- Source: James Andri Budiyanto
James Andri Budiyanto alias KillJames alias Vlad Tepes III adalah penyanyi rock, genre heavy metal, subgenre brutal death metal yang telah menghasilkan beberapa album bersama kelompok musik Grausig asal Jakarta.
Sejarah
Awal keterlibatannya dengan Grausig adalah paska single Doomsday yang direkam oleh Muhammad Yahya Sanjaya alias Yachya Wacked (gitar, vokal) sang pendiri bersama Jorghi Soebagio (gitar), Bay Isman (bass), dan Robin Hutagaol.
James memulai karier amatirnya sebagai vokalis dengan spesialisasi rock sejak masih di bangku sekolah era 80-an. Adalah aliran sejenis hard rock a la Bon Jovi dan Ugly Kid Joe sampai akhirnya memberanikan diri banting setir membentuk trio baru dengan dengan memegang posisi vokal dan bass pada kelompok bernama Rotting God. Tiga serangkai dari Rotting God ini membawakan dan meramu-ulang Sepultura, Napalm Death, dan Terrorizer versi mereka. Panggung demi panggung di skena bawah tanah Jakarta selama setahun mereja jajal, sampai akhirnya mereka memutuskan membuat lagu sendiri.
Setelah sempat merekam demo karya sendiri yang kemudian didengarkan kepada Yachya Wacked. Berbekal demo ini James pun diajak Wacked untuk menjadi vokalis Grausig sekitar 1994 setelah sebelumnya ia hengkang dari Sucker Head. Wacked menawarkan opsi kendali vokal utama saja karena permainan bass dan vokal sekaligus yang selama ini dilakoni James bersama Rotting God tidak berjalan dengan baik dengan struktur karya yang coba dibawakan Grausig era itu. Konsekuensinya, Wacked pun meminta komitmen dan fokus penuh James yang sempat menjalankan Rotting God bersamaan dengan Grausig. Grausig dipilih, Rotting God pun menghilang tanpa jejak.
Sejak bergabung, Grausig, menujukkan progresifitasnya. Terutama di penulisan lirik. Dengan latar Sastra Inggris yang diempunya di salah satu Universitas swasta di Jakarta, menjadikan Grausig bersama James lebih matang dan presisi dalam hal ini, utamanya meminimalisir kesalahan teknis diksi atau gramatika bahasa pada umumnya. Tema yang menjadi paradigma James di Grausig berkisar di antara teologi atau filsafat secara umum. Mini album Feed the flesh to the beast dan Abandon, forgotten, and Rotting Alone yang ditulis James bersama Grausig dianggap salah satu cetak biru musik ekstrem brutal death di kancah skena bawah tanah pada dekade 90-an.
James sempat hengkang ketika Grausig mengeluarkan album ketiganya bertajuk Tiga Dimensi karena dirasa tidak pas dengan jalur idealisme bermusik yang kompromistis dengan pihak ketiga. Ia sempat diajak kembali untuk meneruskan penulisan materi dari trilogi album Vision of Enslaved Upon my Lizard Side yang sudah mencapai delapan buah lagu. Namun jalur pragmatis yang diambil personil lainnya menuju industri adalah nilai yang tidak bisa ia kompromikan. Album Vision of Enslaved Upon my Lizard Side pun kandas, Tiga Dimensi meluncur.
Di 2005 dan 2008 muncul isu reuni yang tidak pernah terealisasi, namun akhirnya James dan Grausig kembali lagi setelah sebelas tahun vakum dan mengeluarkan In The Name Of All Who Suffered And Died dengan tambahan Budi Ridwin Nasution pada gitar mengantikan Ricky Wisisena. Kemunculan mereka setelah tenggelam lebih dari satu dekade ini adalah reuni penghormatan untuk Muhammad Faisal atau yang popular dengan nama panggung Bobby Faisal alias Bobby Grausig. Album ini berisi enam track, dengan komposisi ; intro, rekomposisi empat lagu lama, dan satu lagu baru berjudul Delusion of Subsequent Enslavement. Ironinya lagu dan album ini sekaligus menjadi petanda kedua kepergian James dari Grausig.
