- Source: Kaisar Hongguang
Kaisar Hongguang (弘光) (1607-1646) adalah Kaisar pertama Dinasti Ming Selatan. Dia berkuasa dalam waktu yang relatif singkat di Cina Selatan dari tahun 1644 sampai tahun 1645. Nama Kaisarnya, Hongguang berarti "Cahaya Terang", nama baptisnya Ming Anzong (明安宗) dan nama anumertanya adalah Kaisar "Chutian Chengdao Chengjing Yingzhe Zuanwen Beiwu Xuanren Duxiao Jian" (處天承道誠敬英哲纘文備武宣仁度孝簡皇帝) .
Awal Kehidupan
Lahir pada tahun 1607 dengan nama Zhu Yousong (朱由崧), dia adalah anak dari Zhu Changxun, Pangeran Fu yang merupakan putera ketiga dari Kaisar Wanli, kaisar ke-14 Dinasti Ming. Zhu Yousong melanjutkan status sebagai Pangeran Fu setelah ayahnya wafat dan berdomisili di kota Luoyang.
Perjalanan Menuju Tahta
Pada tahun 1641 pemberontak Li Zicheng menyerang dan berhasil menguasai kota Luoyang, ayah dari Zhu Yousong, Zhu Changxun gugur dalam pertempuran. Kemudian Zhu Yousong dan ibunya berhasil melarikan diri ke kota Henan dengan beberapa pengawal.
Berita tentang bunuh diri Kaisar Chongzhen membuat kepanikan massal ketika sampai di kota Nanjing pada pertengahan Mei 1644. Pejabat tertinggi di Nanjing segera mengadakan rapat darurat untuk mendiskusikan bagaimana menghadapi krisis. Karena pewaris tahta kerajaan belum jelas diketahui pada waktu itu, para pejabat berpendapat bahwa terlalu awal untuk menentukan Kaisar baru. Akan tetapi sebagian besar pejabat berpendapat bahwa seorang figur dari keluarga kerajaan sangat diperlukan untuk menyatukan simpatisan Ming di daerah selatan. Pada awal Juni 1644, pengadilan memutuskan pengambil alihan pemerintahan akan diberikan kepada Zhu Yousong, Pangeran Fu yang merupakan pewaris berikutnya setelah kematian putera Kaisar Chongzhen. Ketika Pangeran Fu tiba di sekitar Nanjing dari Henan, dia mendapatkan dukungan militer dan politik dari Ma Shiying (馬士英)dan Shi Kefa. Pada tanggal 5 Juni, Pangeran Fu memasuki kota Nanjing, hari berikutnya dia menerima gelar "Pelindung Negara" (監國) dan pada tanggal 7 Juni dia pindah ke istana kerajaan, dimana dia menerima lencana dan tanda penguasa yang baru.
Mendapat dukungan dari beberapa pejabat kerajaan, Pangeran Fu mulai berpikir untuk menjadi seorang Kaisar. Karena takut akan berhadapan dengan Ma Shiying dan pendukung lain Pangeran, Shi Kefa meyakinkan para anggota kerajaan lainnya untuk menerima pentakhtaan itu. Pangeran Fu secara resmi bertahta sebagai Kaisar pada tanggal 19 Juni 1644 dibawah perlindungan Ma Shiying, yang telah hadir di Nanjing dua hari lebih awal dengan armada perang yang besar. Akhirnya diputuskanlah tahun kamariah berikutnya akan menjadi tahun pertama era Kaisar Hongguang (弘光)
Pemerintahan
Kaisar Hongguang mengumumkan sasaran utamanya adalah "Bergabung dengan Tartars untuk membasmi penjahat" (聯虜平寇), dengan kata lain, bekerja sama dengan pasukan Qing untuk mengeliminasi pasukan petani yang dipimpin oleh pemberontak Li Zicheng dan Zhang Xianzhong. Kekuatan pemberontakan Li & Zhang akhirnya berhasil dibasmi oleh kolaborasi antara pasukan Jenderal Wu Sangui dan Dinasti Qing. Akan tetap setelah itu, Qing menolak untuk menyerahkan wilayah Ming yang telah direbut dari pemberontak.
Sebagai suporter utama Kaisar baru, Ma Shiying mulai memonopoli administrasi kerajaan dengan memulihkan jabatan dari Kasim yang tersisa. Hal ini menyebabkan korupsi merajalela dan kesepakatan ilegal. Selain itu, Ma terlibat dalam pertikaian politik dengan Shi Kefa, yang telah menjadi pengikut setia Gerakan Donglin.
Pada tahun 1645, Zuo Liangyu (左良玉), seorang Jenderal yang kini menjabat sebagai Gubernur Wuchang pada era Hongguang. Zuo mengirim pasukannya menuju Nanjing dengan tujuan "Membersihkan pejabat korup dari Kerajaan". Melihat dirinya menjadi target, Ma Shiying mengumumkan "Saya dan Kaisar lebih memilih mati di tangan Dinasti Qing, dan tidak akan mati di tangan Zuo Liangyu". Pasukan Qing mulai bergerak maju ke selatan, menguasai kota Xuzhou dan sedang mempersiapkan diri untuk menyeberangi Sungai Huai. Meskipun demikian, Ma Shiying memerintahkan Shi Kefa dan pasukannya menyerang Zuo Liangyu, padahal Shi kefa dan pasukannya sedang berada di tepi sungai untuk menahan serangan dari pasukan Qing.
Kematian
Pada tanggal 25 April 1645, Pasukan Qing berhasil menggempur kota Yangzhou. Jenderal Shi Kefa yang mempertahankan kota Yangzhou tertangkap, Pangeran Dodo dari Qing mengampuni nyawanya dan menawarkan Shi sebuah jabatan di Dinasti Qing. Shi adalah seorang pejabat setia Ming, dia menolak tawaran tersebut dan kemudian bunuh diri.
Ketika berita kematian Shi Kefa sampai ke Nanjing, Kaisar Hongguang, Ma Shiying dan beberapa Kasim berada dalam kepanikan dan mengungsi ke kota Wuhu. Tanggal 15 Mei, Pejabat Kerajaan Zhao Long, Wang Feng, Qian Xian, Kota Nanjing dan kota lainnya menyerah kepada Qing. Kaisar Hongguang tertangkap pada tanggal 28 Mei 1645, dengan demikian berakhirlah pemerintahan Hongguang sebagai Kaisar Dinasti Ming Selatan. Hongguang dikirim ke Beijing untuk menghadap pengadilan Qing, dia divonis bersalah dan dihukum mati pada tahun 1646.
Keluarga
Ayah: Zhu Changxun
Istri: Permaisuri Xiao Zhe Jian, Permaisuri Xiao Yi, Permaisuri Xu
Referensi
Struve, Lynn A. (1988), "Southern Ming", in Mote, Frederick W.; Twitchett, Denis, The Cambridge history of China: The Ming dynasty, 1368-1644, Part 1, Volume 7 of The Cambridge History of China, Cambridge University Press, pp. 641 sq., ISBN 0-521-24332-7
Kata Kunci Pencarian:
- Kaisar Hongguang
- Kaisar Longwu
- Kaisar Chongzhen
- Dinasti Ming Selatan
- Francesco Sambiasi
- Janda permaisuri agung
- Dinasti Ming
- Shi Kefa
- Daftar Kaisar Dinasti Ming
- Zhu