- Source: Klindamisin
Klindamisin adalah antibiotik golongan makrolida yang dikembangkan pada tahun 1966. Antibiotik ini digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob, golongan Streptococcus, golongan Staphylococcus. golongan Pneumococcus, serta Protozoa.
Klindamisin bersifat bakteriostatik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis protein bakteri pada tingkat ribosom sehingga perkembangbiakan bakteri berhenti. Namun, Klindamisin juga dapat bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) pada pemberian dengan konsentrasi tertentu, tergantung organisme penyebab infeksi dan lokasi infeksi. Klindamisin dimetabolisme di hepar sehingga pemberian pada penderita gangguan hati perlu lebih berhati-hati.
Klindamisin digunakan untuk infeksi pada sistem pencernaan, tulang, sendi, organ reproduksi wanita, serta infeksi gigi. Klindamisin juga dapat digunakan sebagai profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Klindamisin diserap dengan baik di saluran pencernaan, tulang, dan sendi.
Menurut kategori Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), Klindamisin termasuk obat-obatan kategori B, sehingga aman digunakan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga. Sedangkan pada kehamilan trimester pertama tidak direkomendasikan. Penggunaan pada ibu menyusui berpotensi menyebabkan efek pada bakteri yang berada di saluran pencernaan bayi.
Klindamisin tersedia dalam sediaan kapsul (dosis 150 dan 300 mg), injeksi, dan sediaan topikal berupa krim 2% dan gel 2%. Beberapa efek samping yang muncul akibat penggunaan Klindamisin, seperti nyeri perut, mual, muntah, diare, infeksi jamur, kolitis pseudomembran, ruam kemerahan, urtikaria, hipotensi, dan disfungsi ginjal.
Klindamisin juga umum dipakai sebagai pengobatan jerawat yang wajib dengan resep dokter spesialis. Cara kerja Klindamisin ialah memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri pada kulit berjerawat. Obat ini hanya untuk orang dewasa.
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Klindamisin
- Linkosamida
- Linkomisin
- Primakuin
- Eritromisin
- Antibiotik
- Erisipelas
- Radang amandel
- Staphylococcus aureus resisten-metisilin
- Streptococcus pyogenes