- Source: Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun (Surat Batak: ᯙᯫᯕᯟᯮᯝᯉᯮ᯳) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak Kecamatan Raya, yang resmi berdiri pada tanggal 23 Juni 2008 setelah pindah ibu kota kabupaten dari Kota Pematangsiantar yang telah menjadi daerah otonom, setelah tertunda selama beberapa waktu. Pada pertengahan tahun 2024, penduduk Kabupaten Simalungun berdasarkan Kementerian Dalam Negeri 2024 berjumlah 1.022.570 jiwa, dengan kepadatan 237 jiwa/km².
Geografi
Kabupaten ini memiliki 32 kecamatan dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Hatonduhan dengan luas 33.626 ha, sedangkan yang paling kecil adalah Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan luas 3.897 ha. Keseluruhan kecamatan terdiri dari 386 desa/nagori dan 27 kelurahan (2021).
Kota Pematangsiantar merupakan enklave dari kabupaten ini.
= Batas wilayah
=Pemerintahan
= Bupati dan Wakil
=Bupati Simalungun adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Simalungun. Bupati Simalungun bertanggung jawab kepada gubernur Provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Simalungun ialah Radiapoh Hasiholan Sinaga, dengan Wakil Bupati Zonny Waldi. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Simalungun 2020, untuk periode tahun 2021-2024. Mereka dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.
= Dewan Perwakilan
=Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Simalungun dalam tiga periode terakhir.
= Kecamatan
=Kabupaten Simalungun terdiri dari 32 kecamatan yaitu:
= Lambang
=Arti lambang kabupaten Simalungun adalah:
Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan.
Bagian atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat (bersifat) putih dan pada hiou Suri-suri tertulis nama "Simalungun" dengan warna putih.
Pada petak tengah dengan latar belakang warna kuning emas terdapat gambar rumah balai adat dengan susunan galang 10, 7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima, dan pada rabung atas terdapat gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih.
Pada petak kiri atas dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar daun teh sebanyak 8 helai berwarna hijau.
Pada petak kanan atas dengan latar belakang warna putih terdapat gambar Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi daripada di sampingnya berwarna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris berwarna biru muda.
Pada petak kiri bawah dengan latar belakang warna putih terdapat gambar setangkai padi dengan jumlah padi 17 butir berwarna kuning emas.
Pada petak kanan bawah dengan latar belakang warna merah darah terdapat gambar bunga kapas 5 kuntum berwarna putih dan kelopak bunga berwarna hijau.
Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih.
Pita sebelah bawah perisai berwarna putih dengan tepi berwarna hitam. Di pita tersebut tertulis semboyan lambang, yaitu "HABONARON DO BONA", kata dalam bahasa Simalungun yang berarti kebenaran itu adalah pokok.
Makna gambar-gambar pada lambang:
Lambang berbentuk perisai menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara.
Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbol yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara Republik Indonesia.
Padi dan Kapas adalah kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan.
Daun teh adalah hasil utama dari Daerah Simalungun.
Gunung dan danau menggambarkan keindahan alamnya.
Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat.
Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat, kebudayaan, dan kesenian daerah.
Penduduk
= Suku bangsa
=Tidak ada data resmi mengenai besaran jumlah etnis atau suku yang ada di kabupaten Simalungun. Namun kabupaten ini merupakan kawasan yang mayoritas dihuni oleh masyarakat suku asli Batak Simalungun. Selain suku Batak Simalungun, wilayah ini juga dihuni oleh beberapa suku lainnya yang tergolong sebagai rumpun suku Batak yaitu: Batak Toba, Karo, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Selain dihuni oleh masyarakat rumpun suku Batak, wilayah ini juga dihuni oleh masyarakat suku pendatang seperti suku Jawa yang merupakan suku pendatang terbanyak di Kabupaten Simalungun dengan jumlah populasi serta persentase yang cukup signifikan dan tidak berbeda jauh dengan jumlah populasi/persentase suku Batak. Ada pula suku pendatang lainnya, suku-suku tersebut ialah: Minangkabau, Aceh, Tionghoa, Melayu, Nias, Sunda, dan lainnya.
= Agama
=Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri 2022 menunjukkan bahwa agama mayoritas penduduk kabupaten Simalungun adalah Islam yang dipeluk oleh sebagian besar penduduk yang mencakup 56,77% dari total jumlah penduduk. Banyak diantaranya tinggal jauh dari Danau Toba dan mayoritas berada di bagian timur Kabupaten Simalungun. Umumnya dianut oleh suku Jawa, Mandailing, Angkola, Minangkabau, Aceh, Melayu, dan Sunda, serta sebagian Batak Simalungun, Batak Toba, dan Karo.
