- Source: Kodeks Dresden
Kodeks Dresden (bahasa Latin: Codex Dresdensis) merupakan salah satu dari segelintir manuskrip peninggalan kuno Bangsa Maya yang masih tersisa di dunia. Kodeks ini berisi berbagai perhitungan dan prediksi astronomis yang hingga kini sering dibahas oleh para ahli arkeoastronomi.
Dari ratusan kodeks hieroglif yang ada pada saat pendudukan Spanyol di daerah Mesoamerika pada abad ke-16, hanya tiga yang diyakini berasal langsung dari semenanjung Yukatan dan tersedia saat ini—ketiga kodeks tersebut di antaranya kodeks Dresden, Madrid, dan Paris. Manuskrip ini diyakini dilukis oleh orang-orang yang telah mengalami pelatihan khusus di "sekolah-sekolah" ataupun "bengkel seni" dari kebudayaan Maya yang memang dididik untuk kepentingan ini.
Kodeks ini tersusun dari simbol-simbol yang membentuk berbagai "tabel" dan berisi catatan astronomi serta catatan meteorologi. Interpretasi kebudayaan Maya pada masa lampau terhadap isi dari tabel-tabel ini hingga kini masih menjadi bahan kajian dan perdebatan. Namun, tabel-tabel ini menunjukkan bagaimana pentingnya benda-benda langit serta pergerakannya dalam kehidupan masyarakat Maya pada masa lampau, sekaligus menunjukkan bahwa pada masa itu peradaban Bangsa Maya memiliki pengetahuan yang luas dan mendetail mengenai pergerakan berbagai objek di langit.
Sejarah
Sejarah dari kodeks Dresden masih belum diketahui sebelum kemunculannya di Eropa pada akhir abad ke-18. Bukti-bukti tak langsung menunjukkan bahwa kodeks ini kemungkinan dibawa oleh bangsa Eropa selama satu atau dua generasi pascapenaklukan Spanyol, yang mana diyakini pada saat itu kodeks ini masih secara aktif digunakan oleh Bangsa Maya dalam kehidupan sosial mereka. Meskipun kodeks Dresden mengandung penanggalan berdasarkan kalender linear (atau Kalender Hitung Panjang) yang digunakan pada zaman Klasik peradaban Maya, penanggalan terakhir dalam kodeks tersebut menunjukkan periode waktu sekitar beberapa abad sebelum penaklukan Spanyol terjadi. Meskipun demikian, penelitian-penelitian terhadap almanak kemudian memadukannya dengan data astronomis dan penggambaran ritual yang terdapat pada kodeks ini, menunjukkan bahwa kodeks ini mengalami berbagai penambahan isi di kemudian hari (tidak seperti tabel atronomis, almanak tidak memiliki tanggal seperti halnya Kalender Hitung Panjang, dan lebih berfokus pada kalender siklis lainnya yang terdapat di peradaban Maya). Menggabungkan ketiga informasi ini dan kemudian mengaitkannya terhadap siklus-siklus kalender, musim, dan astronomis, memungkinkan kita untuk melakukan penanggalan sementara terhadap almanak tersebut dengan menggunakan referensi ini. Bukti-bukti etnohistoris juga menunjukkan bahwa kodeks Dresden berasal dari periode terakhir peradaban Maya Pascaklasik.
Ahli sejarah Eric S. Thompson mendeskripsikan bahwa kodeks Dresden merupakan karya asli peninggalan Bangsa Maya yang berasal dari semenanjung Yukatan di bagian tenggara Meksiko. Beberapa ahli sejarah Maya seperti Peter J. Schmidt, Marcedes de la Garza, dan Enrique Nalda juga mendukung pendapat ini. Thompson kemudian makin memfokuskan kemungkinan wilayah asli dari kodeks ini berasal yaitu di Chichen Itza, dikarenakan terdapat simbol-simbol tertentu pada kodeks Dresden yang hanya ditemukan pada monumen di lokasi ini. Ia juga berpendapat bahwa, tabel-tabel astronomis dapat memberikan bukti bahwa kodeks ini berasal dari Chichen Itza. Ia kemudian mengklaim masyarakat di Semenanjung Yukatan diketahui telah melakukan kajian-kajian astronomis yang berkaitan dengan tabel-tabel astronomis yang terdapat pada kodeks ini sejak tahun 1200 Masehi. Thompson juga memberikan catatan bahwa terdapat desain keramik di Chichen Itza yang mirip dengan desain yang diketahui telah punah sejak awal abad ke-13 Masehi. Ahli sejarah Inggris, Clive Ruggles berpendapat bahwa, berdasarkan analisisnya terhadap penelitian para ahli sejarah lainnya, kodeks Dresden yang ada saat ini merupakan sebuah salinan dari kodeks asli yang diperkirakan ditulis antara abad ke-12 hingga abad ke-14 Masehi. Thompson mempersempit rentang tersebut menjadi lebih dekat pada kurun tahun 1200-1250 Masehi. Terdapat pula pendapat dari ahli arkeologi peradaban Maya, Linton Satterthwaite, yang menyatakan kodeks ini di tulis tidak lebih dari tahun 1345. Dan membuat kodeks ini menjadi buku tertua di Amerika yang masih terselamatkan.
