- Source: Kate Winslet
Kate Elizabeth Winslet (lahir 5 Oktober 1975) merupakan seorang aktris berkebangsaan Inggris. Dia merupakan pemenang Academy Award, Emmy Award, BAFTA, Grammy Award, dan Screen Actors Guild Award film Inggris. Dia dilahirkan di Reading, Berkshire. Dia menjadi yang terkenal saat diperankan sebagai Juliet Hulme di Heavenly Creatures (1994), Rose DeWitt Bukater di Titanic (1997), pada tahun 2003 main The Life of David Gale dan Clementine Kruczynski di Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004). Berkarier di dunia film sejak tahun 1991. Bersama Johnny Depp mereka memainkan film semi-biografi penulis drama J.M. Barrie dalam Finding Neverland. Pada 2009 Kate mendapat Piala Oscar atas perannya sebagai Hanna Schmitz dalam The Reader yang ikut dibintangi Ralph Fiennes.
Kehidupan pribadinya tidak semulus kariernya di dunia akting. Pernikahan keduanya dengan Sam Mendes yang telah berlangsung 7 tahun harus diakhiri dengan perpisahan.
Kehidupan awal
Kate Winslet lahir pada 5 Oktober 1975 di Reading, Berkshire, Inggris. Orang tuanya Sally Anne (née Bridges) dan Roger John Winslet. Dia adalah keturunan Inggris, dan memiliki keturunan dari Irlandia dan nenek moyang dari Swedia. Ibunya bekerja sebagai pengasuh dan pramusaji, dan ayahnya, seorang aktor, mengambil pekerjaan yang ada untuk menopang keluarga. Kakek-nenek dari pihak keibuannya sama-sama aktor dan mengelola Reading Repertory Theatre Company. [6] Winslet memiliki dua saudara perempuan, Anna dan Beth, keduanya adalah aktris, dan seorang adik lelaki, Joss. Keluarganya memiliki keterbatasan finansial; mereka hidup dengan tunjangan makan gratis dan didukung oleh badan amal bernama Actor's Charitable Trust. Ketika Winslet berusia 10 tahun, ayahnya mengalami luka parah dalam kecelakaan berperahu dan membuatnya lebih sulit untuk bekerja, menyebabkan lebih banyak kesulitan keuangan bagi keluarga. Winslet mengatakan orang tuanya selalu membuat mereka merasa diperhatikan dan bahwa mereka adalah keluarga yang mendukung.
Winslet bersekolah di sekolah dasar St. Mary dan All Saints 'Church of England. Hidup dalam keluarga aktor menginspirasi dia untuk melanjutkan akting sejak usia muda. Dia dan saudara-saudaranya berpartisipasi dalam pertunjukan panggung amatir di sekolah dan di teater anak muda setempat, bernama Foundations. Ketika dia berusia lima tahun, Winslet membuat penampilan panggung pertamanya sebagai Mary dalam produksi Nativity di sekolahnya. Dia menggambarkan dirinya sebagai anak yang kelebihan berat badan; dia dijuluki "blubber" oleh teman-teman sekolahnya dan diintimidasi karena penampilannya. Dia bilang dia tidak membiarkan ini mengganggunya. Pada usia 11, Winslet diterima di Sekolah Teater Redroofs di Maidenhead. Sekolah yang juga berfungsi sebagai agen dan membawa siswa ke London untuk mengikuti audisi untuk pekerjaan akting. Dia muncul dalam iklan Sugar Puffs. Di sekolah, ia menjadi ketua kelas, ikut serta dalam produksi Petualangan Alice's Adventures in Wonderland dan The Lion, the Witch and the Wardrobe, dan memainkan peran utama Wendy Darling di Peter Pan. Dia bekerja secara bersamaan dengan Starmaker Theatre Company di Reading. Dia berpartisipasi dalam lebih dari 20 produksi panggung bersama mereka, tetapi jarang dipilih sebagai pemeran utama karena berat badannya. Meskipun demikian, ia memainkan peran kunci sebagai Miss Agatha Hannigan di Annie, Mother Wolf di The Jungle Book, dan Lena Marelli di Bugsy Malone.
Pada 1991, dalam waktu dua minggu setelah menyelesaikan ujian GCSE, Winslet membuat debut layarnya sebagai salah satu anggota pemeran utama serial televisi fiksi ilmiah BBC, Dark Season. Perannya adalah Reet, seorang siswi yang membantu teman-teman sekelasnya melawan seorang pria jahat yang mendistribusikan komputer gratis ke sekolahnya. Dia tidak mendapat banyak uang dari pekerjaan itu, dan pada usia 16 tahun, kurangnya dana memaksa Winslet meninggalkan Redroofs. Untuk menghidupi dirinya sendiri, ia bekerja di sebuah toko makanan. Pada 1992, ia memiliki bagian kecil dalam film televisi Anglo-Saxon Attitudes, sebuah adaptasi dari novel satir Angus Wilson. Winslet, yang beratnya 84 kg pada saat itu, memerankan putri seorang wanita gemuk di dalamnya. Saat syuting, komentar yang tidak langsung ia dengar dari sutradara Diarmuid Lawrence menyatakan tentang kesamaan antara dia dan aktris yang memerankan ibunya mendorong Winslet untuk menurunkan berat badan. Dia selanjutnya mengambil peran putri muda dari seorang pria paruh baya yang bangkrut (diperankan oleh Ray Winstone) dalam sitkom televisi Get Back (1992-93). Dia juga memiliki peran sebagai tamu dalam episode tahun 1993 dari serial drama medis Casualty.
