- Source: Kerajaan Cebu
Cebu atau Sugbu adalah sebuah kerajaan mandala di pulau Cebu (kini bagian Filipina) sebelum penjajahan Spanyol. Kerajaan ini dikenal dalam catatan Tionghoa Klasik sebagai Sokbu (束務). Menurut "Legenda Lisan" dalam bahasa Bisaya, kerajaan ini didirikan oleh Sri Lumay atau Rajamuda Lumaya, seorang pangeran kecil dari Dinasti Chola India yang menaklukan Sumatra. Dia dikirim oleh Maharajah dari India untuk mendirikan pangkalan bagi pasukan penjelajahan, tetapi dia memberontak dan mendirikan pemerintahannya sendiri yang berdaulat. Ibu kota kerajaan ini adalah Singhapala (சிங்கப்பூர்) yang merupakan khas Tamil-Sanskerta untuk "Kota Singa", akar kata yang sama untuk menamai Singapura.
Sejarah
= Pendirian
=Menurut cerita rakyat Bisaya, Sri Lumay adalah campuran Tamil dan Melayu dari Sumatra, yang menetap di Visayas, dan memiliki beberapa putra. Salah satu putranya adalah Sri Alho, yang memerintah tanah yang dikenal sebagai Sialo yang mencakup kota Carcar dan Santander di wilayah selatan Cebu saat ini. Sri Ukob memerintah sebuah pemerintahan yang dikenal sebagai Nahalin di utara, yang meliputi kota-kota Consolación, Liloan, Compostela, Danao, Carmen dan Bantayan. Dia meninggal dalam pertempuran, melawan bajak laut Muslim Moro yang dikenal sebagai magalos (harfiah: "perusak perdamaian") dari Mindanao. Kepulauan tersebut dulunya dikenal sebagai Pulua Kang Dayang atau Kangdaya (harfiah: "[pulau-pulau] milik Daya").
Sri Lumay terkenal karena kebijakannya yang ketat dalam mempertahankan diri dari perampok dan budak dari Mindanao. Penggunaan taktik bumi hangus untuk mengusir penjajah memunculkan nama Kang Sri Lumayng Sugbu (harfiah: "api besar Sri Lumay") ke kota, yang kemudian disingkat menjadi Sugbu ("bumi hangus").
Stratifikasi sosial dan sistem kasta
Di bawah penguasa adalah Timawa, kelas prajurit feodal dari masyarakat Visayan kuno Filipina yang dianggap lebih tinggi daripada uripon (rakyat jelata dan budak) tetapi di bawah Tumao (bangsawan kerajaan) dalam hierarki sosial Visaya, kira-kira mirip dengan kasta maharlika dalam suku Tagalog.
Artefak Hindu-Buddha
Sebuah medali Buddha mentah dan patung tembaga dewa Hindu, Ganesha, telah ditemukan oleh Henry Otley Beyer pada tahun 1921 di situs kuno di Puerto Princesa, Palawan, dan Mactan, Cebu. Permukaan artefak menunjukkan bahwa benda-benda tersebut dibuat di tempat itu juga. Sayangnya, benda-benda ini dihancurkan selama Perang Dunia II. Namun, foto-foto dokumentasi dari benda-benda ini masih bertahan.
Penggunaan nama modern
Ada usulan untuk mengganti nama wilayah Bisaya Tengah saat ini, yang didominasi oleh kelompok suku Cebu, menjadi wilayah Sugbu, nama bekas wilayah tersebut sebelum penjajahan Spanyol pada abad ke-16.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Kerajaan Cebu
- Singhapala
- Orang Cebu
- Sri Lumay
- Katedral Cebu
- Kerajaan Butuan
- Traktat Cebu (1565)
- Kerajaan Tondo
- Rajah Tupas
- Sejarah Filipina
- Cebu (historical polity)
- Bendahara
- List of female monarchs
- List of current non-sovereign Asian monarchs
- Selangor F.C.
- Territories of Majapahit
- Greater India
- Raj of Sarawak
- List of current non-sovereign African monarchs
- Pannai