Smith pada hari pemilihan, memperoleh 58 persen popular vote dan 444 dari 531 electoral vote. Para sejarawan sepakat bahwa reputasi nasional Hoover dan perekonomian yang berkembang pesat serta ditambah dengan perpecahan mendalam di Partai Demokrat mengenai agama dan Larangan, menjamin kemenangan telaknya. Seruan Hoover kepada pemilih kulit putih Selatan berhasil memecahkan "Solid South", dan dia memenangkan lima negara bagian Selatan. Kemenangan Hoover mendapat sambutan positif dari surat kabar; seseorang menulis bahwa Hoover akan "begitu kuatnya menjalankan tugas-tugas yang ada di hadapan bangsa ini sehingga di akhir delapan tahun masa jabatannya sebagai presiden, kita akan melihat kembali era pencapaian yang luar biasa".
Kepresidenan (1928-1932)
Hoover melihat kepresidenan sebagai sarana untuk memperbaiki kondisi seluruh warga Amerika dengan mendorong kerja sama publik-swasta—yang ia sebut sebagai "volunteerism". Dia cenderung menentang paksaan atau intervensi pemerintah, karena menurutnya hal tersebut melanggar cita-cita Amerika tentang individualisme dan kemandirian. RUU besar pertama yang ia tandatangani, Undang-Undang Pemasaran Pertanian tahun 1929, membentuk Dewan Pertanian Federal untuk menstabilkan harga pertanian. Hoover memanfaatkan banyak komisi untuk mempelajari permasalahan dan mengusulkan solusi, dan banyak dari komisi tersebut disponsori oleh donor swasta dan bukan oleh pemerintah. Salah satu komisi yang dibentuk oleh Hoover, yaitu Komite Penelitian Tren Sosial, ditugaskan untuk mensurvei keseluruhan masyarakat Amerika. Ia menunjuk Kabinet yang sebagian besar terdiri dari kaum konservatif yang kaya dan berorientasi bisnis, termasuk Menteri Keuangan Andrew Mellon. Lou Henry Hoover adalah seorang Ibu Negara sekaligus aktivis. Dia melambangkan perempuan baru di era pasca-Perang Dunia I: cerdas, kuat dan sadar akan berbagai kemampuan perempuan.
= Depresi Besar
=Saat menjabat, Hoover mengatakan bahwa "dengan adanya kesempatan untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan selama delapan tahun terakhir, dengan pertolongan Tuhan kita akan segera tiba di hari ketika kemiskinan akan dilenyapkan dari negara ini". Setelah melihat manfaat kemakmuran yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, banyak orang yang memiliki rasa optimisme yang sama seperti Hoover. Pasar saham yang sudah bullish naik lebih tinggi lagi seiring bergabungnya Hoover. Optimisme ini menyembunyikan beberapa ancaman terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi AS, termasuk krisis pertanian yang berkepanjangan, jenuhnya barang-barang konsumsi seperti mobil, dan meningkatnya ketimpangan pendapatan. Aspek yang paling berbahaya bagi perekonomian adalah spekulasi berlebihan yang telah menaikkan harga saham jauh melampaui nilainya. Beberapa regulator dan bankir telah memperingatkan Coolidge dan Hoover bahwa kegagalan untuk mengekang spekulasi akan menyebabkan "salah satu bencana keuangan terbesar yang pernah terjadi di negara ini," namun kedua presiden tersebut enggan untuk terlibat dalam cara kerja Federal Reserve System yang mengatur bank.
Pada akhir Oktober 1929, pasar saham ambruk dan perekonomian dunia mulai terjerumus ke dalam Depresi Besar. Penyebab Depresi Besar masih menjadi bahan perdebatan, namun Hoover memandang kurangnya kepercayaan terhadap sistem keuangan sebagai masalah ekonomi mendasar yang dihadapi negara ini. Dia berusaha menghindari intervensi federal langsung karena percaya bahwa cara terbaik untuk meningkatkan perekonomian adalah melalui penguatan bisnis seperti bank dan kereta api. Dia juga khawatir bahwa mengizinkan individu untuk menerima "donasi" akan melemahkan negara secara permanen. Sebaliknya, Hoover sangat yakin bahwa pemerintah daerah dan sumbangan swasta harus memenuhi kebutuhan individu.