Johann Christian Götze (1692-1749), seorang penggiat teologi asal Jerman sekaligus bekerja juga sebagai perpustakaan kerajaan di Dresden, membeli kodeks ini dari kepemilikan pribadi di Wina pada tahun 1739 saat ia bepergian ke Italia. Thompson membuat spekulasi bahwa kodeks ini dikirimkan sebagai hadiah untuk Karl V, Kaisar Romawi Suci, oleh Hernán Cortés, yang menjabat sebagai Gubernur Meksiko saat itu, dikarenakan terdapat berbagai jenis tulisan beserta pernak-pernik Maya lainnya dikirimkan ke Kaisar tersebut pada tahun 1519, di mana saat itu ia tengah berada di Wina, Austria.
Alexander von Humboldt menerbitkan halaman 47-52 dari kodeks Dresden dalam karyanya—atlas Vues des Cordillères et Monuments des Peuples Indigènes de l'Amérique, sekaligus menjadi reproduksi pertama dari bagian halaman kodeks Dresden yang dilakukan. Salinan pertama dari kodeks tersebut diterbitkan oleh seorang bangsawan Inggris, Lord Kongsborough dalam karyanya Antiquities of Mexico pada tahun 1831. Pada tahun 1828 Konstantin Samuel Rafinesque mengidentifikasi bahwa buku ini berasal dari peradaban Maya dikarenakan terdapat suatu simbol menyerupai burung pada kodeks ini yang mirip dengan yang ditemukan di situs Palenque. Cyrus Thomas, seorang ahli sejarah, kemudian membuat suatu koneksi antara kodeks ini dengan siklus 260tahunan pada kalender Maya dan juga kalender tahunan 365 hari mereka. Ruggles kemudian menunjukkan bahwa kodeks Maya ini memiliki hubungan dengan kalender ritual mereka yang terdiri dari 260 hari yang terkait dengan pergerakan benda-benda langit, terutama planet Venus dan Mars.
Dari 74 halaman yang dilukis, 48 (65%) halaman mengandung informasi eksplisit mengenai data-data astronomis, dan sering kali merupakan bagian dari tabel astronomis tertentu yang memberi perhatian terhadap pergerakan suatu benda langit. Tabel-tabel ini menekankan bahasannya terhadap siklus sinodik dari Venus dan Mars, siklus revolusi Mars, prediksi gerhana matahari, dan pengamatan terhadap titik-titik ekstrem matahari (titik balik dan ekuinoks). Peruntukan utama dari tabel-tabel astronomis yang terdapat pada kodeks ini diyakini untuk menyelaraskan kalender ritual mereka (Tzolk'in) yang memiliki siklus 260 hari terhadap siklus benda-benda langit dan kemudian mencari ritme dari siklus-siklus ini untuk membuat instrumen pemprediksi yang dapat dimanfaatkan pada bidang meteorologi atau pertanian (prediksi musim, banjir, wabah dan lain-lain), dan juga ritual-ritual kepercayaan lainnya agar selaras dengan alam.
Kodeks ini juga memainkan peran penting dalam memecahkan hieroglif peninggalan kebudayaan Maya. Pustakawan kota Dresden, Ernst Wilhelm Förstemann kemudian mempublikasikan salinan lengkap pertama dari kodeks ini pada tahun 1880. Ia memecahkan bagian kodeks yang menunjukkan suatu sistem penanggalan, termasuk sistem bilangan yang digunakan oleh kebudayaan Maya di kodeks tersebut. Förstemann menentukan angka-angka ini beserta dengan nama-nama dewa dan hari yang berhubungan dengan kalendar Maya dan kalender Hitung Panjang dalam kebudayaan Maya. Pada tahun 1950an, Yuti Knorozov menggunakan pendekatan fonetis berdasarkan suatu huruf tertentu yang diyakini memiliki kemiripan untuk memecahkan kodeks ini, dan kemudian pada tahun 1980an para peneliti lainnya memecahkan kodeks ini berdasarkan konsep serupa yang digunakan Kronozov.
