- Source: Kebudayaan Liangzhu
Kebudayaan Liangzhu (; 3400–2250 SM) adalah kebudayaan giok Neolitikum terakhir di Delta Sungai Yangtze di Tiongkok. Kebudayaan ini memiliki banyak stratifikasi, karena artefak-artefak giok, sutra, gading, dan pernis ditemukan secara eksklusif dalam pemakaman-pemakaman elite, sementara tembikar lebih umum ditemukan di petak pemakaman orang-orang yang lebih miskin. Pembagian kelas ini menunjukkan bahwa Periode Liangzhu adalah sebuah negara awal, dilambangkan dengan perbedaan yang jelas antara kelas sosial dalam struktur pemakaman. Sebuah pusat perkotaan panregional muncul di situs kota Liangzhu dan kelompok elite dari lokasi ini memimpin pusat-pusat lokal. Kebudayaan Liangzhu sangat berpengaruh dan ruang lingkup pengaruhnya mencapai utara sejauh Shanxi dan selatan sejauh Guangdong. Situs tipe di Liangzhu ditemukan di Kabupaten Yuhang, Zhejiang dan awalnya digali oleh Shi Xingeng pada tahun 1936. Analisis tahun 2007 dari DNA yang ditemukan dari sisa-sisa manusia menunjukkan frekuensi tinggi Haplogroup O-M119 dalam kebudayaan Liangzhu yang menghubungkan kebudayaan ini dengan populasi Austronesia dan Tai-Kadai modern. Diyakini bahwa kebudayaan Liangzhu atau subtradisi terkait lainnya adalah negeri asal leluhur penutur rumpun bahasa Austronesia.
Kemusnahan
Keudayaan Liangzhu memasuki kejayaannya sekitar 4000 hingga 5000 tahun yang lalu, tetapi tiba-tiba menghilang dari Danau Taihu sekitar 4200 tahun yang lalu ketika mencapai puncaknya. Hampir tidak ada jejak pada tahun-tahun berikutnya di area ini. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perkembangan pemukiman manusia terganggu beberapa kali oleh naiknya air. Hal ini menyebabkan para peneliti untuk menyimpulkan berakhirnya kebudayaan Liangzhu disebabkan oleh perubahan lingkungan yang ekstrim seperti banjir, karena lapisan kebudayaan ini biasanya tercampur dengan lapisan berlumpur atau berawa-rawa dan berpasir kerikil bersama pepohonon paleo yang terkubur.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa Danau Taihu terbentuk sebagai kawah benturan hanya 4500 tahun yang lalu, yang dapat membantu menjelaskan hilangnya budaya Liangzhu. Namun, usaha lain tidak menemukan struktur kawah benturan atau mineral yang terguncang di Danau Taihu.
Pembangunan kota dan pertanian
Kebudayaan ini memiliki pertanian yang maju, termasuk irigasi, budi daya padi, dan budi daya perairan. Perumahan sering dibangun di atas panggung, di atas sungai atau garis pantai.
Penemuan baru sisa-sisa fondasi tembok kota kuno telah diumumkan oleh pemerintah provinsi Zhejiang pada 29 November 2007. Disimpulkan bahwa situs tersebut merupakan pusat kebudayaan Liangzhu. Museum Kebudayaan Liangzhu selesai dibangun pada tahun 2008 dan dibuka pada akhir tahun itu.
Lihat juga
Museum Kebudayaan Liangzhu
Daftar Kebudayaan Neolitikum Tiongkok
Tiga Maharaja dan Lima Kaisar
Referensi
= Catatan kaki
== Sumber
=Allan, Sarah (ed), The Formation of Chinese Civilization: An Archaeological Perspective, ISBN 0-300-09382-9
Zhou Ying, "The Dawn of the Oriental Civilization: Liangzhu site and Liangzhu culture", ISBN 978-7-5085-1058-3, China Intercontinental Press, Beijing, 2007 (in both Chinese & English).
Leadbetter, Michael Paul (2021-01-01). "The fluid city, urbanism as process". World Archaeology. 53 (1): 137–157. doi:10.1080/00438243.2021.2001367. ISSN 0043-8243.
Kata Kunci Pencarian:
- Kebudayaan Liangzhu
- Museum Liangzhu
- Kebudayaan Shijiahe
- Distrik Yuhang
- Daftar kebudayaan neolitikum Tiongkok
- Kebudayaan Songze
- Taman Lahan Basah Nasional Xixi
- Kebudayaan Majiabang
- Kebudayaan Hemudu
- Taotie