Kebijakan Awal
Meskipun ia berusaha memberikan dampak positif pada peristiwa Black Tuesday, Hoover bergerak cepat untuk mengatasi keruntuhan pasar saham. Pada hari-hari setelah Black Tuesday, Hoover mengumpulkan para pemimpin bisnis dan buruh untuk meminta mereka menghindari pemotongan gaji dan penghentian pekerjaan sementara negara tersebut menghadapi apa yang dia yakini akan menjadi resesi singkat yang mirip dengan Depresi 1920–21. Hoover juga meyakinkan perusahaan kereta api dan utilitas publik untuk meningkatkan pengeluaran untuk konstruksi dan pemeliharaan, kemudian Federal Reserve mengumumkan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga. Pada awal tahun 1930, Hoover memperoleh tambahan $100 juta dari Kongres untuk melanjutkan kebijakan pinjaman dan pembelian Dewan Pertanian Federal. Tindakan-tindakan ini secara kolektif dirancang untuk mencegah siklus deflasi dan memberikan stimulus fiskal. Pada saat yang sama, Hoover menentang usulan Kongres untuk memberikan bantuan federal kepada para pengangguran, karena ia percaya bahwa program tersebut adalah tanggung jawab pemerintah negara bagian dan lokal serta organisasi filantropi.
Hoover menjabat dengan harapan menaikkan tarif pertanian untuk membantu petani yang terguncang akibat krisis pertanian pada tahun 1920-an, namun upayanya untuk menaikkan tarif pertanian dikaitkan dengan rancangan undang-undang yang secara luas menaikkan tarif. Hoover menolak untuk terlibat jauh dalam perdebatan kongres mengenai tarif, kemudian Kongres menghasilkan rancangan undang-undang tarif yang menaikkan tarif banyak barang. Meskipun RUU tersebut tidak populer secara luas, Hoover merasa bahwa dia tidak dapat menolak pencapaian legislatif utama dari Kongres ke-71 yang dikuasai Partai Republik. Meskipun banyak ekonom keberatan, Hoover menandatangani Undang-Undang Tarif Smoot–Hawley menjadi undang-undang pada bulan Juni 1930. Kanada, Perancis dan negara-negara lain membalas dengan menaikkan tarif, sehingga mengakibatkan kontraksi perdagangan internasional dan memburuknya perekonomian. Anggota Partai Republik progresif seperti Senator William E. Borah dari Idaho marah ketika Hoover menandatangani undang-undang tarif tersebut. Hubungan Hoover dengan sayap partai tersebut akhirnya tidak pernah pulih.
Kebijakan Lanjutan
Pada akhir tahun 1930, tingkat pengangguran nasional telah mencapai 11,9 persen, namun belum jelas bagi sebagian besar orang Amerika bahwa kemerosotan ekonomi akan lebih buruk daripada Depresi tahun 1920–21. Serangkaian kegagalan bank pada akhir tahun 1930 menandai keruntuhan perekonomian yang lebih besar pada tahun 1931. Ketika negara-negara lain meninggalkan standar emas, Hoover menolak untuk meninggalkannya; ia mencemooh sistem moneter lain sebagai "kolektivisme". Hoover memandang lemahnya perekonomian Eropa sebagai penyebab utama masalah ekonomi di Amerika Serikat. Menanggapi jatuhnya perekonomian Jerman, Hoover mengerahkan dukungan kongres untuk moratorium atau penangguhan pembayaran satu tahun utang perang Eropa. Moratorium Hoover mendapat sambutan hangat di Eropa dan Amerika Serikat, namun Jerman masih berada di ambang gagal bayar atas pinjamannya. Ketika perekonomian dunia memburuk, pemerintahan demokratis pun tumbang; di Jerman, Adolf Hitler selaku pemimpin Partai Nazi mengambil alih kekuasaan dan membubarkan Republik Weimar.
Pada pertengahan tahun 1931, tingkat pengangguran telah mencapai 15 persen, sehingga menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar bahwa negara tersebut sedang mengalami depresi yang jauh lebih buruk daripada krisis ekonomi yang terjadi baru-baru ini. Sebagai seorang pria pendiam yang takut berbicara di depan umum, Hoover membiarkan lawan-lawannya di Partai Demokrat menuduhnya sebagai orang yang dingin, tidak kompeten, reaksioner dan tidak bisa dihubungi. Penentang Hoover memberinya julukan yang berisi fitnah dan ejekan, seperti "Hooverville" (kota kumuh dan perkemahan tunawisma), "kulit Hoover" (kardus yang digunakan untuk menutupi lubang di sol sepatu), dan "selimut Hoover" (koran bekas untuk menghangatkan tubuh). Sementara Hoover terus menolak upaya bantuan langsung federal, Gubernur Franklin D. Roosevelt dari New York meluncurkan Administrasi Bantuan Darurat Sementara untuk memberikan bantuan kepada para pengangguran. Partai Demokrat memposisikan program tersebut sebagai alternatif yang lebih baik terhadap dugaan sikap apatis Hoover terhadap para pengangguran, meskipun Hoover yakin bahwa program tersebut adalah tanggung jawab pemerintah negara bagian dan lokal.