Kodeks Dresden mengandung tabel-tabel astronomis yang relatif akurat, dan secara spesifik dikenal oleh para peneliti kodeks tersebut dikarenakan tabel Venus dan tabel gerhana yang sangat mendetail. Perubahan fase bulan dicatatkan dalam tabel gerhana, sementara tabel Venus memberikan data mengenai pergerakan planet Venus. Kodeks ini juga mengandung berbagai tabel astrologi dan jadwal ritual-ritual penting. Bagian yang bersifat religius ini menunjukkan ritual-ritual penting yang diadakan pada siklus tahunan 260 hari tersebut. Informasi di dalam kodeks ini juga termasuk informasi mengenai ritual pergantian tahun yang dilakukan oleh Bangsa Maya. Dewa hujan Chaan, disebut atau direpresentasikan sebanyak 134 kali dalam kodeks ini.
Deskripsi
= Tampilan
=Kodeks Dresden memiliki 78 halaman dengan sampul papan yang diberi dekorasi pada bagian depan dan belakang. Kebanyakan dari halamannya ditulis bolak-balik. Halaman-halaman ini dibingkai oleh garis yang bercat merah, meskipun banyak dari bingkai ini yang hilang akibat kerusakan yang dialami. Halaman-halaman ini secara umum dibagi ke dalam tiga bagian — bagian a, b, dan c. Beberapa halaman hanya memiliki dua bagian horizontal, sementara halaman lainnya dapat memiliki empat sampai lima bagian. Tiap-tiap bagian dengan tema atau topik yang sama umumnya dibatasi oleh garis vertikal berwarna merah. Bagian-bagian ini umumnya kembali dibagi lagi ke dalam 2 sampai 4 kolom.
Kodeks Dresden adalah salah satu dari 4 kodeks peninggalan Bangsa Maya yang terselamatkan dari Kolonialisasi Spanyol di Benua Amerika. Tiga kodeks yaitu Dresden, Madrid, dan Paris, dinamakan berdasarkan kota di mana kodeks-kodeks ini akhirnya ditemukan kembali. Kodeks keempat adalah kodeks Groiler, yang berada di Klub Groiler di Kota New York. Kodeks Dresden berada dalam pengawasan Negara Bagian Saxon dan juga Perpustakaan Universitas Dresden, di Dresden, Jerman. Kodeks-kodeks Maya secara keseluruhan memiliki ukuran halaman yang sama, dengan panjang sekitar 20 cm, dan lebar sekitar 10 cm.
Gambar-gambar dan simbol-simbol di lukis oleh pelukisnya menggunakan kuas kecil dan pewarna yang berasal dari tumbuhan. Hitam dan merah merupakan warna utama yang digunakan dari kebanyakan halamannya. Beberapa halaman memiliki latar warna yang mendetail dengan warna kuning, hijau, dan biru. Kodeks ini diyakini ditulis oleh delapan penulis yang berbeda, yang kesemuanya memiliki gaya penulisan, desain simbol, dan subjek pembahasannya sendiri-sendiri.
= Tata letak tabel astronomis
=Tabel-tabel astronomis dalam kodeks Dresden memiliki struktur yang serupa. Tabel-tabel ini biasanya dimulai dengan kalimat-kalimat perkenalan yang menekankan hal-hal yang telah dilakukan oleh dewa-dewa pada suatu waktu atau zaman mitologis. Kalimat-kalimat ini biasanya selalu berpasangan dengan data kalendris yang bisa digunakan sebagai dasar perhitungan terhadap data pada tabel. Setelah itu terdapat tabel "perkalian" yang digunakan untuk memakai kembali tabel astronomi tersebut di suatu periode waktu, yang mana tabel perkalian ini biasanya disertai faktor koreksi untuk menampung kompensasi ketidakakuratan tiap siklus yang tidak diperhitungkan dalam tabel tersebut. Sebagai contoh faktor koreksi 583,92 hari untuk periode sinodik Venus yang dituliskan 584 hari. Keseluruhan bagian tersebut masih masuk dalam bagian perkenalan. Setelah bagian perkenalan, barulah muncul bagian dari tabel yang dimaksud, yang mana bagian ini tersusun dalam unit-unit atau bingkai yang mengandung hieroglif, penanggalan yang merujuk pada peristiwa yang dideskripsikan oleh tabel tersebut, dan terkadang juga terdapat gambar-gambar.
