- Source: Kecelakaan Trem Croydon 2016
Pada 9 November 2016, sebuah trem yang dioperasikan oleh Tramlink, berangkat dari New Addington menuju Wimbledon, tergelincir dan terbalik pada sebuah persimpangan dekat dengan stasiun Sandilands di Croydon, London Selatan Ada tujuh korban jiwa dengan 58 orang lainnya terluka Trem memuat sekitar 60 penumpang pada pukul saat kejadian pukul 06:07 GMT Ini adalah insiden trem pertama di Britania Raya yang memakan korban jiwa sejak tahun 1959.
Kecelakaan
Kecelakaan terjadi bertepatan dengan hujan deras pukul 06:07, pada tikungan tajam mendekati titik temu di mana rute 3 dari New Addington menyatu dengan jalur dari Beckenham Junction dan Elmers End. Belokan tersebut terletak di 1-mil (1,6 km) setelah meninggalkan stasiun trem Lloyd Park. Pada "tikungan tajam" ini, ambang batas kecepatan yang ditetapkan adalah 20 km/h (12 mph). Hasil investigasi sementara menyatakan, mendekati belokan, trem berkecepatan 70 km/jam (43 mph). Trem yang berjenis Bombardier CR4000, No. 2551, merupakan dua bagian unit rangkaian dan didesain dengan kecepatan maksimum 80 km/h (50 mph). Trem terbalik keluar rel ke sisi kanan dan menjebak beberapa orang di dalamnya. Dinas Kereta api dan Jalan raya menegaskan bahwa trem di Britania Raya tidak dilengkapi dengan perlindungan keamanan sistem yang akan mengerem secara otomatis jika melaju terlalu cepat.
Layanan darurat mengkonfirmasi terdapat 51 orang terluka dan awalnya menyatakan bahwa lima orang telah tewas. Jumlah korban tewas kemudian bertambah menjadi tujuh. Para korban ialah enam pria dan seorang wanita berusia antara 19-63 tahun, delapan korban lainnya mengalami cedera serius dan mengancam jiwa. Kecelakaan trem ini adalah yang paling mematikan di Britania Raya sejak kecelakaan di Dover pada tahun 1917, yang menewaskan sebelas orang dan melukai 60 orang, serta yang pertama di Britania Raya di mana penumpang tewas sejak tahun 1959. Kecelakaan ini juga yang paling mematikan pada setiap jenis jaringan kereta api di Inggris sejak kecelakaan kereta api ''Great Heck'' tahun 2001
Pasca kejadian
Korban jiwa kemudian dibawa ke Rumah Sakit St george's, Tooting, dan Rumah Sakit Universitas Croydon. Begitupun 51 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit, tujuh diantaranya segera dijemput keluarga. Dua puluh dua ambulans, delapan mobil pemadam kebakaran dan lebih dari 70 petugas pemadam kebakaran dari Satuan Damkar London dikirim ke tempat kejadian.
FirstGroup, yang mengoperasikan trem atas nama Transportasi London (TfL), mengatakan "terkejut dan sedih dengan apa yang terjadi". Menit ekstra juga ditambahkan ketika peringatan mengheningkan cipta dua menit Hari gencatan senjata di Croydon Cenotaph. TfL kemudian memberi santunan untuk menutupi biaya pemakaman korban.
Sepanjang malam tanggal 10-11 oktober, trem dievakuasi dari lokasi kecelakaan dan telah rampung pada pagi hari tanggal 12 November.
Setelah kecelakaan itu, layanan trem dialihkan antara Timur Croydon dan Wimbledon, antara New Addington dan Addington Desa, dan antara Beckenham Junction dan Harrington Jalan.
Penyelidikan
= Polisi Transportasi Britania Raya
=Sopir trem, 42 tahun, ditangkap oleh Polisi Transportasi Inggris atas tuduhan pembunuhan. Setelah diinterogasi, dia dibebaskan bersyarat sampai Mei 2017. Menurut metro.co.uk, salah satu aspek penyelidikan polisi adalah apakah pengemudi tram tertidur atau tidak dan The Guardian melaporkan bahwa beberapa penumpang melihat pengemudi telah pingsan di ruang kontrol. Seorang mantan sopir menyarankan kepada The Times, bahwa ''blackout'' sangat memungkinan, karena pergeseran shift yang tidak menentu dan pengemudi harus mematuhi itu. Ia juga menuduh bahwa mesin minuman di stasiun trem dipenuhi dengan minuman energi, yang menyatakan: "tidak Ada yang pernah benar-benar terjaga, saya juga selalu sedikit linglung dan itu disebabkan karena cara shift kerja yang tidak memungkinkan pengemudi untuk mendapatkan pola tidur teratur."
= Dinas Kereta api dan Jalan
=Dinas Kereta api dan Jalan juga menggelar penyelidikannya, berfokus pada apakah ada atau tidak aturan keselamatan yang diikuti.
= Cabang Investigasi Kecelakaan Kereta Api
=Cabang Investigasi Kecelakaan Kereta api atau ''Rail Accident Investigation Branch'' (RAIB) juga menyelidiki kecelakaan, dengan data sistem perekam acara trem. RAIB menyatakan bahwa ada indikasi awal menunjukkan trem melaju pada kecepatan yang lebih tinggi secara signifikan daripada yang diizinkan. Setelah kecelakaan itu, The Guardian melaporkan bahwa pada tanggal 31 Oktober sudah ada penumpang yang menulis di status Facebook bahwa ada trem yang melaju pada belokkan dengan kecepatan yang berlebihan. Sehubungan dengan laporan tersebut, The Evening Standard melansir sebelum kejadian (31 Oktober) sudah ada penumpang yang telah menyampaikan keluhan atas trem yang melaju di belokkan tersebut. Namun pengemudi trem yang dimaksud dalam insiden 31 Oktober itu bukan yang terlibat dalam kecelakaan pada 9 November.
Laporan interim dirilis seminggu kemudian pada 16 November 2016. Pada saat kecelakaan, cuaca sedang gelap dan hujan lebat. Tidak ada bukti yang menunjukan rel cacat, atau terdapat penghalang pada rel, yang bisa berkontribusi terhadap kecelakaan. Temuan awal menyatakan bahwa trem melaju pada kecepatan 70 kilometer per jam (43 mph) saat kecelakaan–melebihi 20 kilometer per jam (12 mph)–dengan rem yang terlambat dilakukan. Selanjutnya merekomendasi agar dibuat batas kecepatan yang diperkenankan saat memasuki belokkan di Sandilands Junction sebelum jalur dibuka kembali. Rekomendasi itu kemudian diterima dan selanjutnya pembatas kecepatan diletakkan di tempat sebelum jalur dibuka kembali.
Lihat pula
Tramlink
Transport for London
Docklands Light Railway