- Source: Kerusuhan Los Angeles 1992
Kerusuhan Los Angeles 1992, juga dikenal sebagai Kerusuhan Rodney King, Kerusuhan South Central, kerusuhan sipil Los Angeles 1992, Kerusuhan sipil Los Angeles 1992, dan Pemberontakan Los Angeles, adalah serangkaian kerusuhan, penjarahan, pembakaran, dan kerusuhan sipil yang terjadi di County Los Angeles, California, pada April dan Mei 1992. Kerusuhan berawal di Los Angeles Pusat Selatan pada 29 April setelah dewan juri pengadilan membebaskan empat petugas Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) dari penggunaan kekerasan yang berlebihan dalam penangkapan yang terekam video dan pemukulan terhadap Rodney King. Ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah metropolitan Los Angeles ketika ribuan orang melakukan kerusuhan selama periode enam hari setelah pengumuman putusan tersebut.
Penjarahan, penyerangan, pembakaran, dan pembunuhan yang meluas terjadi selama kerusuhan, dan perkiraan kerusakan properti mencapai lebih dari $1 miliar. Ketertiban baru dipulihkan setelah anggota Garda Nasional AD AS California, Divisi Infanteri ke-7, dan Divisi Marinir ke-1 dipanggil untuk menghentikan kerusuhan ketika polisi setempat tidak dapat mengendalikan situasi. Secara total, 58 orang tewas dalam kerusuhan tersebut, lebih dari 2.000 orang terluka, dan lebih dari 11.000 orang ditangkap. kepala kepolisian LAPD Daryl Gates, yang telah mengumumkan pengunduran dirinya pada saat kerusuhan tersebut, banyak menyalahkan kelembagaan.
Latar belakang
Pada malam hari tanggal 3 Maret 1991, Rodney King dan dua penumpang mengendarai mobil ke barat di Foothill Freeway (I-210) melintasi Lake View Terrace di lingkungan Los Angeles. Patroli Jalan Raya California (CHP) mencoba untuk mengusahakan pemberhentian lalu lintas. Pengejaran berkecepatan tinggi pun terjadi dengan kecepatan yang diperkirakan mencapai 115 mph (185 km/h), pada awalnya di atas jalan bebas hambatan dan kemudian melintasi lingkungan perumahan. Ketika King akhirnya berhenti, Petugas CHP Timothy Singer dan istrinya, Petugas CHP Melanie Singer, memerintahkan mereka yang berada di dalam mobil ditahan.
Setelah kedua penumpang ditempatkan di mobil patroli, lima petugas Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) yang berkulit putih - Stacey Koon, Laurence Powell, Timothy Wind, Theodore Briseno, dan Rolando Solano - berusaha untuk menahan King, yang terakhir keluar dari mobil. King disetrum dengan taser, dipukul dengan tongkat bergagang samping, kemudian diturunkan ke tanah dan diborgol. Sersan Koon kemudian bersaksi di pengadilan bahwa King melawan penangkapan, dan bahwa dia percaya bahwa King berada di bawah pengaruh PCP pada saat penangkapan tersebut, yang menyebabkan dia menjadi sangat agresif dan kasar terhadap petugas. Rekaman video penangkapan menunjukkan bahwa dia berusaha bangun setiap kali dia dipukul, dan bahwa polisi tidak berusaha memborgolnya sampai dia terbaring diam.
Tes yang dilakukan kemudian untuk mengetahui ada tidaknya kandungan PCP dalam tubuh Rodney King pada saat penangkapan itu ternyata negatif. Insiden tersebut direkam dengan sebuah kamera perekam oleh warga setempat George Holliday dari apartemennya yang berada di sekitar lokasi kejadian. Rekaman itu berdurasi lebih kurang 12 menit. Ketika rekaman itu dipresentasikan semasa persidangan, beberapa potongan video insiden tersebut tidak dirilis kepada publik.
Dalam sebuah wawancara kemudian, King, yang memperoleh pembebasan bersyarat atas sebuah vonis perampokan dan memiliki vonis masa lalu atas serangan, penembakan, dan perampokan, mengatakan bahwa dia tidak menyerah lebih awal karena dia mengemudi saat mabuk dalam pengaruh alkohol, yang dia tahu melanggar syarat pembebasan bersyaratnya.
