- Source: Kabupaten Kendal
Kabupaten Kendal (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦼꦟ꧀ꦝꦭ꧀, Pegon: كنڎال, translit. Kendhal) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Kendal yang masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsepur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabekpunjur, Gerbangkertosusila, dan Cekungan Bandung. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan, serta Kabupaten Batang di barat. Kendal dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di Kecamatan Kaliwungu, serta juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.
Sejarah
= Umum
=Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tetapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500–1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.
Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.
Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tomé Pires dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. de Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.
= Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal
=Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes), H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal), dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono, serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensif menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University, Leiden, Belanda.
Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.
Lambang
Lambang pertama Kabupaten Kendal ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Tahun 1967 tentang Lambang Daerah Kabupaten Kendal.
Pada tahun 2011, Bupati Widya Kandi Susanti meluncurkan lambang baru, dan dikukuhkan dengan Perda No. 21 Tahun 2011. Lambang ini memuat:
perisai kuning yang di atasnya terdapat pita merah putih dan selendang hijau
motto Ngesti widdhi di antara sebilah keris
roda gerigi 10 gigi
padi 28 butir dan kapas 7 kuntum
perahu bermotif batik mengapung di atas lautan
nama kendal 1605
Pada tahun 2017, sejumlah pihak mengajukan komplain terhadap lambang baru Kabupaten Kendal. Bupati Mirna Annisa membuat sebuah surat keputusan untuk mengkaji ulang serta memberi kesempatan kepada masyarakat terkait penggunaan lambang Kendal 2011. Menanggapi hal tersebut, Teguh Yuwono, pakar kebijakan publik Universitas Diponegoro, menyebut bahwa lambang sangat penting sebagai sebuah identitas daerah, mengatakan bahwa "tanpa logo, orang tidak mengenal suatu daerah atau negara." Anis Rufiyanto selaku pakar desain grafis mengatakan bahwa logo lama Kendal cukup sakral, sementara "logo baru sangat standar." Masduki Yussak selaku mantan Bupati Kendal juga menyayangkan penggantian lambang daerah karena "hilangnya kendil" di lambang baru.
Pemerintah Kabupaten Kendal memutuskan untuk mengembalikan lambang tersebut ke lambang lama pada September 2019. Kabag Hukum Setda Kendal Nur Fuad mengatakan bahwa sosialisasi diadakan untuk menyerap aspirasi dan menyebarkan informasi terkait penggantian lambang, sebelum disampaikan ke DPRD Kendal. Proposal kembali ke lambang lama tersebut ditolak mentah-mentah oleh Pansus II DPRD Kabupaten Kendal. Susanti, yang kelak menjadi anggota DPRD Kendal cukup menyayangkan pencopotan spanduk, baliho, dan atribut kampanye lainnya oleh Satpol PP karena dianggap "tebang pilih (...) Logo Kendal yang sekarang bukan logo tersebut, kenapa Satpol PP tidak berani mencopotnya?" Bintang Yudha Daneswara juga menyoroti tenda-tenda di seputaran Alun-alun Kendal di depan Kantor Bupati, masih menggunakan lambang lama, seraya berkata bahwa pemasangan logo yang tidak sesuai dianggap "menyalahi perda." Ironisnya, Annisa menganggap bahwa penggunaan lambang lama "tidak menyalahi aturan (...) Perda itu justru dibuat pada masa Bupati Widya Kandi Susanti, bukan saya."
Geografi
= Batas Wilayah
=Kabupaten Kendal terletak pada 109°40'–110°18' Bujur Timur dan 6°32'–7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi:
Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2, terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo, Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong), kemudian Kelurahan Banyutowo, Karangsari, Bandengan, Balok, Kalibuntu (Kecamatan Kendal), kemudian Desa Wonosari, Kartika Jaya, Pidodo Wetan, Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon), kemudian Desa Margorejo, Korowelang Anyar, Korowelang Kulon, Kalirandu Gede, Kali Ayu,Juwiring, Sidomulyo (Kecamatan Cepiring), selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi, Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung), serta Desa Sendang Sikucing, Gempol Sewu (Kecamatan Rowosari).