Meskipun terdapat perdebatan dikalangan para ahli mengenai cara terbaik mengorelasikan penanggalan pada Kalender Hitung Panjang dengan penanggalan pada Kalender Gregorian, mayoritas peneliti kodeks menggunakan wilayah waktu GMT-2 yang telah dimodifikasi dengan konstanta korelasi 584,283 hari. Di sisi lain, saat telah terdapat konvensi atau persetujuan umum di kalangan ahli mengenai bagaimana basis penanggalan diperhitungkan, konvensi mengenai penanggalan yang muncul di setiap tabel masih menimbulkan banyak perbedaan pendapat dan ketidaksetujuan dari para ahli. Akibatnya, berbagai model penanggalan yang berbeda telah diajukan untuk menganalisis tabel-tabel pada kodeks Dresden, dan hingga saat ini masih menjadi bahan kajian.
= Penomoran halaman dan cara pembacaan
=Seniman dan pemahat Italia, Agostino Aglio, memulai aktivitasnya pada tahun 1826. Ia menjadi orang pertama yang berhasil menyalin dan membuat ilustrasi kodeks ini dengan lengkap untuk Lord Kingsborough, yang kemudian menerbitkan karyanya ini dalam sembilan volume Antiquities of Mexico pada kurun tahun 1831-1848. Kodeks ini kemudian mengalami beberapa kerusakan akibat penanganan, sinar matahari, dan kelembapan. Kodeks ini juga mengalami kerusakan langsung oleh air secara signifikan akibat terkena banjir di ruang basemen perpustakaan selama peristiwa pemboman Dresden di Perang Dunia II. Ahli sejarah asal Jerman, G. Zimmerman mencatat bahwa kerusakan parah terjadi pada halaman 2, 4, 24, 28, 24, 28, 34, 38, 71, dan 72. Beberapa rincian dari gambar-gambar yang ada pada kodeks ini telah hilang akibat kerusakan ini. Kerusakan ini terlihat ketika kodeks Dresden saat ini dibandingkan terhadap salinan dari Kingsborough (1831-1848) dan salinan karya Förstemann (1880 & 1892).
Saat ini, penomoran halaman kodeks Dresden mengacu pada penomoran yang dilakukan Agostino Aglion ketika ia menjadi orang pertama yang menuliskan kembali manuskrip ini pada tahun 1825/1826. Ia membagi kodeks Dresden asli dalam dua bagian, yang diberi label Kodeks A dan Kodeks B. Ia mengurutkan lembaran Kodeks A dari bagian depan kemudian diikuti oleh bagian belakang, begitu pula dengan Kodeks B. Saat ini para ahli sejarah seperti Helmut Deckert dan Ferdinand Anders telah memahami bahwa pembacaan kodeks ini seharusnya dengan membaca terlebih dahulu keseluruhan bagian depan dari kodeks ini, kemudian setelah selesai diikuti oleh pembacaan bagian belakang. Sebagai contoh, halaman 1-24 diikuti oleh 46-74, dan kemudian 25-45 (pada penomoran halaman Agustino Aglio). K.C Falkenstein, seorang pustakawan kemudian mengatur posisi relatif dari halaman-halaman kodeks ini untuk "alasan estetis" pada tahun 1835, dan saat ini menghasilkan dua bagian dengan panjang halaman yang hampir sama. Saat berusaha memecahkan kodeks ini, Förstemann telah memperhatikan kesalahan Aglio dalam mengatur halaman kodeks pada halaman 1/45 dan 2/44, sehingga ia kemudian mengoreksi halaman tersebut—ia menukarkan halaman 44 dan 45 secara berurutan dengan halaman 1 dan 2. Terdapat pula halaman yang terbalik yaitu 6/40, 7/39, dan 8/38 yang diakibatkan kesalahan saat penyusunan ulang kodeks ini setelah dikeringkan akibat mengalami kebanjiran pada pemboman kota Dresden pada tahun 1945.
