- Source: Hochtief
Hochtief Aktiengesellschaft adalah sebuah perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Essen, North Rhine-Westphalia, Jerman. Hochtief merupakan perusahaan konstruksi terbesar di Jerman, dan menggarap proyek di seluruh dunia. Hochtief berbisnis di Amerika Serikat melalui anak usahanya, Turner, dan juga di Australia melalui CIMIC Group. Pada tahun 2010, Hochtief mempekerjakan lebih dari 70.000 orang pada kelima divisinya. Salah satu divisinya, Hochtief Concessions, adalah sebuah operator bandara besar. Sementara divisi lain mengerjakan perencanaan, pendanaan, pelaksanaan konstruksi, serta pengoperasian bangunannya jika telah selesai dibangun. Proyek yang berhasil diselesaikan oleh Hochtief pada tahun 2010 memiliki total nilai €23,23 milyar, dengan lebih dari 80% di antaranya berasal dari proyek di luar Jerman.
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1874 dan pernah mengerjakan sejumlah proyek ikonik, seperti transplantasi candi batu Abu Simbel di Mesir (menghindarkannya dari muka air Sungai Nil yang makin tinggi akibat Bendungan Aswan),, proyek infrastruktur seperti Bandar Udara Internasional Athena, dan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Jerman. Hochtief juga terlibat dalam gerakan Bauhaus, terutama atas kerjanya di Zollverein dan rekonstruksi rumah Kandinsky-Klee di Dessau; yang mana keduanya tergolong sebagai Situs Warisan Dunia. Selama Perang Dunia II, Hochtief juga mempekerjakan tenaga kerja paksa. Perusahaan ini pun membangun Führerbunker di Berlin, yang kemudian menjadi tempat Adolf Hitler bunuh diri, serta rumah Hitler di Berghof dan kantor pusat Wolf's Lair. Baru-baru ini, Hochtief juga membangun Jembatan Bosphorus (Turki), Bandar Udara Internasional King Abdulaziz (Arab Saudi), Messeturm, dan Commerzbank Tower di Frankfurt.
Pada akhir tahun 2010, Grupo ACS, yang telah memiliki 30% saham Hochtief, mengajukan tawaran untuk dapat membeli lagi 20% saham Hochtief. Tawaran ini lalu disetujui oleh Otoritas Pengawas Keuangan Federal Jerman (BaFin) pada tanggal 29 November 2010. ACS kemudian resmi memegang 50,16% saham Hochtief pada bulan Juni 2011, sehingga resmi menjadi pemegang saham pengendali Hochtief.
Sejarah
= Awal mula
=Perusahaan ini telah tercatat di buku telepon lokal pada tahun 1874 dengan nama Gebrüder Helfmann, Bauunternehmer. Perusahaan ini didirikan di Bornheim dekat Frankfurt am Main oleh dua orang saudara yang lahir di Kelsterbach, Philipp dan Balthasar Helfmann, yang masing-masing berprofesi sebagai pedagang kayu dan mekanik. Balthasar fokus pada penyelesaian kontrak konstruksi, sementara Philipp fokus mengembangkan sisi keuangan dari perusahaan ini. Kontrak besar pertama yang didapat oleh perusahaan ini adalah dari Universitas Giessen pada tahun 1878. Pada dekade 1880-an, perusahaan ini telah mulai memproduksi bahan konstruksinya sendiri, namun ukuran perusahaan ini masih belum terlalu besar. Setelah Balthasar meninggal, Philipp mengubah perusahaan ini menjadi perseroan terbatas dengan nama Aktiengesellschaft für Hoch- und Tiefbauten. Perusahaan ini berkembang pesat saat menerima kontrak pembangunan spa di Bad Orb pada tahun 1899, karena perusahaan ini tidak hanya membangun spa, namun juga membangun infrastrukturnya, seperti jalan dan taman, serta mengatur pendanaannya, dan mengoperasikan spa ini setelah selesai dibangun. Pada tahun 1899 juga, perusahaan ini menerima proyek turnkey untuk membangun silo padi di Genoa, Italia, yang juga menjadi proyek pertamanya di luar Jerman, sekaligus proyek pertamanya yang menggunakan beton diperkuat. Philipp Helfmann juga meninggal pada tahun 1899, sehingga menantunya, Hans Weidmann menggantikannya sebagai CEO Hochtief.