= Topografi
=Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0–10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan:
Weleri
Rowosari
Kangkung
Cepiring
Gemuh
Ringinarum
Pegandon
Ngampel
Patebon
Kota Kendal
Brangsong
Kaliwungu
Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10–2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan:
Plantungan
Pageruyung
Sukorejo
Patean
Boja
Limbangan
Singorojo
Kaliwungu Selatan
= Iklim dan Curah Hujan
=Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C. Curah Hujan Rata-rata Tahunan 2.200 mm/Tahun.
Dalam Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air (RPSDA) Wilayah Sungai Bodri Kuto yang disahkan sesuai Peraturan Gubernur Jawa Tengah No. 40 Tahun 2012 tanggal 23 Agustus 2012, di Kabupaten Kendal ada 11 Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai berikut:
Daerah Irigasi di DAS Buntu sudah menjadi kawasan pemukiman Kota Kendal, demikian pula di DAS Waridin, DAS Aji dan DAS Plumbon telah alih fungsi menjadi Kawasan Industri
Pemerintahan
= Daftar Bupati
== Dewan Perwakilan
=Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Kendal dalam tiga periode terakhir.
= Kecamatan
=Kabupaten Kendal terdiri dari 20 kecamatan, 20 kelurahan, dan 266 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 976.771 jiwa dengan luas wilayah 1.118,13 km² dan sebaran penduduk 873 jiwa/km². Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal.
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kendal, adalah sebagai berikut:
Website Desa dan Kelurahan
Sistem Informasi Desa dan Kelurahan Terintegrasi (DOKAR) di kembangkan pada tahun 2019 oleh Kabupaten Kendal dengan tujuan untuk menginformasikan berita, kegiatan, potensi, wisata dan menjadi satu data di Dashboard Informasi Kabupaten Kendal. Berikut alamat website Desa dan Kelurahan di Kabupaten Kendal:
= Rencana Pembangunan Daerah
=The Light Library Kendal (Perpustakaan Kendal)
Alun-alun Boja
Creative Hub
Command Center
Revitalisasi Alun-alun Kendal
Revitalisasi Alun-alun Kaliwungu
Jalur Sepeda Kenjuran
Pendidikan
Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam. Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan pendidikan formalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang sederajat. Demikian pula dengan pendidikan menengah. Di Kabupaten kendal pada awal tahun 2008 memiliki 30 SMA yang terdiri dari 14 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta. Berdasarkan program yang dibuka dari 30 sekolah terdapat 4 sekolah yang memiliki program lengkap IPA, IPS dan Bahasa adalah: (1) SMA 1 Kendal, (2) SMA 1 Boja, (3) SMA 1 Weleri, dan (4) SMA 1 Sukorejo. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan (SMK) memiliki 22 SMK yang terdiri dari 7 SMK Negeri dan 13 SMK Swasta dan 2 SMK kelas jauh di Pondok pesantren.
Untuk tingkat sekolah menengah pertama di kabupaten Kendal memililik SMP yang berstatus RSBI yaitu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. SMP RSBI di kabupaten Kendal ada dua yaitu: (1) SMP Negeri 1 Weleri dan (2) SMP Negeri 2 Kendal
= SMA Negeri & Swasta
== SMK Negeri/Swasta
== MA/MAS Negeri/Swasta
== Perguruan Tinggi
=Kabupaten Kendal juga memiliki beberapa universitas atau perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta antara lain:
Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Politeknik Negeri di Kendal)
UNISS (Universitas Selamat Sri) Jalan Soekarno-Hatta KM 03 Kendal
STIESS (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Selamat Sri)
UNISKA (Universitas Islam Kendal) Jalan Soekarno Hatta No.99 Kendal
AKBID AKU Jalan Soekarno Hatta No.99 Kendal
AKBID PEMKAB KENDAL Jalan Laut 21 Kendal
STIT Muhammadiyah Kendal (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Patean Kendal
Sekolah Tinggi Islam Kendal (STIK KENDAL) Jalan Soekarno Hatta Jambe Arum Kendal
STIKES Kendal (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Jalan Laut No.31 Kendal
STIKES Muhammadiyah Kendal (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Jalan Ar-Rahman No.18 Ngasinan Weleri Kendal
STEKOM
Demografi
Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap. Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.
