- Source: Kitab Mazmur
Kitab Mazmur (disingkat Mazmur; akronim Mzm.) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Mazmur merupakan bagian dari kelompok kitab-kitab puisi. Sedangkan pada Alkitab Ibrani, kitab ini merupakan salah satu dari tiga kitab puisi yang bernama Kitab Tehillim (סֵפֶר תְּהִלִּים, translit. Sefer Tehillim) dalam kelompok Ketuvim. Dalam Septuaginta Yunani, kitab ini disebut "Βιβλίον Ψαλμοί" (Biblíon Psalmoí), yang lalu diserap menjadi "Liber Psalmorum" dalam Vulgata Latin.
Nama
Kata "Mazmur" dalam bahasa Indonesia merupakan serapan dari bahasa Arab: مَزْمُور (mazmūr, har. "mazmur") yang berhubungan dengan kata bahasa Ge'ez መዝሙር (mäzmur, har. "mazmur, madah, Kitab Mazmur, sejenis gambus, paduan suara"). Kata Arab tersebut merupakan serapan dari bahasa Ibrani: מִזְמוֹר (mizmor). Kata Ibrani ini awalnya berarti "suara petikan alat musik dawai" atau "melodi yang diiringi alat musik dawai", tetapi dalam perkembangannya menjadi "syair pujian yang dinyanyikan" atau "melodi pujian".
Menurut pemahaman mayoritas dewasa ini, kata tersebut mendapat arti "madah" atau "puji-pujian".
Kata מִזְמוֹר (mizmor) diterjemahkan dalam Septuaginta Yunani menjadi ψαλμός (psalmós) atau bentuk jamaknya ψαλμοί (psalmoí), yang arti harfiahnya sama dengan arti harfiah kata Ibrani padanannya. Kata Yunani tersebut berasal dari kata ψάλλω (psállō, har. "menyentak, memetik") dengan imbuhan pembentuk nomina abstrak maskulin -μός (-mós). Kata ini diserap ke dalam bahasa Latin menjadi psalmus (j. psalmi) dan ke dalam bahasa Inggris menjadi psalm.
Nama "Tehillim" dalam bahasa Ibrani kurang lebih secara harfiah berarti "madah", "puji-pujian", "lagu sakral". Nama tersebut diperkirakan dikembangkan dari kata תְּהִלָּה (tehilla) yang secara harfiah berarti "pujian", "pemujaan", "kemuliaan", dan "kemegahan". Nama ini digunakan sebagai nama untuk keseluruhan kitab, sedangkan nama "mizmor" (מִזְמוֹר) digunakan untuk merujuk pada bait mazmur.
Isi
Kitab Mazmur menjadi suatu kitab khusus dalam Alkitab, karena kitab ini merupakan kumpulan dari madah atau puji-pujian yang disebut mazmur, yang berisi nyanyian dan kata-kata puitis yang digunakan sebagai ritual dalam ibadah-ibadah Yahudi dan sebagian denominasi Kristen, termasuk dalam misa Katolik dan Ortodoks. Kitab ini umumnya berisi 150 bait mazmur, kecuali beberapa Gereja Ortodoks yang menggunakan Mazmur 151 dan mungkin juga Mazmur 152–155.
Sanjak-sanjak keagamaan ini terdiri atas berbagai macam. Ada nyanyian pujian dan nyanyian untuk menyembah Tuhan; doa mohon pertolongan; perlindungan, dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Tuhan; permohonan supaya musuh dihukum; dan lain-lain. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.
Mazmur-mazmur ini juga dipakai oleh Yesus Kristus dan beberapa dikutip di dalam Injil. Beberapa mazmur juga dikutip oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, dan menjadi buku ibadat yang sangat dihargai oleh Gereja Kristen sejak semula. Sejumlah mazmur digubah menjadi nyanyian gereja dan hingga sekarang masih tetap dinyanyikan.
Salah satu Mazmur yang paling terkenal adalah Mazmur 23, yang menggambarkan Tuhan seperti gembala yang setia di dalam pemeliharaannya.
Mazmur Daud
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Ia menyegarkan jiwaku
Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena nama-Nya.
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku
gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku,
di hadapan lawanku;
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak;
pialaku penuh melimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku;
dan aku akan diam dalam rumah TUHAN
sepanjang masa.
= Garis besar
=Kitab Mazmur yang terdiri dari 150 pasal itu dibagi menjadi 5 bagian atau "jilid". Masing-masing jilid diakhiri dengan doksologi atau berkat.
Jilid ke-1
Terdiri dari 41 Mazmur. Semua dipercayai merupakan gubahan Daud, meskipun Mazmur 1, 2, 10, and 33, tidak mempunyai nama pengarang. Jilid ini dianggap bagian paling tua dari Kitab Mazmur.
Mazmur 18 juga tercatat dengan sedikit variasi di 2 Samuel 22 dan dikenal sebagai "Nyanyian Daud".
Jilid ke-2
Terdiri dari 31 Mazmur berikutnya (Mazmur 42 sampai 72).
18 mazmur merupakan gubahan Daud.
Mazmur 42, 44–49 (dan juga 84, 85, 87, dan 88) ditulis oleh "Bani Korah" yang ditugaskan untuk menggubah dan menyanyikannya.; 2 Tawarikh 20:19 mencatat bahwa kelompok ini merupakan bagian dari kelompok paduan suara orang Lewi.
Mazmur 50 ditulis oleh Asaf.