= Setelah Helfmann Bersaudara
=Perusahaan ini tumbuh pesat, namun belum sebanding dengan perusahaan konstruksi besar di Jerman pada saat itu. Pada tahun 1921, Hochtief mendapat investasi dari industrialis, Hugo Stinnes (yang disebut oleh Time sebagai "Kaisar Baru Jerman" karena kekayaan dan pengaruhnya) dan pada tahun 1922, Hochtief memindahkan kantor pusatnya ke Essen sebagai bagian dari upaya integrasi ke Stinnes Group. Stinnes berencana menunjuk Hochtief untuk mengerjakan semua proyek konstruksinya, sementara Hochtief melihat peluang dari Perjanjian Versailles, dengan mengirim bahan konstruksi ke Prancis sebagai bagian dari pemulihan Jerman atas Perang Dunia I. Namun takdir berkata lain, karena Stinnes meninggal pada tahun 1924 dan bisnisnya bangkrut, sementara pendudukan Prancis atas Ruhr menghancurkan peluang Hochtief untuk meraup laba dari kontrak pemulihan yang telah dibuat dengan industrialis asal Prancis, Guy Louis Jean de Lubersac. Dengan bantuan sejumlah bank, perusahaan ini (kini dikenal sebagai Hochtief Aktiengesellschaft für Hoch- und Tiefbauten vorm. Gebrüder Helfmann) berhasil lolos dari kebangkrutan. Setelah kebangkrutan Stinnes, RWE dan AEG menjadi pemegang saham mayoritas Hochtief, dan Hans Weidmann mengundurkan diri pada tahun 1927.
Hochtief kemudian mengerjakan sejumlah proyek konstruksi, termasuk Jembatan Echelsbach (jembatan bentang tunggal dengan bahan beton diperkuat terbesar di Jerman), Bendungan Schluchsee dan proyek di tambang batu bara Zollverein. Arsitek Zollverein, Fritz Schupp dan Martin Kremmer sepertinya terpengaruh dengan Bauhaus, sehingga menjadi salah satu alasan mengapa kompleks ini menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Hochtief juga membangun terusan, antara lain Terusan Moselle di Prancis dan Terusan Albert di Belgia.
= Dari Nazi Jerman ke Rekonstruksi
=Di bawah Nazi Jerman, anggota berlatar belakang Yahudi pada Dewan Pengawas Hochtief dipecat berdasarkan Undang-Undang Nürnberg pada tahun 1935. CEO Hochtief, Eugen Vögler, tidak bergabung ke Partai Nazi hingga tahun 1937, namun, ia menawarkan diri untuk menjadi pimpinan "Grup Bisnis Industri Konstruksi" dan menduduki jabatan di Hitler Youth. Bisnis konstruksi berkembang pesat di bawah Rencana Empat Tahun, dengan banyak program pekerjaan umum, termasuk jaringan Autobahn, dan pembangunan industri sebagai persiapan perang, contohnya pembangunan pabrik truk baru untuk Opel di Brandenberg. Hochtief juga membangun pusat baru untuk kampanye Nazi di Nuremberg. Pada tahun 1936, Hochtief memindahkan kantor pusatnya dari Pferdemarkt ke Rellinghauser Straße. Saat perang makin dekat, perusahaan ini pun membangun jaringan pertahanan Westwall. Selama Perang Dunia II, Hochtief mengerjakan pertahanan Tembok Atlantik dan sejumlah proyek infrastruktur di negara-negera Eropa yang didominasi oleh Jerman. Hochtief juga mengerjakan sejumlah proyek pribadi Hitler, antara lain villa Alpen Bavaria, Berghof, kantor pusat Wolf's Lair di Rastenburg, dan Führerbunker di Berlin, di mana Hitler akhirnya bunuh diri.
Setelah tahun 1939, perusahaan ini mulai menggunakan tenaga kerja paksa untuk mengerjakan proyeknya, sebagaimana sejumlah perusahaan Jerman yang lain. Tenaga kerja paksa di Hochtief pun mengalami malnutrisi, pemukulan, dan penganiayaan. Hochtief bekerja sebagai bagian dari konsorsium, sehingga mengaburkan keterlibatan langsung dari Hochtief dalam memperlakukan para tenaga kerja paksa, sekaligus menyulitkan penemuan bukti yang kuat.
Saat perang hampir berakhir, sebagian besar kantor cabang Hochtief hancur, dan para pegawainya di Jerman bagian timur menyelamatkan diri dari serbuan Soviet. Kantor pusat perusahaan ini di Essen pun dibom pada bulan Maret 1945, sementara kantor regional dan pusat konstruksinya di Danzig, Halle, Katowice, Königsberg, Kraków, Leipzig, dan Magdeburg lepas, karena diserahkan ke Polandia atau diduduki Soviet. Karena Eugen Vögler melarikan dari, ia pun digantikan oleh Artur Konrad sebagai CEO Hochtief.
Catatan dan referensi
Pranala luar
Situs web resmi
de:Albert Vögler
de:Zeche Zollverein
Documents and clippings about Hochtief di Arsip Pers Abad ke-20 dari Perpustakaan Ekonomi Nasional Jerman (ZBW)
Kata Kunci Pencarian:
- Hochtief
- Turner Construction
- Bandar Udara Hamburg
- Daftar perusahaan di Jerman
- Bandar Udara Rinas Nënë Tereza
- CIMIC Group
- Grupo ACS
- Vaughan Lowe
- Führerbunker
- Thiess
- Hochtief
- AviAlliance
- Hochtief Concessions
- Turner Construction
- ACS Group
- Tirana International Airport Nënë Tereza
- CIMIC Group
- Huguenot Tunnel
- Budapest Ferenc Liszt International Airport
- Øresund Bridge