Ekonomi
Pertanian Tembakau di Sukorejo dan Pageruyung
Pertanian Kopi di Sukorejo
Pertanian Jambu Biji Getas Merah di Sukorejo dan Plantungan
Pertanian Durian di Boja
Industri Bata Merah di Boja dan Weleri
Industri Gerabah di Kendal dan Weleri
Industri Konveksi di Kaliwungu
Industri Emping Mlinjo di Pageruyung
Industri Furniture tersebar di seluruh Kendal
Industri Kerupuk Rambak di Pegandon
Industri Tas di Kangkung
Industri Sepatu di Boja
Industri Batik di Kaliwungu,Weleri dan Kendal
Industri Bordir di Kaliwungu
Kesehatan
RSUD Dr.H Soewondo KendalJalan Laut No. 21 Ngilir, Kec. Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51311
RSI Muhammadiyah Weleri KendalJalan Ar Rahmah No. 17 Ngasinan, Kec. Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51355
RSU Muhammadiyah Darul IstiqomahJalan Sekopek No. 15 Plantaran, Kec. Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51372
RS Baitul Hikmah KendalJalan Soekarno Hatta KM. 12 Pucangrejo, Kec. Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51356
Rumah Sakit Umum AisyiyahJalan Raya Semarang-Batang, Tlahab, Kec. Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
Rumah Sakit Charlie HospitalJalan Ngabean, Gowok, Ngabean, Kec. Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51381
Transportasi
Kendal berada di jalur pantura yang makin ramai, serta jalan Provinsi Ke selatan antara Kabupaten Kendal Dengan Kabupaten Temanggung.
Angkutan umum pada umumnya dilayani oleh bus, becak dan angkutan kota. Kabupaten Kendal juga melayani layanan kereta api antarkota lintas utara Jawa maupun aglomerasi, ada tiga stasiun kereta api seperti Stasiun Kalibodri, Kaliwungu, dan Stasiun Weleri. Stasiun Weleri adalah stasiun utama di kabupaten ini yang melayani layanan kereta api antarkota jalur utara dan aglomerasi, sementara Stasiun Kalibodri dan Kaliwungu hanya berfungsi sebagai tempat persilangan dan persusulan KA saja. Sedangkan Stasiun Kendal sudah dinonaktifkan karena masih kalah bersaing dengan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor.
Dan terdapat ruas Jalan Tol Semarang-Batang merupakan Jalan Tol Trans Jawa dari Merak hingga Banyuwangi melewati wilayah ini. Terdapat 3 gerbang tol melintasi wilayah ini yaitu Gerbang Tol Weleri, Gerbang Tol Kendal Kalibodri dan Gerbang Tol Kaliwungu.
Olahraga
Kabupaten Kendal memiliki Stadion Utama Kebondalem, sebuah stadion tipe Stadion Madya Olimpiade kategori B yang memiliki kapasitas 12.000 penonton dan merupakan markas dari klub sepak bola Persik Kendal. Selain itu ada beberapa gelanggang olah raga di Kendal antara lain Stadion Bahurekso untuk olahraga sepak bola dan GOR Sasana Krida Bahurekso yang digunakan oleh beberapa klub bola voli dari Kendal.
Seni dan Budaya
Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamais seperti Syawalan Kaliwungu (acara ini sudah terkenal hampir di seluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Di samping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam di antaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kiai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kiai Seapu di Kecamatan Boja. Di Cepiring juga ada pasar Cepiring serta berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.
= Pakaian Adat Kendal
=Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus ke bawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan di samping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.
Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.
= Tari Rodhat
=Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Selawatan dan Kasidahan.
= Opak Abang
=Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan kemanusiaan. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini di samping iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kostumnya yang khas berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan di sekitarnya.
= Simthud Dhuror
=Simthud Dhuror, merupakan selawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad. Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.