Tabel astronomis
Terdapat tiga "tabel" dalam kodeks ini yang berkaitan dengan benda-benda atau fenomena langit secara spesifik. Ketiga tabel tersebut kemudian diberi nama Tabel Venus, Tabel Gerhana, dan Tabel Mars. Tabel-tabel tersebtu hingga saat ini masih menjadi bahan kajian dan perdebatan para ahli mengenai makna benda-benda langit atau perhitungan yang terdapat di tabel tersebut dan kaitannya dengan tradisi kebudayaan Bangsa Maya. (Topik berikutnya akan memiliki beberapa bagian yang sangat mendetail, agar lebih nyaman saat membacanya, sebaiknya anda membaca artikel ini terlebih dahulu: Astronomi Maya dan Kalender Maya).
= Tabel Venus
=Tabel Venus merupakan salah satu bahasan paling penting dalam kajian Kodeks Dresden. Tabel ini merujuk halaman 46-50 pada kodeks Dresden yang didedikasikan untuk menuliskan siklus sinodik venus, dan kemudian diasosiasikan dengan interval 584 hari pada setiap halaman dari lima halaman tabel ini (satu halaman menampung satu siklus). Fakta bahwa kelima siklus sinodik planet Venus tersebut memilki korelasi dengan delapan siklus kalender Maya lainnya yaitu Kalender Haab (jumlah hari 365/tahun) telah disadari oleh Bangsa Maya pada saat itu. Bangsa Maya kemudian menggunakan informasi ini untuk membangun suatu instrumen perhitungan untuk melacak pergerakan planet Venus. Pengguna tabel ini telah diinstruksikan untuk melakukan perhitungan siklik sebanyak 13 kali terhadap 5 tabel tersebut untuk memperoleh total waktu sekitar 104 tahun.
Dikarenakan pada kenyataanya siklus sinodik Venus sedikit kurang dari 584 hari, pada pendahuluan tabel ditemukan koreksi sebagai kompensasi dari keakuratan perhitungan. Salah satu fokus bahasan penelitian terhadap kodeks Dresden adalah mengenai pentingnya relasi kedua siklus ini terhadap waktu terbitnya Venus di ufuk dan penanggalan Tzolk'in yang menunjukkan tanggal 1 Ahaw (baca Kalender Maya), di mana penanggalan ini mempunyai hubungan penting dengan ritual yang dilakukan Bangsa Maya. Tiga buah penanggalan terpisah juga termasuk pada halaman 50: 1 Ahaw 13 Mak, 1 Ahaw 18 K'ayab, dan 1 Ahaw 3 Xul, yang masing-masing penanggalan ini mempunyai korelasi terhadap tiga versi tabel Venus yang terpisah. Ketiga penanggalan tersebut jika di konversi ke dalam penanggalan Kalender Gregorian secara berturut-turut akan menjadi: 23 November 934 M, 16 Juli 1123 M, dan 22 Januari 1221 M. Interpretasi terbaru dari tabel ini menyarankan bahwa tabel versi 3 Xul memiliki hubungan dengan teks dan gambar pada bagian kanan setiap lembar halaman yang mengandung tabel Venus, yang mana menekankan keberadaan Venus (Bintang Fajar) sebagai planet.
Peristiwa "terbitnya" Venus di ufuk timur digambarkan di tengah-tengah tabel. Terdapat lima perbedaan gambaran Venus yang dapat diasosiasikan dengan lima pola yang ditinggalkan oleh Venus sebagai Bintang Fajar di langit selama periode 2920 hari. Berdasarkan sumber etnohistoris dari wilayah Meksiko bagian tengah, peristiwa terbitnya Venus di ufuk timur dianggap sangat berbahaya. Peristiwa ini dianggap sebagai munculnya sosok yang melambangkan Venus dari dunia bawah, di mana ia sebelumnya tinggal selama 8 hari di sana. Cahayanya secara metaforis digambarkan sebagai anak panah yang kemudian menusuk beberapa korban yang kurang beruntung.
Berbagai gambar dan hieroglif yang terdapat pada halaman tabel ini menyediakan tautan untuk memahami keinginan dewa-dewa pada zaman mitologi yang jauh dengan berbagai ramalan yang memiliki keterkaitan terhadap periode berbahaya saat Venus terbit di ufuk timur. Sebagai contoh, halaman 46 dari kodeks ini menyinggung pertempuran antara pasukan yang melambangkan keteraturan dan kekacauan dalam sosok dewa tertentu yang melambangkan planet Venus (digambarkan di tengah tabel). Setiap aspek pergerakan Venus ini divisualisasikan melalui ritual yang dilakukan mengelilingi suatu lingkaran dari arah timur ke utara, kemudian ke barat, lalu ke selatan. Setiap perubahan arah pada ritual tersebut melambangkan aspek yang berubah dari pergerakan Venus.
