- Source: Latrosinium
Latrosinium sering disebut sebagai Konsili Penyamun. Paus Leo I (440-461) menyebut Konsili Efesus sebagai Konsili Penyamun karena Konsili itu dilakukan dengan menggunakan kekerasan dan tidak menggunakan prosedur yang jelas, sehingga hak Paus untuk mengadili dirampas. Nama ini diberikan kepada Konsili yang diadakan di Efesus pada tahun 449. Kaisar Theodosius II adalah orang yang memerintahkan diadakannya Konsili ini. Konsili ini bertujuan untuk menyelesikan pertikaian yang terjadi akibat adanya pengutukan atas Eutykhes dalam Sinode Konstatinopel November 448. Konsili ini dipimpin oleh Dioskorus, uskup Alexandria, ia adalah salah satu orang yang membela ajaran Eutykhes. Uskup yang menghadiri Konsili ini berjumlah 130 orang, mereka semua berada dalam tekanan karena tidak mempunyai kebebasan untuk bersuara. Ia berjuang keras demi Eutykhes dengan cara membawa sejumlah biarawan bersenjata untuk mengintimidasi konsili agar kedudukan Eutykhes dipulihkan kembali. Perkara Eutykhes sempat dimenangkan, tetapi Santo Leo Agung segera mengadakan Konsili di Roma pada tahun yang sama untuk mencegahnya. Konsili ini kemudian dianggap tidak sah oleh gereja.