Kekristenan (Protestanisme dan Katolik Roma) dengan persentase 42,93%. Rinciannya adalah Protestan 37,29% dan Katolik 5,64%. Baik Kristen Protestan dan Katolik umumnya dianut oleh masyarakat Batak Simalungun, Batak Toba, Karo, dan juga oleh Suku Nias. Mereka umumnya merupakan penduduk yang tinggal dekat kawasan Danau Toba.
Buddhisme 0,22% dan Konfusianisme 0,02% umumnya dianut oleh masyarakat keturunan Tionghoa yang ada di Kabupaten Simalungun. Hinduisme 0,05% umumnya dianut oleh masyarakat keturunan Tamil-India.
Selain agama-agama di atas ada pula yang menganut agama lainnya. Agama tersebut adalah agama kepercayaan nenek moyang/leluhur (agama tradisional) yang didalamnya terdapat unsur-unsur mistis/mistik serta unsur animisme dan dinamisme. Ajaran agama ini tersisa hanya 0,01% dari keseluruhan penduduk umumnya dianut oleh kalangan dari suku Batak (terutama Batak Toba). Agama ini biasa disebut oleh penganutnya sebagai Agama Malim/Ugamo Malim/Ajaran Malim atau dengan istilah umum sebagai Parmalim.
Ekonomi
Potensi ekonomi Kabupaten Simalungun sebagian besar terletak pada produksi pertaniannya. Produksi lainnya adalah hasil industri pengolahan dan jasa.
= Pertanian dan Perkebunan
=Selama tahun 2020, Kabupaten Simalungun menghasilkan antara lain 336.332 ton padi, 234.977 ton jagung, dan 213.319 ton ubi kayu yang menjadikan Kabupaten Simalungun sebagai penghasil padi, jagung, dan ubi kayu terbesar di Sumatera Utara. Produksi tanaman pangan lainnya yang cukup besar dari kabupaten ini adalah kedelai, kacang tanah, dan ubi jalar. Tanaman perkebunan rakyat yang memberikan kontribusi sebesar 25,41% terhadap PDRB Simalungun antara lain karet, kelapa sawit, kopi, teh, aren, vanili, kelapa, cokelat, cengkih, kulit manis, kemiri, lada, dan pinang.
= Industri
=Kabupaten Simalungun adalah salah satu lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang dikenal dengan nama Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. KEK ini difokuskan untuk industri kelapa sawit dan disambungkan ke Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung di Kabupaten Batu Bara. Beberapa perusahaan yang ada di KEK ini antara lain PT Unilever Oleochemical, PT Industri Nabati Lestari, dan PT Aice Sumatra Industri.
Transportasi
= Darat
=Kabupaten Simalungun menjadi kawasan Transit dan terletak di Jalan Raya Medan-Pematangsiantar yang merupakan bagian dari Jalan Lintas Tengah Sumatra. Ibukota kabupaten di Raya juga merupakan titik temu antara lingkar Danau toba dan Kota Pematangsiantar menuju Berastagi maupun sebaliknya. Jalan Tol Tebingtinggi-Danau Toba juga menjadi prioritas pemerintah dalam promosi pariwisata Danau Toba.
Pariwisata
Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, terdiri atas 30 lokasi wisata alam, 14 lokasi wisata agro, 4 lokasi wisata budaya, dan selebihnya adalah lokasi wisata rekreasi lainnya. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon merupakan kecamatan yang memiliki objek wisata terbanyak. Dan di kecamatan itu pula terdapat objek wisata yang paling diandalkan, yaitu Danau Toba yang bisa dinikmati dari Parapat, berjarak tempuh 172 km dari Medan atau 74 km dari Raya.
Pada tahun 2020, industri pariwisata Simalungun bertumpu pada 11 hotel bintang dan 78 hotel melati. Jumlah hotel bintang tersebut adalah yang terbanyak kedua di Sumatera Utara setelah Kota Medan.
Galeri
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Situs resmi Kabupaten Simalungun
(Indonesia) Kementerian Dalam Negeri Profil Kabupaten Simalungun Diarsipkan 2013-12-30 di Wayback Machine.
(Indonesia) Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun
Kata Kunci Pencarian:
- Kabupaten Simalungun
- Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Simalungun
- Suku Simalungun
- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun
- Pemilihan umum Bupati Simalungun 2024
- Daftar Bupati Simalungun
- Kota Pematangsiantar
- Daftar kabupaten dan kota di Sumatera Utara
- Purba
- Simalungun
- Simalungun Regency
- North Sumatra
- Girsang Sipangan Bolon
- Karo Regency
- List of regencies and cities in Indonesia
- 2024 Indonesian regional and municipal elections
- Deli Serdang Regency
- Villages of Indonesia
- Bawean language
- North Padang Lawas Regency