Referensi yang merujuk planet Venus muncul di banyak bagian dalam Kodeks Dresden. Planet ini – sebagai Bintang Fajar ataupun Bintang Malam– sering kali digambarkan sebagi sosok menyerupai manusia; Namun, lebih sering lagi, Venus digambarkan sebagai "bintang" atau simbolnya tersendiri di pita langit, atau juga disimbolkan melalui kombinasi hieroglif tertentu.
= Tabel Gerhana
=Halaman 51-58 telah dikenal sebagai tabel gerhana sejak awal abad ke-20. Tabel ini merupakan instrumen pemprediksi ulung, dan telah memprediksi secara akurat keseluruhan gerhana matahari yang terjadi di berbagai belahan dunia selama 33-tahun pada periode abad ke-18. Tabel ini juga telah memprediksi gerhana bulan pada periode yang sama, meskipun prediksi ini tak sesukses matahari. Tabel ini memiliki dua basis penanggalan, satu penanggalan merujuk pada abad ke-18 dan satunya lagi merujuk pada abad ke-14. Sama seperti Tabel Venus, termasuk di dalam tabel ini "tabel perkalian" (total 11.960 hari, panjang keseluruhan Tabel Gerhana) yang juga berisi faktor koreksi di mana tiap faktor koreksi dimasukkan secara periodik untuk meningkatkan akurasi prediksi ketika tabel digunakan secara siklik.
Tiga penanggalan terpisah ditulis dalam tabel gerhana ini, yang merujuk pada 10 November, 25 November, dan 10 Desember 755 M jika dikonversi ke dalam Kalender Gregorian. Ketiga tanggal ini dimaksudkan untuk digunakan secara bersamaan untuk saling tumpang tindih pada periode yang disebut "musim gerhana", atau suatu periode di mana gerhana kemungkinan besar terjadi. Musim gerhana direpresentasikan dalam kodeks-kodeks Bangsa Maya dengan memasangkan simbol matahari dengan simbol gerhana bulan. Simbol-simbol gerhana ini bermunculan pada 40 halaman terpisah dalam kodeks-kodeks peninggalan Bangsa Maya, termasuk kodeks Dresden. Hal ini kemudian menjadikan peristiwa tersebut sebagai salah satu peristiwa astronomis yang paling sering dijadikan rujukan. Gerhana juga direpresentasikan secara ikonografis oleh ular dengan mulut terbuka yang bersiap untuk menelan matahari. Penggambaran ini menekankan bahwa gerhana merupakan salah satu fenomena langit yang mendapat perhatian lebih dalam kebudayaan Maya ataupun kebudayaan Mesoamerika lainnya. Dari sumber-sumber etnohistoris, peristiwa gerhana merepresentasikan saat-saat berbahaya di mana ketika itu pasukan kegelapan dan kekacauan sedang berkuasa.
= Tabel Mars
=Meskipun tak sebanyak Venus, kemunculan planet Mars dalam Kodeks Dresden masih tetap membuktikan pentingnya planet ini pada kebudayaan masyarakat Maya Pascaklasik. Tabel Mars terdiri dari tiga buah tabel terpisah, tabel pertama menekankan bahasan siklus sinodik dari planet ini, tabel kedua menuliskan catatan empiris terkait periode revolusi planet ini, dan tabel ketiga meski tak lengkap, tabel ini menyelaraskan siklus sinodik Mars dan Venus. Tabel pada halaman 43-45 di bagian Kodeks B, tersusun atas catatan siklus sinodik Mars yang berlangsung selama 780 hari.
Seperti umumnya tabel astronomis, catatan-catatan yang terdapat pada Tabel Mars mayoritas berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan meterologi dan agrikultur. Catatan ini menyediakan data yang menekankan pentingnya peran dari siklus suatu benda langit yang terlacak untuk meramalkan bagaimana suatu periode waktu dalam berjalan (misalnya terdapat musim hujan pada periode tersebut). Pada kodeks-kodeks Bangsa Maya, Mars direpresentasikan sebagai makhluk berkuku panjang yang menyerupai rusa dengan moncong yang mengadah ke atas. Makhluk ini digambarkan sebanyak empat kali pada Tabel Mars dan juga muncul sekali pada bagian atas Tabel Musim, di mana bagian belakang pinggang dari makhluk ini memiliki tonjolan berduri, serupa dengan penggambaran buaya pada ikonografi Bangsa Maya lainnya.