Rekaman King dipukuli oleh polisi saat berbaring di atas tanah menjadi fokus langsung perhatian media dan titik kumpul bagi para aktivis di Los Angeles dan sekitar Amerika Serikat. Liputannya sangat luas selama dua minggu pertama setelah insiden tersebut: Los Angeles Times menerbitkan empat puluh tiga artikel tentang kejadian tersebut, The New York Times menerbitkan tujuh belas artikel, dan Chicago Tribune menerbitkan sebelas artikel. Delapan cerita muncul di ABC News, termasuk sebuah tayangan khusus enam puluh menit dalam Primetime Live.
Referensi
= Bacaan lebih lanjut
=Afary, Kamran, Performance and Activism: Grassroots Discourse After the Los Angeles Rebellion of 1992, Lexington Books, 2009.
Assembly Special Committee To Rebuild is Not Enough: Final Report and Recommendations of the Assembly Special Committee on the Los Angeles Crisis, Sacramento: Assembly Publications Office, 1992.
Baldassare, Mark (ed.), The Los Angeles Riots: Lessons for the Urban Future, Boulder and Oxford: Westview Press, 1994.
Cannon, Lou, Official Negligence: How Rodney King and the Riots Changed Los Angeles and the LAPD, Basic Books, 1999.
Gibbs, Jewelle Taylor, Race and Justice: Rodney King and O.J. Simpson in a House Divided, San Francisco: Jossey-Bass, 1996.
Gooding-Williams, Robert (ed.), Reading Rodney King, Reading Urban Uprising, New York and London: Routledge, 1993.
Hazen, Don (ed.), Inside the L.A. Riots: What Really Happened – and Why It Will Happen Again, Institute for Alternative Journalism, 1992.
Jacobs, Ronald F., Race, Media, and the Crisis of Civil Society: From the Watts Riots to Rodney King, Cambridge University Press, 2000.
Los Angeles Times, Understanding the Riots: Los Angeles Before and After the Rodney King Case, Los Angeles: Los Angeles Times, 1992.
Song Hyoung, Min, Strange Future: Pessimism and the 1992 Los Angeles Riots, Durham: Duke University Press, 2005.
Wall, Brenda, The Rodney King Rebellion: A Psychopolitical Analysis of Racial Despair and Hope, Chicago: African American Images, 1992.
Webster Commission, The City in Crisis' A Report by the Special Advisor to the Board of Police Commissioners on the Civil Disorder in Los Angeles, Los Angeles: Institute for Government and Public Affairs, UCLA, 1992.
Pranala luar
= Umum
=The L.A. Riots: 15 Years after Rodney King Diarsipkan 2007-04-29 di Wayback Machine. from Time.com.
Lessons in command and control from the L.A. riots Diarsipkan 2008-03-10 di Wayback Machine. – Parameters, journal of the Army War College.-->
Flawed Emergency Response during the L.A. riots Diarsipkan 2004-12-11 di Wayback Machine. – article by Taubman Center for State and Local Government.
The L.A. 53 Diarsipkan 2014-12-23 di Wayback Machine. – full listing of 53 known deaths during the riots, from the L.A. Weekly.
L.A.'s darkest days – Christian Science Monitor retrospective and interviews with victims and participants.
"Charting the Hours of Chaos". Los Angeles Times. April 29, 2002.
1992: The LA riots – an anarchist perspective characterizing the riots as political uprising.
Of Illicit Appearance: The L.A. Riots/Rebellion as a Portent of Things to Come, Lewis Gordon, Truthout, May 12, 2012
20 Years After the L.A. Riots, Revisiting the Rationality of Revolt, Nigel Gibson, Truthout, May 12, 2012
The Untold Story of the LA Riot, David Whitman, U.S. News & World Report, May 23, 1993, with special emphasis on the riot's first day
= Fotografi
=Urban Voyeur – black and white photographs taken during the riots.
= Video dan audio
=CBS News Special Report: Beyond the Rage (aired May 1, 1992)
Los Angeles – A City Under Fire Part 1 (news clips montage)
Los Angeles – A City Under Fire part 3 (raw news clips)
ABC News story including amateur video of beating incident with commentary di YouTube
"The Radio Show" with Tom Snyder April 30 and May 1, 1992.
ABC Nightline special Moment of Crisis: Anatomy of a Riot
Kata Kunci Pencarian:
- Los Angeles
- Kerusuhan Los Angeles 1992
- Los Angeles Times
- Grand Theft Auto: San Andreas
- Bahaya antropogenik
- Kerusuhan rasial
- Kejatuhan Soeharto
- California
- Garda Nasional Amerika Serikat
- Dirt
- May 1998 riots of Indonesia
- Fall of Suharto