Karier
= 1994-1996
=Winslet adalah satu di antara 175 gadis yang mengikuti audisi untuk drama psikologis Peter Jackson berjudul Heavenly Creatures (1994). Ia kemudian mendapatkan peran tersebut setelah berhasil menunjukan kemampuannya kepada Jackson. Produksi yang berlokasi di Selandia Baru itu didasarkan pada kasus pembunuhan Parker-Hulme pada tahun 1954, di mana Winslet memerankan Juliet Hulme, seorang remaja yang membantu temannya, Pauline Parker (diperankan oleh Melanie Lynskey), dalam pembunuhan ibu Pauline. Dia mempersiapkan diri untuk peran itu dengan membaca transkrip persidangan pembunuhan gadis-gadis itu, surat-surat dan buku harian mereka, dan berinteraksi dengan kenalan mereka. Dia mengatakan bahwa dia belajar banyak dari pekerjaan itu. Film ini difilmkan di lokasi pembunuhan sungguhan, dan pengalaman itu membuat Winslet trauma. Dia merasa sulit untuk melepaskan diri dari karakternya, dan mengatakan bahwa setelah kembali ke rumah, dia sering menangis. Film ini penting untuk keriernya. Pada tahun yang sama, ia muncul sebagai Geraldine Barclay, seorang calon sekretaris, dalam produksi teater Royal Exchange Theatre oleh Joe Orton dengan judul What the Butler Saw.
Ketika mempromosikan Heavenly Creatures di Los Angeles, Winslet mengikuti audisi untuk peran Lucy Steele untuk sebuah film adaptasi dari novel Jane Austen berjudul Sense and Sensibility (1995) yang dibintangi dan ditulis oleh Emma Thompson. Terkesan oleh aktingnya, Thompson memberikannya peran yang jauh lebih besar sebagai Marianne Dashwood. Sutradara Ang Lee ingin Winslet memainkan peran itu dengan anggun, aspek yang menurutnya tidak terlihat dari penampilannya dalam Heavenly Creatures. Oleh karena itu Lee memintanya untuk berlatih tai chi, membaca literatur gothic, dan belajar bermain piano. Winslet mendapatkan ulasan yang positif dari para kritikus. Film ini meraup lebih dari AS$ 134 juta di seluruh dunia. Dia memenangkan Screen Actors Guild, dan British Academy Film Award untuk Aktris Pendukung Terbaik, dan menerima nominasi untuk Academy Award dan Golden Globe Award dalam kategori yang sama. Pada tahun yang sama, Winslet tampil dalam film Disney yang mendapat ulasan dengan buruk berjudul A Kid in King Arthur's Court.
Winslet memiliki peran dalam dua film pada 1996 berjudul Jude dan Hamlet. Dalam film oleh Michael Winterbottom berjudul Jude yang diangkat dari novel dengan nama Jude the Obscure oleh Thomas Hardy, ia memerankan Sue Bridehead, seorang wanita muda dengan kecenderungan suffragette yang jatuh cinta pada sepupunya, Jude (diperankan oleh Christopher Eccleston). Setelah tidak berhasil mengikuti audisi untuk film oleh Kenneth Branagh berjudul Mary Shelley Frankenstein (1994), Winslet kemudian mendapatkan peran sebagai Ophelia, dalam film adaptasi oleh Branagh untuk Hamlet karya William Shakespeare. Winslet, pada usia 20 tahun, terintimidasi dengan aktor lainnya yang lebih berpengalaman seperti Branagh dan Julie Christie. Mike Jeffries dari Empire percaya dia telah memainkan peran "jauh melampaui usianya". Meskipun mendapat pujian, Jude dan Hamlet hanya mendapatkan sedikit pendapatan di box office.
= 1997-2003
=Winslet tertarik untuk bermain sebagai Rose DeWitt Bukater, seorang sosialita berjiwa bebas di atas RMS Titanic yang bernasib buruk, dalam roman epik oleh James Cameron berjudul Titanic (1997). Cameron awalnya enggan untuk memberikan peran itu kepadanya dan lebih memilih bintang-bintang seperti Claire Danes atau Gwyneth Paltrow, tetapi Winslet memohon padanya, "Kamu tidak mengerti! Aku adalah Rose! Aku tidak tahu mengapa kamu masih mencari orang lain!" Kegigihannya membuat Cameron memberikan Winslet peran tersebut. Leonardo DiCaprio tampil sebagai Jack. Titanic memiliki anggaran produksi sebesar AS$ 200 juta, kapal replika terebut dibuat dan diletakan di Pantai Rosarito. Dalam proses pembuatan film itu, ia hampir tenggelam, terserang influenza, menderita hipotermia, dan memar di lengan dan lututnya. Ia hanya mendapatkanempat jam tidur per hari dan dia merasa sangat lelah oleh pengalaman itu. Titanic kemudian menjadi film terlaris sepanjang masa hingga saat itu, menghasilkan lebih dari AS$ 2 miliar di seluruh dunia, dan menjadikan Winslet sebagai bintang internasional. Film ini memenangkan 11 Academy Awards (penghargaan terbanyak yang pernah diterima oleh film manapun) termasuk Best Picture dan mendapatkan nominasi Aktris Terbaik Winslet.
