- Source: Istana Woodneuk
Istana Woodneuk adalah istana dua lantai yang terbengkalai dan terletak di Taman Tyersall. Lahannya dibatasi oleh Holland Road dan Tyersall Avenue yang dekat dari Kebun Botani Singapura di Singapura. Setelah dibangun kembali pada tahun 1935, Istana Woodneuk bernama Istana Wooden York. Pada tahun 2006, Istana Woodneuk mengalami kebakaran besar. Setelah kebakaran, ditetapkan bahwa istana ini rusak parah sehingga tidak dapat diperbaiki. Puing-puing istana dan lahannya kemudian berada dalam kepemilikan pribadi milik Negara Bagian Johor. Dalam peta modern, lokasi Istana Woodneuk tidak lagi ditampilkan. Lokasinya juga dibatasi untuk dikunjungi oleh publik.
Bekas Istana Woodneuk tercampur dengan bekas Istana Tyersall yang telah rusak. Kedua istana ini memiliki letak yang berdekatan. Warna genteng masing-masing istana menjadi perbedaan yang paling mencolok antara keduanya. Istana Tyersall memiliki genteng dengan ubin berwarna merah, sedangkan Istana Woodneuk memiliki ubin berwarna biru.
Sejarah
Pada awalnya, Istana Woodneuk dibangun pada pertengahan tahun 1800-an. Lahan pembangunan istana ini seluas 36 hektar. Lokasinya di Taman Tyersall. Lahan ini awalnya dimiliki oleh pedagang Inggris yang bernama John Dill Ross. Pada tahun 1888, Ross meninggal dunia. Biografinya diabadikan oleh putranya yang bernama John Dill Ross Jr. Saat itu, William Napier memiliki perkebunan yang bersebelahan dengan Istana Woodneuk. Akhirnya, kedua lahan tersebut dijual kepada Abu Bakar dari Johor pada tahun 1860. Pada tahun 1862, Abu Bakar menjadi Temenggong Johor ketika ayahnya, Temenggong Daeng Ibrahim meninggal. Tiga hari setelah kematian ayahnya, Abu Bakar memindahkan kediamannya ke perkebunan Tyersall. Sebelumnya ia tinggal di Telok Blangah. Abu Bakar menjadikan Istana Woodneuk sebagai kediamannya.
Istana Woodneuk saat ini hanya difungsikan sebagai kediaman sementara untuk istri ketiga dari Sultan Abu Bakar, yaitu Sultana Fatimah bte Abdullah. Istana Woodneuk dijadikan sebagai tempat pengawasan oleh Fatimah uuntuk desain dan perencanaan Istana Tyersall. Istana ini sementara dibangun di sebuah bukit kecil yang letaknya tidak jauh dari Istana Woodneuk. Namun, Sultana Fatimah wafat pada tanggal 25 Februari 1891, sebelum Istana Tyersall selesai dibangun. Istana ini baru selesai pada tahun 1892.
Akhirnya, Abu Bakar membuat wasiat untuk mewariskan istana kepada istri keempatnya, Sultana Khadijah. Wasiat ini dibuat pada 14 April 1895. Namun, Abu Baka meninggal pada 4 Juni 1895. Pada 1 Februari 1904, Sultana Khadijah meninggal di Istana Woodneuk. Akhirnya, kepemilikan Istana Woodneuk diberikan kepada penerus Abu Bakar, yaitu Sultan Ibrahim Al-Marhum.
Istana Woodneuk kemudian dirubuhkan untuk diadakan pembangunan ulang. Rancangan baru istana ini dibuat oleh Denis Santry dari Swan & Maclaren. Sementara pembangunannya diserahkan kepada Nanyang Structural Co. Pembangunan awal dimulai pada tahun 1932 dan selesai pada tahun 1935. Penyelesaian Istana Woodneuk bertepatan dengan ulang tahun ke-62 dari Sultan Ibrahim dari Johor dan 40 tahun masa pemerintahannya. Istana Woodneuk kemudian digunakan oleh Sultan Ibrahim dan istrinya dari Skotlandia, Sultanah Helen. Setelah menjadi istana baru, Istana Woodneuk diubah namanya menjadi Istana Wooden York. Namun, nama ini tidak digunakan secara umum, kecuali untuk beberapa anggota keluarga kerajaan di Negara Bagian Johor. Perubahan nama ini jarang digunakan karena nama Woodneuk sudah sangat lazim digunakan.
