- Source: Keriya
Keriya atau Mugala adalah sebuah kota di Kabupaten Keriya di Xinjiang, China. Keriya terletak di sepanjang Jalur Sutra rute selatan di Cekungan Tarim. Keriya merupakan ibu kota dari Kabupaten Keriya. Kota Keriya terletak sekitar 166 km di sebelah timur ibu kota prefektur di Hotan. Keriya berjarak 80 km di sebelah timur Qira dan 120 km di sebelah barat Niya.
Sejarah
Kerajaan Keriya dahulu pernah berdiri di masan Dinasti Han Awal dengan nama Kerajaan Wumi (扜彌, Wūmí). Sumber China menyebutkan bahwa Wumi dihuni oleh 3.340 keluarga dan 20.040 jiwa. Angka tersebut terlihat tidak seimbang karena dengan demikian satu keluarga akan memiliki terlalu banyak anggota keluarga. Kitab Hou Hanshu - yang mengenal Keriya sebagai Jumi (拘彌, Jūmí) - menyebutkan bahwa pada masa Dinasti Han Akhir (25-220 M), terdapat 2.173 keluarga dan 7.251 orang yang tinggal di Jumi. Kitab-kitab selanjutnya seperti Weilüe dan Tangshu menyebut Keriya sebagai Hanmi (扞彌, Hànmí).
Baik Kitab Hanshu maupun Hou Hanshu meletakkan kerajaan ini 390 li (162 km) di sebelah timur Khotan. Jarak tersebut mirip denga jarak antara Khotan dan Keriya di peta-peta kini dan dengan demikian mengkonfirmasi identifikasi Wumi atau Jumi sebagai Keriya.
Kota Keriya terletak di wilayah oasis serta di tepian Sungai Keriya. Terdapat sebuah desa bernama Pulu sekitar 75 km di sebelah selatan Keriya. Ke arah selatan dari Keriya, dapat ditemukan pula beberapa puncak gunung tinggi seperti Qong Muztag dengan ketinggian 6.962 m. Sekiar 180 km ke arah utara menelusuri sungai, terdapat situs benteng kuno Karadong tempat lukisan mural Buddha tertua di dunia ditemukan. Situs tersebut ditinggalkan pada abad ke-4 M. Sebuah situs lainnya yaitu Yuan Sha terletak sekitar 40 km di sebelah utara Karadong. Yuan Sha berasal dari Zaman Besi namun telah ditinggalkan sejak sekitar tahun 130 SM.
Marco Polo mengunjungi wilayah Keriya pada penghujung abad ke-13. Ia menjelaskan bahwa ia telah enempuh perjalanan selama lima hari di tengah padang pasir di timur dan barat. Daerah provinsi maupun kotanya bernama Pem atau Peyn. Ia mencatat bahwa penduduk Pem saat itu menganut Islam dan terdapat beberapa desa kecil di sekitarnya. Daerah Pem memiliki beberapa industri seperti kapas. Ia juga menyebutkann bahwa "jasper" (kemungkinan untuk menyebut batu giok nefrit) dan chalcedony dapat ditemukan di sungainya dan masyarakat hidup dari kegiatan kerajinan dan perdagangan. Marco Polo juga menulis mengenai adat masyarakat Pem. Jika seorang pria dari Pem pergi dari rumah dan tidak kembali selama dua puluh hari, istrinya memiliki hak untuk memiliki suami lain.
Emas dilaporkan ditemukan di Keriya pada abad ke-19.
Referensi
Hulsewé, A. F. P. (1979). China in Central Asia: The Early Stage 125 BC – AD 23: an annotated translation of chapters 61 and 96 of the History of the Former Han Dynasty. E. J. Brill, Leiden.
Hill, John E. (2015) Through the Jade Gate - China to Rome: A Study of the Silk Routes 1st to 2nd Centuries CE. CreateSpace, North Charleston, South Carolina. ISBN 978-1500696702.
Pranala luar
3000-year-old archaeological finds at Liushui Village, Yutian County
Sistem informasi geografis untuk arkeologi di Cekungan Tarim
Foto masjid-masjid dan patung di Keriya Diarsipkan 2007-12-01 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Keriya
- Riya'
- Gelar kebangsawanan Jawa
- Sum'ah
- Surah Al-Ma'un
- Islam
- Bobby Maulana
- Pangeran Mangkunagara
- Kurban Tulum
- Mangkunegara III
- Keriya
- Keriya Town
- Yutian County, Xinjiang
- Keriya River
- Kunlun Mountains
- Keria Ibrahim
- Keriya, Phagi
- Kurban Tulum
- Tarim Basin
- Kingdom of Khotan