Barongan / Singa Barong
Kuliner Khas
= Makanan
=Momoh
Sate Bumbon
Rica Rica Menthog
Bebek Ijo
Soto Kendal
Pecel Kembang Turi
Kluban Turi
Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
Mangut Lele
Brongkos
Telur Ikan Mimi
Panggang Ikan Klayar
Mangut Kepala Ikan Manyung
= Minuman
=Bir Jawa
Kopi Cacaban
Sirup Jahe
= Oleh oleh
=Kerupuk Petis
Kerupuk Rambak
Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
Spesial Gulali Khas Kendal
Olahan Jambu Getas Merah
Emping Bandeng
Abon Bandeng Cabut Duri
Stik Balado Pedas
Kerupuk Duri Bandeng
Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
Sumpil
Ondal Andil
Pariwisata
Salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).
= Wisata Alam
=Beberapa objek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:
Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
Pantai Muara Kencan di Kecamatan Patebon
Pantai Ngebum di Kecamatan Kaliwungu
Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, di mana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang Mahesa Sura dan Lembu Sura serta Sugriwa dan Subali
Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini tersedia dua kolam yaitu kolam renang ukuran olimpiade dan kolam untuk anak anak. Wisata ini berada di pusat Kecamatan Boja.
Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak-anak.
Srendeng Agrowisata. Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian, Outbound, Mebel dan village tour.
Curug Semawur di Desa Blumah Kecamatan Plantungan
Curug Penglebur Gongso di Desa Gondang Limbangan
Agrowisata Ngebruk Patean Surga Buah Unggul di Sidokumpul Patean
Pantai Cahaya/The Sea. Penangkaran Satwa Langka sejenis mamalia air, juga ada Dolphin Therapy yaitu pengobatan dengan media lumba-lumba
Desa Wisata Cacaban. Terletak di desa Cacaban Singorojo Kendal
Curug Jeglong. Terletak di Desa Bendosari Kecamatan Plantungan
Bukit Tegal Santun di Sambongsari Weleri Kendal
Pantai Indah Kemangi di Desa Jungsemi Kecamatan Kangkung
Bukit Selo Arjuno & Bligo di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan
= Wisata Religi
=Beberapa objek wisata religi di Kabupaten Kendal:
Makam Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Makam Kiai Mandurorejo (Bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
Makam Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
Makam Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
Makam Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
Makam Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
Makam Tumenggung Mertowijoyo (Bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
Makam Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
Makam Kiai Asy'ari di Kaliwungu
Makam Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
Makam Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal
Peziarahan Gua Bunda Maria Ratu Besokor di Kecamatan Weleri
Makam Pangeran Sambong di Sambongsari Weleri Kendal
= Event
=Kendal Expo, di Kelurahan Kebondalem
Kendal Heritage Carnival, di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta
Syawalan, di Kaliwungu
Nyadran, di pesisir pantai Kendal
Syawalan, di Boja
Tokoh Terkenal
Imam Sudjarwo - Direktur Indosiar
Mustamsikin
Muhammad Makmun
Masrur Masykur
Hendy Boedoro
Siti Nurmarkesi
Widya Kandi Susanti
Mirna Anissa
Bambang Irawan
Susanto Santos
Ahmadun Yosi Herfanda
Don Murdono
Achmad Rifa'i
Danan Puspito
Alamuddin Dimyati Rois
Tina Joemat-Peterson
Sudharnoto
Hari Nur Yulianto
Busari
Siswono Yudo Husodo
Dody Usodo Hargo
Muhammad Munir
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi
Situs web resmi desa dan kelurahan
Kata Kunci Pencarian:
- Kabupaten Kendal
- Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Kendal
- Daftar Bupati Kendal
- Daftar kabupaten dan kota di Jawa Tengah
- Sugiono (politikus)
- Pemilihan umum Bupati Kendal 2024
- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kendal
- Kabupaten Batang
- Kabupaten Semarang
- Pemilihan umum Bupati Kendal 2020
- Kendal Regency
- Kendal, Kendal
- Wonosobo Regency
- KAlgebra
- List of Central Java regencies and cities
- Armorial of Indonesia
- Semarang Regency
- 2024 Indonesian regional and municipal elections
- Temanggung Regency
- List of districts of Central Java