Pada tahun 1939, Sultan Ibrahim meminjamkan sebagian dari tanah Tyersall kepada Angkatan Darat India. Peminjaman ini bertujuan untuk menjadi area kamp militer. Pelatihan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi mekanisme Angkatan Darat India dalam persiapan untuk Perang Dunia II. Istana Woodneuk kemudian dojadikan sebagai kediaman kerajaan bagi keluarga Sultan. Istana Woodneuk telah menjadi kediaman raja sebelum dimulainya Pertempuran Singapura pada tahun 1942. Sultan Ibrahim sendiri memilih untuk menetap di Johor.
Selama Pertempuran Singapura, Istana Woodneuk dijadikan sebagai markas besar Batalyon 2/30 AIF. Hal ini dilakukan mulai pada tanggal 9 Februari 1942. Batalion tersebut dipimpin oleh Mayor Jenderal Gordon Bennett. Pasukannya salah mengira bahwa Istana Woodneuk sebagai Istana Tyersall.
Pada tanggal 11 Februari 1942, Tentara Kekaisaran Jepang menguasai Tyersall. Penguasaan ini setelah ledakan serangan mortir Jepang yang diarahkan ke persimpangan terdekat Jalan Holland dan Jalan Ulu Pandan. Mayor Jenderal Bennet kemudian memindahkan markasnya ke Barak Tanglin.
Akibat
Setelah Singapura dibebaskan pada tahun 1945, istana Woodneuk dikuasai oleh Jenderal Sir Miles Dempsey. Lalu, pada tahun 1946, kepemilikannya diberikan kepada Panglima Tertinggi Sir Montagu Stopford.. Pada 16 Januari 1947, Gubernur Jenderal Malaya Malcolm MacDonald dan istrinya Audrey Marjorie Rowley pindah ke istana ini. Mereka menggunakannya sebagai persinggahan setelah mengadakan perjalanan panjang dari Kanada. Istana Woodneuk dikembalikan kepada Sultan Johor pada tahun 1948 untuk dijadikan kembali sebagai kediaman resminya.
Pada bulan Desember 1951, Istana Woodneuk diperbaiki bersama dengan Istana Besar di Johor Bahru. Negara Bagian Johor menggunakan uang sebanyak S$14.500 untuk memperbaiki atap Istana Woodneuk. Dari tahun 1957 hingga 1986, Istana Woodneuk dijaga oleh juru kunci yang bernama Sulaiman. Istana Woodneuk kemudian disewa oleh Dewan Negara Johor. Dewan ini menjadikan Istana Woodneuk sebagai tempat tinggal bersama keluarganya.
Pada bulan Desember tahun 1990, Pemerintah Singapura melakukan pembelian wajib atas Taman Tyersall. Namun, lahan yang dibeli ditetapkan larangan akses oleh publik dan dibiarkan terbengkalai dan tidak dirawat. Setelah dibiarkan terbengkalai selama beberapa dekade, Istana Woodneuk kemudian menjadi reruntuhan dan sekitarnya ditutupi oleh vegetasi lebat. Kawasan di sekelilingnya kemudian dijadikan sebagai tempat pencari hantu dan fotografer. Sementara bagian dindingnya dibuat grafiti oleh para pengacau. Para pekerja konstruksi juga menjadikan reruntuhan Istana Woodneuk sebagai toko untuk lokasi konstruksi terdekat.
Istana Woodneuk mengalami kebakaran pada 10 Juli 2006. Kebakaran ini dihubungkan dengan keberadaan pecandu narkoba. Genteng birunya ambruk sehingga ditetapkan tidak dapat diperbaiki. Bangunan gedung juga dianggap tidak lagi aman secara struktural. Pasukan Polisi Singapura akhirnya menutup jalur hutan ke Istana Woodneuk pada April 2015. Pada Februari 2016, terdapay sebuah peringatan kepada penyusup di Istana Woodneuk, Peringatan ini ditulis pada papan nama yang mengatasnamakan polisi. Isinya memerintahkan para penyusup untuk menjauh.
Lihat juga
Istana Tyersall
Taman Tyersall
Abu Bakar dari Johor
Ibrahim dari Johor
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Istana Woodneuk
- Istana Tyersall
- Istana Woodneuk
- Tyersall Park
- Foreign territories in Singapore
- Istana Tyersall
- List of palaces
- List of royal palaces
- Index of Singapore-related articles
- Swan & Maclaren Group