- Source: Kredo Para Rasul
Kredo Para Rasul (bahasa Latin: Credo Apostolorum atau Symbolum Apostolorum) atau Kredo Rasuli (Credo Apostolicum atau Symbolum Apostolicum), yang lebih sering disebut Syahadat Para Rasul pada Gereja Katolik Roma atau Pengakuan Iman Rasuli pada Gereja-Gereja Protestan, adalah salah satu rumusan kredo atau pengakuan iman/syahadat yang diakui dalam Kekristenan. Menurut buku liturgi Misale Romawi yang digunakan oleh Gereja Katolik Roma, kredo ini disebut juga Syahadat Pembaptisan Gereja Romawi (bahasa Latin: Symbolum baptismale Ecclesiae Romanae).
Bentuk modern dari rumusan kredo ini kemungkinan besar berasal dari tradisi Kristen Galia dari abad ke-5 sebagai pengembangan dari Pengakuan Iman Gereja Roma yang lebih kuno, yaitu kredo Latin kuno dari abad ke-4. Kredo ini diperkirakan telah digunakan dalam ritus liturgi Latin sejak abad ke-8. Hingga saat ini, kredo tersebut digunakan oleh berbagai Gereja yang termasuk dalam denominasi Kekristenan Barat, terutama dalam liturgi dan katekese modern yang digunakan oleh Gereja Katolik, Gereja Lutheran, Gereja Reformed (Kalvinis), Persekutuan Anglikan, Gereja Presbiterian, Gereja Moravian, Gereja Metodis, dan Gereja-Gereja Kongregasional.
Rumusan Kredo Para Rasul lebih pendek dari rumusan Kredo Nikea-Konstantinopel penuh yang ditetapkan pada tahun 381. Kredo ini memuat unsur-unsur trinitas secara tegas, dengan adanya bagian-bagian yang menyebutkan kepercayaan kepada Allah Bapa, Allah Anak/Putra, dan Allah Roh Kudus. Namun, kredo tersebut tidak menyebutkan beberapa isu kristologis yang disebutkan secara tegas dalam Syahadat Nikea, dengan kata lain kredo ini tidak menegaskan secara eksplisit tentang keilahian Yesus atau Roh Kudus. Untuk alasan itu, Kredo Para Rasul diyakini dirumuskan sebelum Syahadat Nikea dalam tradisi Gereja Latin abad pertengahan.
Istilah "Symbolum Apostorolum" (Kredo Para Rasul) pertama kali muncul dalam sebuah surat yang dikeluarkan oleh Sinode Milan tahun 390 M, yang merujuk pada keyakinan saat itu bahwa Kedua Belas Rasul masing-masing menyumbangkan salah satu dari dua belas "butir" dalam kredo tersebut.
Sejarah
Penyebutan paling awal dari ungkapan "Symbolum Apostorolum" muncul dalam surat tahun 390 M dari sebuah sinode di Milan dan mungkin telah dikaitkan dengan kepercayaan, diterima secara luas pada abad ke-4, bahwa, di bawah inspirasi Roh Kudus, masing-masing Dua Belas Rasul menyumbangkan sebuah artikel untuk dua belas artikel dari kredo.
Bukti historis konkret yang tertua mengenai keberadaan kredo ini adalah sepucuk surat dari Konsili Milano (390 M) kepada Paus Siricius yang bunyinya demikian:
"Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam ... biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar."
Teks paling awal yang menyatakan pernyataan iman serupa tertulis dalam "Testamentum in Galilaca D[ominus]. N[oster]. I[esu]. Christi'' (150–180 M). Lalu versi Kredo Para Rasul yang sekarang berasal dari tradisi Kristen Galia dari abad ke-5.
Pada masa Abad Pertengahan, kredo ini diyakini rumus ajaran dasar Gereja perdana, yang dibuat berdasarkan amanat agung Yesus untuk menjadikan segala bangsa muridnya, membaptiskan mereka dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus (Matius 28:18–20). Karena itu, dari kredo ini kelihatan bahwa doktrin sentralnya adalah Tritunggal dan Allah sang Pencipta. Konon, pada masa ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Kredo Para Rasul ini seiring dengan Doa Bapa Kami dan Sepuluh Perintah Tuhan (Dasa Titah) membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat.