Winslet tidak memandang Titanic sebagai platform untuk mendapatkan gaji yang lebih besar. Dia menghindari bermain dalam film-film blockbuster dan lebih memilih produksi independen, dia percaya bahwa dia "masih harus banyak belajar" dan tidak siap untuk menjadi bintang. Hideous Kinky adalah film beranggaran rendah adalah satu-satunya film yang dirilis dengan Winslet di dalamnya pada 1998. Dia menolak tawaran untuk bermain dalam Shakespeare in Love (1998) dan Anna and the King (1999) untuk bermain dalam film itu. Film yang diangkat dari novel semi-otobiografi oleh Esther Freud dengan judul yang sama yang menceritakan kisah seorang ibu lajang dari Inggris yang memiliki kehidupan yang baru di Maroko pada tahun 1970-an.
Drama psikologis oleh Jane Campion berjudul Holy Smoke! (1999) menampilkan Winslet sebagai seorang wanita Australia yang bergabung dengan kultus agama India. Dia kemudian belajar aksen Australia. Film ini mengharuskannya untuk melakukan adegan seks eksplisit dengan lawan mainnya Harvey Keitel, dan menampilkan adegan di mana karakternya tampak telanjang bulat. Pada tahun yang sama, dia menjadi pengisi suara untuk seoarang peri dalam film animasi Faeries, dan memenangkan Grammy Award untuk Best Word Spoken Album for Children karena menceritakan kisah pendek "The Face in the Lake" untuk buku audio anak-anak Listen to the Storyteller.
Dalam film Quills (2000) yang dibintangi oleh Geoffrey Rush dan Joaquin Phoenix, Winslet memainkan peran pendukung sebagai seorang pencuci pakaian yang ditekan secara seksual selama bekerja di rumah sakit jiwa. Memuji dia sebagai "aktris paling berani hari ini", James Greenberg dari majalah Los Angeles memuji Winslet. Dia menerima nominasi SAG Award untuk Aktris Pendukung Terbaik. Tahun berikutnya, ia memainkan matematikawan fiktif yang terlibat dalam memecahkan sandi Enigma dalam film thriller oleh Michael Apted berjudul Enigma. Dia hamil saat syuting, dan untuk menyembunyikannya dia mengenakan korset di bawah kostumnya.
Dalam film Iris (2001) yang menampilkan Winslet dan Judi Dench sebagai novelis Iris Murdoch pada usia yang berbeda. Winslet tertarik untuk memerankan tokoh perempuan yang cerdas dan untuk peran ini ia membaca novel-novel Murdoch, mempelajari memoar oleh suaminya Elegy untuk Iris, dan menonton wawancara Murdoch di televisi. Proyek ini difilmkan selama empat minggu dan memperbolehkan Winslet untuk membawa putrinya, yang berusia enam bulan pada saat itu, ke lokasi syuting. Winslet menerima nominasi Oscar ketiganya untuk Iris, nominasi BAFTA dan Golden Globe untuk Aktris Pendukung Terbaik.
Film ketiga Winslet pada 2001 adalah film animasi dengan judul Christmas Carol: The Movie yang diangkat dari novel Charles Dickens. Untuk soundtrack film itu ia menyanyikan lagu "What If", yang kemudian menjadi hit komersial; dia menyumbangkan penghasilannya dari itu untuk badan amal. Setelah absen selama satu tahun, Winslet kemudian bermain seorang jurnalis keras kepala yang mewawancarai seorang profesor tentang hukuman mati dalam film thriller The Life of David Gale (2003). Dia bekerja sama dengan sutradara Alan Parker, yang dia kagumi, dan percaya film itu menimbulkan diskusi terkait hukuman mati.
= 2004-2007
=Dia bermain dalam film roman fiksi ilmiah berjudul Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004), di mana dia memainkan Clementine yang neurotik, seorang wanita yang memutuskan untuk menghapus ingatannya tentang mantan pacarnya (diperankan oleh Jim Carrey). Eternal Sunshine of the Spotless Mind terbukti sukses secara finansial dan beberapa kritikus menganggapnya sebagai salah satu film terbaik abad ke-21. Winslet menganggapnya sebagai salah satu karakter favoritnya di antara peran-peran lainnya, dan dia menerima nominasi Aktris Terbaik untuk penghargaan Oscar dan BAFTA.
Winslet dibayar £ 6 juta untuk membintangi film drama Finding Neverland. Film yang bercerita adalah tentang hubungan antara J. M. Barrie (diperankan oleh Johnny Depp) dan Llewelyn Davies boys, yang menginspirasi Barrie untuk menulis Peter Pan. Winslet memerankan ibu dari Llewelyn Davies boys, Sylvia. Dia menerima nominasi Aktris Terbaik kedua pada upacara Penghargaan BAFTA tahun itu. Dengan bruto box office sebesar US $ 116 juta, Finding Neverland menjadi filmnya yang paling banyak ditonton semenjak Titanic.
Pada 2005, Winslet mengambil peran dalam sebuah episode komedi sitkom Inggris Extras yang dibintangi oleh Ricky Gervais dan Stephen Merchant. Dia menerima nominasi Primetime Emmy Award untuk Aktris Tamu Luar Biasa dalam Seri Komedi. Dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan anak keduanya, Winslet kembali bekerja di Romance & Cigarettes, sebuah komedi romantis musikal yang disutradarai oleh John Turturro, di mana ia memerankan Tula. Untuk perannya, ia diharuskan untuk bernyanyi dan menari, yang membantunya menurunkan berat badan selama kehamilannya. Pergelangan kakinya keseleo saat syuting salah satu adegan tarian tersebut. Winslet menolak tawaran dari Woody Allen untuk membintangi Match Point (2005) kareng ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya.