Perekonomian terus memburuk, dengan tingkat pengangguran mendekati 23 persen pada awal tahun 1932 sehingga Hoover akhirnya mengindahkan seruan untuk intervensi federal yang lebih langsung. Pada bulan Januari 1932, ia meyakinkan Kongres untuk mengesahkan pendirian Reconstruction Finance Corporation (RFC), yang akan memberikan pinjaman yang dijamin pemerintah kepada lembaga keuangan, perusahaan kereta api dan pemerintah daerah. RFC menyelamatkan banyak bisnis dari kegagalan, namun gagal merangsang pinjaman komersial seperti yang diharapkan Hoover, sebagian karena RFC dijalankan oleh bankir konservatif yang tidak mau memberikan pinjaman berisiko. Pada bulan yang sama ketika RFC didirikan, Hoover menandatangani Undang-Undang Bank Pinjaman Rumah Federal, mendirikan 12 bank distrik yang diawasi oleh Federal Home Loan Bank Board dengan cara yang mirip dengan Sistem Federal Reserve. Dia juga membantu mengatur pengesahan Undang-Undang Glass–Steagall tahun 1932, undang-undang perbankan darurat yang dirancang untuk memperluas kredit perbankan dengan memperluas jaminan yang diizinkan oleh bank-bank Federal Reserve untuk dipinjamkan. Karena langkah-langkah ini gagal membendung krisis ekonomi, Hoover menandatangani Undang-Undang Bantuan Darurat dan Konstruksi, sebuah rancangan undang-undang pekerjaan umum senilai $2 miliar, pada bulan Juli 1932.
= Hak-hak sipil dan Repatriasi Meksiko
=Hoover jarang menyebut hak-hak sipil saat dia menjadi presiden. Dia percaya bahwa orang Afrika-Amerika dan ras lain dapat meningkatkan diri mereka melalui pendidikan dan inisiatif individu. Hoover menunjuk lebih banyak orang Afrika-Amerika untuk posisi federal daripada saat pemerintahan Harding dan Coolidge, tetapi banyak pemimpin Afrika-Amerika mengutuk berbagai aspek pemerintahan Hoover, termasuk keengganan Hoover untuk mendorong undang-undang anti-hukuman penghakiman massa di tingkat federal. Hoover juga terus menerapkan strategi lily-white, menyingkirkan orang Afrika-Amerika dari posisi kepemimpinan di Partai Republik dalam upaya untuk mengakhiri dominasi Partai Demokrat di Selatan. Meskipun Robert Moton dan beberapa pemimpin kulit hitam lainnya menerima strategi lily-white sebagai tindakan sementara, sebagian besar pemimpin Afrika-Amerika merasa marah. Hoover semakin mengasingkan para pemimpin kulit hitam dengan mencalonkan hakim konservatif Selatan John J. Parker ke Mahkamah Agung; Pencalonan Parker akhirnya gagal di Senat karena tentangan dari NAACP dan buruh terorganisir. Banyak pemilih kulit hitam beralih ke Partai Demokrat pada pemilu tahun 1932, dan orang Amerika keturunan Afrika kemudian menjadi bagian penting dari koalisi New Deal pimpinan Franklin Roosevelt.
Sebagai bagian dari upayanya untuk membatasi pengangguran, Hoover berusaha mengurangi imigrasi ke Amerika Serikat. Pada tahun 1930 ia mengumumkan perintah eksekutif yang mewajibkan individu untuk memiliki pekerjaan sebelum bermigrasi ke Amerika Serikat. Pemerintahan Hoover memulai kampanye untuk mengadili imigran ilegal di Amerika Serikat, yang berdampak paling parah terhadap orang Amerika Meksiko, terutama mereka yang tinggal di California Selatan. Banyak dari deportasi tersebut diawasi oleh otoritas negara bagian dan lokal yang bertindak atas dorongan dari Pemerintahan Hoover. Selama tahun 1930-an, sekitar satu juta orang Amerika keturunan Meksiko dipaksa "dipulangkan" ke Meksiko; sekitar enam puluh persen dari mereka yang dideportasi adalah warga negara yang memiliki hak warga negara sejak lahir. Menurut profesor hukum Kevin R. Johnson, kampanye repatriasi memenuhi standar hukum modern mengenai pembersihan etnis atau genosida, karena melibatkan pemindahan paksa kelompok ras minoritas yang dilakukan oleh aktor pemerintah.