Projek musikalitas teranyarnya adalah bersama Wawan Muhammad Tohra (bass), Doddy Suwandi (gitar), dan Denny Guick (drum) membentuk kelompok musik ekstrem bernama Retic. Aktivitas lainnya adalah berkumpulnya kembali James bersama Muhammad Yahya Sanjaya (alias Yachya Wacked, gitar), dan Adithya Perkasa (drum, dari Siksakubur) dalam sebuah trio Bind, Torture, Kill. Kelompok ini hanya sesekali tampil di acara kecil komunitas ekstrem metal bawah tanah Jakarta berhubung jadwal Adit yang ketat dengan penggarapan album Siksakubur. Selain projek dengan Wacked, James bersama Ambon Mortis (Umbra Mortis) dan Maruli Tampubolon (dikenal sebagai Ucok gitaris Divine) meneruskan kelompok musik ekstrem bercorak death metal Amerika a la Suffocation. Kabar buruknya, Maruli meninggal tidak lama setelah bergabung. James dan sejawat pun harus menerima takdir pahit kehilangan sahabatnya tersebut.
Diskografi
Bersama Grausig
= Mini Album
=Feed the flesh to the beast, Kaset mini album, Diproduseri oleh Grausig, Produksi dan Distribusi secara independent oleh Graveyard Production, Surabaya-Indonesia, 1994. Diproduksi ulang oleh Colours Productions, Jakarta-Indonesia, 1998.
Tracklist
1. Curse of Satan 02:10
2. Unholy Invocation 03:24
3. Embalmed Crucifixion 04:27
4. Upon the Flesh of Nazarene 03:07
5. Doomsday 03:22
In the name of all who suffered and died, Extended Play compact disk album, Diproduseri dan distribusikan oleh Grausig, Jakarta-Indonesia, 2013.
Tracklist
1. Intro: The Killing Storm 00:58
2. Curse of Satan 02:24
3. Father of the Flesh 03:43
4. Delusion of Subsequent Enslavement 03:09
5. Awakened from Isolated Vortex Congregation 02:59
6. Doomsday 2K13 02:37
Feed the Flesh to All Who Suffered and Died, merupakan album gabungan dari Extended Play Feed the flesh to the beast dan In the name of all who suffered and died, diproduksi terbatas sebanyak 160 kopi kaset olh Zim Zum Entertainment, September 2014.
= Studio Album
=Abandon, forgotten, and Rotting Alone, Kaset album penuh, Diproduseri dan didistribusikan secara nasional ke seluruh pasar domestik oleh Independent Records-Sub divisions of Aquarius Musikindo records, Jakarta-Indonesia, 1999.
Tracklist Side A & B
1. The Omens of Titanic Martyrdom 04:15
2. Cryptic Spawn from Behind the Catatonic Lights 02:20
3. Father of the Flesh 03:27
4. Dismemberment 03:15
5. Horrendous Dead in Xenodochium 03:11
6. Awakened by Isolated Vortex Congregation 02:48
7. I Am the Filth of the Seven Sorrows 03:19
8. Embalmed Crucifixion 04:12
Vision of Enslaved Upon my Lizard Side, album pamungkas dari trilogi yang berisi delapan buah lagu ini tidak pernah digarap di studio rekaman dikarenakan friksi internal antara James Andri Budiyanto dan Stephanus Ino Prayudhi (bassis dan pembuat musik sepeninggal Muhammad Faisal) vis-a-vis Ricky Wisisena dan Denny Zahuri. James dan Bobby hengkang, Ricky dan Denny meneruskan Grausig dengan merilis album Tiga Dimensi.
= Kompilasi
=Various Artist: Indonesia Metal Scene: Death Metal Compilation, Kompilasi bersama 22 musisi brutal Indonesia, dirilis oleh Choiz & Black Dimension Zine, April 2014.
Various Artist: Death Metal Army - Born On Fire, Kompilasi bersama 15 musisi brutal Indonesia, dirilis Funtech Production, 2014.
Bersama Retic
= Album
=Untitled demo, unreleased. 2012.
Lihat juga
Benny Soebardja
Rudal
Sucker Head
Dajjal
Grausig
Rotor
Rujukan
Wallach, Jeremy. (2008). Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1997–2001. The University of Wisconsin Press, England. ISBN 978-0-299-22900-9, ISBN 978-0-299-22904-7.
Pranala luar
Profil Grausig Profil Grausig di Last.FM.
Legenda death metal Indonesia Legenda death metal: Grausig.
Video clip Grausig - Embalmed Crucifixion.
Grausig band death metal yang bangkit kembali Diarsipkan 2015-07-23 di Wayback Machine..
Grausig profile Diarsipkan 2015-07-31 di Wayback Machine..
Grausig veteran deathmetal Indonesia.
Grausig on Spirit of Metal.
Situs Terkait
Situs Grausig.
ReverbNation Grausig.
Twitter Grausig.
Facebook Grausig.
Soundcloud.
Catatan
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- James Andri Budiyanto
- Abandon, Forgotten & Rotting Alone
- Feed the flesh to the beast
- Dajjal (grup musik)
- Sucker Head
- Bantuan Likuiditas Bank Indonesia