Winslet bermain dalam empat film pada 2006. Film pertamanya tahun itu, All the King's Men, sebuah film thriller politik yang berlatar belakang pada tahun 1940-an di Louisiana. Film yang juga menampilkan Sean Penn dan Jude Law. Film ini mendapat ulasan negatif karena kurangnya wawasan politik yang kemudian gagal mengembalikan investasi senilai AS$ 55 juta. Film berikutnya, Little Children, berdasarkan novel oleh Tom Perrotta dengan nama yang sama. Film ini bercerita tentang Sarah Pierce, seorang ibu rumah tangga yang tidak bahagia yang berselingkuh dengan tetangganya yang sudah menikah (diperankan oleh Patrick Wilson). Ia kemudian mendapatkan nominasi Academy Award untuk nominasi Aktris Terbaik untuk perannya. Winslet, pada usia 31, menjadi pemain termuda yang memperoleh lima nominasi Oscar. Ia juga mendapatkan nominasi dari Penghargaan BAFTA untuk aktris terbaik.
Setelah Little Children, Winslet memainkan peran yang ia temukan lebih simpatik dalam komedi romantis oleh Nancy Meyers berjudul The Holiday. Dia berperan sebagai Iris, seorang warga Inggris yang bertukar rumah dengan seorang Amerika (diperankan oleh Cameron Diaz) selama musim liburan Natal. Film ini menjadi sukses komersial terbesar Winslet dalam sembilan tahun, menghasilkan lebih dari AS$ 205 juta di seluruh dunia. Kritikus Justin Chang berpendapat bahwa film ini menyenangkan, dan memperlihatkan daya tarik Winslet. Dalam film terakhirnya tahun itu, Winslet menjadi pengisi suara untuk karakter Rita, tikus dalam film animasi Flushed Away. Proyek satu-satunya Winslet pada 2007 adalah sebagai narator untuk versi bahasa Inggris dari film anak-anak Prancis The Fox and the Child.
= 2008-2011
=Winslet memiliki dua peran yang diakui oleh para kritikus pada 2008. Setelah membaca skenario oleh Justin Haythee untuk Revolutionary Road, sebuah adaptasi dari novel oleh Richard Yates, Winslet merekomendasikan proyek itu kepada suaminya pada saat itu, sutradara Sam Mendes, dan lawan mainnya di Titanic, Leonardo DiCaprio. Film ini bercerita tentang kesengsaraan pasangan muda yang menikah di pinggiran Amerika pada tahun 1950-an. Winslet tertarik untuk memerankan seorang wanita yang cita-citanya belum terpenuhi. Ia kemudian membaca The Feminine Mystique untuk memahami psikologi ibu rumah tangga yang tidak bahagia dari zaman itu. Mendes mendorong DiCaprio dan Winslet untuk menghabiskan waktu bersama supaya bisa membantu mereka untuk mengembangkan hubungan karakter mereka. Memanggil Winslet sebagai "aktris film Inggris terbaik di generasinya", David Edelstein dari majalah New York menulis bahwa "tidak ada momen yang dangkal dalam penampilan Winslet".
Untuk menghindari konflik penjadwalan dengan Revolutionary Road, Winslet menolak tawaran untuk membintangi The Reader. Namun, penggantinya Nicole Kidman, kemudian meninggalkan proyek tersebut karena kehamilannya, Winslet menandatangani kontrak untuk film tersebut akhirnya. Disutradarai oleh Stephen Daldry, The Reader diangkat dari novel oleh Bernhard Schlink berjudul Der Vorleser. Film ini bercerita tentang Hanna Schmitz, seorang penjaga kamp konsentrasi Nazi yang buta huruf (Winslet), yang berselingkuh dengan seorang anak remaja. Winslet kemudian meneliti holokaus dan penjaga SS. Untuk mendidik dirinya sendiri tentang stigma buta huruf, ia menghabiskan waktu bersama siswa di Literacy Partners, sebuah organisasi yang mengajar orang dewasa untuk membaca dan menulis. Beberapa sejarawan mengkritik film itu karena menjadikan Schmitz objek simpati penonton dan menuduh pembuat film adalah seorang penyangkalan holokaus.
Winslet menerima penghargaan yang signifikan untuk penampilannya di Revolutionary Road dan The Reader. Dia memenangkan Golden Globe Award untuk kedua film ini, dan untuk The Reader, dia dianugerahi Penghargaan Akademi dan BAFTA Award untuk Aktris Terbaik. Pada usia 33, ia melampaui rekornya sendiri sebagai pemain termuda yang mengumpulkan enam nominasi Oscar. Dia juga menjadi aktris ketiga dalam sejarah yang memenangkan dua Golden Globe Awards pada tahun yang sama. Lelah oleh perhatian media selama periode ini, Winslet mengambil cuti dua tahun sampai dia siap untuk terlibat secara kreatif lagi.