Hoover juga menggagas Bureau of Indian Affairs (Biro Urusan Indian) untuk membatasi eksploitasi penduduk asli Amerika.
= Kampanye Pilpres tahun 1932
=Pada pertengahan tahun 1931, hanya sedikit pengamat yang berpendapat bahwa Hoover memiliki harapan besar untuk memenangkan masa jabatan kedua di tengah krisis ekonomi yang sedang berlangsung. Harapan Partai Republik begitu suram sehingga Hoover tidak menghadapi perlawanan serius untuk pencalonannya kembali pada Konvensi Nasional Partai Republik tahun 1932. Coolidge dan tokoh Partai Republik lainnya melewatkan kesempatan untuk menantang Hoover. Franklin D. Roosevelt memenangkan nominasi presiden pada pemungutan suara keempat Konvensi Nasional Partai Demokrat tahun 1932, mengalahkan calon dari Partai Demokrat tahun 1928, Al Smith. Partai Demokrat menyerang Hoover sebagai penyebab Depresi Hebat, dan karena sikapnya yang acuh tak acuh terhadap penderitaan jutaan orang. Sebagai Gubernur New York, Roosevelt telah meminta badan legislatif New York untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, sehingga membangun reputasi Roosevelt sebagai orang yang lebih mendukung intervensi pemerintah selama krisis ekonomi. Partai Demokrat, termasuk Al Smith dan para pemimpin nasional lainnya, bersatu mendukung Roosevelt, sementara Partai Republik progresif seperti George Norris dan Robert La Follette Jr. meninggalkan Hoover. Kebijakan Larangan (Prohibition) semakin tidak populer karena semakin jelas bahwa negara bagian dan daerah membutuhkan uang pajak. Hoover mengusulkan amandemen konstitusi baru yang tidak menjelaskan secara spesifik. Platform Roosevelt menjanjikan pencabutan Amandemen ke-18 tersebut.
Hoover awalnya hanya berencana untuk menyampaikan satu atau dua pidato besar dan menyerahkan sisa kampanyenya kepada kuasanya, seperti yang biasanya dilakukan oleh presiden yang sedang menjabat. Namun, didorong oleh permohonan Partai Republik dan kemarahan oleh klaim Partai Demokrat, Hoover ikut campur dalam keributan publik. Dalam sembilan pidato radio utamanya, Hoover membela pemerintahan dan filosofi pemerintahannya, mendesak para pemilih untuk berpegang pada "fondasi pengalaman" dan menolak gagasan bahwa intervensi pemerintah dapat menyelamatkan negara dari Depresi. Dalam perjalanan kampanyenya di seluruh negeri, Hoover mungkin dihadapkan pada massa yang paling bermusuhan yang pernah dilihat oleh presiden yang sedang menjabat. Selain kereta dan iring-iringan mobilnya dilempari telur dan buah busuk, dirinya juga sering dicemooh saat berbicara. Bahkan pada beberapa kesempatan, Dinas Rahasia dapat menghentikan upaya untuk membunuh Hoover, termasuk menangkap seorang pria yang berada di dekat Hoover sambil membawa dinamit, dan satu lagi orang yang sudah melepaskan beberapa paku dari rel di depan kereta presiden. Upaya Hoover untuk membenarkan pemerintahannya tidak mendapat tanggapan apa pun, karena sebagian besar masyarakat menyalahkan pemerintahannya atas depresi yang terjadi. Dalam pemungutan suara elektoral, Hoover kalah 59-472, dengan hanya menang di enam negara bagian. Hoover merebut 39,6 persen popular vote, turun 18,6 persen dari hasil pemilu tahun 1928.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Herbert Hoover
- Situs Bersejarah Nasional Herbert Hoover
- Daftar presiden Amerika Serikat
- Lou Henry Hoover
- Herbert
- American Relief Administration
- J. Edgar Hoover
- Bonus Army
- The Star-Spangled Banner
- Pemilihan umum Presiden Amerika Serikat 1932
- Herbert Hoover
- Presidency of Herbert Hoover
- Herbert Hoover Jr.
- Herbert Hoover Presidential Library and Museum
- Herbert Hoover (disambiguation)
- Inauguration of Herbert Hoover
- United States Department of Commerce
- Margaret Hoover
- Herbert Hoover National Historic Site
- Hoover Institution