- Source: Kamu Terlalu Banyak Bercanda
Kamu Terlalu Banyak Bercanda atau KTBB adalah novel karya Marchella FP yang merupakan seri dari buku Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini. Tokohnya masih sama dengan buku sebelumnya, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (NKCTHI), Awan. Jika pada NKCTHI, Awan bercerita tentang harapan, optimisme akan masa depan, dan emosi lain yang bernuansa terang, buku ini membawa kita pada sisi gelap Awan.
Isi
Di buku ilustrasi terbaru ini, Marchella FP mengangkat sisi gelap manusia yang mungkin selama ini selalu ditutupi. Kamu akan bertemu rasa marah, kecewa, sedih, egois, hingga sakit hati di dalam buku ini.
Buku ini adalah kumpulan catatan Awan tentang perasaan-perasaan negatifnya. Dalam rentang 10 tahun dalam alur cerita yang diciptakan Awan ini, kita membayangkan pada hari-hari kelabunya ia akan mengambil alat tulis dan catatan hariannya, lantas menumpahkannya pada catatan harian.
“Surat ini ditulis 10 tahun lamanya, tentang marah, sedih, kecewa, ragu, takut, dan semua rasa yang jarang ditampilkan,” kata Awan. Kerap kita dengar ujaran: kamu terlalu banyak bercanda, kepada orang yang terlihat jarang bersedih atau sering tertawa. Tak berarti mereka tak punya masalah. Mereka hanya menyimpannya, seperti Awan.
Ilustrasi di buku “Kamu Terlalu Banyak Bercanda” memang tidak terlalu berwarna-warni seperti di buku NKCTHI. Emosi-emosi manusia digambarkan dengan sederhana dan begitu mengena. Begitu pula kata-kata yang ditulis Marchella FP di setiap ilustrasinya. Petuah petuah yang disajikan dalam buku ini cukup panjang, sehingga butuh beberapa waktu untuk memahami pesan dari kata katanya. Setiap petuah disajikan dengan ilustrasi unik yang memiliki empat warna dasar (hitam, putih, biru tua dan orange) menurut psikologi warna yang digunakan tersebut mampu mengatasi rasa cemas, mengurangi rasa sakit dan memberi rasa nyaman.
Pada bagian akhir buku ini, diceritakan Awan menggali luka yang telah ia kubur untuk kemudian menghadapinya saja.
Perilisan
Cerita dari buku Kita Terlalu Banyak Bercanda ini sebenarnya sudah ditulis Marchella sejak 10 tahun lalu. Namun dia sempat merasakan keraguan untuk mempublikasikan buku yang masih menceritakan tokoh bernama Awan ini.
Sama seperti NKCTHI, buku Kamu Terlalu Banyak Bercanda (KTBB) ini juga memiliki akun instagram sendiri, yaitu @ktbb.ktbb.
Beberapa hari sebelumnya, yaitu pada 18 April 2019 lalu, lewat akun instagram pribadinya, Marchella FP mengumumkan jika buku KTBB sudah naik cetak.
Melalui akun @ktbb.ktbb dan juga akun pribadinya, Marchella FP mengumumkan akan segera membuka pre-order buku KTBB. Pre-order buku itu dibuka bertepatan dengan hari lahir ibunda dari Marchella FP.
Sebanyak 1000 buku edisi khusus bertanda tangan. Ada 2 pilihan: box set bertanda tangan yang berisikan: buku, pembatas buku, pouch, kaus kaki, memo, pin, buku catatan, kartu terima kasih, dan kartu nama.
Buku ini dirilis dengan cara yang berbeda. Checel bersama Blibli sebagai distributor eksklusif, sengaja merilis buku ini di sejumlah toko buku kecil. Tujuannya, agar pembaca bisa mengunjungi toko buku favorit semasa kecilnya.
Bekerja sama dengan blibli.com sebagai distributor eksklusif buku KTBB, preorder pertama -1.000 eksemplar edisi spesial box set KTBB yang terbit tepat pada hari ulang tahun ibu dari Marchella FF (8 Mei 2019), habis dalam waktu 3 menit saja. Begitu juga dengan 5.000 eksemplar preorder kedua dan lebih dari 10.000 eksemplar penjualan online.
Kutipan
Bukannya tidak ingin berbagi, sekedar takut membebani
Diam-diam dia simpan, tapi geraknya tak pandai pura-pura.
Benar kata akal, jangan mudah percaya kata hati malam hari. Belum tentu pagi setuju.
Bila diri terus jadi obat, kapan hati sendiri sehat
Sabtu ini tidak ada yang datang. Mungkin dia sedang senang.
Kamu terlalu pelupa, aku terlalu perasa
Sampul Lain
Pranala luar
Kamu Terlalu Banyak Bercanda di Instagram
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Kamu Terlalu Banyak Bercanda
- Waktu Indonesia Bercanda
- Daftar episode Bercanda tapi Santai
- Bercanda tapi Santai
- Jangan Bercanda
- Guyon Waton
- Ayu Ting Ting
- Bercanda Pagi
- Peristawa
- Bercanda dalam Duka
- Ardhito Pramono