Winslet kembali berakting dengan miniseri HBO berjudul Mildred Pierce (2011), sebuah adaptasi dari novel James M. Cain dengan judul yang sama dengan sutradara Todd Haynes. Film ini bercerita tentang pahlawan wanita (Winslet), seorang janda selama Depresi Hebat yang berjuang untuk membangun bisnis restoran yang ingin dihormati oleh putrinya yang narsis (diperankan oleh Evan Rachel Wood). Winslet, yang baru menceraikan Mendes, merasa beberapa aspek tertentu dari kehidupan karakternya mencerminkan dirinya sendiri. Dia terpesona oleh hubungan yang kompleks antara ibu dan anak dalam karakternya. Film ini tidak mendapatkan penonton yang banyaktetapi mendapatkan ulasan positif. Dia kemudian menerima Primetime Emmy Award untuk Aktris Utama Terbaik, Golden Globe dan SAG Award.
Film thriller Contagion oleh Steven Soderbergh merupakan film pertama Winslet pada 2011. Dia berperan sebagai detektif penyakit untuk CDC, dan untuk perannya dia mencoba mencontoh direktur NCIRD, Anne Schuchat. Contagion sukses secara komersial, dan David Denby dari The New Yorker memuji Winslet karena menangkap esensi karakternya. Proyek berikutnya adalah Carnage yang disutradarai oleh Roman Polanski. Film yang diadaptasi dari drama God of Carnage oleh Yasmina Reza. Film dengan cerita yang sepenuhnya di dalam sebuah apartemen, komedi hitam yang menceritakan dua pasang orang tua yang bertengkar karena anak-anaknya. Ia bermain bersama dengan Jodie Foster, John C. Reilly, dan Christoph Waltz dalam film itu. Para pemain berlatih seperti mereka melakukan drama teater selama dua minggu. Winslet membawa anak-anaknya bersamanya ke Paris selama delapan minggu untuk pembuatan film itu. Kritik menemukan film itu kurang menarik, tetapi memuji Foster dan Winslet. Mereka berdua menerima nominasi Golden Globe untuk perannya.
= 2012-sekarang
=Winslet mengatakan pekerjaanya pada 2011 membantunya mengatasi patah hati karena perceraiannya, dan setelah menyelesaikan pekerjaan di Carnage, ia beristirahat sejenak dari dunia akting untuk fokus kepada anak-anaknya. Film dengan judul Movie 43 adalah filmnya yang dirilis satu-satunya pada 2012, dan film itu menerima ulasan terburuk dalam kariernya. Winslet juga melakukan rekaman buku audio dari novel oleh Émile Zola berjudul Thérèse Raquin. Dia enggan menerima tawaran Jason Reitman untuk membintangi film adaptasi dari novel oleh Joyce Maynard berjudul Labour Day, tetapi setuju setelah Reitman menunda produksi selama satu tahun untuk mengakomodasi komitmen Winslet kepada anak-anaknya. Bercerita di akhir pekan hari buruh, film ini mengisahkan tentang Adele (Winslet), seorang ibu tunggal agorafobia, yang jatuh cinta pada seorang narapidana yang melarikan diri. Sebuah adegan dalam film mengharuskannya membuat kue, ia kemudian memanfaatkan pengalaman memanggangnya dari Mildred Pierce. Winslet meraih nominasi kesepuluh Golden Globe. Walaupun banyak kritik memberikan ulasan negatif untuk film ini.
Ia kemudian memainkan peran jahat sebagai Jeanine Matthews dalam film fiksi ilmiah Divergent (2014). Film yang bercerita tentang masa depan dystopian merupakan adaptasi dari novel oleh Veronica Roth. Film ini dibintangi oleh Shailene Woodley sebagai pahlawan wanita yang melawan rezim yang opresif yang dipimpin oleh karakter Winslet. Winslet sedang mengandung anak ketiganya saat syuting, dan kostum ketatnya harus diubah untuk mengakomodasi kehamilannya. Untuk mempertahankan karakternya, Winslet menyendiri dari rekan-rekannya untuk sebagian besar pembuatan film. Richard Lawson dari Vanity Fair membandingkan film ini dengan film seri The Hunger Games, dan mengira Winslet kurang dimanfaatkan di dalamnya. Film ini menghasilkan US $ 288 juta di seluruh dunia. Ia kemudian bermain dalam film A Little Chaos. Disutradarai oleh Alan Rickman, film ini bercerita tentang persaingan di antara tukang kebun yang ditugaskan untuk membuat air mancur di Istana Versailles. Peran Winslet adalah sebagai arsitek fiksi Sabine de Barra. Pada tahun yang sama, ia terlibat dalam buku audio novel anak-anak oleh Roald Dahl, Matilda and The Magic Finger.
Pada 2015, Winslet kembali bermain sebagai Jeanine Matthews dalam seri Divergent, berjudul Insurgent. Meskipun menerima ulasan negatif menghasilkan AS$ 297 juta di seluruh dunia. Film berikutnya adalah sebuah adaptasi dari novel gothic berjudul The Dressmaker yang disutradarai oleh Jocelyn Moorhouse. Winslet memerankan Tilly Dunnage, seorang penjahit yang kembali ke kampung halamannya bertahun-tahun setelah dia dituduh melakukan pembunuhan. Dia belajar menjahit untuk bagian itu dan mendesain beberapa kostumnya sendiri. Produksi film ini direkam di gurun Australia dan Winslet merasa sulit untuk mengenakan gaun couture dengan cuaca ekstrim. Meskipun tidak menyukai film ini, Robert Abele dari Los Angeles Times memuji Winslet karena memainkan perannya. Film ini muncul sebagai salah satu film Australia dengan pendapatan tertinggi sepanjang masa, tetapi tidak banyak menghasilkan di tempat lain. Winslet memenangkan Penghargaan AACTA untuk Aktris Terbaik.