Para peneliti sebelumnya telah memberikan komentar terkait kemiripan bagian Tabel Musim dengan halaman 74 dari kodeks Dresden, yang juga kedua bagian ini menunjukkan suatu makhluk bermoncong dan berukuran serupa buaya dan posisinya dibanjiri oleh air. Latar dari halaman 74 pada kodeks Dresden telah dihubungkan terhadap suatu bagian cerita dari mitologi Bangsa Maya di mana kala itu seekor buaya turun dari langit dan membawa banjir (tetapi banjir ini dapat dicegah). Terdapat juga referensi yang mengaitkan gambar ini terhadap cerita pemenggalan buaya pada naskah peradaban Maya Klasik yang berasal dari Palenque. Halaman 74 pada kodeks Dresden mungkin saja juga terkait suatu bagian dari mitologi Bangsa Maya, tetapi halaman ini juga memiliki keterkaitan penting terhadap suatu peristiwa yang benar-benar terjadi.
Terdapat bukti yang kuat untuk menarik kesimpulan bahwa tabel-tabel astronomis memainkan peran ganda sebagai rujukan terhadap suatu bagian mitologi dan kemudian menghubungkannya terhadap kejadian yang terjadi di dunia nyata pada kehidupan Masyarakat Maya. Sebagai contoh, penanggalan 3 Lamat yang terdapat pada Tabel Mars dapat dijadikan sebagai rujukan terhadap penanggalan 3 Lamat lainnya di bagian pendahuluan yang terjadi sekitar 4 milenial sebelumnya. Dua tanggal ini dapat dimaknai sebagai homologi yang mana keduanya merujuk pada pergerakan planet Mars yang saling tumpang tinding dengan terjadinya musim gerhana. 3 Lamat yang terjadi lebih dulu jika dikonversi ke dalam Kalender Gregorian merujuk pada 11 Agustus 3114 SM, yang mana tanggal ini merupakan saat diciptakannya alam semesta oleh dewa-dewa bangsa Maya. Tabel Mars juga muncul sebagai rujukan peristiwa mitologis di kodeks Dresden yang dituliskan dalam hieroglif dimana pada peristiwa ini, sosok yang melambangkan planet Mars mengalami pemenggalan. Jika sosok ini dapat dikaitkan dengan buaya yang terdapat di Tabel Musim, maka mungkin saja pemenggalan ini merupakan versi lain dari mitologi sebelumnya yang juga mencertakan pemenggalan yang sama. Namun sayangnya, tidak ditemukan mitologi yang secara langsung mengaitkan planet Mars dan Buaya langit ini.
Tabel lainnya
= Tabel Musim
=Terdapat dua bagian dari Tabel Musim yang berbagi pendahuluan dan tabel perkalian pada halaman 61-64 dan menempati bagian atas dan bagian bawah kolom pada halaman 65-69. Tabel-tabel ini memiliki permulaan waktu dan struktur interval yang berbeda-beda, tetapi bukti-bukti ikonografis, kalendris, dan astronomis mengindikasikan bahwa tabel-tabel ini digunakan secara bersama-sama untuk menyelaraskan 365 hari dalam Kalender Haab, titik balik matahari, dan siklus gerhana.
Versi tabel yang masih tersisa merujuk pada pertengahan abad ke-10, tetapi bagian pendahuluannya memasukan berbagai basis penanggalan dari rentang abad ke-4 hingga abad ke-10. Kemungkinan hal yang paling terpenting dari tabel ini adalah pencarian antara hubungan titik balik matahari dengan titik tengah dari Kalender Haab. Seperti namanya, hasil pencarian ini kemudian dapat dimanfaatkan sebagai penanda dimulainya musim tertentu dalam Kalender Haab.
= Tabel Air
=Tabel Air berbagi memiliki beberapa corak atau ciri yang sama dengan Tabel Musim pada halaman 69-74, termasuk kata pengantar yang hampir identik, serta penggambaran dari "angka ular" yang mirip. Pemberian nama "Air" pada tabel ini berkaitan dengan banyaknya simbol-simbol atau ikonografi yang bermunculan pada tabel ini yang merujuk pada turunnya hujan. Salah satu bidang dari beberapa bidang kontroversial pada pengkajian kodeks Dresden termasuk di dalamnya berkaitan dengan interpretasi Tabel Air pada halaman 74. Tabel pada halaman telah dikaitkan dengan banjir yang bersifat mistis yang kemudian membawa kehancuran total terhadap penciptaan sebelumnya. Walaupun terdapat juga pandangan yang menentang interpretasi tersebut dan mengkaitkan ikonografi ini murni dengan peristiwa yang terjadi di alam.
