- Source: Kedukang
Kedukang, kedukan, keropak, atau ikan duri (Hexanematichthys sagor) adalah sejenis ikan manyung yang biasa didapati di tepi pantai berlumpur dan kuala sungai. Ikan berharga murah ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti kadukang, dukang, badukang, bedukang, pedukang, atau babukan (aneka dialek bahasa Melayu); dan juga kedapang waru (Jw.). Sementara dalam bahasa Inggris ikan ini disebut Sagor catfish, Sagor sea-catfish, atau Sunda sea-catfish.
Pengenalan
Ikan bertubuh sedang, licin tak bersisik; panjang hingga 45 cm. Kepala memipih datar ke arah moncong, dengan tiga pasang sungut; sepasang yang paling panjang di antaranya berada di rahang atas, ujungnya mencapai pertengahan sirip dada atau lebih. Sisi atas kepala dengan keping-keping tulang serupa perisai yang berpola kasar permukaannya, dengan lekuk fontanel yang memanjang di tengah dahi di antara dua mata. Taju kepala belakang membundar, dan pelat pangkal di muka duri punggung serupa sayap kupu-kupu. Gigi bentuk kerucut dan tersusun dalam barisan melintang pada empat pelat yang berderet di langit-langit mulut (palatum); pelat gigi yang sebelah depan (pelat maksilar) melengkung sempit dari sisi ke sisi.
Sirip punggung dan kedua sirip dada masing-masing dengan duri (patil) yang bergerigi dan berbisa; sirip lemak di punggung bagian belakang berukuran sedang. Rumus sirip punggung (dorsal) I, 7 (satu jari-jari keras [duri] + 7 jari-jari lunak); sirip dada (pectoral) I, 11; sirip perut (ventral) 6; dan sirip dubur (anal) 18-19.
Sisi atas dan samping tubuh berwarna abu-abu gelap kecokelatan atau kebiruan, sisi bawah putih susu; biasanya dengan (10 atau lebih) garis-garis melintang putih keperakan, kebiruan, atau kehijauan. Semua siripnya berwarna kusam kehitaman, hanya bagian lunak dari sirip punggung yang berwarna terang.
Ekologi dan agihan
Kedukang hidup di laut berlumpur dekat pantai dan di estuaria; acap kali pula menghulu di hilir sungai hingga ke batas pasang tinggi. Ikan ini memangsa invertebrata dan ikan-ikan kecil.
Ikan keropak jantan tercatat mengerami telur-telurnya, lk. 10-20 butir yang bergaris tengah hingga 1 cm, di dalam mulutnya. Anak-anak ikan yang baru menetas pun masih mencari perlindungan ke dalam mulut induk jantan, sampai pada saatnya mereka dapat hidup mandiri.
Ikan kedukang diketahui menyebar luas di pesisir Samudra Hindia, mulai dari pantai-pantai di wilayah Pakistan, India, Srilangka, Bangladesh, Asia Tenggara, hingga ke Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi) dan Filipina.
Manfaat
Kedukang dijual dan dikonsumsi dalam keadaan segar, atau diasinkan (sebagai jambal roti). Ikan kedukang salai di Bandar Lampung acap dijual sebagai baung salai, yang berharga lebih mahal. Ikan kedukang ditangkap dengan menggunakan pancing, jaring, atau belat.
Bleeker mengamati bahwa di masanya, kedukan bersama dengan keting (Mystus gulio) dan manyung pidada (Nemapteryx caelata), merupakan jenis-jenis ikan berkumis yang paling umum didapati di pantai-pantai berlumpur serta di muara-muara sungai di Jakarta. Hampir setiap hari ikan kedukan ini tersedia dalam jumlah yang banyak di pasar. Akan tetapi ikan ini hanya berharga murah saja, dan umumnya dikonsumsi oleh kalangan tak berpunya.
Catatan kaki
Pranala luar dan sumber informasi lain
Wild Singapore: Sea catfishes
P.K. Talwar & A.G. Jhingran. 1992. Inland Fishes of India and Adjacent Countries. Volume 2: 704. Rotterdam: A.A. Balkema.
G.H. Jennings. 1998. The Sea and Freshwater Fishes of Arabia: The Pocketbook. Volume 2: 87. Calypso.
D. Pauly & Purwito Martosubroto (Eds.) 1996. ICLARM Stud.Rev. 23: Baseline Studies of Biodiversity: The Fish Resources of Western Indonesia. p. 806. Manila: ICLARM.