Winslet tertarik untuk bermain sebagai kepala pemasaran Jobs dan orang kepercayaannya, Joanna Hoffman, dalam film biografi Steve Jobs yang disutradarai oleh Danny Boyle. Oleh karena itu ia mengirimkan fotonya berpakaian sebagai Hoffman ke produser film. Steve Jobs, yang dibintangi Michael Fassbender sebagai peran utama, diceritakan dalam tiga babak, masing-masing menggambarkan peran penting dalam karier Jobs. Dalam persiapannya, Winslet menghabiskan waktu bersama Hoffman, dan bekerja dengan pelatih dialek untuk mengadopsi aksen Hoffman, campuran bahasa Armenia dan Polandia, yang dianggapnya paling sulit dalam kariernya. Winslet berkolaborasi dengan Fassbender, dan hubungan mereka di luar layar mencerminkan dinamika antara Jobs dan Hoffman. Film ini menerima beberapa ulasan terbaik dari karier Winslet tetapi gagal di box office. Dia memenangkan Golden Globe dan BAFTA Awards untuk Aktris Pendukung Terbaik, dan menerima nominasi Oscar ketujuh untuknya.
Film thriller oleh John Hillcoat berjudul Triple 9 (2016) menampilkan Winslet sebagai Irina Vlaslov, seorang gangster Rusia-Israel yang kejam. Kritikus Ann Hornaday dari The Washington Post merasa Winslet telah gagal menggambarkannya secara efektif. Film berikutnya pada tahun itu, Collateral Beauty, bercerita tentang seorang pria (diperankan oleh Will Smith) yang berjuang dengan kematian putrinya. Winslet kemudian bermain dalam film The Mountain Between Us (2017). Film ini juga menampilkan Idris Elba dimana mereka bermain sebagai dua orang asing yang terjebak di pegunungan yang dingin. Mereka membuat film di pegunungan Kanada pada ketinggian 10.000 kaki di atas permukaan laut di mana suhunya jauh di bawah titik beku. Winslet menggambarkannya sebagai pengalaman yang paling melelahkan dalam kariernya. Megan Garber dari Atlantik memuji chemistry antara Elba dan Winslet, dan Moira Macdonald dari The Seattle Times mengira karisma mereka telah meningkatkan kualitas film ini.
Pada 2017, ia terlibat dalam film oleh Woody Allen dengan judul Wonder Wheel, sebuah drama yang bercerita tentang tahun 1950-an di Coney Island. Dia memerankan Ginny, seorang ibu rumah tangga yang temperamental yang berselingkuh dengan seorang penjaga pantai (Justin Timberlake). Ketika ditanya tentang keputusannya untuk bekerja dengan Allen meskipun ada dugaan pelecehan seksual terhadap anak terhadapnya, Winslet memilih untuk tidak mengomentari kehidupan pribadi Allen tetapi mengatakan dia senang dengan kolaborasi tersebut. Pada 2019, Winslet memberikan suaranya dalam Moominvalley, serial televisi animasi tentang Moomins. [175] Dia selanjutnya menjadi peran utama bersama Susan Sarandon dan Mia Wasikowska dalam Blackbird, sebuah remake dari film Denmark Silent Heart (2014).
Winslet selanjutnya akan muncul di dalam drama oleh Wes Anderson berjudul The French Dispatch. Dia kemudian akan kembali ke HBO untuk membintangi dan menjadi eksekutif produser dari Mare of Easttown, sebuah seri tentang detektif polisi yang bermasalah. Setelah itu ia akan memerankan Mary Anning di Ammonite, yang juga akan dibintangi oleh Saoirse Ronan, yang bercerita tentang percintaan antara Anning dan Charlotte Murchison pada 1840-an di Inggris. Proyek berikutnya adalah Avatar 2, sekuel fiksi ilmiah Avatar oleh James Cameron, yang mengharuskan Winslet untuk bekerja dengan teknologi tangkap gerak. Untuk perannya ia belajar selam bebas dan mampu menahan napas di bawah air selama tujuh menit. Dia juga berkomitmen untuk memerankan model dan fotografer Lee Miller dalam film biografi yang akan datang dan menjadi pengisi suara dalam adaptasi novel Black Beauty.
Kehidupan pribadi
Saat syuting Dark Season, Winslet yang berusia berusia 15 tahun, memulai hubungan romantis dengan aktor-penulis Stephen Tredre, yang pada saat itu berusia 28 tahun. Dia menganggapnya sebagai pengaruh besar dalam hidupnya dan tinggal bersamanya di London. Pasangan itu berpisah pada 1995, tetapi mereka tetap dekat sampai dia meninggal karena kanker tulang dua tahun kemudian. Winslet melewatkan pemutaran perdana Titanic untuk menghadiri pemakamannya. Dalam sebuah wawancara tahun 2008, dia mengatakan dia tidak pernah melupakan kematiannya.