Baca juga
Astronomi Maya
Kalender Maya
Kodeks
Peradaban Maya
Referensi
Daftar pustaka
Buku
Coe, S.D. (1982). Maya Hieroglyphic Codices. Institute for Mesoamerican Studies, State University of New York at Albany.
Foster, Lynn V. (2005). Handbook to Life in the Ancient Maya World. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-518363-4.
Keane, A. H. (9 June 2011). Man: Past and Present. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-23410-8.
Kelley, D.H. & Milone, E.F. (2005). Exploring Ancient Skies: An Encyclopedic Survey of Archaeoastronomy (dalam bahasa Inggris). Springer-Verlag. ISBN 0-387-95310-8.
Lyons, Martyn (2011). Books: A Living History. J. Paul Getty Museum. ISBN 978-1-60606-083-4. It dates from the eleventh or twelfth century, making it the earliest surviving book from the Americas.
Magli, Giulio (2009-04-28). Mysteries and Discoveries of Archaeoastronomy: From Giza to Easter Island (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-2009 edition). New York, NY: Copernicus. ISBN 9780387765648. Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
Nalda, Enrique (1998). Maya. Rizzoli. ISBN 978-0-8478-2129-7.
Ruggles, Clive L. N. (2005). Ancient Astronomy: An Encyclopedia of Cosmologies and Myth. ABC-CLIO. ISBN 978-1-85109-477-6.
Ruggles, Clive L. N., ed. (2014). The Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy (dalam bahasa Inggris). New York: Springer. ISBN 978-1-4614-6140-1. Kumpulan jurnal, tiga volume; 217 artikel.
Sharer, Robert J. (2006). The Ancient Maya. Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-4817-9.
Smithsonian Institution (1897). Annual Report of the Bureau of American Ethnology to the Secretary of the Smithsonian Institution. U.S. Government Printing Office.
Taube, Karl A. (1992). The Major Gods of Ancient Yucatan. Dumbarton Oaks. ISBN 978-0-88402-204-6.
Thomas, Cyrus (1894). The Maya Year. U.S. Government Printing Office.
Thompson, John Eric Sidney (1972). A Commentary on the Dresden Codex: A Maya Hieroglyphic Book. American Philosophical Society. ISBN 978-0-87169-093-7.
Jurnal
Bricker, Harvey M.; Aveni, Anthony F.; Bricker, Victoria R. (2001-02-13). "Ancient Maya documents concerning the movements of Mars" (PDF). Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America. 98 (4): 2107–2110. ISSN 0027-8424. PMID 11172084.
Situs web
American Anthropologist (1891). American Anthropologist. American Anthropological Association.
"Architecture Long Ago". New York Times. New York City. July 12, 1896 – via Newspapers.com .
"Dresden Codex | Mayan literature". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-15.
famsi. "FAMSI - Maya Codices - The Dresden Codex". www.famsi.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-15.
"The Dresden Codex" (dalam bahasa Inggris). 1200. Diakses tanggal 2017-12-15.
Bacaan lebih lanjut
Kelley, D.H. & Milone, E.F. (2005). Exploring Ancient Skies: An Encyclopedic Survey of Archaeoastronomy (dalam bahasa Inggris). Springer-Verlag. ISBN 0-387-95310-8.
Ruggles, Clive L. N., ed. (2014). The Handbook of Archaeoastronomy and Ethnoastronomy (dalam bahasa Inggris). New York: Springer. ISBN 978-1-4614-6140-1.
Thompson, John Eric Sidney (1972). A Commentary on the Dresden Codex: A Maya Hieroglyphic Book. American Philosophical Society. ISBN 978-0-87169-093-7.
Pranala luar
(Inggris) "Maya Codices - The Dresden Codex". www.famsi.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-12-15.
(Inggris) "The Dresden Codex" (dalam bahasa Inggris). 1200. Diakses tanggal 2017-12-15.
Kata Kunci Pencarian:
- Kodeks Dresden
- Kodeks Maya
- Ix Chel
- SLUB Dresden
- K'awiil
- Peradaban Maya
- Venus
- Astronomi Maya
- Codex Boernerianus
- Arkeoastronomi
- Balduin Groller
- Duel
- Recovered Territories
- List of Glagolitic printed works