Mazmur 62 dan 77 (juga Mazmur 36) dihubungkan dengan Yedutun, untuk dinyanyikan sesuai aransemennya atau dalam paduan suara pimpinannya.
Mazmur 72 dimulai dengan "Dari Salomo", tetapi secara tradisi dipercayai merupakan doa Daud untuk putranya.
Jilid ke-3
Terdiri dari 17 Mazmur (Mazmur 73 sampai 89). Mazmur 73–83 ditulis oleh Asaf, pemimpin paduan suara, untuk dinyanyikan dalam ibadah. Mazmur 84, 85, dan 87 ditulis oleh "Bani Korah". Mazmur 86 merupakan doa Daud. Mazmur 88 ditulis oleh Heman dan bani Korah. Mazmur 89 ditulis oleh Etan.
Jilid ke-4
Terdiri dari 17 Mazmur (Mazmur 90 sampai 106).
Mazmur 90 ditulis oleh Musa, dianggap mazmur tertua dalam seluruh kitab ini.
Mazmur 101 dan 103 ditulis oleh Daud.
Mazmur 93-99 digolongkan sebagai "Mazmur Raja" (Royal Psalms), dimana Allah dihormati sebagai Raja bagi umat-Nya.
Jilid ke-5
Terdiri dari 44 Mazmur sisanya (Mazmur 107 sampai 150). 15 Mazmur ditulis oleh Daud. Mazmur 127 ditulis oleh Salomo.
Mazmur 113–118 dikelompokkan sebagai nyanyian pujian (Hallel), yang dibacakan pada 3 Hari Raya Yahudi, (Paskah Yahudi, Shavuot, and Sukkot/Tabernakel); pada bulan baru; dan pada hari ke delapan Hanukkah.
Mazmur 117 adalah pasal terpendek dalam Alkitab, hanya berisi 2 ayat.
Mazmur 119 adalah pasal terpanjang dalam Alkitab; terdiri dari 176 ayat, yang terbagi dalam 22 seloka, masing-masingnya berisi 8 ayat. Tiap ayat dalam satu seloka dimulai dengan satu huruf yang sama sesuai urutan abjad Ibrani. Sejumlah Mazmur lain juga ditulis dengan urutan abjad Ibrani untuk huruf pertama setiap ayatnya. Mazmur-mazmur ini diperkirakan digubah secara tertulis, bukan dari tradisi oral.
Mazmur 120–134 dinamakan Nyanyian Ziarah, dan dipercayai dinyanyikan oleh para peziarah dalam perjalanan ibadah ke Bait Allah di Yerusalem.
Mazmur 136 juga disebut "Hallel (pujian) Agung", namun Kitab Talmud mengelompokkannya bersama Mazmur 120–135. Satu versi yang sedikit berbeda dari Mazmur 136 ditemukan di Gulungan Laut Mati.
Naskah sumber
Naskah Masorah (bahasa Ibrani, abad ke-10 M)
Septuaginta (bahasa Yunani; abad ke-3 SM)
Naskah Laut Mati (bahasa Ibrani, abad ke-2 SM), terutama:
4Q98f Psalmsw (4QPsalmsw)
4Q98g Psalmsx (4QPsalmsx)
5Q5 Psalms (5QPsalms)
8Q2 Psalms (8QPsalms)
Kepengarangan
Mayoritas dari mazmur-mazmur tersebut dianggap sebagai gubahan oleh Daud. Berdasarkan tradisi awal, banyak yang percaya bahwa seluruh kitab ini digubah oleh Daud, tetapi teori tersebut ditolak oleh banyak pakar dewasa ini. Para pakar modern berpendapat bahwa buku ini digubah oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali, yaitu mulai zaman Musa sampai setelah orang Israel kembali dari pembuangan ke Babel. Nyanyian-nyanyian dan doa-doa ini dikumpulkan oleh orang-orang Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya dimasukkan ke dalam Alkitab.
Bait mazmur
Judul bait mazmur atau judul perikop dalam Kitab Mazmur menurut Alkitab Terjemahan Baru oleh LAI adalah sebagai berikut. Perlu dicatat bahwa daftar berikut diurutkan berdasarkan nomor pasal.
Penomoran pasal
Ada perbedaan penomoran mazmur antara Alkitab Ibrani, yang berdasarkan Naskah Masorah, dengan Alkitab bahasa Yunani (Septuaginta).
Kedua sistem ini dipakai dalam berbagai denominasi Kristen:
Gereja Katolik menggunakan penomoran Yunani dalam ibadah resmi, tetapi Alkitab Katolik modern sering menggunakan penomoran Ibrani dengan menambahkan penomoran Yunani dalam kurung.
Gereja Ortodoks menggunakan penomoran Yunani dengan menambahkan penomoran Ibrani dalam kurung.
Gereja Protestan umumnya mengikuti penomoran Ibrani.
Alkitab Terjemahan Baru menggunakan penomoran Ibrani.
Lihat pula
Zabur
Mazmur
Referensi
= Pustaka
=Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
Pranala luar
(Indonesia) Mazmur
Kata Kunci Pencarian:
- Kitab Mazmur
- Mazmur
- Alkitab
- Mazmur 23
- Mazmur 91
- Mazmur 21
- Mazmur 122
- Kitab Suci Katolik
- Daud
- Mazmur (disambiguasi)
- List of Christian terms in Arabic
- Roman Urdu
- History of the Malay language
- List of loanwords in Indonesian