Setahun setelah kematian Tredre, Winslet bertemu Jim Threapleton di lokasi syuting Hideous Kinky, di mana ia adalah seorang asisten direktur. Mereka menikah pada November 1998 di sekolah dasar di Reading.Ia melahirkan putri mereka, Mia, pada 2000. Menggambarkan pernikahannya dengan Threapleton sebagai "kekacauan", dia kemudian mengatakan dia telah kehilangan kendali atas nalurinya selama periode ini. Mereka bercerai pada 2001. Segera setelah berpisah dari Threapleton, Winslet bertemu dengan sutradara Sam Mendes ketika dia menawarinya peran dalam sebuah drama. Dia menolak tawaran itu tetapi mulai berkencan dengannya. Kecewa dengan cara tabloid Inggris menggambarkan kehidupan pribadinya, Winslet pindah ke New York. Dia menikahi Mendes pada Mei 2003 di pulau Anguilla. Putra mereka, Joe, lahir kemudian tahun itu. Keluarga itu membagi waktu mereka di New York dengan sering mengunjungi perkebunan mereka di Cotswolds di Inggris. Di tengah spekulasi media tentang perselingkuhan antara Mendes dan aktris Rebecca Hall, pasangan itu mengumumkan perpisahan mereka pada tahun 2010 dan bercerai setahun kemudian. Winslet mengaku patah hati karena perpecahan itu, tetapi menegaskan tekadnya untuk menjaga anak-anaknya terlepas dari putusnya perkawinannya.
Saat berlibur di perkebunan Richard Branson di Necker Island pada 2011, Winslet bertemu dengan keponakannya Edward Abel Smith selama kebakaran rumah, dan Smith menjadi suami ketiganya. Pasangan itu menikah di New York pada Desember 2012, dan putra mereka, Bear, lahir tahun berikutnya. Setelah pindah kembali ke Inggris, Winslet membeli properti senilai £ 3,25 juta di tepi laut di West Wittering, Sussex, tempat (per 2015) ia tinggal bersama Smith dan anak-anaknya. Dalam sebuah wawancara tahun 2015, dia menggambarkan betapa dia menikmati tinggal di pedesaan.
Winslet mengatakan bahwa meskipun dengan tiga pernikahannya, dan struktur keluarga yang mungkin dianggap "tidak konvensional" oleh beberapa orang, dia tidak menganggapnya sebagai "keluarga yang kurang ideal". Dia menolak pekerjaan yang membawanya jauh dari anak-anaknya untuk waktu yang lama, dan suka menjadwalkan komitmen filmnya di sekitar liburan sekolah mereka. Membahas gaya pengasuhannya, Winslet mengatakan bahwa dia menikmati makan siang kemasan dan menjalankan kebutuhan untuk sekolah anak-anaknya.
= Gaya akting
=Beberapa wartawan menganggap Winslet sebagai salah satu aktris terbaik di generasinya. ] Meskipun mencapai ketenaran di awal kariernya dengan Titanic yang paling sukses, Winslet jarang berakting dalam film yang didorong oleh kepentingan komersial. Seorang jurnalis untuk Elle percaya pilihannya mencerminkan "jiwa dan sikap seorang aktris pekerja, yang terjebak dalam tubuh seorang bintang film". Tom Perrotta, penulis Little Children, mengatakan bahwa Winslet "condong ke arah peran-peran yang menantang dalam film-film yang lebih kecil", biasanya para wanita "berpotensi tidak disukai". Jurnalis Mark Harris menulis bahwa ia berspesialisasi dalam "wanita yang tidak terdesentrisasi, gelisah, bermasalah, tidak puas, bingung, dan sulit" dan John Hiscock dari The Daily Telegraph telah mengidentifikasi tema karakter yang berjiwa bebas dengan minat seksual. Stephen Whitty dari NJ.com mengaitkan Winslet dengan "materi yang serius dan hampir putus asa", meskipun ia merasa sulit untuk mengesampingkannya sebagai seorang aktris.
Leonardo DiCaprio, yang bermain bersama dengan Winslet di Titanic dan Revolutionary Road, menganggapnya sebagai "aktor yang paling siap dan mempelajari karakter dnegan baik di lokasi syuting", dan Jude Law, rekan mainnya di The Holiday, percaya bahwa meskipun sangat serius ia tetap " tenang dan baik hati ". Direktur Steve Jobs-nya Danny Boyle telah mengidentifikasi keinginan Winslet untuk menghindari typecasting dan telah mengatakan bahwa dia mengambil upaya "untuk mengubah posisi perspektif sutradara dan produser pada dirinya" untuk membiarkan dirinya ditantang sebagai seorang seniman.
Winslet mengatakan dia tertarik pada "wanita yang diliputi kecemasan" dengan kecenderungan kuat menutupi kelemahan dan rasa tidak aman. Ia bisa mengerti "wanita yang menemukan jalan keluar dari suatu situasi, mencari cinta, berjuang dalam cinta, atau mempertanyakan hal-hal besar dalam hidup". Tertarik pada karakter yang sejalan dengan perjuangan pribadinya pada titik-titik tertentu dalam hidupnya, ia merasa sulit untuk melepaskan diri dari perannya, mengatakan bahwa "Anda harus menghadapi perasaan Anda yang sebenarnya setiap hari. ". Meski begitu, ia merasa perlu untuk melakukan terapi. Winslet dikenal karena kesediaannya untuk menampilkan adegan telanjang, setelah melakukannya dalam 12 filmnya, meskipun ia mempertimbangkan kontribusinya pada narasi sebelum menyetujuinya. Dia percaya adegan-adegan ini mempromosikan citra tubuh yang positif di kalangan wanita.