Kredo Para Rasul tidak digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dengan alasan bahwa isinya kurang mendefinisikan Kekristenan Nikea, bukan karena menolak isinya.
Teks
= Latin
=Berikut ini merupakan teks Latin berdasarkan Misale Romawi.
Credo in unum Deum
Patrem omnipoténtem, Creatórem cæli et terræ,
et in Iesum Christum, Fílium eius únicum,
Dóminum nostrum,
qui concéptus est de Spíritu Sancto,
natus ex María Vírgine,
passus sub Póntio Piláto,
crucifíxus, mórtuus, et sepúltus,
descéndit ad ínferos,
tértia die resurréxit a mórtuis,
ascéndit ad cælos,
sedet ad déxteram Dei Patris omnipoténtis,
inde ventúrus est iudicáre vivos et mórtuos.
Credo in Spíritum Sanctum,
sanctam Ecclésiam cathólicam,
sanctórum communiónem,
remissiónem peccatórum,
carnis resurrectiónem,
vitam ætérnam. Amen.
= Bahasa Indonesia
=Berikut ini merupakan teks Kredo Para Rasul dalam bahasa Indonesia menurut Versi Katolik dan Protestan.
Versi Katolik
Syahadat Para Rasul, yang dimuat dalam Tata Perayaan Ekaristi (TPE), digunakan dalam liturgi Gereja Katolik, terutama dalam doa, ibadat, dan misa Perayaan Ekaristi. Syahadat ini disahkan oleh Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bersama dengan panduan perayaan misa Ritus Romawi dalam buku TPE. Doa ini juga dimuat dalam buku Puji Syukur no. 1.
Catatan: Dalam misa Gereja Katolik, bagian yang "dicetak miring" didaraskan sambil "membungkuk", atau sambil "berlutut" pada Hari Raya Kabar Sukacita dan Hari Raya Natal.
Versi Protestan
Versi berikut umumnya digunakan oleh denominasi-denominasi Kristen di Indonesia yang menggunakan kredo ini.
Pengakuan Iman Rasuli
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita.
Yang dikandung dari(pada) Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita (sengsara) di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.
Disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam Kerajaan Maut.
Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.
Naik ke Surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa.
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.
Pengampunan dosa.
Kebangkitan daging/tubuh/orang mati.
Dan hidup yang kekal.
Amin.
Deskripsi
Menurut tradisi, Kredo Para Rasul terbagi atas dua belas "butir" pasal yang diyakini disebutkan oleh masing-masing Kedua Belas Rasul.
Menurut Katekismus Heidelberg, Kredo Para Rasul terbagi atas tiga bagian utama menurut konsep trinitarian, yaitu Allah Bapa, Allah Anak/Putra, dan Allah Roh Kudus.
Bagian pertama mengungkapkan kepercayaan akan Allah Bapa, kemahakuasaan-Nya, dan penciptaan-Nya.
Bagian kedua mengungkapkan keimanan akan Yesus Kristus sebagai Allah Anak/Putra dan Tuhan, serta kepercayaan akan misteri inkarnasi, kelahiran, sengsara, kematian, turunnya ke neraka (menurut denominasinya disebut "tempat penantian" atau "dunia orang mati"), kebangkitan, dan kenaikan Yesus, serta pengadilan terakhir.
Bagian terakhir mengungkapkan kepercayaan akan Roh Kudus, Gereja, orang kudus (bagi Katolik), absolusi (atau bentuk pengampunan dosa lain menurut denominasinya), kebangkitan tubuh (atau kebangkitan orang mati tergantung denominasi), dan kehidupan kekal.
Lihat pula
Peneguhan Sidi
Katekisasi
Daftar istilah agama Kristen
Catatan
Referensi
Madah Bakti hal. 130-132
Puji Syukur
Kidung Jemaat
Nyanyikanlah Kidung Baru
Pranala luar
(Inggris) Pengakuan Iman Rasuli Diarsipkan 2006-02-19 di Wayback Machine.
Kata Kunci Pencarian:
- Kredo Para Rasul
- Kredo
- Kredo Nikea
- Kredo Athanasius
- Kredo Trente
- Empat Ciri Gereja
- Gereja Katolik Roma
- Perjanjian Baru
- Kitab Suci Katolik
- Gereja Inggris