Pencitraan
Dalam artikel 2015 untuk Elle, Sally Holmes menggambarkan kemampuan Winslet untuk membangun hubungan dengan sikapnya. Jo Ellison dari Vogue menulis bahwa ia memiliki "aura yang otoritatif, hampir seperti duta besar", dan Kira Cochrane dari The Guardian menganggapnya sebagai "pandai bicara, canggih, [dengan] tanda kemegahan yang pasti". Menggambarkan Winslet sebagai bahasa yang jelas, Krista Smith dari Vanity Fair percaya bahwa terlepas dari ketenarannya, ia tidak berpura-pura.
Fluktuasi berat Winslet selama bertahun-tahun telah menjadi perhatian media. Dia menolak untuk membiarkan Hollywood menentukan berat badannya. Pada 2003, majalah GQ edisi Inggris menerbitkan foto-foto Winslet yang telah diubah secara digital untuk membuatnya tampak lebih tinggi dan lebih kurus. Winslet mengatakan perubahan dilakukan tanpa persetujuannya. GQ kemudian mengeluarkan permintaan maaf. Pada 2007, ia memenangkan kasus pencemaran nama baik terhadap majalah Grazia setelah mengklaim bahwa ia mengunjungi seorang ahli gizi. Dia mengklaim ganti rugi sebesar £ 10.000, dan menyumbangkan jumlah itu untuk amal yang membantu orang dengan gangguan makan. Dia memenangkan kasus lain pada 2009 melawan tabloid Inggris Daily Mail setelah mengklaim dia berbohong tentang rejimen latihannya. Dia menerima permintaan maaf dan pembayaran sebesar £ 25.000.
Winslet dinobatkan sebagai salah satu orang paling cantik di dunia oleh majalah People pada 2005. Daya tarik kecantikan dan seksnya telah diangkat oleh beberapa publikasi lain, termasuk majalah Harper's Bazaar, Who, dan Empire. Dia mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan kecantikan yang dinilai ideal oleh Hollywood, dan menggunakan selebritisnya untuk memberdayakan wanita untuk menerima penampilan mereka dengan bangga. Dia telah berbicara menentang Botox dan operasi plastik. Dalam upaya untuk mendorong penuaan alami, ia membentuk Liga Anti-Bedah Kosmetik Inggris, bersama dengan aktris Emma Thompson dan Rachel Weisz. Ia menginstruksikan majalah dan merek untuk tidak merapikan kerutan secara digital dalam foto. Winslet enggan membahas kesenjangan upah gender di Hollywood karena dia tidak suka membicarakan gajinya di depan umum. Pada 2009, Forbes melaporkan gaji tahunannya menjadi US $ 2 juta, sebagian besar berasal dari sponsorhip. Pada tahun itu, UK Film Council menghitung bahwa ia telah memperoleh £ 20 juta dari peran aktingnya sejak 1995.
Majalah Time bernama Winslet salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2009. Madame Tussauds di London meluncurkan patung lilin Winslet pada tahun 2011. Tahun berikutnya, ia menerima penghargaan Kehormatan Cesar, dan pada 2014, ia menerima bintang di Hollywood Walk of Fame. Winslet diangkat sebagai Komandan Ordo Kerajaan Inggris (CBE) dalam upacara penghargaan Honour Ulang Tahun 2012 untuk jasanya dalam drama.
Filmografi
= Film
== Televisi
=Video game
Teater
Discografi
Buku Audio
Penghargaan dan nominasi
= Academy Awards
== AACTA Awards
== British Academy Film Awards
== Emmy Awards (Primetime)
== Empire Awards
== Golden Globe Awards
== Grammy Awards
== Satellite Awards
== Screen Actors Guild Awards
== Critics' Recognitions
== Other Industry Awards
== Festival Awards
== Audience Awards
=Penghargaan lainnya
= Manchester Evening News Theatre Awards
== Earphones Awards
== Odyssey Awards
=Pranala luar
= Berita
=Actress Winslet wins damages over diet story Diarsipkan 2012-01-17 di Wayback Machine.
= Interviews
=The Blurb interview Diarsipkan 2009-01-22 di Wayback Machine. (April, 2004)
The Early Show interview (February 20, 2003)
Index Magazine interview (2004)
USA Weekend interview (February 24, 2002)
Kate Winslet video interview with stv.tv, December 2006 Diarsipkan 2007-10-12 di Wayback Machine.
Tiscali Interview (Feb 2006) Diarsipkan 2002-06-17 di Wayback Machine.
Kate Winslet Interview in Ananova (2007)
Kate Winslet Interview in BBC NEWS ENGLAND (Friday, 2004)
Kate Winslet Interview (October 16, 2004)
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Kate Winslet
- Labor Day (film)
- Avatar: The Way of Water
- Divergent (film)
- Revolutionary Road (film)
- Eternal Sunshine of the Spotless Mind
- British Academy Film Awards ke-49
- Carnage (film 2011)
- The Holiday
- Black Beauty (film 2020)
- Kate Winslet
- List of Kate Winslet performances
- List of awards and nominations received by Kate Winslet
- What If (Kate Winslet song)
- Mare of Easttown
- Labor Day (film)
- The Holiday
- Lee (2023 film)
- Ammonite (film)
- A Little Chaos